1

Lomba Baca Kitab Kuning di Pesantren Salafiyah

Kabar6-Membaca Kitab Kuning yang telah ratusan tahun jadi tradisi di Pondok Pesantren di Indonesia kini dilombakan oleh Ponpes Kananga, Menes, Kabupaten Pandeglang.

“Karena kitab kuning jembatan untuk menghafalkan Al-Qur’an dan hadist. Karena Al Qur’an itu kitab hukum. Karena semua hukum dijelaskan di kitab kuning. Kalau kita melupakan kitab kuning, akan kembali ke belakang, ke zaman penjajahan,” kata KH.Abdul Hakim, pemilik Ponpes Kananga, yang ditemui di pesantren nya, Sabtu (15/04/2017).

Seiring kemajuan tekhnologi, tanpa disadari telah mengikis akan minat remaja Islam Indonesia untuk ‘mondok’ dan mempelajari kitab kuning yang bisa saja akan luntur dikemudian hari.

“Bagaimana membumikan kitab kuning, membumikan akan Al-qur’an. Tidak hanya anak-anak muda, tapi juga ibu-ibu untuk menggerakkan majlis taklim untuk mengkaji kitab kuning,” kata Irna Narulita, Bupati Pandeglang ditempat yang sama.

Lomba membaca kitab kuning ini sendiri di ikuti oleh 73 peserta dari lima wilayah di Banten, yakni Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak.

“Dengan ada tugas ini, PKB, NU dan pesantren semakin akrab. Silaturahmi dan pembelajaran kitab kuning terus terjaga,” kata Toni Fathoni Mukson, ketua acara saat ditemui dilokasi.(*)




Rally Wisata untuk Dongkrak Pariwisata

Peserta Rally.(foto:fpc)

Kabar6-Puluhan Off Roader dari Jakarta dan Banten  Sabtu, 25 Maret 2017 kemarin menggelar Rally Wisata ke wilayah Banten Selatan, khususnya ke Tanjung Lesung. 

Rally tersebut digelar guna membantu pemerintah pusat menarik satu juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Banten.

“Mengapa kami undang teman-teman di luar Banten? Agar dikenal, Tanjung Lesung masuk ke dalam wisata nasional yang saat ini menjadi konsen pemerintah,” kata Pjs Gubernur Banten, Nata Irawan menjelaskan, Senin (26/03/17).

Banten yang memiliki garis pantai sepanjang lebih dari 500 kilometer dan diisi pantai yang indah seperti Anyer, Sawarna, Carita, Tanjung Lesung hingga di sekitar Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) diyakini mampu menambah kunjungan wisatawan dari luar negeri ke Indonesia sebagai salahsatu destinasi alternatif selain Bali.

“Diadakannya rally wisata ini untuk mengangkat pariwisata di Banten,” terangnya.

Terlebih, jika Jalan Tol Serang-Panimbang dan Bandara Panimbang selesai dibangun oleh pemerintah pusat, maka jumlah wisatawan akan semakin banyak yang berkunjung ke Banten Selatan.

“Kalau saja Tol Serang-Panimbang selesai, saya kira target yang diinginkan pemerintah (pusat) sekian juta wisatawan akan segera hadir ke Tanjung Lesung. Kalau itu tercapai tentunya kita bisa mengangkat derajat warga Banten, khususnya kesejahteraan masayarakat sekitar,” tegasnya.(r)




Dongkrak Sektor Pariwisata, Rally Wisata Digelar

Ilustrasi.(bbs)

Kabar6-Puluhan Off Roader dari Jakarta dan Banten pada Sabtu, 25 Maret 2017 kemarin menggelar Rally Wisata ke wilayah Banten Selatan, khususnya ke Tanjung Lesung, Sabtu (25/3/2017).

Rally tersebut digelar guna membantu pemerintah pusat menarik satu juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Banten.

“Mengapa kami undang teman-teman di luar Banten? Agar dikenal, Tanjung Lesung masuk ke dalam wisata nasional yang saat ini menjadi konsen pemerintah,” kata Pjs Gubernur Banten, Nata Irawan menjelaskan, Senin (26/03/2017).

