1

Isu Radikalisme, Ummat Islam Tak Perlu Risau

Kabar6-Isu radikalisme yang menyerang Indonesia, dianggap sebagai sebuah skenario yang diperankan oleh negara barat.

Demikian dikatakan Pengamat Intelijen dan Terorisme Nasional, Wawan Purwanto, usai mengikuti Seminar Nasional Menepis Radikalisme, di gedung MUI Kabupaten Pandeglang, Senin (28/12/2015).

Menurutnya, kepentingan politik diduga juga mendompleng maraknya aksi radikalisme yang terjadi di tanah air. Sehingga, kondisi itu memunculkan fenomena Islam phobia atau ketakutan atas Islam yang saat ini dialami oleh umat muslim disejumlah negara.

“Isu radikalisme yang digiring oleh negara barat, tidak terlepas dari berbagai kepentingan seperti minyak, nuklir, dan senjata. Maka dari itu, umat Islam tidak perlu merisaukan sikap sejumlah pihak yang membenci Islam. Apalagi pada faktanya, justru saat ini banyak penduduk dunia yang memeluk kepercayaan Islam,” kata Wawan.

Menurutnya, persoalan keyakinan juga menjadi salah satu penyebab sulitnya memberantas radikalisme. Umat Islam begitu rentan dipengaruhi oleh ajaran-ajaran yang pada hakikat tidak pernah dibenarkan.

Oleh sebab itu, pemerintah dituntut untuk melakukan pencegahan, deteksi dini dan meningkatkan pengawasan terhadap ancaman gerakan radikal.

“Kelompok sparatis dibeberapa wilayah di tanah air, semakin gencar menunjukkan perlawanannya. Bahkan tidak hanya itu, Indonesia juga dihantui ancaman personal segelintir orang, sehingga akhir-akhir ini banyak ancaman bom yang dilatari dendam pribadi,” ungkapnya.

Sementara, Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kabupaten Pandeglang , Khoizinur Asror mengatakan, Islam merupakan agama yang mulia dan mengajarkan keramah-tamahaan terhadap sesama manusia.

Karenanya, bila terjadi sesuatu yang berdampak negatif terhadap perkembangan Islam,  bukan berarti ajaran islamnya yang kurang baik, melainkan ada niatan buruk dari oknum tertentu untuk memenuhi  kepentingan pribadi.

Dan, kegiatan yang berdampak negatif itu, kata Asror, biasanya sudah disekenario sedemikian rupa untuk kepentingan bisnis dan merebut kekuasaan, demi meraup keuntungan yang sebesar-besarnyanya.

“Seharusnya ketika mereka mau membunuh, jangan membawa nama Islam. Karena di Islam tidak mengajarkan seperti itu,” kata dia.

Akibatnya, kata Asror, Islam saat ini menjadi momok yang menakutkan. Mengingat  belakangan ini disetiap pergerakannya, teroris selalu berkedok sebagai orang Islam.

“Itu adalah isu yang kemudian sengaja dipublikasikan oleh orang-orang tak bertanggung jawab untuk menjelekan agama Islam,” kata dia.

Karenanya, kata Asror, dengan adanya peristiwa seperti itu, Umat muslim harus bisa menunjukkan kepada dunia atau lingkungannya bahwa mereka  jauh lebih beradap dan mampu menciptakan kesejukan di setiap lingkungannya, sesuai dengan kaidah-kaidah Islam.(zis)




MUI Pandeglang Imbau Ummat Islam Tidak “Lebay” Rayakan Tahun Baru

Kabar6-Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Pandeglang, Abdul Gaffar mengimbau umat muslim untuk tidak hura-hura atau berlebihan alias lebay saat merayakan malam pergantian tahun.

Karena sedianya, pergantian tahun merupakan momentum untuk intropeksi selama satu tahun kebelakang.

“Jadi bagi umat muslim dimanapun berada, boleh untuk merayakan pergantian tahun baru masehi. Namun jangan sampai berlebihan. Walaupun tahun baru ini bukan tahun baru Islam, isilah dengan hal-hal yang positif. Jangan sampai meninggalkan tanggungjawab sebagai umat muslim,” ungkap Abdul Gaffar saat dihubungi melalui telphon seluler.

