1

Polda Banten Bongkar Sindikat Curanmor Lampung

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kepolisian Daerah (Polda) Banten berhasil membongkar sindikat pencurian kendaraan bermotor jaringan Lampung, yang telah melancarkan aksinya sepanjang tahun 2016.

Kapolda Banten, Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, terbongkarnya sindikat itu berawal dari penangkapan tersangka Romadon atas kasus curanmor yang terjadi di Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang pada Juli 2016 silam.

Meski Romadon sendiri kini sudah divonis dan menjalani hukuman atas kejahatan curanmor yang dilakukannya, namun petugas terus mengembangkan kasus Romdoni.

Hingga, petugas akhirnya berhasil menyergap enam pelaku lainnya yang merupakan komplotan Romadon. Mereka masing-masing adalah, AH alias AL, MM alias BK alias KK, ANT alias RS, SN alias US, AD dan RM.**Baca juga: LPA Kabupaten Tangerang Dibentuk.

“Dari keenam pelaku tersebut, tiga diantaranya sudah masuk dalam DPO Polda Banten,” kata Listyo saat gelar perkara di Mapolda Banten, Kamis (8/12/2016).**Baca juga: Polisi Sergap Pengedar Sabu Pasar Kemis.

Dari tangan keenam tersangka, Polda Banten mengamankan tiga pucuk senjata api rakitan jenis revolver, kabel, kunci motor, belasan baja letter T dan dua unit sepeda motor hasil curanmor.(rif)




Cagub Banten 2017 Ajak Warga Bantu Korban Bencana

Pasangan Cagub Banten.(ist)

Kabar6-Para kontestan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017, berharap agar para korban bencana gempa di Aceh dan longsor di Banten, selalu tabah dan segera bangkit dari kesedihan.

“Tangis yang dialami masyarakat Aceh, merupakan kesedihan kita semua. Tanah Serambi Mekah punya sejarah panjang dengan Banten. Saya secara pribadi mengajak semua tim pemenangan dan relawan, untuk menggalang bantuan untuk masyarakat yang tertimpa bencana, baik di Banten maupun di Aceh,” kata Andika Hazrumy, Cawagub Banten nomor urut satu, saat ditemui di Kota Serang, Kamis (8/12/2016).

Hal senada diungkapkan Cagub Banten nomor urut 2, Rano Karno.  Pria yang akrab dengan sapaan Bang Doel ini mengajak seluruh masyarakat di Banten untuk bergandengan tangan, menyisihkan rizki dan berdoa untuk saudara-saudara yang tengah diterpa cobaan.

“Kesedihan mereka adalah kesedihan kita semua. Kita tak boleh diam. Mari sisihkan sebagian rizki untuk meringankan beban mereka. Mari kita tengadahkan tangan seraya mengirimkan doa untuk Saudara-saudara kita yang tengah diterpa cobaan,” kata Rano Karno lagi.

Diketahui, sebuah lokasi penambangan emas di pegunungan Halimun Salak, Kabupaten Lebak, Banten, longsor pada Selasa (6/12/2016) kemarin. **Baca juga: Korban Longsor di Lebak Bertambah.

Dalam peristiwa itu,  sebanyak 11 penambang dikabarkan tewas, sedangkan beberapa orang penambang lainnya juga mengalami luka serius.**Baca juga: Urus AJB Rp7,5 Juta, Warga Keluhkan Ulah Staff Kecamatan Ciptim.

Sementara di Aceh, gempa berkekuatan 6,5 SR yang melanda wilayah Kabupaten Pidie Jaya terjadi pada Rabu (7/12/2016) pagi. Hingga hari ini, pihak BNPB merilis jumlah korban gempa di Aceh sudah 94 orang.(tmn)




Peduli Gempa, PMI Banten Kirim Logistik Ke Aceh

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Ribuan jenis bantuan logistik siap dikirim oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Banten. Logistik tersebut dikirim melalui jalur ekspedisi bagi korban bencana gempa bumi Aceh di wilayah Banda Aceh dan Pidie Jaya.

“Itu bantuan yang dibutuhkan. Rencananya besok akan dikirim ke Aceh. bantuan untuk dikirim ke Aceh menggunakan jasa ekspedisi,” kata Yusuf, Wakil Kepala Gudang PMI Banten, Rabu (7/12/2016).

