1

Megawati Peringati Hari Bumi di Banten, JB Absen

Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, putra Mulyadi Jayabaya.(zis)

Kabar6-Meski telah mendaftar dalam penjaringan Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Banten yang dibuka PDI Perjuangan, namun Ketua Kadin Banten, Mulyadi Jayabaya atau JB, tampak tidak hadir dalam peringatan Hari Bumi di Banten yang sedianya dihadiri oleh Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.

Sedianya, peringatan Hari Bumi tersebut berlangsung di di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Banten, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Minggu (24/04/2016).

“Bapak kebetulan sedang sakit, jadi tidak bisa hadir di acara ini. Dan, saya hadir kesini mewakili bapak,” kata Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, putra JB yang kini duduk sebagai anggota DPR RI Komisi VIII dari PDI Perjuangan.

Adik dari Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya ini menegaskan, bila ketidakhadiran sang ayah dalam acara itu, sama sekali tak ada kaitannya dengan kabar adanya konflik internal di PDI Perjuangan Banten. “Alhamdulilah, komunikasi sama partai masih berjalan baik,” pungkasnya.

Hasbi menyebut, siapapun yang akan direkomendasikan Ketum PDI Perjuangan untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017 mendatang, pihaknya akan mengikuti selama untuk memajukan Banten.

“Ketika Ketum mengatkan A, maka kita sebagai kader hanya mengikuti. Kita sebagai keluarga besar PDI Perjuangan, terpenting bagi kita adalah membangun Banten,” pungkasnya.

Sementara, Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, enggan memberikan komentar perihal siapa sosok yang akan di dorong maju di Pilgub Banten. “Kalau terkait banten tanya saja ke Rano,” kata Megawati sambil masuk kedalam mobil. **Baca juga: JB Berikan Beasiswa Untuk Anak Janda Korban Mutilasi.

Diketahui sebelumnya, JB sedianya sudah mendaftar dalam penjaringan Bacagub Banten yang dibuka PDI Perjuangan Banten. **Baca juga: Ini Janji JB Bila Terpilih Jadi Gubernur Banten.

Namun demikian, JB yang sedianya merupakan kader PDI Perjuangan juga sudah berandai-andai, bila tidak mendapatkan dukungan dari PDI Perjuangan, maka dirinya akan mendaftar ke partai politik lain, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Nasdem. **Baca juga: Jika Ditolak PDI Perjuangan, JB Siap Gandeng Partai Lain ke Pilgub 2017.

Bahkan, saat ini JB yang kini juga telah mendaftarkan diri dalam penjaringan Bacagub yang dibuka Partai Nasdem Banten, menyatakan siap meninggalkan PDI Perjuangan bila tidak mendapatkan dukungan di Pilgub Banten.(zis)

**Baca juga: PeaceSoft Siapkan Plaftorm E-commerce Tandingi Alibaba.




Peringati Hari Bumi di Banten, Megawati Sentil Menteri Jokowi

Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.(ist)

Kabar6-Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, sempat menyentil salah satu menteri ‘Kabinet Kerja’ Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Sentilan itu disampaikan Megawati, saat menghadiri peringatan Hari Bumi Internasional di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Banten, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Minggu (24/04/2016).

“Dulu Siti Nurbaya Sekjen Depdagri. Saya agak kaget saat dia diangkat jadi Menteri Lingkungan Hidup. Jadi dia harus memperhatikan alam dengan kosekuen dan sportif,” kata Megawati. **Baca juga: PeaceSoft Siapkan Plaftorm E-commerce Tandingi Alibaba.

Presiden Indonesia ke-5 itu juga mengingatkan, bila kerusakan alam di Indonesia terus terjadi dari waktu ke waktu. Rano Akui Belum Kantongi Mandat Pilgub Banten 2017 dari Megawati.

“Kerusakan alam kita di waktu-waktu yang lalu, kembali karena ulah manusia,” tegasnya.(tmn)




Besok, Megawati Peringati Hari Bumi di Banten

Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.(bbs)

Kabar6-Ketua umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, dijadwalkan akan memperingati hari bumi internasional di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (24/4/2016) besok.

“Saya menyambut baik, anak proklamator, founding father Soekarno, concern terhadap lingkungan,” kata Kepala Balai Tahura Banten, Asep Mulya, saat dihubungi melalui blackberry masangernya, Sabtu (23/4/2016). **Baca juga: Khawatir Keamanan, Polisi Batalkan Pra Rekonstruksi Kasus Mutilasi.