Banten yang memiliki garis pantai sepanjang lebih dari 500 kilometer dan diisi pantai yang indah seperti Anyer, Sawarna, Carita, Tanjung Lesung hingga di sekitar Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) diyakini mampu menambah kunjungan wisatawan dari luar negeri ke Indonesia sebagai salahsatu destinasi alternatif selain Bali.

“Diadakannya rally wisata ini untuk mengangkat pariwisata di Banten,” terangnya.**Baca juga:Pemkab Tangerang Gelar Musrenbang.

Terlebih, jika Jalan Tol Serang-Panimbang dan Bandara Panimbang selesai dibangun oleh pemerintah pusat, maka jumlah wisatawan akan semakin banyak yang berkunjung ke Banten Selatan.**Baca juga:Mayat Pria Telanjang di Sungai Cimanceuri.

“Kalau saja Tol Serang-Panimbang selesai, saya kira target yang diinginkan pemerintah (pusat) sekian juta wisatawan akan segera hadir ke Tanjung Lesung. Kalau itu tercapai tentunya kita bisa mengangkat derajat warga Banten, khususnya kesejahteraan masayarakat sekitar,” tegasnya.(tmn)




Dari Pandeglang Ngemis di Kedoya Diciduk Dinsos

illustrasi

Kabar6- Asmidin(61) warga Desa Terus Bentung, PandeglangSeorang  diamankan Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Barat karena kedapatn mengemis di Jalan Raya Kembangan Utara, Minggu (26/03/17).

Menurut keterangan Asmidin, dia baru sekali ini mengemis, karena pekerjaannya sebagai bongkar muat pasir di kampung sudah sebulan ini lagi kosong, sehingga dia terpaksa mengemis untuk mencari makan.

Asmidin kini dititipkan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya.(z)

 




2 Terduga Teroris Juga Dibekuk di Pandeglang

Tim Densus 88 saat melakukan penangkapan.(foto:sus)

Kabar6-Tim Detasemen Khusus (Densus) di wilayah Pandeglang juga berhasil mengamankan Adi Jihadi, adik kandung terpidana mati teroris Iwan Rois. 

Adi ditangkap sekitar pukul 13.20 wib di Jalan Raya Pandeglang saat mengendarai mobil Suzuki Ertiga bernomor polisi A 1693 FR Warna putih. 

Saat ini Adi langsung dibawa Tim Densus untuk diperiksa.

Penangkapan sebelumnya juga dilakukan Tim Densus 88 terhadap terduga Mulyadi pada pukul 08.28. Wib, di Jalan Raya Labuan Cisata tepatnya di depan Man Kananga Kecamatan Cisata, Pandeglang. Ketika pelaku terduga teroris sedang mengendarai sepeda motor Yamaha warna Hitam MIO Z 2499 MF .

Terkait hal ini, Polda Banten masih enggan berkomentar banyak, pihaknya meminta agar awak media menunggu keterangan resmi dari Mabes Polri. 

“Ya kita adakan kegiatan penyergapan teroris, pelakunya lebih dari satu orang tapi nanti yah tunggu keterangan rilis dari Mabes saja,” kata Kapolda Banten Brigjen polisi Sigit Listyo Prabowo, saat mendatangi tempat kejadian perkara di Ciwandan, Kamis (23/03/17).(sus)




Lhaa..Ini Bocah Kelaminnya Ada Dua Yak

Buchori( foto:tmn)

Kabar6-Buchori (7), warga Kampung Gayong, Desa Bojong Manik, Kecamatan Sindang Resmi, Kabupaten Pandeglang, diduga memiliki kelamin ganda.

Dugaan tersebut sudah mulai dideteksi oleh ibunya, Iti Marsiti (37), ketika usia sang anak berusia dua tahun.

Kisah berawal saat Iti memeriksakan sang anak ke Puskesmas Sindangresmi karena Buchori saat buang air kecil tak seperti anak lelaki lainnya yang keluar dari kelaminnya. Melainkan dari sebuah lubang di antara uretras dan kelaminnya.

