1

Harga Kebutuhan Pokok di Pandeglang Mulai Naik, Tomat Terparah

Kabar6-Menjelang perayaan hari besar Maulid Nabi, Natal dan Tahun Baru, harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Badak Kabupaten Pandeglang mulai merangkak naik.

 

Beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan di antaranya adalah cabai merah, bawang merah, bawang putih, tomat hingga daging ayam.

 

Asep Yana, salah seorang pedagang di Pasar Badak, mengatakan rata-rata kenaikan harga mencapai hampir 50 persen.

 

Bawang merah misalnya, dari sebelumnya Rp20 ribu per kilogram, kini melonjak hingga Rp36 ribu per kilogram. Kondisi serupa juag terjadi pada harga bawang merah.

 

Sedangkan bawang putih, juga mengalami kenaikan sebesar Rp5 ribu dari harga sebelumnya yang hanya Rp20 ribu per kilogram. ** Baca juga: Jadi Calo, Lima PNS Pemkab Tangerang Dipecat

 

“Harga tomat naik drastis, dari Rp6 ribu menjadi Rp12 ribu. Kentang juga turut mengalami kenaikkan sebesar Rp2 ribu, dari harga sebelumnya Rp10 per kilogram,” tuturnya

 

Menurut Asep, kenaikkan ini sudah terjadi sejak satu pekan lalu. Dan, diakuinya kondisi itu kerap terjadi jelang hari-hari besar nasional. Selain itu, kondisi cuaca yang ekstrem pada beberapa hari terakhir, juga ikut menjadi penyebabnya.

 

Akibatnya, Asep terpaksa mengurangi pasokan bahan pokok, untuk mengindari kerugian yang besar, lantaran banyak pembeli yang mengeluh dan mengurangi jumlah belanjaannya.

 

“Ini sudah terjadi seminggu. Cuaca juga khan sekarang lagi hujan. Tapi penghasilan sih belum berpengaruh banget,” ujarnya.(zis)




BPMPPTSP Pandeglang Akui Minimarket di Karangtanjung Tak Berizin

Kabar6-Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang mengakui, jika pendirian minimarket di Kampung Karangtanjung, Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karangtanjung, belum memiliki izin.

 

Mirisnya, meski minus izin, saat ini bangunan minimarket justru sudah telanjur berdiri. ** Baca juga: Warga Protes Minimarket, Satpol PP Pandeglang Bakal Kerja Pakai Otak

 

Sampai saat ini, pihak BPMPPTSP sendiri masih belum bisa memutuskan, apakah akan menerima atau menolak persyaratan pendirian minimarket tersebut.

 

“Tapi, penolakan masyarakat juga akan menjadi pertimbangan kami,” kata Sekertaris BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang, Wawan Sukrawardi, saat ditemui kabar6.com, Selasa (22/12/2015).

 

Diakui Wawan, bila merujuk aturan pembangunan minimarket itu jelas salah. Karena seharusnya, sebelum membangun pemilik harus menempuh persyaratan perizinan dulu.

 

“Tapi kalau untuk dirobohkan kayanya tidak mungkin, paling ditutup,” tuturnya. ** Baca juga: Akibat Kecelakaan, 930 Orang Terluka di Kabupaten Tangerang

 

Diketahui, Senin (21/12/2015), puluhan warga Kampung Karangtanjung memprotes keberadaan minimarket di lingkungan mereka, yang diduga tak berizin dan dikhawatirkan akan mengganggu mata pencaharian pedagang kecil setempat. (zis)




Warga Protes Minimarket, Satpol PP Pandeglang Bakal Kerja Pakai Otak

Kabar6-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pandeglang, bakal menyikapi keluhan yang disuarakan warga Kampung Karangtanjung, Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karangtanjung.

 

Itu terkait protes yang disuarakan warga pada Senin (21/12/2015), atas keberadaan minimarket dilingkungan mereka, yang diduga tak berizin dan dikhawatirkan akan mengganggu mata pencaharian pedagang kecil setempat. ** Baca juga: Warga Pandeglang Tolak Ritel Waralaba

 

Kepala Bidang Penegak Perundang-undangan pada Satpol PP Pandeglang, Juanda, mengatakan akan menindaklanjuti keluhan warga sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.