Dirinya bercerita bahwa ditahun 2003 lalu, saat pertama kali Megawati meresmikan Tahura, putri proklamator itu menanam pohon meranti yang kini telah tumbuh besar. “Beliau sebelumnya pernah ke Tahura dan menanam pohon meranti,” tegasnya. **Baca juga: Bang Ben: Tidak Ada Tawar Menawar Dalam Penertiban Alang-alang.

Dalam peringatan hari bumi internasional tersebut, Megawati akan meninjau pengobatan dan baksos DPP PDIP hingga penanaman pohon. **Baca juga: PeaceSoft Siapkan Plaftorm E-commerce Tandingi Alibaba.

Bahkan mantan presiden RI ini direncanakan akan ditemani oleh para petinggi DPP PDIP yang juga menjadi pejabat di negeri ini.(tmn/zis)




LKP2M Sebut Dimyati Cuma Pamer Eksistensi di Pilgub Banten

Achmad Dimyati Natakusumah.(zis)

Kabar6-Lembaga Kajian Penelitian Pendidikan Masyarakat (LKP2M) Provinsi Banten, Jajat Permana, menilai jika niat anggota DPR RI Achmad Dimyati Natakusumah maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017, hanya ajang untuk menaikkan popularitas.

“Kalau sampai batas waktu yang ditentukan Dimyati tidak mengembalikan formulir pendaftaran ke parpol, berarti rencana pencalonannya hanya untuk meningkatkan popularitas dan menunjukan eksistensi diri di Banten,” kata Jajat kepada Kabar6.com melalui telpon seluler, Selasa (19/4/2016). **Baca juga: DPD Hanura Banten Tunggu Dimyati Kembalikan Formulir.

Jajat menyebut, jika Dimyati benar-benar seriusingin mencalonkan diri, maka bukan hal yang sulit baginya untuk maju melalui jalur independen. Mengumpulkan KTP, dinilai merupakan hal yang mudah bagi Dimyati. **Baca juga: Pilgub Banten 2017, LKP2M Dukung Dimyati di Jalur Independent.

“Bisa jadi mau maju melalui jalur independen dan tidak jalur partai. Kita tahu dja mantan Bupati Pandeglang. Bukan hal yang sulit untuk dia mengumpulkan jutaan KTP sebagai persyaratan maju,” ucapnya.(zis)




Salakanagara, Hikayat Aki Tirem dan Dewawarman di Banten

Tempat ini menjadi jejak keberadaan Salakanagara.(tmn)

Kabar6-Dahulu kala, sebuah kerajaan bernama Salakanagara atau Negara Perak dipercaya pernah berdiri di daerah Teluk Lada, dibawah kaki Gunung Pulosari, di Desa Cihunjuran, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Salakanagara dipercaya telah ada jauh sebelum Kesultanan Banten berdiri tahun 1526 masehi. Dan, Negara Perak itu dipimpin oleh orang asli Banten.

“Di daerah Teluk Lada inilah Dewawarman mendirikan kerajaan pertama di Nusantara yang bernama Salakanagara atau Negara Perak,” kata Tb Saptani Suria, budayawan sekaligus keluarga Kenadziran Kesultanan Banten, Selasa (19/4/2016).

Pria yang akrab disapa Entus ini percaya, bahwa berdasarkan catatan sejarah pada masa awal tahun 100’an masehi, banyak para saudagar, pelaut, dan perantau dari negeri India yang pada zaman dahulu kala bernama Bharata, datang ke negeri Salakanagara.

“Tercatat pada tahun 110 masehi, daerah Teluk Lada Pandeglang, tempat yang sering di singgahi oleh para perantau, karena kesuburan komoditi Lada juga keramahan masyarakatnya,” terangnya.

Dimana, berdasarkan naskah Wangsakerta, pimpinan Salakanagara waktu itu bernama Aki Tirem yang berkuasa hingga tahun 120 masehi.

Di kisahkan, pimpinan perantau dari negeri Bharata yang bernama Dewawarman melakukan pendekatan kultural dengan Aki Tirem untuk memperkuat hubungan silaturahmi dengan masyarakat setempat. **Baca juga: WH Klaim Lebih Paham Kelola Anggaran Ketimbang Rano.

Sebelum tutup usia, Aki Tirem bermaksud menikahkan anaknya yang bernama Dewi Pwahaci Larasati dengan Dewawarman. **Baca juga: Kasus Parkir di Tangerang, Begini Pandangan Asintel Kejati Banten.