Bantuan yang akan dikirimkan dari Gudang Logistik PMI Banten berupa, 500 paket family kit berisi gayung, lima pcs piring, lima pcs gelas, sendok, 12 pcs lilin, kain sarung, delapan pcs kantong sampah, handuk, detergen, sikat gigi, sabun. Selimut sebanyak 1.000 buah, 1.000 terpal dan 200 kantong mayat.

Kemudian 500 bok paket haygen kit berisi lima pcs sabu mandi, sabun detergen, shampo, tiga pcs pasta gigi, lima pcs sikat gigi, dua pcs handuk, 20 pcs pembalut wanita, sabun cuci piring, spon cuci piring, ember plastik.**Baca juga: 30 Bandara di Indonesia Sudah Gunakan Nir Radar “ADS-B”.

Untuk diketahui, gempa bumi tektonik berkekutan 6,4 skala richter mengguncang wilayah Banda Aceh-Pidie Jaya pada pukul 05.03.36 WIB tadi pagi.**Baca juga: Januari 2017, Kemenhub Keluarkan Sertifikasi Nir Radar “ADS-B”.

Dengan episenter terletak pada koordinat 5.19 LU dan 96.36 BT, pada kedalaman 10 KM, dan mengakibatkan 27 orang meninggal dunia.(tmn)




Ombak Tinggi, Nelayan Banten Diimbau Tak Pergi Melaut

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Serang, Banten, mengeluarkan imbauan bagi nelayan di Banten untuk tidak melaut sementara waktu.

Itu terkait prediksi cuaca yang tidak menentu akan memicu tingginya gelombang air laut pada musim penghujan kali ini.**Baca juga: Banten Rawan Banjir, Ini Wilayah Dominannya.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Serang, Tri Tjahyo mengatakan, tinggi ombak di Selat Sunda kini sudah mencapai 2,5 meter.**Baca juga: Cuaca Ekstrim Diprediksi Hingga Februari 2017.

“Kami telah keluarkan imbauan kepada masyarakat nelayan supaya waspada sampai tanggal delapan Desember 2016 nanti, gelombang laut akan tinggi,” ungkap Tri menjelaskan, Selasa (6/12/2016).(rif)




Cuaca Ekstrim Diprediksi Hingga Februari 2017

Papan Billboard Bandara Soetta disapu angin.(Fbi)

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Serang, memprediksi puncak terjadinya cuaca ekstrim di setiap daerah akan berlangsung pada Januari hingga Februari 2017 mendatang.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Serang Tri Tjahyo, cuaca ekstrim yang dimaksud itu bisa berupa hujan lebat yang disertai petir dan juga kemungkinan akan adanya angin puting beliung.

“Saat ini kita sudah memasuki cuaca ekstrim di Banten terutama musim penghujan. Menurut perkiraan, puncaknya nanti akan terjadi pada awal tahun depan,” kata Tri kepada wartawan, Selasa (6/12/2016).**Baca juga: Banten Rawan Banjir, Ini Wilayah Dominannya.

Selain itu menurut Tri, BMKG selama musim penghujan kali ini juga telah memperkirakan akan ada kemungkinan potensi tingginya gelombang air laut terutama di perairan bagian selatan.**Baca juga: Hujan, Ini Wilayah di Bansel Waspada Longsor.

“Dari data kami, untuk wilayah Selat Sunda itu gelombangnya diperkirakan bisa mencapai 2,5 meter lebih. Sedangkan untuk wilayah perairan di wilayah selatan, ketinggian ombak bisa mencapai empat meter,” paparnya.(rif)




Banten Rawan Banjir, Ini Wilayah Dominannya

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mengimbau untuk seluruh wilayah Banten untuk waspada Banjir.

Dari data BPBD Banten, hampir seluruh wilayah Banten menjadi daerah rawan yang harus diwaspadai saat musim penghujan tiba.

Seperti di Kabupaten Serang berada di sekitar Anyer dan Kecamatan Mancak yang terkena luapan dari Sungai Cidanau.

Lalu, di Kabupaten Pandeglang ada disekitar Kecamatan. Carita, Labuan, dan Panimbang. Kabupaten Lebak rawan bencana banjir berada di Kecamatan Wanasalam dan Banjarsari.