“dari lahir itu udah begitu (kelaminnya). Saya sudah pernah ke Puskesmas lima tahun lalu, tapi kata dokter tunggu besar,” kata Iti Marsiti, Senin (20/03/2017).

Penderitaan Buchori pun sudah dimulai sejak belum melihat dunia. Ayah kandungnya pergi meninggalkan Iti, sejak Buchori masih di dalam kandungan. Setelah besar, putra semata wayangnya itu pun kerap diejek oleh teman-temannya karena buang air kecil layaknya wanita.

Dia ingin mengobati anaknya, tapi Iti mengaku tak memiliki biaya untuk ke rumah sakit maupun biaya opeasional saat menunggui anaknya.

“Kalau untuk diperiksa memang gratis, pake Kartu Indonesia Sehat (KIS). Tapi kalau untuk nungguinnya itu saya enggak punya uang,” terangnya.

Aparat desa setempat pun mengajak semua pihak untuk membantu Buchori mengobati kelainannya tersebut. Bahkan pihaknya berharap Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang turun tangan untuk mengobati Buchori.

“Kami tidak bisa bergerak sendiri. Karena yang saya tahu untuk sampai operasi itu membutuhkan waktu yang panjang. Untuk biaya akomodasi dan menunggu di rumah sakit ini yang kami bingung, makanya semua pihak harus membantu,” kata Sukri, Kepala Desa Bojong Manik, Senin (20/03/2017).(tmn)‎

 




WNI asal Pandeglang Didampingi KBRI Malaysia

Kabar6-Pria itu berinisial A (27 tahun) asal Pandeglang yang ditangkap Polisi Malaysia 21 Februari lalu akan dimajukan ke persidangan negeri itu. Dan Pemerintah Indonesia melalui kedutaan besar di Kuala Lumpur sudah memberikan pangacara untuk mendampinginya, 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir mengatakan, Rabu(15/03/17) KBRI akan memberikan pendampingan.” kita lihat saja, sampai sejauh mana pengadilan bisa membuktikan tuduhan yang ditujukan kepadanya.”

Polisi Malaysia ketika melakukan penangkapan kepada A dituduh telah menghubungi seorang warga Malaysia yang diduga anggota ISIS, dan mereka dikatakan menyusun rencana untuk berangkat ke Suriah.(z)

 




Pembangunan Bandara Panimbang Gunakan Lahan Perhutani

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Rencananya, pembangunan Bandara Banten Selatan (Bansel) atau Bandara Panimbang akan menempati lahan Perhutanan Indonesia (Perhutani) seluas 1.500 hektare dari total lahan seluas 11 ribu hektare.

“Total lahan perhutani yang disetujui untuk Bansel sekitar 11.000  hektare. Sedangkan yang kami manfaatkan hanya 1.500 hektare,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang, Kurnia Satriawan, Jumat (3/3/2017).

Dari lahan seluas 1.500 hektare itu, lanjut Kurnia, seluas 540 hektare akan digunakan sebagai landasan. 

“Sisanya untuk membangun fasilitas penunjang lainnya,” paparnya.

Dikisahkan Kurnia, bila sebelumnya rencana Pembangunan Bandara Bansel itu sempat nyaris dicoret dari proyek strategis nasional oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dan, hal itu sempat membuat Pemkab Pandeglang kalang kabut.

Pasalnya, Pemkab Pandeglang sendiri belum menyediakan lahan untuk pembangunan Bandara tersebut.

“Menhub sempat usul agar Bandara Bansel dikeluarkan dari proyek strategis nasional, dengan alasan ketiadaan lahan. Padahal Pemkab (Pandeglang) berusaha untuk memfasilitasi,” ungkap Kurnia.

Betapa tidak, Kurnia meyakini bila pembangunan tersebut justru akan membawa dampak positif dalam meningkatkan perekonomian dan pembangunan di wilayah Bansel.

