1

Mahasiswa STKIP Rangkasbitung Bakar Jas Almamater

Kabar6-Ratusan mahasiswa di Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Setia Budhi, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, meradang, Kamis (9/4/2015).

 

Mereka berunjuk rasa menuntut Pembantu Ketua (Puket) Satu STKIP agar turun dari jabatannya.

 

Mahasiswa menuding, bila Puket Satu tidak becus mengelola kampus. Hingga mengakibatkan belasan dosen di kampus itu mengundurkan diri.

 

“Kami desak Puket Satu turun dari jabatannya. Jika tidak, maka kami akan menggelar aksi secara besar-besaran,” ujar Arif, kordinator lapangan aksi tersebut.

 

Aksi protes mahasiswa tersebut sempat diwarnai kericuhan. Itu karena mahasiswa sempat menggelar sweeping terhadap Puket Satu hingga ke ruang kelas.

 

Dan, karena pihak yang dicari tidak berhasil ditemukan, maka mahasiswa terpaksa melampiaskan emosinya dengan membakar ban, jas almamater serta sejumlah fasilitas di kampus tersebut.

 

Sementara, pihak kepolisian yang berada di lokasi, tidak mampu berbuat banyak untuk membubarkan aksi. ** Baca juga: Bocah Pedagang Asongan Tewas Terlindas Lokomotif

 

Pasalnya, merujuk Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 1999 tentang perguruan tinggi atau otonomi keilmuwan dan larangan polisi masuk ke area kampus.(bad)




Bocah Pedagang Asongan Tewas Terlindas Lokomotif

Kabar6-Bagi Anda yang kerap melintasi rel kereta api, hendaknya lebih berhati-hati saat menyeberangi rel.

 

Karena bila tidak, bisa terlindas oleh kereta api yang melintas, dan nyawa yang menjadi taruhannya.

 

Seperti yang dialami seorang bocah laki-laki bernama Sukron, di perlintasan Stasiun Rangkas Bitung, Banten, Kamis (9/4/2015).

 

Bocah pedagang asongan ini tewas mengenaskan, setelah terlindas oleh lokomotif yang sedang lansir untuk pindah gerbong di stasiun tersebut.

 

Akibatnya, korban tewas seketika di lokasi kejadian, dengan kondisi jasad sangat mengenaskan. Bahkan, bagian kepala dan lengannya terpisah dari badan.

 

“Iya, siang tadi kejadiannya. Kalau kronoogisnya, saya tidak tahu persis. Karena pas lihat korban sudah tewas tewas,” ujar Udin, warga sekitar lokasi kejadian.

 

Sementara, Polsus KA Stasiun Rangkasbitung, Willy mengatakan, korban terlindas kereta saat akan menyeberang rel di jalur empat. ** Baca juga: Tawuran Berdarah, Polisi Periksa Enam Pelajar Tangerang

 

Diduga kuat, saat menyeberangi rel itu korban yang sedang membawa dagangannya, tidak melihat ada lokomotif di lintasan.

 

Petugas PT Kereta Api Rangkasbitung dan petugas kepolisian setempat, sudah melakukan pemeriksaan di lokasi dan mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit.(bad)




Gempar Desak Kejari Usut Dugaan Mark-Up Proyek SMPN 1 Rangkasbitung

Kabar6-Sejumlah aktivis mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Rakyat Lebak (Gempar) mengelar aksi unjuk rasa di depan gedung Kejaksaan Negeri (Kejari) Rangkasbitung, Banten, Senin (19/1/2015).

 

Dalam orasinya, massa Gempar mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) agar menuntaskan kasus dugaan mark-up pembelian lahan ruang kelas di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Rangkasbitung.

 

Massa juga sempat melakukan aksi telanjang dada dan aksi tutup mulut menggunakan lakban, sebagai bentuk kritik terhadap aparat hukum, agar serius dalam menangani kasus dugaan mark-up tersebut yang sedang ditangani pihak Kejari. ** Baca juga: Ini Pertimbangan Organda Tangsel Patok Tarif Lama

 

Dalam aksinya itu massa juga meminta agar kasus dugaan mark-up yang sedang ditangani dilakukan secara transfaran dan tidak ada yang ditutup-tutupi, sehingga kasus itu terungkap dan segera para tersangka bisa diadili.