“Dari peristiwa pernikahan inilah Dewawarman diam dan tinggal di Banten bersama istrinya, hingga proses penerimaan tongkat kekuasaan yang di berikan Aki Tirem,” tegasnya.(tmn)




Pilih Jalur Independen, Ini Calon Pendamping Dimyati di Pilgub Banten

Dimyati Natakusuma saat HUT Kabupaten Pandeglang.(zis)

Kabar6-Bakal calon Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusuma mengaku tak keberatan jika PPP memilih untuk mengusung sosok lain di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017 mendatang.

Terlebih, anggota DPR RI ini telah memantapkan langkah untuk mencalonkan diri melalui jalur perorangan atau independen.

“Justru saya senang kalau ada sosok lain yang juga mencalonkan ke PPP. Saya akan serahkan kepada dia,” kata Dimyati wartawan usai acara pembukaan HUT Pandeglang, Jumat (1/4/2016).

Ia mengaku optimis mencalonkan diri melalui jalur independen. Saat ini, pengumpulan dukungan  yang diakomodir oleh Dulur Dimyati (Saudara Dimyati) sudah mencapai 580 ribu KTP.

“Seharusnya hari ini saya deklarasi,namun Dulur Dimyati masih melakukan penjaringan Nanti tinggal deklarasikan minggu depan, namun mereka (Dulur Dimyati) harus menentukan wakilnya. Karena saya pun enggak mungkin deklarasi tanpa wakil,” katanya. **Baca juga: Maju di Pilgub Banten, Dimyati Bakal Lewat Jalur Independen.

Terkait sosok wakil yang bakal mendampingi Dimyati, nama-nama yang mulai mengemuka antara lain Andika Hazrumy, Jayabaya, Wawan Irawan dan Airin Rachmi Diany. **Baca juga: Pilgub Banten 2017, LKP2M Dukung Dimyati di Jalur Independent.

“Nama-nama itu dijaring oleh para dulur Dimyati. Jika sudah ada kepastian maka akan langsung dideklarasikan,” pungkasnya.(zis)




Rano Karno Janji Realisasikan Pembangunan di Bansel

Gubernur Banten, Rano Karno.(bbs)

Kabar6-Gubernur Banten, Rano Karno berjanji akan memfokuskan pembangunannya di wilayah Banten Selatan (Bansel).

Pasalnya selama ini pembangunan di daerah Bansel, seperti Pandeglang dan Lebak masih tertinggal, sehingga tingkat kesejahteraan dan kemiskinan masyarakat di wilayah tersebut masih tinggi dibandingkan daerah lainnya di Provisi Banten.

“Bila dibandingan dengan daerah lainnya di Provinsi Banten, Pandeglang dan Lebak ini sangat tertinggal. Karena itu pembangunan di Provinsi Banten harus difokuskan ke kedua daerah tersebut,” kata Rano Karno, seusai membuka acara HUT Pandeglang Ke 142, di Pandeglang Banten, Jumat (1/4/2016).

Dan untuk melaksanakan pembangunan itu, katanya, Pemeritah Provinsi Banten siap meganggarkan dananya sesuai dengan kemampuan. “Setiap tahun bantuan itu selalu kami berikan. Namuin demikian disesuaikan dengan anggaran yang ada,” kata dia. **Baca juga: Besok Diresmikan, Bursa Mobil Bintaro Jaya Disegel.

Menyikapi hal itu,  Bupati Pandeglang, Irna Narulita merasa berukur. Karena bersamaan dengan HUT Pandeglang yang ke 142  membawa makna yang luar biasa untuk kepentingan pembangunan  daerah tersebut. **Baca juga: Puluhan Kendaraan Ekspedisi Terjaring Razia Dishub Cilegon.

“Saya merasa bersukur dan bangga atas pernyataan pak Gubenur yang akan memfokuskan diri terhadap pembangunan di daerah Banten Selatan, khususnya Pandeglang,” kata dia. **Baca juga: Komisi II DPRD Banten Dorong Pemekaran Kabupaten Lebak.