“Ada peta bencana banjir. Itu dominannya di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kabupaten Serang. Itu peta bencana di Banten,” ungkap Kepala BPBD Provinsi Banten Sumawijaya, Selasa (6/12/2016).

Sebelumnya sempat diberitakan banjir menerjang Kabupaten Serang dengan ketinggian mencapai satu meter yang mengakibatkan ribuan Kepala Keluarga (KK) harus mengungsi.**Baca juga: Longsor di Lebak, Bapak dan Anak Tewas Tertimbun.

Sedangkan bencana longsor menerjang Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Banten dan mengakibatkan dua orang tewas.**Baca juga: Hujan, Ini Wilayah di Bansel Waspada Longsor.

Menurut surat edaran dari BMKG Klas 1 Serang, Provinsi Banten diprediksi akan diguyur hujan lebat disertai angin kencang dan kilat hingga tanggal 06 Desember 2016 hari ini.(tmn)




BPBD Banten Imbau Warga Waspada Bencana

Kepala BPBD Banten, Sumawijaya.(ist)

Kabar6-BPBD Banten mengimbau warga untuk tetap waspada selama datangnya musim penghujan diseluruh daerah.

Kepala BPBD Banten, Sumawijaya mengatakan, intensitas curah hujan yang tinggi telah menyebabkan beberapa wilayah terendam banjir.

Ia menyarankan, warga tetap waspada, terutama yang bermukim di daerah bantaran sungai.

“Untuk wilayah yang rawan kita sudah terjunkan petugas agar mengevakuasi warga dari tempat tinggalnya masing-masing,” ujar Sumawijaya saat dihubungi wartawan, Senin (5/12/2016).**Baca juga: Andirana Tewas, Tujuh Warga Binaan Lapas Cilegon Diamankan.

Sumawijaya menambahkan, hingga kini BPBD Banten telah menerima laporan sementara soal bencana banjir akibat tingginya intensitas hujan. Salah satunya yaitu beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Serang.**Baca juga: Diduga Dianiaya, Tahanan Lapas Cilegon Tewas.

“Laporan sementara yang masuk ke BPBD Banten, ada lima desa di Kecamatan Padarincang dan satu desa  di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang yang terendam banjir,” paparnya.**Baca juga: Puluhan Rumah di Kabupaten Serang Terendam Banjir.

BPBD, kata Sumawijaya, saat ini masih terus menunggu laporan soal kemungkinan bencana banjir yang terjadi, terutama di beberapa wilayah yang berdekatan dengan daerah aliran sungai.(rif)




Puluhan Rumah di Kabupaten Serang Terendam Banjir

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Puluhan rumah di Desa Citasuk, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, terendam banjir, Senin (5/12/2016).

Akibatnya, aktivitas ratusan Kepala Keluarga (KK) dari lima RT diwilayah itupun menjadi lumpuh.

Kepala Sub Bagian Penanggulangan Bencana dan Bantuan Teknis pada BPBD Kabupaten Serang, Hotman Siregar, banjir tersebut diakibatkan karena meluapnya Kali Suarna.

“Luapan Kali Suarna mengakibatkan rumah penduduk terendam banjir. Ketinggian airnya juga bervariasi, mulai dari 50 centimeter hingga satu meter,” kata Hotman saat ditemui dilokasi, Senin (5/12/2016).**Baca juga: Andirana Tewas, Tujuh Warga Binaan Lapas Cilegon Diamankan.

Ditambahkan Hotman, puluhan warga yang rumahnya terendam banjir pun terpaksa dievakuasi untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman dari luapan banjir.**Baca juga: Diduga Dianiaya, Tahanan Lapas Cilegon Tewas.

“Hingga kini, kondisi para korban banjir tengah membutuhkan air mineral dan makanan cepat saji akibat lumpuhnya aktifitas masak-memasak di rumah mereka,” katanya.(rif)




Penggunaan DAK Tunggu Petunjuk Kemenkeu

Kepala Bappeda Banten, Hudaya L.(ist)

Kabar6-Saat ini, Pemerintah  Provinsi (Pemprov) Banten sedang menunggu petunjuk dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terkait penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK).

