1

Rumah Terduga Penganut Aliran Sesat di Pandeglang Digerebek Warga

Kabar6-Warga Kampung Gadog, Desa Cikadu, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, Banten menggerebek rumah milik ND dan MH. Penggerebekan tersebut dilakukan lantaran menuduh ND dan MH menganut aliran sesat

Camat Cibitung Dedi Taftjani mengatakan rumah tersebut dijadikan sebagai lokasi ‘bertemunya malaikat dengan manusia’.

“Karena dugaan aliran (sesat) tersebut. Terkait shadatan, dia (pengikutnya) menilai Allah itu harus berwujud dan ini menimbulkan reaksi (keresahan) di masyarakat,” kata Dedi Taftjani, Camat Cibitung, Selasa (28/11/2017).

Baik aparat pemerintah desa dan kepolisian tak menginginkan kejadian berdarah Cikeusik beberapa tahun lalu tak terulang kembali, yang terjadi pembantaian massal akibat adanya aliran sesat.

Karenanya, kejadian penangkapan pada Senin, 27 November 2017 itu, membuat polisi mengamankan kedua pemilik rumah yang merupakan suami istri ke Mapolres Pandeglang untuk menghindari amuk massa.**Baca Juga: Diduga Tak Bayar Pajak, LSM BIAK Soroti Hotel Yasmin.

“Kita sedang menginterogasi. Sebab masyarakat berharap agar mereka tidak kembali lagi ke sana,” kata Wakapolres Pandeglang Kompol Nurahman.(dhi)




Jelang Natal Dan Tahun Baru 2018, Bulog Pastikan Kebutuhan Pokok Aman

Kabar6-Menjelang datangnya perayaan Natal dan tahun baru 2018, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) memastikan ketersediaan bahan pokok relatif aman.

Jenis bahan pokok dimaksud diantaranya adalah, gula, minyak goreng, daging dan beras. “Stok pangan pokok untuk persiapan Natal dan Tahun Baru aman, ujar Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, seperti dikutip kabar6.com dari tirto.id, Senin (27/11/2017).

Djarot merinci, bila saat ini stok beras ada sebanyak 1,2 juta ton. Sedangkan stok gula mencapai 400 ribu ton. artinya, stok masih diatas kebutuhan konsumsi masyarakat perbulan sebesar 240 ribu ton.

Sementara stok minyak tanah masih ada 2,2 juta liter. Sementara stok daging ada sebanyak 16 ribu ton, atau dua kali lipat dari kebutuhan konsumsi daging masyarakat per bulan sebesar 9 ton.**Baca juga: 17 Ribu Gram Sabu Disita, Polisi Bongkar Jaringan Pengedar Narkoba Di Kota Tangerang.

Kondisi itu, lanjut Djarot, membuat Perum Bulog optimis, bila harga kebutuhan pokok akan dapat stabil saat Natal dan Tahun Baru 2018.**Baca juga: Gunung Agung Meletus, 94 Penerbangan di Bandara Soetta Dibatalkan.

Karena, kalaupun ada peningkatan permintaan imbas datangnya moment hari besar tersebut, stok yang dimiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih cukup.(BL)




Muncul Iklan di Medsos Ajakan Mencari Harimau Jawa

Kabar6-Setelah dua bulan belum juga ada kabar terkait dugaan penampakan Harimau Jawa, muncul di media sosial iklan ajakan untuk mencari Panthera Tigris Sondaica.

“Kami juga masih menyelidiki iklan tersebut,” kata Mamat Rahmat, Kepala Balai TNUK, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Selasa (21/11/2017).

Sedangkan Mamat, telah memberangkatkan tim pada Senin, 20 November 2017, untuk mengambil kamera trap yang khusus mengabadikan jika menemukan kehidupan Harimau Jawa di dalam hutan Ujung Kulon.**Baca Juga: Masyarakat Ujung Kulon Yakin Harimau Jawa Belum Punah.

“Tim kami berangkat ke lapangan untuk mengambil kamera trap yang sudah dipasang dua bulan lalu. Semoga mendapat info (Harimau Jawa),” terangnya.