 

Sayangnya, hingga aksi selesai tidak ada satu pun pejabat berkepentingan di Kejari yang menemui pendemo. “Kami berharap, penyidik serius menangani kasus mark-up pembelian lahan di SMPN 1 Rangkasbitung. Usut kasus itu sampai ke akar-akarnya,” teriak Rahmat Basuki, korlap aksi dalam orasinya.

 

Basuki mengklaim, bahwa terungkapnya kasus ini juga membuktikan jika pendidikan hanya dijadikan komoditas bisnis yang hanya menguntungkan oknum-oknum tertentu. “Bagaimana dunia pendidikan kita bisa maju dan berkembang. Jika pemangku kebijakannya sendiri bermental korup,” ujarnya.

 

Menurut pendemo, diketahui dalam kasus ini terindikasi adanya penyalahgunaan wewenang. Di mana, ada upaya mark-up sekitar Rp241 juta dari luas lahan 100 m2 yang tidak sesuai dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).(Bad)




KSM 45 Pandeglang Larang PNS Jadi Tim Sukses

Kabar6-Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi didesak agar mengeluarkan Surat Edaran (SE) larangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi tim sukses calon tertentu pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014.

Desakan dilancarkan oleh Aktivis Komunitas Soekarno Muda (KSM) 45 Pandeglang.

Nipal Sutisna dan Bambang Herdiansyah dari Aktivis KSM 45 Pandeglang mengatakan, pernyataan Bupati melarang PNS untuk menjadi tim sukses tersebut bukan semata ungkapan secara lisan, tapi pernyataan tersebut perlu dituangkan secara tertulis.

“Ini untuk membuktikan bahwa pernyataan Bupati bukan sekadar lips service semata,” kata keduanya kepada pers, Jumat (21/3/2014).

Nipal yang akrab disapa Openg menjelaskan, SE dan pernyataan tertulis untuk tidak mendukung salah satu calon anggota legislatif (Caleg) merupakan bukti keseriusan Bupati dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk bersikap netral.

“Jangan sampai pernyataan itu hanya muncul di media massa, sementara di belakang berkata lain,” ujar Nipal.

Nipal mengungkapkan, Erna, istri Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi, mencalonkan diri sebagai calon anggota DPRD Banten. Selain itu, sejumlah istri pejabat lain juga menjadi Caleg.

“Dengan adanya SE yang melarang PNS untuk terlibat membuktikan bahwa Bupati memang netral dan bersikap sebagai Pembina bagi seluruh partai politik di Pandeglang,” jelasnya.

Bambang Herdiansyah menambahkan, adanya SE dan pernyataan tertulis Bupati sangat diperlukan untuk menjaga sikap dan netralitas PNS. **Baca juga: Baswalu Banten Periksa Puteri Suryadharma Ali.

“Sebagai abdi negara, PNS memang harus bersikap netral, tidak memihak, dan tidak tim sukses salah satu calon,” ucap Bambang.(bbs/yus)




Wisatawan TNUK Pandeglang Harus Jaga Lingkungan

Kabar6-Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Pandeglang sebagai kawasan habitat badak jawa atau badak bercula satu dan ditetapkan sebagai tempat eko wisata, terbuka bagi wisatawan untuk berkunjung dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

“Siapa pun boleh berkunjung, yang penting aturan yang ada dipatuhi demi kelestarian lingkungan,” kata Haryono, Kepala Balai TNUK di Pandeglang, Jumat (28/2/2014).

Haryono mengingatkan, pengunjung yang datang ke TNUK jangan pernah berpikir untuk bisa dengan mudah melihat badak jawa sebagai hewan sangat dilindungi.

“Badak itu sulit ditemui. Hewan itu memiliki penciuman tajam dan ketika mengetahui ada manusia datang, mereka akan langsung melarikan diri,” ujarnya.

Haryono menyebutkan, berdasarkan hasil monitoring hewan langka yang spesiesnya hanya ada di TNUK dan tidak ada di negara lain, banyak melakukan aktivitas pada malam hari.

“Badak banyak beraktivitas pada malam hari. Pada siang hari justru kurang, ini berbeda dengan hewan lain seperti banteng,” jelasnya.

Menurut Haryono, berdasarkan hasil monitoring 2013, populasi badak jawa di TNUK sebanyak 58 ekor. “Dari hasil monitoring yang kita lakukan selama 2013, jumlah badak jawa yang hidup di kawasan TNUK 58 ekor, yakni delapan anak dan 50 ekor badak remaja dan dewasa,” terangnya. **Baca juga: Tiga Dermaga Pelabuhan Cigading Diresmikan.