 

“Pembangunan itu biarlah berlanjut, yang jelas kami akan menindaklanjuti sesuai standar operasional kami. Tapi jika perusahaan tidak mengindahkan, maka kami akan tutup,” kata Juanda kepada wartawan.

 

Meski demikian, Juanda juga menyebut sikap lunak itu bukan berarti pihaknya tidak tegas dengan keberadaan usaha ritel waralaba yang tidak memiliki izin.

 

Tapi, kata Juanda, sebelum bertindak pihaknya juga harus menggunakan hati nurani, otak dan tangan. Sehingga tidak bisa terjun langsung ke lapangan. ** Baca juga: Begini Larangan Polisi Saat Malam Tahun Baru di Kota Tangerang

 

“Kita harus sesuai hati nurani. Setelah itu kami juga harus pake otak untuk menindaklanjutinya. Dan, yang jelas setelah kami menerima laporan dari warga, kami akan terjun ke lapangan tanpa surat tugas,” tegasnya.(zis)




DPRD Prihatin Anak Pandeglang Jadi Gepeng di Luar Daerah

Kabar6-Mencuatnya kabar terkait adanya sejumlah anak-anak asal Kabupaten Pandeglang yang menjadi anak jalananan (anjal) serta gelandangan pengemis (gepeng) di luar daerah, kiranya mendapat perhatian serius dari kalangan DPRD setempat.

 

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Pandeglang, Ade Muamar, mengaku prihatin atas fenomena tersebut. Karena sejatinya, anak-anak harus fokus untuk belajar bukan bekerja, apalagi harus menjalani pekerjaan seperti itu.

 

“Prihatin yah, karena bagaimana pun mereka masih pelajar bukan pekerja. harusnya mereka fokus untuk belajar, bukan mencari duit. Apalagi kalau sampai bekerja yang tidak baik seperti itu,” kata Ade.

 

Untuk itu, dirinya meminta pihak Dinas Sosial dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat, agar segera tanggap dan mengambil langkah-langkah mengatasi persoalan tersebut.

 

Politisi PKB itu juga mendesak agar instansi terkait seperti Dinas Pendidikan, menginstruksikan Kepala Sekolah untuk lebih mengawasi siswanya agar tidak menjadi gelandangan. ** Baca juga: Warga Pandeglang Tolak Ritel Waralaba

 

“Barang kali ini butuh peran dari Dindik untuk menginstruksikan Kepala Sekolah memperketat pengawasan terhadap siswanya, agar tidak menjadi gelandangan. Hal itu untuk meminimalisir kasus yang sudah ada,” terangnya.(zis)




Warga Pandeglang Tolak Ritel Waralaba

Kabar6-Warga enam RT di Kampung Karangtanjung, Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, menggeruduk kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) wilayah setempat, Senin (21/12/2015).

 

Aksi warga tersebut, guna memprotes dan menolak atas berdirinya usaha ritel waralaba di kawasan mereka. Pasalnya, waralaba yang berdiri di kampungnya tidak memiliki izin dari RT setempat.

 

Kison, warga setempat yang turut dalam aksi demo tersebut mengatakan, mereka tidak setuju dengan pendirian waralaba itu, karena mengganggu keberadaan pedagang kecil yang sudah lama keberadaannya.

 

“Di kampung kami mayoritas adalah pedagang kecil. Jadi otomatiskan penghasilannya akan berkurang karena dengan adanya waralaba tersebut,” katanya kepada kabar6.com.

 

Kison berharap, agar semua ritel waralaba jangan sampai masuk dan mendirikan usaha di kampungnya. Jika pihak waralaba bersikukuh akan mendirikan usaha, maka warga terpaksa akan menutup paksa waralaba tersebut. ** Baca juga: Ini Sembilan Kecamatan di Tangerang Rawan Puting Beliung

 

“Kalau masih tetep beroperasi, maka kami warga setempat akan menutup paksa waralaba yang ada,” ungkapnya.(zis)




Forbis 2015, Kenalkan Potensi Wisata Banten

Kabar6-Sebanyak 85 pelaku usaha pariwisata dari seluruh Indonesia, berkumpul di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Ya, pertemuan yang sedianya masih dalam rangkaian Festival Tanjung Lesung 2015 ini, dihelat guna merumuskan strategi bisnis pariwisata di Banten, khususnya agar mampu menarik wisatawan mancanegara.