Berdasarkan Paporan Penelitian Hasil Temuan Diduga Harimau Jawa (Panthera Tigris Sondaica) yang ditulis oleh Mumu Muawalah dan disusun tanggal 30 Agustus 2017, tertulis bahwa pada 25 Agustus 2017, sekelompok tim dari Balai TNUK beranggotakan lima orang, Mumu Muawalah (Ketua), Wahyudi, Ganda Saputra, Lili Somantri, dan Parhan melakukan pemantauan banten di padang Gembala Cidaon.

Pada siang hari itu, ditemukan Banteng muda mati di padang gembala yang diperkirakan dimangsa oleh predator macan tutul (Panthera Pardus). Namun salah seorang anggota tim monitoring melihat seekor harimau besar dari atas menara pantau yang di duga anak Harimau Jawa sedang memakan bangkai banteng yang mati dan sempat terdokumentasikan dalam bentuk foto dan video.

Kisah berawal saat petugas bernama M Ganda Saputra melihat seekor harimau dewasa yang di duga Harimau Jawa besar dengan corak warna loreng coklat, kuning, hitam dan putih, ekor panjang ujung melingkar, usai memangsa banteng dan sedang bergerak ke dalam hutan, arah timur, namun tidak terdokumentasikan.

Kemudian pukul 14.55 wib, tim berangkat dari basecamp menuju menara intai dan pada pukul 17.20 wib, petugas melihat banteng berlarian menuju ke banteng yang sudah mati, selama 30 detik terekam kamera seekor anak harimau sedang menyantap banten tersebut. Tak selang berapa lama, hewan yang di duga Harimau Jawa itu tak lagi terpantau kamera karena masuk ke dalam semak belukar ke arah Barat Daya.

Di hari yang sama, Santika, petugas lainnya yang masuk ke dalam grup empat, daerah pengamatan Rawa Nyiur, sekitar pukul 07.15 WIB, mengaku melihat secara langsung seekor Harimau Jawa dewasa di sekitar Rawa Jamang, tapi tidak terdokumentasikan.

Dalam sejarahnya, Ujung Kulon merupakan salah satu habitat hidupnya Harimau Jawa yang telah 67 tahun dinyatakan punah. Namun di habitatnya itu, tak pernah terjadi peristiwa alam yang mampu memusnahkan Harimau Jawa.(dhi)




Masih Perawan, Ini Lokasi Wisata Alam di Ujung Kulon

Wisata di Ujung Kulon. (tmn)

Kabar6-Masyarakat umum masih mengenal Ujung Kulon sebagai Taman Nasional yang konsen pada konservasi kehidupan Badak Bercula Satu yang kini berjumlah 67 ekor saja.

Namun jangan salah sangka, di lokasi paling ujung barat Pulau Jawa itu, tepatnya di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, banyak lokasi wisata yang masih perawan.**Baca Juga: TNUK Lakukan Pengembangbiakan Buatan Badak Bercula Satu

Lokasi wisata yag dimaksud yakni:

1) Padang Gembala Cidaon. Di atas lahan seluas sembilan hektare ini, pada pagi dan sore hari, para banteng, kijang, rusa, babi hutan, monyet hingga burung merak mencari makan di lokasi tersebut. Selain di 14 Padang gembala lainnya.

“Wisatawan yang ke sini tidak boleh berisik, tidak boleh lari-lari apa lagi kasih makan,” kata Mamat Rahmat, Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Mamat Rahmat, Sabtu (30/09/2017).

2) Gugusan Pulau. Ada Pulau Peucang, Handeuleum, Oar, Ciapus, hingga Legon Kulon, menyimpan keasrian ekosistem di darat dan lautnya. Keindahan alam bawah lautnya bisa dinikmati dari atas kapal karena kejernihan air lautnya atau bisa langsung terjun ke air dengan snorkeling. Sedangkan di daratnya, gugusan kepulauan tersebut tempat hidup berbagai macam satwa liar, seperti rusa, banteng, biawak, babi hutan, burung merak, hingga monyet. Kehidupan alaminya seperti membawa wisatawan kepada kehidupan zaman dinosaurus.**Baca Juga: Ini Solusi Kurangi Perambahan Hutan di TNUK

3) Berjamaah Di Sungai Cigener. Nah, jika anda menyukai olah raga air, anda bisa menyusuri Amazonnya Banten dengan berkanau di Sungai Cigenter di Pulau Handeueleum. Untuk menempuh pulau tersebut bisa menggunakan kapal nelayan selama 2,5 jam.