Gaffar khawatir, bila perayaan malam pergantian tahun juga diwarnai dengan tindakan berlebihan, seperti minum minuman keras, sex bebas dan lain sebagainya.

Untuk itu, MUI akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan pihak kepolisian terkait.

“Kalau sudah menyakut yang negatif itu sudah jelas dilarang oleh agama Islam, bahkan oleh Pemda pun pasti dilarang, karena akan merusak dirinya dan akan berdampak kepada orang lain juga. Makanya kami berkoordinasi dengan Pemda, kepolisan, Dandim serta Satpol PP, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan,” katanya.(zis)




Arrasyi Institute Ajak Pemuda Tepis Radikalisme

Kabar6-Sebanyak 139 peserta mengikuti Seminar Nasional untuk menepis radikalisme menuju Islam Kaffah yang diselenggarakan oleh Arrasyi Institute.

Seminar yang umumnya diikuti oleh kalangan mahasiswa tersebut, berlangsung di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang.

Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiah  (IMM) Provinsi Banten, Yogi Iskandar mengatakan, pola pikir pemuda masih segar dan enerjik. Sehingga mahasiswa merupakan target empuk bagi pelaku radikalisme (terorisme) untuk mengajaknya.

“Ketika berbicara mahasiswa, tidak akan luput pada kaum muda. Sehingga di pandang masih segar dan enerjik. Ini dijadikan sasaran utama bagi orang radikal,” katanya.

Tambah Yogi, sebenarnya undangan bukan dari mahasiswa saja, melainkan pelajar, pondok pesantren, tokoh pemuda dan tokoh masyrakat. Undangan ini segaja disebar keberbagai elemen masyarakat karena terorisme akan mendokrin kepada siapa saja.

“Mereka tidak mandang targetnya siapa saja, sehingga ketika mereka melihat seseorang itu dianggap gampang maka mereka akan berusaha untuk merekrutnya,” ungkapnya.(zis)




Baksos, Kapolda Banten Bagikan 200 Paket Sembako

Kabar6-Usai meresmikan gedung Pospol Pelayanan Pariwisata di KEK Tanjung Lesung, Kapolda Banten Brigjen Boy Rafli Amar, menggelar bakti sosial (Baksos) di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

Dalam baksos yang menggelar pengobatan gratis bagi warga kurang mampu tersebut, Kapolda juga membagikan 200 paket sembako.

Camata Panimbang, Agus Amin Mursalin mengatakan, baksos itu merupakan hal positif yang di lakukan Polda Banten. Sehingga pihaknya merasa sangat terbantu atas kepedulian polisi terhadap masyarakat yang kurang mampu.

“Saya sebagai Camat merasa sangat terbantu dengan di baksos ini,  saya salut kepada pihak kepolisian yang sudah mau berbagi dengan masyarakat yang kurang mampu,” ungkapnya.

Agus tak menampik, jika warga di Desa Mekarsari mayoritas berada dibawah garis kemiskinan. Sehingga, wajar ketika baksos yang digelar polisi lagsung diserbu warga yang ingin mendaptkan sembako.(zis)




Kapolda Banten Resmikan Pos Pelayanan di KEK Tanjung Lesung

Kabar6-Kapolda Banten, Brigjen Boy Rafli Amar, meresmikan Pol Polisi (Pospol) Pelayanan Parawisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten.

“Pospol ini untuk menunjang KEK di Tanjung Lesung, juga program Presiden RI. Demi keamanan dan ketertiban pengunjung atau wisatawan yang berwisata ke tanjung lesung,” kata Kapolda.

Ditambahkan Kapolda, anggota yang bertugas di pospol tersebut sudah dilengkapi kendaraan untuk mempermudah saat berkeliling di Pantai Tanjung Lesung.

 

“Anggota yang bertugas di pospol ini sebanyak 14 orang. Agar aktif dalam menjalakan tugasnya untuk melayani para wisatawan. Sedangkan kendaraan oprasional yang disiapkan dua unit sepeda motor dan lima sepedah untuk keliling di areal wisata,” ungkapnya.(zis)




Tingkatkan Bdidaya Belut, KUPP Cimanggu Gandeng Akademisi

Kabar6-Sejumlah pemuda dalam Kelompok Usaha Produktif Pemuda (KUPP) di Kampung Cimanggu, Desa Citumenggung, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang, terus mendalami khasiat belut.

