1

Putri Mulyadi Jayabaya Menangi Hasil Hitung Cepat Pilkada Lebak

Kabar6-Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lebak Ishak Newton mengatakan, perhitungan cepat yang dilakukan lembaga survei dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lebak bukan merupakan hasil resmi dari Pilkada Lebak.

Penghitungan resmi atas peroleh suara tiga kandidat Bupati Lebak akan dilakukan pada 8 September 2013.

“Untuk perhitungan ditingkat PPS dijadwalkan pada tanggal 5 September,” kata Ishak kepada wartawan di Lebak, Banten, Sabtu (31/8/2013).

Sebelumnya, Saiful Mujani Research and Constulting (SMRC) mengeluarkan hasil hitung cepat. SMCR menyebutkan, anak Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya, Iti Oktavia yang berpasangan dengan Ade Sumardi dinyatakan unggul.

“Perhitungan cepat dilaksanakan dengan memilih 200 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di setiap kecamatan di Kabupaten Lebak dengan margin of error atau toleransi kesalahan survei 1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” kata Adam Kamil, Senior Analis SMRC.

Artinya, jelas Adam, perolehan suara kandidat dari hasil quick count bisa digeser ke atas atau ke bawah sebesar 1 persen.

Untuk diketahui, Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam Pilkada Lebak sebanyak 894.394 dengan jumlah TPS sebanyak 1.987 yang tersebar di 28 Kecamatan.

Berdasarkan hasil hitung cepat SMCR, pasangan Iti-Ade yang diusung Partai Demokrat, PDIP, Hanura, Gerindara, PPP, PKS, PPNU, meraih suara 60,55 persen. Berikutnya, Amir Hamzah (Wakil Bupati Lebak saat ini) berpasangan dengan Kasmin (warga suku Baduy) yang didukung Partai Golkar meraih 36,24 persen suara.

Pasangan Pepep Faisaludin-Aang Rasidi yang maju dari jalur perseorangan mengantongi suara sebanyak 3,21 persen.(bbs/yps)




7.296 Warga Baduy Antusias ‘Nyoblos’ Bupati Lebak

Kabar6-Sebanyak 7.296 warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), antusias menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada Sabtu (31/8/2013).

“Kami harap Pilkada ini bisa melahirkan pemimpin yang bisa membangun Lebak ke arah yang lebih baik,” kata Djaro Dainah, pemuka Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Sabtu (31/8/2013).

Ia menyebutkan, pencoblosan hak pilih warga Baduy berjalan lancar dan tertib. Mereka antusias menggunakan hak pilihnya, warga Baduy Luar berpakaian hitam-hitam dan Baduy Dalam berpakaian putih-putih.

Mereka mendatangi TPS-TPS sejak pagi di 13 TPS yang tersebar di empat titik, yakni di Kampung Kaduketug 1, Kaduketug 2, Ciboleger, dan Cicakal Girang.

Hal senada dikemukakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak Agus Sutisna.

Menurutnya, masyarakat Baduy sangat antusias untuk mencoblos. Bahkan, mereka yang usia lanjut mendatangi TPS dengan berjalan kaki untuk memilih calon bupati dan wakil bupati Lebak.

Disebutkan, masyarakat Baduy sudah memahami tentang cara-cara pencoblosan untuk memilih salah satu pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah, karena KPU sudah beberapa kali menggelar simulasi pencoblosan hak suara di bilik TPS.

“Kami yakin warga Baduy tidak diragukan lagi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pilkada,” kata Agus.(ant/yps)




HMI Tuntut Bupati Lebak Minta Maaf ke Warga Baduy

Kabar6-Dinilai telah melecehkan warga suku Baduy, sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Lebak, Kamis (29/8/2013), melakukan aksi solidaritas di depan gedung DPRD Lebak.

Dalam aksinya, mahasiswa meminta Bupati Lebak, Mulyadi Jayabaya bertanggung jawab atas pernyataanya dalam orasi politik saat menjadi juru kampanye pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Lebak, Iti Oktavia-Ade Sumardi, di Stadion Pasir Ona, Rangkasbitung, kemarin.

“Sebagai seorang yang notabennya adalah pemimpin di daerahnya, seharusnya beliau bisa menciptakan suasana kehidupan yang berdemokrasi dan kondusif. Bukan justru mendiskriditkan salah satu paslon yang berpotensi bisa berdampak kepada ketidakkondusifan demokrasi di Lebak,” Kata Abdul Rohman, kordinator aksi demo HMI Komisariat Lebak.

Rohman mengatakan, pelecehan tersebut diarahkan kepada salah satu suku yang telah menjadi salah satu kearifan lokal di Provinsi Banten. Ia juga menegaskan, aksi solidaritas yang disampaikan tidak ada kaitannya dengan kepentingan politik apapun dan pihak manapun.