Dari delapan anak badak tersebut, papar Haryono, sebanyak tiga di antaranya merupakan betina dan lima pejantan. Sedangkan dari 50 ekor badak jawa remaja dan dewasa, sebanyak merupakan 20 betina dan 30 jantan.(ant/yps)




PNS Diminta Jadi Pelopor di Masyarakat

Kabar6-Sekretaris Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang Dodo Djuanda meminta para Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai abdi negara agar dapat menjadi pelopor dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat.

“Jika para PNS menjadi pelopor di masyarakat, saya optimis negara ini akan maju,” kata Dodo Djuanda saat pelantikan pengurus Korp Pegawai Republik Indonesia (Korpri) se-Kabupaten Pandeglang seperti dirilis Antara pada Jumat (25/10/2013).

Ia juga berharap, para PNS agar mengendepankan pelayanan publik dan terus meningkatkan kinerjanya sebagai abdi negara, abdi masyarakat, dan abdi pemerintah. Dalam menjalankan tugas, para PNS harus senantiasi berpatokan pada aturan yang ada.

“Jangan sekali-kali melanggar aturan yang telah ditetapkan sebagai pedoman PNS, harus taat terhadap aturan dan hukum, bertanggung jawab, dan tidak cenderung menyalahkan orang lain,” ujar Dodo. Baca juga: 18 Dokter PNS RSU Tangsel Juga Kena Sanksi.

Hal yang tak kalah penting, menurut Dodo, para pengawai terutama anggota Korpri harus membantu pemerintah dalam menjalankan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. “Kalau hal-hal tersebut dipegang oleh para PNS, maka reformasi birokrasi akan berjalan sesuai dengan keinginan dan harapan,” ucapnya. Baca juga: 8 Petugas Dalops Tangsel Kepergok Pungli.

Dalam kesempatan itu, Dodo juga mengajak para pengurus Korpri untuk memperhatikan para anggotanya, khususnya bagi anggota yang belum memiliki tempat tinggal yang layak. Baca juga: Usai Idul Adha, Banyak PNS Kota Tangerang Absen.

“Coba dikaji untuk pembangunan rumah  bagi anggota kita yang belum memiliki tempat tinggal yang layak, kita kan punya anggaran walau sedikit,” tuturnya.(ant/jus)

 




Wow, Lebak Cetak Sawah 5.000 Hektar

Kabar6-Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak melalui bantuan program Kementerian Pertanian, mencetak sawah baru seluas 5.000 hektar dalam rangka mendukung produksi pangan secara nasional.

“Percetakan sawah baru itu dilakukan di sejumlah wilayah kecamatan di Lebak,” kata Dede Supriyatna, Kepala Dinas Pertanian Lebak di Rangkasbitung, Jumat (25/10/2013).

Ia menyebutkan, selama ini produksi pangan di Kabupaten Lebak surplus sekitar lima hingga 10 persen dari rata-rata target nasional 5,6 ton gabah kering pungut (GKP) per hektar. Produksi pangan Kabupaten Lebak bisa mencapai 6,0 ton GKP per hektar.

“Karena itu, petani Lebak mendapat bantuan percetakan sawah baru seluas 5.000 hektar untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Percetakan sawah baru itu di lahan milik masyarakat yang memiliki saluran irigasi desa,” ujar Dede.

Percetakan sawah baru untuk tahun ini, jelas Dede, tersebar di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Cirinten, Cilograng, Cileles, Banjarsari, Malingping, Cibeber, dan Panggarangan. Baca juga: Andika Desak Pemerintah Fokus Kembangkan Potensi Pertanian Banten.

Ketujuh kecamatan ini dinilai sangat potensial untuk pengembangan sentra produksi pangan, karena selain lahan luas juga terdapat 15 daerah irigasi teknis. Baca juga: Sawah di Lebak Kekeringan, Produksi Pangan Terancam.

“Kami yakin percetakan sawah baru itu dapat meningkatkan produksi pangan di Kabupaten Lebak dan juga mendorong target surplus 10 juta ton beras pada tahun 2014,” kata Dede optimis.(ant/jus)

 




Akses Menuju 4 Desa di Kecamatan Cimarga Rusak

Kabar6-Empat Kepala Desa di Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, diminta proaktif dalam memperjuangkan pembangunan diwilayahnya, khususnya dalam hal perbaikan infrastruktur jalan.

Pasalnya, kondisi dan keberadaan infrastruktur jalan juga menjadi salah satu hal yang mampu mendongkrak peningkatan ekonomi warga disebuah wilayah.