Mudah-mudahan, tambahnya, janji tersebut bisa direalisasikan dengan baik. “Saya harap janji Pak Gubernur ini bisa direalisasi, supaya pembanguan di   Pandeglang berjalan dengan baik,” kata dia.(zis)




Kasus Salah Tembak, Keluarga Besar Mathla’ul Anwar Desak Polri Tanggungjawab

Yudistira, siswa SMA Math’laul Anwar, korban salah tembak.(tmn)

Kabar6-Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Keluarga Besar Math’laul Anwar, mengecam peristiwa salah tembak dan penganiayaan terhadap Yudistira, siswa SMA Math’laul Anwar, di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Jum’at (25/3/2016) lalu.

Bahkan, LBH Keluarga Besar Math’laul Anwar menuntut pelaku penembakan dan Polri untuk bertanggungjawab atas insiden tersebut.

“Kami menuntut pihak kepolisian memberikan pernyataan meminta maaf secara terbuka melalui media masa,” kata koordinator LBH Math’laul Anwar, Dhona El Furqon, Rabu (30/3/2016).

Dhona mengklaim, bila pihaknya mendapatkan kronologis berbeda dari pihak kepolisian. Dimana, pada saat kejadian, sekitar pukul 02.00 wIB, telah terjadi penembakan dan penangkapan di Kampung Leuwiliang, Desa Kananga, terhadap Ahmad Yudistira Bin Ojat Sudrajat (15), warga Kampung Baru Kananga, RT 02 RW 02, Desa Kananga, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Pelaku penembakan berasal dari kesatuan Kepolisan Sektor Carita.

Petang itu, korban sedang begadang bersama-sama teman-temannya dan hendak membeli camilan dengan membawa sepeda motor orangtuanya.

Di tengah perjalanan, persisnya di depan Kantor Kepala Desa Kananga, korban di dihadang oleh Buser berinisial F (Fikri, petugas dari Polsek Carita) sambil menodongkan pistol ke arah korban sambil menyuruh berhenti.

Korban mengira bahwa yang menodongkan pistol itu adalah begal yang hendak mencuri motornya, karena ketakutan, korban balik arah menuju perkampungan Leuwiliang Kananga.

Sebelum sampai ke perkampungan, korban dihadang kembali oleh seorang petugas kepolisian berinisial T. Korban pun semakin takut dan membawa sepeda motor pontang panting. Lalu petugas berinisial T langsung menembak Yudhistira.

Tembakan pertama meleset, teman korban yang berada diboncengan menjatuhkan diri saking takutnya. Polisi T kembali menembak Yudhistira dan tembakan masih meleset, hingga tembakan ketiga, akhirnya mengenai tangan kanan korban, seketika motor yang dibawanya terjatuh dan Yudhistira pun tersungkur.

Setelah berhasil dilumpuhkan bak penjahat, korban langsung diborgol, diseret disertai pukulan di beberapa bagian muka hingga terdapat luka lebam dipelipis mata kanan bagian bawah.

Korban terus meronta dan meminta tolong kepada warga setempat hingga akhirnya polisi pun membungkam mulut si korban dengan cara menghantam mulut korban dengan gagang pistolnya.

Menurut Dhona, korban terus diseret ke Jalan Raya, hingga tanpa alasan jelas, korban sempat dilepas sebentar oleh aparat kepolisian. Yudhistira pun segera berlari menuju pangkalan menemui teman-temannya yang sedang begadang.

“Teman-teman korban yang masih sepupunya bernama Hasbi dan Furkon bermaksud menjelaskan kepada polisi bahwa yang mereka tangkap dan mereka aniaya itu bukan pelaku curanmor yang mereka buru, namun para polisi itupun menodongkan pistol kearah temannya sambil mengusir si temannya untuk pergi dan pulang kerumah,” terangnya. **Baca juga: ABG Pandeglang Jadi Korban Salah Tembak.

Si korban pun didorong untuk masuk kedalam mobil petugas, dan langsung dilarikan ke beberapa rumah sakit, hingga sampai di rumah sakit bedah Benggala Serang untuk dilakukan operasi dan perawatan. **Baca juga: Kapolda Banten Janji Sanksi Tegas Oknum Anggota Salah Tembak.

Berdasarkan pemeriksaan petugas medis di RS Benggala Kota Serang, Banten, Yudhistira yang menjadi korban salah tangkap mengalami luka tembak jarak dekat pada tangan kanan, mengalami luka lebam hampir disekujur tubuhnya, mengalami trauma psikologis,

“Lakukan cara penangkapan seusai Standar Operasi Prosedur (SOP) kepolisian dan polisi sebagai pelayan dan pengayom masyarakat harus menjamin hak hidup dan hak aman sesuai undang-undang yang berlaku,” tegasnya.