“Kami mengecam pernyataan yang disampaikan beliau (Mulyadi Jayabaya), karena ini merupakan bentuk pelanggaran etika dan hukum. Selain itu, kami juga meminta agar secepatnya beliau meminta maaf kepada warga Suku Baduy,” tegas Abdul Rohman lagi.(bad)




894.280 Warga Lebak Siap Gunakan Hak Pilihnya

Kabar6-Sebanyak 894.280 warga Kabupaten Lebak yang terdaftar sebagai pemilih tetap akan melakukan pencoblosan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lebak periode 2014-2019, Sabtu (31/8/2013).

“Kami berharap pada pemilihan bupati dan wakil bupati ini berjalan tertib, aman, dan lancar,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak Agus Sutisna, Kamis (29/8/2013).

Ia mengatakan, masyarakat yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) diharapkan menggunakan hak pilihnya untuk memilih salah satu dari tiga pasangan calon, yakni Pepep-Aang (nomor urut 1), Amir Hamzah-Kasmin, dan Iti Octavia-Ade Sumardi (nomor urut 3).

Disebutkan, masyarakat akan menggunakan hak pilihnya di 1.987 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 345 desa/kelurahan di 28 kecamatan.

“Bagi warga yang belum tercatat pada DPT diperbolehkan menggunakan hak pilihnya di TPS setelah menyertakan kartu keluarga,” ujar Agus.

Sementara itu, Kapolres Lebak Ajun Komisaris Besar Mulya Nugraha mengatakan, pengamanan Pilkada Lebak melibatkan sebanyak 680 personel,
dibantu pasukan Sabhara dan Brimob Polda Banten serta petugas perlindungan masyarakat.

“Kami akan mengedepankan tindakan persuasif jika terjadi aksi demontrasi pada Pilkada dan seluruh anggota tidak dipersenjatai,” ungkap Mulya.

Ia menyebutkan, pihaknya optimistis pelaksanaan Pilkada akan berlangsung aman, damai, dan kondusif. “Selama ini situasi keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat Lebak cukup kondusif meski dua hari menjelang Pilkada,” ujar Mulya.(ant/yps)




Oknum PNS Edarkan Ganja Dibekuk Polisi Lebak

Kabar6-Empat pengedar ganja dicokok petugas Kepolisian Resor Lebak, Banten. Mereka ditangkap saat bertransaksi di Jalan Soekarno-Hatta, satu di antaranya oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) berinisial As.

“Dari tangan tersangka, kami mengamankan barang bukti berupa ganja seberat satu kilogram, satu paket besar, tiga ukuran kecil, dan lima linting ganja. Semuanya mereka peroleh dari rekan mereka di Cikande, Kabupaten Serang,” kata Kepala Satuan (Kasat) Reserse Narkoba (Resnarkoba) Polres Lebak Ajun Komisaris Bambang, Selasa (27/8/2013).

Disebutkan, kesemua pelaku merupakan warga Kabupaten Lebak, masing-masing berinisial Ap, As, Sh, dan Yy. Penangkapan berawal dari As, seorang PNS yang tengah melakukan transaksi jual-beli narkoba jenis ganja di Jalan Soekarno-Hatta.

“Ketika ditangkap petugas yang menyamar sebagai pembeli, mereka tidak melakukan perlawanan,” ujar Bambang.

Diakui, petugas sudah lama mengintai keempatnya, namun sulit untuk menemukan barang bukti karena pelaku memiliki jaringan yang rapi saat bertransaksi.

“Semua barang bukti dari pelaku sudah dikirim ke Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk dilakukan penelitian,” ujarnya.(ant/yps)




Sawah di Lebak Kekeringan, Produksi Pangan Terancam

Kabar6-Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Yuntani mengatakan, akibat kemarau, sawah tadah hujan di Kabupaten Lebak mulai mengalami kekeringan. Bencana kekeringan dikhawatirkan akan mengancam produksi pangan.

“Kami sedang mendata luas areal sawah yang kekeringan itu, sebagian besar merupakan areal sawah tadah hujan yang mengandalkan air hujan,” kata Yuntani, Selasa (27/8/2013).

Dalam tiga pekan terakhir, sebut Yuntani, tidak ada hujan sehingga petani perlu bantuan pompa untuk menyelamatkan produksi pangan di wilayah tersebut.

“Tanaman padi yang terancam kekeringan berumur di bawah 70 hari, lokasinya berada di lahan marjinal yang tidak memiliki saluran pengairan yang baik,” ujarnya.