“Kami ingin memperkenalkan sejumlah potensi dan destinasi wisata Banten kepada para pelaku pariwisata daerah lain. Harapannya mereka bisa melihat langsung kondisi pariwisata di Banten, dan kemudian menarik wisatawan ke Banten,” ujar Ketua DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Banten, Rudi Indriawan, Minggu (1/11/2015).

Acara bertajuk Forum Bisnis (Forbis) Banten 2015 tersebut awalnya akan dihadiri oleh para pelaku industri pariwisata dari mancanegara. Namun, karena pekat nya asap di Kalimantan dan Sumatera, mereka tak jadi hadir.

“Sejumlah perwakilan dari negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura dan termasuk Jepang batal datang karena khawatir terkait soal asap,” ujarnya.

Acara Forbis Banten 2015 tersebut diawali dengan perjalanan mengunjungi objek wisata di Banten mulai Bandar Udara Soekarno Hatta (Soetta), kemudian ke Pantai Anyer, Carita, Labuan hingga Tanjung Lesung.

“Puncak acaranya di KEK Tanjung Lesung, dengan melakukan transaksi pariwisata yang nantinya akan diproyeksi oleh mereka di Banten. Kami menyebutnya dengan Tabel Top,” ujarnya. **Baca juga: Banten Diproyeksikan Jadi Destinasi Wisata Ekstrim.

Dalam kegiatan tersebut, para pelaku pariwisata atau disebut ‘Buyer’ melakukan transaksi langsung dengan penjual atau seler dari destinasi wisata yang ada di Banten.(fir)

 




Film Jawara Kidul Bakal Diputar di Festival Tanjung Lesung 2015

Kabar6-Film Jawara Kidul hasil karya para sineas muda Banten yang berada dalam tim production house bernama Kremov Pictures, menjadi daya tarik tersendiri sebagai hasil karya yang mengandung nilai kearifan lokal di Provinsi Banten.

Chief Executive Officer Kremov Pictures, Darwin Mahesa mengungkapan, film Jawara Kidul baru dua kali diputar yakni di Bioskop 21 Cilegon yakni pada 22 dan 26 September 2015.
Animo penonton Jawara Kidul sangat baik, dan masih mengundang rasa penasaran bagi para penggemar film yang belum sempat menonton.

“Termasuk pada saat Filmares Expo 2015 di Jakarta, para pegiat film yang menyaksikan trailer Jawara Kidul, bertanya kapan diputar filmnya,” tutur Darwin dalam rilis yang diterima kabar6, Senin (19/10/2015).

Darwin pun menginformasikan bahwa film Jawara Kidul akan diputar untuk kedua kalinya, yakni dalam Bioskop Rakyat pada Event Festival Tanjung Lesung 2015 yang digelar Jumat, (30/10/2015) malam di Lapangan Citereup, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

“Kami mengajak bagi siapa yang ingin menonton film Jawara Kidul, bisa datang ke Festival Tanjung Lesung 30 Oktober nanti,” jelas Darwin, yang merupakan sutradara film Jawara Kidul

Film tersebut saat ini memang belum dapat didistribusi secara massal, namun sudah mulai diperkenalkan, termasuk pada ajang Indonesia International Filmmaking Resources Expo atau disebut Filmares 2015 yang digelar 15-17 Oktober lalu di The Hall, Senayan City, Jakarta

“Dari 18 hasil karya Kremov Pictures diperkenalkan dalam Filmares Expo 2015, termasuk film Jawara Kidul,” kata Darwin Mahesa. **Baca juga: Bagan Race Meriahkan Festival Tanjung Lesung 2015.