Bahkan, kelompok pemuda yang menggeluti usaha budidaya belut ini, berencana menggandeng akademisi di Pandeglang, guna lebih menggali mangfaat dan kasiat belut.

Ketua Kelompok KUPP Kampung Cimanggu, Luqman Wibowo mengatakan, budidaya belut
yang sudah berjalan sejak beberapa tahun ini, merupakan karya yang sudah di hasilkan oleh pemuda setempat.

“Ini adalah karya nyata yang telah kami lakukan selama ini,” kata Lukman.

Dan, karya tersebut, berawal dari diskusi ringan yang kemudian dikaji secara mendalam, bahwa belut merupakan hewan yang banyak manfaatnya, baik untuk kesehatan sekaligus bisa mendatangkan keuntungan besar.

Karenanya, kata dia, budidaya belut itu harus ditingkatkan lewat kerjasama dengan beberapa universitas di Pandeglang. Tujuannya, supaya lebih mengetahui manfaat dan kasiat belut tersebut.

“Saya yakin, belut mempunyai kasiat yang baik bagi kesehatan manusia. Untuk itu budidayanya harus lebih ditingkatkan. Supaya bisa lebih menguntungkan bagi kita semua,” kata dia.(zis)




PWI Pandeglang Launching Aplikasi Wartawan Berbasis Android

Kabar6-Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Pandeglang, menggelar launching penggunaan aplikasi PWI berbasis android.

Launching tersebut berlangsung di salah satu rumah makan di Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (23/12/2015).

Sedianya, aplikasi ini yang diterapkan tersebut, sedianya merupakan yang pertama kali digunakan PWI di seluruh Indonesia.

Ketua PWI Provinsi Banten, Firdaus mengungkapkan, penggunaan aplikasi berbasis Android yang dibuat oleh PWI Pandeglang merupakan gebrakan baru di dunia kewartawanan. Hal itu juga merupakan sejarah bagi para jurnalis yang ada di Indonesia.

“Saya merasa bangga atas kreativitas temen-teman jurnalis yang ada di Pandeglang, yang sudah membuat alat untuk masa depan. Suatu kemajuan yang patut kita banggakan, saya salut dengan pengurus PWI pandeglang,” kata Firdaus

Menurutnya, teknologi Cyber yang mempermudah akses informasi dan komukasi antar jurnalis itu, patut didorong. Karena, aplikasi tersebut bukan hanya mempermudah akses bagi jurnalis, melainkan oleh seluruh warga Indonesia.

“Hari ini kita dorong terus cyber ini, karena masyarakat butuh informasi. Hari ini pula, merupakan suatu kemajuan untuk para wartawan, dengan alat komunikasi smartphone semua orang bisa melihat informasi dan berita secara cepat,” ujarnya.(ziz)




Tanpa Asuransi, Nasib BPBD Pandeglang “Ngeri-ngeri Sedap”

Kabar6-Perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang dinilai masih minim terhadap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Padahal, pekerjaan BPBD bukanlah hal yang ringan. Tapi memiliki resiko tinggi, bahkan mempertaruhkan nyawa, saat menangani bencana seperti kebakaran, banjir, longsor dan kapal yang tenggelam.

Faktanya, sampai saat ini, Pemkab Pandeglang belum juga memberikan jaminan asuransi kepada setiap anggota BPBD. Dan, hal itu tentunya membuat para personil BPBD menjadi gelisah atau “ngeri-ngeri sedap” bila mengutip perumpamaan yang sering dilontarkan mantan politisi Demokrat, Sutan Bhatoegana Siregar.

“Resiko yang kami tanggung sangat besar. Anggota Damkar misalnya, berani melawan api serta anggota BPBD lainnya pernah mencari buaya di hutan dan mencari mayat di lautan akibat kapal hilang. Pekerjaan kami tdk mengenal hari libur, 24 jam siap siaga. Kami hanya ingin nasib kami, khususnya para honorer lebih diperhatikan oleh Pemda,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pandeglang, Raden Yunce Dewi kepada Kabar6.com, Rabu (23/12/2015).