Ia mengatakan, untuk mengatasi kekeringan, pihaknya siap menyalurkan bantuan pompa kepada petani.

“Bantuan pompa itu untuk menyedot air dari sungai guna mengaliri lahan pertanian, namun dana operasional untuk membeli bahan bakar pompa ditanggung oleh kelompok tani,” terang Yuntani.

Ia berharap, petani memiliki partisipasi untuk mengeluarkan biaya secara swadaya karena pihaknya memiliki keterbatasan dalam anggaran.(ant/jus)




Besok Kandidat Calon Bupati Lebak Debat di Televisi

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak menggelar debat kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati melalui media elektronik pada Selasa (27/8/2013) pukul 20.00 WIB.

Para kandidat diharapkan dapat memaparkan isu-isu tentang pembangunan Lebak sehingga dapat mengatasi kemiskinan.

“Pelaksanaan kandidat debat publik ini diikuti tiga calon pasangan kepala daerah, menghadirikan tiga panelis dari pakar ekonomi, hukum, dan pemerintahan,” kata Ketua KPU Kabupaten Lebak Agus Sutisna di Rangkasbitung, Senin (26/8/2013).

Ia mengatakan, pelaksanaan debat publik akan disiarkan langsung melalui televisi swasta di Provinsi Banten. “Dengan debat kandidat ini, diharapkan masyarakat mengetahui tentang kajian pembangunan Lebak dalam lima tahun ke depan,” ujar Agus.

Dalam debat, kata Agus, ketiga calon pasangan bupati dan wakil bupati akan diuji kepiwaian dan kecerdasannya  untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apabila, kajian mereka masuk logika dan akal tentang konsep pembangunan maka masyarakat akan memilih pasangan tersebut.

Ia menyebutkan, saat ini masyarakat Kabupaten Lebak membutuhkan pigur pemimpin yang bisa membangun untuk meningkatkan kesejahteraan. “Kami berharap masyarakat bisa menilai dari kajian dan konsep tiga kandidat calon kepala daerah,” katanya.

Pelaksanaan debat publik tersebut, ujarnya, merupakan rangkaian tahapan Pilkada yang harus dilakukan oleh KPU. Ia berharap masyarakat dapat meluangkan waktu untuk menonton siaran langsung debat calon kepala daerah tersebut.

Ketiga calon kepala daerah, yakni pasangan Pepep-Aang (nomor urut 1) yang diusung jalur perseorangan, Amir Hamzah-Kasmin (nomor urut 2) diusung Partai Golkar, dan pasangan Iti Octavia-Ade (nomor urut 3) diusung Partai Gerindra, Demokrat, Hanura, PKS, PPP, PKB, PBB, PAN, PKPI, dan NasDem.(ant/yps)

 




Perajin Tahu-Tempe Lebak Menjerit, Bea Masuk Kedelai Minta Dihapus

Kabar6-Sejumlah perajin tahu dan tempe di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, terancam bangkrut gara-gara kenaikan harga kedelai yang diimpor dari Argentina dan Amerika Serikat. Pemerintah diminta untuk menghapus bea masuk kedelai.

“Kami terpukul dengan kenaikan harga kedelai sehingga produksi menurun dan pendapatan merugi,” kata Adhari, seorang perajin tempe, warga Cibahbul Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Minggu (25/8/2013).

Ia mengaku, kenaikan bahan baku tempe saat ini berdampak buruk pada perajin tempe dan tahu. “Saat ini produksi tempe berkurang sekitar 50 persen akibat kenaikan kedelai di tingkat pengecer,” ujarnya.

Soleh, perajin tahu di Kelurahan Muara Ciujung Barat Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak juga mengakui, perajin bingung atas kenaikan kedelai karena untuk memproduksi tahu atau tempe harus mengeluarkan modal dua kali lipat, sementara kebanyakan konsumen berasal dari kalangan masyarakat menengah ke bawah.

“Saya sendiri untuk bertahan hidup mengurangi biaya produksi tahu yang biasanya 80 kilogram kedelai, namun kini menjadi 40 kilogram,” kata Soleh.

Sementara itu, Aip Syarifudin, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia, mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat kepada pemerintah terkait bea masuk kedelai.

“Kami sudah menyurati Menteri Keuangan dengan tembusan ke Menteri Perdagangan, kami minta bea masuk kedelai dinolkan dulu, karena sejak melemahnya nilai tukar rupiah, harga kedelai melonjak yang berdampak pada produksi tahu dan tempe,” kata Aip Syarifudin.