Berikut sinopsis film Jawara Kidul yang diproduksi Kremov Pictures;

Tersebutlah Sakti, ia terbukti curang dalam sayembara memperebutkan Nyimas Ayu putri dari Abah Sugidiraja sang pemimpin Kadusunan Kidul. Sakti membunuh seluruh Jawara dari luar Kadusunan agar dirinya tak tertandingi dan dapat menikahi Nyimas Ayu.

Tak ada satupun Jawara yang datang dalam Sayembara, tetapi masih ada pemuda yang akan melawan Sakti yakni Prabu yang juga mencintai Nyimas Ayu.

Sakti dan Prabu adalah kakak beradik yang terkenal sebagai Jawara dari dalam Kadusunan Kidul, seharusnya mereka tidak berhak memperebutkan Nyi Mas Ayu melalui sayembara, karena Sayembara tersebut sebenarnya ditujukan untuk Jawara dari Kadusunan luar.

Demi rakyat yang menginginkan sayembara tetap berjalan, Abah memutuskan agar Sakti dan Prabu bertarung. Namun di akhir sayembara keputusan Abah berubah menjadi sebuah hukuman untuk Sakti karena kecurangannya.

Hukuman tersebut membuat Sakti dendam kepada Abah sehingga Nyimas Ayu menjadi sasaran balas dendam melalui Ilmu hitam, tanpa disadari dendam tersebut berujung malapetaka.(Ir)




Bagan Race Meriahkan Festival Tanjung Lesung 2015

Kabar6-Festival Tanjung Lesung 2015 yang akan digelar pada 30-31 Oktober 2015 akan menampilkan perlombaan baru di dunia.

Adalah ”Bagan Race” atau balap perahu yang akan menyusuri pantai di Kawasan Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Bagan Race akan menggunakan sarana perahu nelayan yang di atasnya terdapat kerangka bagan yang dapat ditumpangi sebanyak 20 orang penumpang. Panitia Festival Tanjung Lesung 2015 menyiapkan sebanyak sepuluh unit perahu bagan untuk diperlombakan.

“Para peserta lomba ‘Bagan Race’ adalah stakeholder kepariwisataan, termasuk masyarakat setempat,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten, M. Ali Fadilah, Minggu (18/10/2015).

Ali mengatakan, ‘Bagan Race’ akan menjadi salah satu daya tarik dalam Festival Tanjung Lesung 2015. Pasalnya perlombaan perahu bagan seperti itu belum pernah dilakukan, dan dapat dikatakan sebagai yang pertama di dunia.

“Akan bertambah lagi satu warisan budaya Provinsi Banten yaitu Perahu Bagan,” tutur Ali.

Ali mengatakan, start ‘Bagan Race’ akan dilakukan di Pantai Kerang, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang dan finish di Beach Club, pantai yang berada di dalam kawasan Tanjung Lesung.

Ada tiga kategori yang diperlombakan, yaitu pemenang yang tercepat, kemudian pemenang yang paling indah mendekorasi atau menghias bagan, dan terakhir pemenang yang berhasil membawa ikan sebanyak-banyaknya ketika sampai di garis finish.

Diketahui bahwa dalam Festival Tanjung Lesung 2015, selain ‘Bagan Race’ ada beberapa kegiatan lain disajikan untuk menarik wisatawan yang hadir di acara.

Yaitu Parade Nelayan dan Festival Budaya, Parade Sepeda Hias, Pameran Produk UMKM, serta pertunjukan film hasil kreasi para sineas muda Banten dari Kremov Pictures, yakni film ‘Jawara Kidul’ dan ‘Perempuan Lesung’.

“Insya Allah salah satu film hasil kreasi teman-teman sineas muda Banten akan diikutkan dalam nominasi Festival Film Indonesia 2015 yang akan digelar di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten,” kata Ali Fadilah.

Kembali ke rundown acara Festival Tanjung Lesung 2015, juga akan digelar Pesta Bakar Ikan di pinggir pantai Beach Club Tanjung Lesung, yang juga dimeriahkan oleh Momonon Band, dan beberapa Indie Band serta penampilan Disk Jockey.