Menurut Yunce, ketika terjadi sesuatu pada dirinya dan anggota BPBD lainnya, misalkan meninggal, pihak Pemda seharusnya memperhatikan keluarga yang ditinggalkannya.

“Kami bekerja degan misi kemanusiaan. Bila terjadi sesuatu kepada kami saat melaksanakan tugas diluar, pihak BPBD maupun Pemda tidak menjamin. Itu yang sampai saat ini membuat kami belum bisa tenang,” ungkapnya.(zis)




Lantik 440 PNS, Begini Pesan Bupati Pandeglang

Kabar6-Sebanyak 440 pegawai yang telah dinyatakan lulus seleksi, dilantik menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

 

Pelantikan dilakukan langsung oleh Bupati Pandeglang, Erwan Kurtubi, Selasa (22/12/2015).

 

Dalam sambutannya, Erwan Kurtubi menekankan kepada aparatur negara itu, untuk tidak takut jika suatu saat harus ditempatkan ke daerah yang terpencil.

 

Itu mengingat, kondisi wilayah Pandeglang yang begitu luas, dan masih banyak daerah yang belum terjamah pembangunan.

 

“Hal itu diakui sering menimbulkan kekhawatiran di kalangan PNS yang tidak ingin ditugaskan di daerah terpencil. Padahal sebagai abdi negara, mereka harus siap ditempatkan di mana saja,” katanya.

 

Menurut Erwan, jika harus dibandingkan dengan PNS yang berada di daerah pedalaman dan perbatasan, seharusnya hal tersebut dapat menjadi contoh dan motivasi.

 

Maka dari itu, CPNS yang resmi diangkat menjadi PNS, diharapkan menerima dengan legowo ketika harus mengabdi di daerah yang tertinggal.

 

Di mana hal itu, merupakan tanggung jawab untuk mengembangkan wilayah terbelakang menjadi daerah yang lebih maju. ** Baca juga: Minah Curiga Suaminya Tewas Dibunuh

 

“Saya harapkan jika seluruh aparatur untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola Tata Pemerintahan. Bagi PNS untuk mematuhi segala aturan serta menaati sistem Pemerintahan, bukan justru menyalahi wewenang dan menabrak sistem,” ungkapnya.(zis)




Jelang Natal, Harga Daging Ayam di Pandeglang Tembus Rp33.000

Kabar6-Menjelang perayaan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016, harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Pandeglang mengalami peningkatan signifikan.

 

Pantauan kabar6.com, harga daging ayam pada Selasa (22/12/2015) mencapai Rp33.000 per kilogram.

 

Pekan lalu, harga komoditas serupa masih berada di kisaran Rp25.000 hingga Rp27.000 per kilogram. Kenaikan harga diprediksi bakal terus terjadi hingga Januari 2016 mendatang.

 

“Diperkirakan harganya akan terus mengalami kenaikan sampai tahun baru,” kata Aceng, seorang pedagang daging ayam di Pasar Badak, Pandeglang.

 

Akibat kenaikkan harga itu, kata Aceng, omzet penjualan daging ayam merosot tajam. Sebelumnya, ia dapat menjual hingga 700 kilogram daging per hari. Saat ini, ia mengaku hanya mampu menjual total 500 kilogram per hari.

 

Penurunan penjualan tersebut, tidak terlepas dari jumlah pembelian masyarakat yang ikut berkurang, lantaran tingginya harga jual daging ayam dan kebutuhan pokok lainnya.

 

“Saya berharap kondisi itu stabil lagi, biar harga kebutuhan pokok lebih terjangkau sama masyarakat,” ujarnya. ** Baca juga: Polresta Tangerang Latih Personelnya Hadapi Bencana

 

Harapan yang sama juga dilontarkan salah seorang pembeli, Gina. Ia berharap, meroketnya harga kebutuhan pokok segera berlalu dan kembali stabil.

 

“Keberatan yah, karena harga kebutuhan lain juga pada naik. Telur aja sekarang sudah Rp25.000 per kilogram,” katanya.(ziz)