Disebutkan, sejak nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah, harga kedelai impor terus naik. Harga normal kedelai yang tadinya Rp 7.700 per kilogram, kini berkisar Rp 8.500 per kilogram. Bahkan di tingkat perajin tahu dan tempe harga kedelai bisa menembus Rp 9.000 per kilogram.

Menurutnya, penghapusan sementara bea masuk kedelai akan dapat membantu menurunkan harga dan menambah jumlah pasokan di dalam negeri, sehingga produksi tahu-tempe dapat terjamin.

“Ini soal pangan, harusnya dimasukkan dalam paket penyelamatan ekonomi pemerintah,” ujar Aip.(bbs/jus)




Wow, Ada Puluhan Jabatan Kosong di Pemkab Pandeglang

Kabar6-Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pandeglag H. Syamsuddin mengatakan, puluhan jabatan di lingkungan Pemkab Pandeglang masih dibiarkan kosong dan belum terisi. Jabatan kosong ini terdiri atas jabatan eselon III dan IV.

“Pengisiannya belum dilakukan, masih menunggu rapat badan pertimbangan jabatan (Baperjakat).

Kekosongan itu karena ada yang dimutasi, pensiun dan lainnya, di antaranya kepala sekolah, kasie maupun kabag,” Syamsuddin, Kamis (22/8/2013).

Sementara itu, Ketua DPRD Pandeglang Roni Bahroni meminta agar pemerintah daerah segera mengisi jabatan yang kosong.

“Kekosongan jabatan jangan dibiarkan terlalu lama karena akan mengganggu roda pemerintahan,” ujarnya.

Menurut Roni, untuk sementara kekosongan jabatan tersebut memang dapat diisi oleh pelaksana tugas, namun kewenangannya terbatas. “Sebaiknya segera dilakukan pengisian agar ada pejabat definitif,” ucapnya.

Kabupaten Pandeglang, kata Roni, harus mengejar ketertinggalan dengan daerah lain dalam hal pembangunan.

Untuk itu, perlu adanya pengisian jabatan agar program yang ada di SKPD bisa berjalan normal dan maksimal. “Kalau tak ada pejabatnya, bagaimana bisa kegiatan berjalan normal,” kata Roni.(bbs/jus)




KMTK Tuding Kejari Rangkasbitung Tidak Serius Tangani Korupsi

Kabar6-Koalisi Masyarakat Transparansi dan Keadilan (KMTK) menuding Kejari Rangkasbitung lamban dan terkesan tidak serius dalam menangani perkara korupsi diwilayahnya.

Tudingan itu terlontar usai audiensi KMTK dengan pihak Kejari Rangkasbitung, Rabu (21/8/2013). Pasalnya, hingga kini 8 perkara karupsi di Kabupaten Lebak tahun 2012 dan 2013 yang ditangani lembaga itu tak kunjung tuntas.

“Kami datang untuk mempertanyakan proses lanjut penanganan delapan perkara dugaan kasus korupsi di Kabupaten Lebak yang hingga kini tak kunjung tuntas,” ujar Achmad Yani, Ketua Umum LSM Bentar dihadapan Plh Kasi Intel Kejari Rangkasbitung, Vivi Eka Fatma SH.

Acmad Yani menjelaskan, ke delapan perkara dugaan korupsi dimaksud terkait penggunaan anggaran pembangunan Daerah Irigasi (DI) Leuwigentong, DI Cimangenteng, DI Cilangkahan II, dugaan kasus korupsi anggaran pemeliharaan irigasi serta dugaan kasus korupsi jalan irigasi di Kecamatan Sajira, pada kantor Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

“Bukan cuma itu, masih ada sejumlah dugaan perkara korupsi yang sedang ditangani pihak Kejari Rangkasbitung, seperti dugaan korupsi anggaran pembangunan ruas jalan nasional Pandeglang-Rangkasbitung, dugaan korupsi anggaran pembangunan ruas jalan nasional Rangkasbitung-Cigelung APBN tahun anggaran 2013. Dugaan korupsi dana hibah Pemprov Banten di Kabupaten Lebak dan dugaan korupsi Jamkesmas di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung. Dan, semua itu sampai kini belum tuntas,” ujar Achmad Yani lagi.

Mewakili aspirasi masyarakat Kabupaten Lebak, Ahmad Yani berharap pihak Kejari Rangkasbitung bisa segera menuntaskan laporan kasus korupsi dimaksud.

“Bila tidak ingin dianggap main mata, sedianyalah pihak Kejari Rangkasbitung menuntaskan perkara tersebut. Atau sebaliknya, bila memang hasil penyidikan tidak bisa membuktikan dugaan korupsi tersebut, maka Kejari harus menghentikan penyidikan. Jadi, tidak mengambang seperti sekarang,” ujar Ahmad Yani lagi.(bad)