Demikian dikatakan Ketua Forum Komunikasi Putra Daerah (FKPD) Lebak, Dicky Awaludin, Rabu (23/10/2013). Keempat desa yang infratruktur jalannya buruk itu adalah, Desa Mekarjaya, Karyajaya, Inten Jaya dan Gungung Anten.

“Jalan utama di empat desa itu sudah sepuluh tahun rusak. Dan, hingga kini belum juga diperbaiki. Kades di empat desa itu harus lebih proaktif dalam mengajukan perbaikan jalan diwilayahnya,” ujar Dicky yang juga Caleg DPRD Provinsi Banten Daerah Pemilihan Kabupaten Lebak dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Selain itu, Dicky juga berharap adanya peran nyata dari wakil rakyat yang kini duduk di DPRD Kabupaten Lebak maupun di DPRD Provinsi Banten, dalam memperjuangkan pembangunan diwilayah tersebut. Baca juga: Kakao Asal Banten Bidik Pasar Eropa.

“Ini bukan soal salah siapa. Tapi soal bagaimana peran nyata dari para wakil rakyat di lembaga legislatif dalam mengontrol pembangunan wilayah,” ujar Dicky. Baca juga: Andika Desak Pembangunan Bandara Bansel Untuk Kawasan Ekonomi Khusus.

Artinya, lanjut Dicky, pengajuan dari masyarakat melalui kepala desa masing-masing, juga harus didukung penuh oleh para anggota dewan yang terhormat. Baca juga: Ribuan Rumah Terendam, Kabupaten Lebak Dikepung Banjir.

Tak kunjung terbenahinya infrastruktur yang menjadi akses dari dan menuju 4 desa di Kecamatan Cimarga tersebut, juga akibat lemahnya pengawasan dan kepedulian pemerintah terhadap kondisi infrastruktur yang ada.(jal/tom migran)




Puting Beliung Hantam Lebak, Puluhan Rumah Rusak

Kabar6-Angin puting beliung disertai hujan deras melanda Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (21/10/2013).

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun, terpaan angin dahsyat itu juga mengakibatkan sekitar 55 kediaman warga di wilayah itu mengalami kerusakan ringan hingga berat.

“Puluhan rumah warga mengalami rusak. Umumnya bagian genteng rumah berjatuhan setelah diterpa angin kencang disertai hujan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak di Rangkasbitung, Kaprawi.

Disebutkan, sedianya peristiwa tersebut berlangsung mulai pukul 15.00 WIB hingga 16.20 WIB. Tiupan angin kencang datang bersamaan dengan curah hujan yang cukup deras disertai petir.

Tak hanya rumah warga yang rusak. Namun tiupan angin juga mengakibatkan sejumlah pohon berukuran besar di ruas Jalan Protokol tumbang.

Sementara warga yang atap rumahnya ambrol langsung berupaya memperbaiki, setelah tiupan angin dan curah hujan mereda. Meski demikian, sebagian warga terpaksa mengungsi ke rumah saudara maupun tetangga.(bbs/jus)




Pilkada Tidak Dilarang Dalam Adat Warga Baduy

Kabar6-Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak Agus Sutisna mengatakan, masyarakat Baduy selama ini mengikuti Pilkada karena tidak ada larangan adat.

Dalam Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilkada Lebak yang dijadwalkan pada 14 November 2013 mendatang, warga Baduy juga akan menggunakan hak pilihnya.

“Selama ini masyarakat Baduy sudah memahami tentang cara-cara pencoblosan untuk memilih salah satu pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah, sebab KPU sudah beberapa kali menggelar simulasi pencoblosan hak suara di bilik Tempat Pemungutan Suara (TPS),” kata Agus Sutisna, Sabtu (19/10/2013).

Disebutkan, jumlah warga Baduy yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 7.296 jiwa yang tersebar di 13 TPS.

“Kami yakin warga Baduy tidak diragukan lagi untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilihan ulang itu,” ujarnya.

Seperti diketahui, sebelumnya dalam sidang akhir Mahkamah Konstitusi (MK) yang berlangsung pada Selasa (1/10/2013), MK memerintahkan Pilkada Lebak diulang.

Keputusan ini diambil MK dengan alasan ada pengerahan massa dari birokrasi dengan cara terstuktur, sistimatis, dan masif.

Untuk itu warga Baduy yang tersebar di wilayah Kabupaten Lebak siap untuk menggunakan hak pilihnya.(ant/jus)