Kemudian ada kegiatan penanaman terumbu karang di Pulau Liwungan, yang rencananya akan dipimpin Gubernur Banten, H. Rano Karno.

Festival Tanjung Lesung 2015 ini akan melibatkan sebanyak 20.000 masyarakat, baik dari Kabupaten Pandeglang maupun dari kabupaten/kota di Banten.

Adapun wisatawan yang hadir dalam acara ini berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, termasuk ada dari luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.

Para wisatawan yang datang merupakan para pelaku pariwisata. Mereka hadir untuk mengikuti pertemuan forum bisnis yang melibatkan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (Asppi). **Baca juga: KEK Tanjung Lesung Pasarkan Kebudayaan Tradisional Banten.

Festival Tanjung Lesung 2015 ini juga akan dihadiri Komunitas Jeep Rubicon Banten dan Komunita Backpacker Indonesia.(ir)




Ke Mathla’ul Anwar, Presiden Jokowi Dihadiahi Sorban

Kabar6-Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran Kabinet Indonesia Hebat hadir di peringatan 100 tahun Mathla’ul Anwar dan Muktamar ke-19, di alun-alun Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (8/8/2015).

Ya, begitu memasuki lokasi acara, Presiden langsung dihadiahi sorban khas Banten oleh sejumlah kyai yang menyambutnya.

“Kita harus membangun masyarakat agar menjadi masyarakat yang cerdas, bersosial dan berwibawa,” ujar Jokowi dalam sambutannya.

Presiden menyebut, bahwa pada konfersi Asia Afrika beberapa bulan lalu, pimpinan negara Islam menyampaikan, bila mereka sangat kagum dengan nilai-nilai Islam di Indonesia.

“Indonesia dinilai Islam yang sopan satun. Islam berwibawah. Islam yang penuh tata krama dan Islam yang berbudi pekerti. Bukan yang sering melakukan demo-demo terus lempar-lemparan, orasi yang tidak jelas. Islam itu harusnya tentram, tidak seperti itu,” ujarnya.

Untuk itu, Presiden berharap Mathla’ul Anwar bisa terus tumbuh menjadi besar. “Agar generasinya bisa menjaga Bhineka Tunggal Ika. Bisa menjaga bangsa Indonesia dengan baik,” ujarnya. **Baca juga: Nanta Cooking Show Umbar Aksi Ciuman di ICE BSD.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga sempat turun dari podium untuk menyapa masyarakat Pandeglang dan keluarga besar Mathla’ul Anwar se Indonesia.(fir)




Proyek Jalan Tol Bandara-Tanjung Lesung Dimulai 2016

Kabar6-Pembangunan Jalan Tol Bandara-Tanjung Lesung di Pandeglang, Banten, sepanjang 60 kilometer diprediksi bakal dimulai tahun 2016 mendatang.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Banten, Ali Fadillah, Minggu, (2/8/2015).

“Untuk Tanjung Lesung, sudah rapat terakhir yang diselenggaran Kemenko Perekonomian,” ujar Ali Fadillah.

Kini, katanya, progres proyek tersebut sudah dalam study kelayakan, terutama terkait amdal yang dilakukanan Kementrian PU, Kemenko Perekonomian, dan BLHD Banten.

Ali berharap, setelah study kelayakan selesai, maka akan lahir sebuah road map jalan tol sepanjang 60 kilometer tersebut.

“Ini bertujuan agar kunjungan wisata meningkat. Sehingga, KEK Tanjung Lesung bisa terwujud dengan target sebagai peningkatan ekonomi dari sektor wisata,” terangnya.

Seiring itu, Ali berharap kerjasama antara masyarakat, pihak swasta, dan pemerintah, agar pembangunan jalan tol tersebut bisa selesai dalam jangka waktu tiga tahun, sesuai perintah Presiden Joko Widodo. **Baca juga: Kepemimpinan Rano Karno di Banten Lemah.

“Mulai dibangun tahun depan. Presiden RI dalam peresmian kemarain memprediksi, pembangunan jalan tol bisa selesai dalam tiga tahun,” tegasnya.(tmn/din)

Â