Sebelumnya, Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar berjanji akan memberikan sanksi tegas terhadap oknum anggotanya yang melakukan aksi penembakan terhadap salah seorang warga bernama Yudhistira Ahmad di Menes, Pandeglang, pada Jumat lalu.

Janji tersebut disampaikan Kapolda saat menjenguk korban di Rumah Sakit Bedah Benggala, Kota Serang, Senin (28/3/2016) lalu. “Sanksinya bisa administrasi, atau sebagian hak-haknya sebagai anggota kepolisian dicabut,” katanya.(tmn)




Kapolda Banten Janji Sanksi Tegas Oknum Anggota Salah Tembak

Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar.(bbs)

Kabar6-Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar berjanji akan memberikan sanksi tegas terhadap oknum anggotanya yang melakukan aksi penembakan terhadap salah seorang warga bernama Yudhistira Ahmad di Menes, Pandeglang, pada Jumat lalu.

Janji tersebut disampaikan Kapolda saat menjenguk korban di Rumah Sakit Bedah Benggala, Kota Serang, Senin (28/3/2016). “Sanksinya bisa administrasi, atau sebagian hak-haknya sebagai anggota kepolisian dicabut,” katanya.

Boy melanjutkan, sanksi tersebut diberikan karena pihaknya menilai anggota kepolisian tersebut telah melakukan kecerobohan sehingga menelan korban. Tak hanya itu, ia juga berjanji pihaknya akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban.

“Kamipun menanggung seluruh biaya perawatan hingga sembuh. Kami tidak mengizinkan keluar sebelum sembuh total,” ujarnya. **Baca juga: Resmikan Stadion Mini, Bupati Zaki: Jangan Dipakai Buat Konser.

Sebelumnya, ibu korban penembakan, Ella Fadilah mengaku ingin membawa kasus tersebut ke ranah hukum. Ella mengaku tidalk menerima perlakuan terhadap anak pertamanya terseut. **Baca juga: ABG Pandeglang Jadi Korban Salah Tembak.

“Yang bikin saya tidak terima, sudah di borgol, dipukulin,” ujarnya.(fir)




ABG Pandeglang Jadi Korban Salah Tembak

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Yudistira bin Ojat (16), ABG (Anak Baru Gede) Kampung Luwiliang, RT 02 RW 01, Desa Kenanga, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, menjadi korban salah tembak aparat kepolisian dari Polsek Carita.

Kejadian berlangsung saat petugas tengah melakukan pengejaran terhadap residivis pencurian dengan kekerasan, bernama Yuda bin Uwad Irawadi (24).

“Betul, ada salah tembak malam itu. Petugas mengira korban adalah pelaku Yuda,” kata Kapolres Pandeglang, AKBP Widiatmoko, Senin (28/03/2016).

Peristiwa terjadi pada Jum’at, 25 Maret 2016, sekitar pukul 02.30 wib dini hari. Ketika Yudistria keluar rumah ingin membeli sesuatu di warung.

Dirinya yang merasa takut melihat aparat kepolisian sedang melakukan operasi penangkapan memilih putar balik ke rumahnya.

Dimana, aparat kepolisian sekitar pukul 01.00 wib tengah melakukan pengejaran terhadap seorang residivis pencurian dengan kekerasan bernama Yuda (24) bin Uwad Irawadi. Saat akan ditangkap, Yuda tengah melakukan aksi kejahatannya.

Namun pada pukul 02.20 wib, Yudha kabur dari kejaran kepolisian ketika dilakukan pengejaran di Kampung Luwiliyang, RT 02 RW 01, Desa Kenanga, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Hingga salah satu oknum Buser Polsek Carita meletuskan tembakan dan mengenai lengan kanan korban hingga tembus ke bagian belakang. **Baca juga: Pencuri Kotak Amal Dihajar Warga Kronjo.

“Dia (Yuda) memang residivis yang sudah lama menjadi incaran,” terangnya. **Baca juga: April 2016, Polres Tangsel Layani SIM Keliling.

Korban kemudian langsung dilarikan petugas ke rumah sakit Manggala Berkah, Carita, Pandeglang untuk mendapat perwatan. **Baca juga: Protes Proyek Tanggul, Warga Villa Tomang Blokir Jalan.

“Biaya pengobatan semuanya sudah ditanggung oleh pihak Polres Pandeglang. Memang itu risiko, kalau pengejaran malan hari,” tegasnya.(tmn)