Hingga, Bupati Pandeglang, Irna Narulita, bergerak cepat dengan menemui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) guna mendapatkan izin pemanfaatan lahan Perhutanan Indonesia (Perhutani) yang memiliki luas 11 ribu hektare.

“Kami mencoba cari solusi dengan berusaha menggunakan lahan dari Perhutani. Ternyata hal itu disetujui oleh Kementrian LHK,” terangnya.**Baca juga: Pria “Misterius” Tertabrak KRL di Cibogo

Sedianya, penentuan lokasi rencana pembangunan Bandara Bansel telah dirancang sejak tahun 2010 lalu. Pemkab Pandeglang meminta Bandara Bansel tidak dijadikan bandara khusus untuk pesawat tertentu. Namun menjadi bandara umum yang mampu menopang Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) maupun Halim Perdanakusumah. **Baca juga: KPU Banten Gelar Rakor Persiapan Sidang MK

“Kami meminta agar Pembangunan Bansel sebagai bandara umum, bukan bandara khusus sebagai penopang Bandara Soekarno Hatta,” tegasnya.(tmn)

**Baca juga: BPOM Sidak Pabrik Saos dan Kecap di Tangerang.




Ribuan Rumah Terendam, Delapan Kecamatan di Pandeglang Banjir

Banjir di Kabupaten Pandeglang.(tmn)

Kabar6-Banjir menerjang ribuan rumah di Kabupaten Pandeglang, Banten. Ketinggian air banjir hingga Kamis (9/2/2017) malam ini, antara 30 centimeter sampai 1,5 meter.

Akibat bencana itu, sebanyak 4.236 rumah terendam. Sementara ribuan Kepala Keluarga (KK) harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

‎Setidaknya, dari total 33 kecamatan yang tersebar di areal seluas 2.746,90 km persegi itu, setidaknya ada delapan kecamatan yang terendam banjir.

Kedelapan kecamatan dimaksud masing-masing adalah Kecamatan Patia, Pagelaran, Cikeusik, Sobang, Cigeulis, Panimbang, Angsana dan Munjul.

“Meski pemerintah sudah melakukan pembangunan tanggul, ternyata belum juga bisa mengatasi masalah banjir,” kata Bupati Pandeglang, Irna Narulita.

Banjir di Kabupaten Pandeglang disebabkan oleh meluapnya tiga sungai yang membelah wilayah tersebut, yaitu Sungai Cilemer, Cisanggoma dan sungai Ciliman.

Irna pun berencana merelokasi warga yang terkena banjir, meski terlebih dahulu harus membuat perencanaan yang matang.**Baca juga: Bupati Pandeglang Ajak Masyarakat Salat Subuh Berjamaah.

“Sebelum merelokasi, kita akan mengajak bicara warga agar mau direlokasi ke tempat yang lebih aman,” tegasnya.(tmn)




Bupati Pandeglang Ajak Masyarakat Salat Subuh Berjamaah

Bupati Pandeglang, Irna Nurlita.(ist)

Kabar6-Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengajak seluruh masyarakat diwilayahnya untuk terus meningkatkan ibadah dan doa.

Ajakan itu dilontarkan orang nomor satu di wilayah yang berasal dari kata Pandai Gelang itu,
seiring dengan upaya pembangunan wilayah yang tengah dilakukan pemerintah daerah setempat, agar terbebas dari ketertinggalan.

“Saat orang lain lelap tertidur, yuk kita salat Subuh berjamaah. Perempuannya biar tetap di rumah. Biar derajat kita naik 27 derajat,” kata Irna, Selasa (7/2/2017).**Baca juga: Masih Ditemukan Makanan Berbahaya di Pasar Tradisional Cilegon.

Menurutnya, umat Islam yang menjalankan ibadah saalat maupun agama lain yang taat beribadah, untuk sama-sama berdoa memohon kepada Tuhan untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Pandeglang.**Baca juga: Kawanan Maling Gasak Empat Motor di Pakujaya.

“Biar kita diberi kemudahan dalam menjalankan amanah. Hal itu yang bisa menghindari perbuatan tercela,” tegasnya.(tmn)