Kepala Bappeda Banten, Hudaya Latuconsina saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui secara rinci mengenai bantuan DAK Sub Bidang Pelayanan Kesehatan Rujukan Tahun Anggaran 2017 dari Pemerintah Pusat untuk Pemprov Banten tersebut.

“Duh harus buka data dulu, nanti deh ya. Sebab DAK itu dari sana (Pemerintah Pusat) diterimanya gelondongan. DAK itu dari Kementerian Keuangan memang gelondongan, dan kita terimanya begitu. Setelah itu, baru kemudian disebutkan di situ untuk bidang kesehatan, untuk apa dan untuk apa. Selanjutnya, itu Gubernur yang berhak menentukan. Jadi intinya itu saja deh,” ujar Hudaya menjelaskan, Jumat (2/12/2016).

Ia hanya sedikit menambahkan, bahwa saat ini Pemprov Banten sedang menunggu petunjuk dari Kemenkes ihwal bantuan DAK yang akan diberikan tersebut.

“Sampai sekarang kita belum peroleh hasil petunjuknya,” singkat Hudaya.

Diketahui sebelumnya, Sekretaris Komisi V DPRD Banten, Fitron Nur Iksan menduga bila DAK sebesar Rp45 miliar yang dikucurkan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, salah sasaran.**Baca juga:

Pasalnya, dari lembaran dokumen yang diterima Komisi V, disebutkan bahwa alokasi DAK itu diprioritaskan bagi kebutuhan RSUD Banten, bukan untuk RSUD Malingping.**Baca juga: Waduh, DAK RSUD Banten Rp45 Miliar Salah Sasaran?.

“Berdasarkan koordinasi Komisi V DPRD Banten dengan mitra-mitra kita, diterima informasi bahwa RSUD Malingping yang mendapatkan DAK tidak menempuh usulan melalui e-planning terlebih dahulu ke pemerintah pusat. Jadi menurut kami, Pemprov Banten khususnya Bappeda harus berhati-hati menyalurkan dana itu. Kaji dan klarifikasi dulu,” kata Fitron, Jumat (2/12/2016).(Rif)




DAK Salah Sasaran, Begini Kata Kepala Dinkes Banten

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, M Yanuar.(ist)

Kabar6-Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten, M Yanuar membenarkan bila Dana Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang Pelayanan Kesehatan Rujukan Tahun Anggaran 2017 dari pemerintah pusat sebesar Rp45 miliar, akan dialokasikan untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malingping.

“Ya, saya tahu itu. Kalau saya sih melihatnya tinggal dilihat saja ada enggak usulannya dari RSUD Malingping ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Alokasi dana itu kan pasti karena ada usulannya dari awal,” kata Yanuar.

Kendati begitu, Yanuar enggan membeberkan lebih jauh mengenai hal tersebut. Dia hanya menjelaskan bahwa persoalan DAK lebih tepat ditanyakan kepada Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Banten atau ke pihak RSUD Malingping.

“Tanya ke Bappeda, jangan ke saya. Nanti diadu-adu lagi. Sekarang kan posisi RSUD itu terpisah dengan Dinkes (Dinas Kesehatan). Mereka nanti jadi SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) tersendiri,” ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Sekretaris Komisi V DPRD Banten, Fitron Nur Iksan menduga bila DAK sebesar Rp45 miliar yang dikucurkan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, salah sasaran.**Baca juga: KPU Banten Umumkan DPT 6 Desember.

Pasalnya, dari lembaran dokumen yang diterima Komisi V, disebutkan bahwa alokasi DAK itu diprioritaskan bagi kebutuhan RSUD Banten, bukan untuk RSUD Malingping.**Baca juga: Waduh, DAK RSUD Banten Rp45 Miliar Salah Sasaran?.

“Berdasarkan koordinasi Komisi V DPRD Banten dengan mitra-mitra kita, diterima informasi bahwa RSUD Malingping yang mendapatkan DAK tidak menempuh usulan melalui e-planning terlebih dahulu ke pemerintah pusat. Jadi menurut kami, Pemprov Banten khususnya Bappeda harus berhati-hati menyalurkan dana itu. Kaji dan klarifikasi dulu,” kata Fitron, Jumat (2/12/2016).(Rif)