Bahkan jika beruntung, wisatawan bisa melihat badak bercula satu sedang minum atau berlubang di bantaran sungai nya. Namun harus tetap hati-hati, karena di okasi yang masih perawan ini, banyak ular bergelantungan di dahan pohon.

“Jangan pernah merusak alam. Apalagi membuang sampah sembarangan di lokasi wisata,” kata Hudan Zulkarnaen, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Untuk sampai ke TNUK, hanya bisa dilewatu melalui jalur darat. Dari Kota Serang, anda mengambil arah ke Labuan, lalu ikuti petunjuk arah ke Ujung Kulon dengan waktu tempuh sekitar empat jam lamanya. Tentunya dengan kondisi jalanan tak sebagus di perkotaan.(tmn)




Jalur Wisata ke Banten Selatan Macet 17 Km

Truk mogok di Jalur Banten Selatan. (tmn)

Kabar6-Bagi wisatawan yang hendak bepergian ke arah Kabupaten Pandeglang, Banten, kondisi arus lalulintas sempat ditutup total selama sekitar 1,5 jam lamanya. Hal ini dikarenakan mogoknya kendaraan pengangkut crane di Jalan Raya Serang-Pandeglang.

“Kemacetan total dari arah Pandeglang ke Palima dan Palima ke Pandeglang, dua arah macet total. Disebabkan karena ada alat berat, mobil crane mogok,” kata AKBP Zaenuddin, Kabid Humas Polda Banten, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Minggu (10/09/2017).

Jalan utama yang menjadi akses dari Kota Serang dan Kabupaten Serang dengan tujuan Kabupaten Pandeglang itu macet dikedua arahnya. Karena ramainya arus kendaraan wisatawan menuju Kabupaten Pandeglang, kemacetan diprediksi mencapai 17 kilometer.**Baca Juga: Hancur, Hyundai Tabrak Ruko di Gading Serpong

“Lumayan (panjang macetnya). Anggota Polri dari Polres Pandeglang, Polres Serang maupun Polda Banten telah melakukan pengamanan jalur,” jelasnya.

Namun kini jalur tersebut telah berhasil di lalui meski dengan kecepatan lambat. Lantaran kendaraan pengangkut crane yang mogok hanya bisa di pinggiran dengan cara ditarik menggunakan truck dan mobil polisi dibantu oleh warga sekitar.

“Mobill alat berat yang mogok sudah bisa dipinggirkan, arus lalin sudah berjalan dua arah, situasi arus lalin padat lancar,” terangnya.(tmn)




Soal Randis, Pemkab Pandeglang Didemo PMII

Unjukrasa di Pandeglang. (Tim K6)

Kabar6-Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pandeglang menggeruduk Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pendopo Kabupaten Pandeglang.

Koordinator Aksi Unjukrasa Ajat Sudrajat mengatakan birokrasi di Pemkab Pandeglang dianggap carut marut. Selain itu, menurutnya, kebijakan Kendaraan Dinas (Randis) di Kabupaten Pandeglang tidak pro rakyat.

“Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang gagal membuat kebijakan. Kami menolak pinjam pakai Randis untuk pejabat vertikal,” ungkap Ajat menjelaskan dalam aksi, Kamis (7/9/2017).**Baca Juga: Warga: Tiap Bulan, Nilai Bantuan PKH Semakin Menurun

Ajat juga mengatakan DPRD Kabupaten Pandeglang sebagai wakil rakyat Pandeglang lemah dalam menjalankan fungsi kontrol.

“Percepat pembangunan daerah. Kembalikan mobil yang dibeli pakai uang rakyat,” paparnya.

Dari pantauan di lapangan, aksi dimulai sejak pukul 10.40 WIB. Massa membawa poster bertuliskan tuntutan kepada Pemkab Pandeglang. (Tim K6)




Cross Triathlon di Tanjung Lesung, Ajang Kampanye Budaya Banten

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kejuaraan Cross Triathlon bertajuk Rhino X-Tri bakal diselenggarakan di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, pada 23-24 September 2017 mendatang.

Sedianya, kejuaraan ini diproyeksikan sebagai ajang kampanye guna memperkenalkan budaya Banten kepada masyarakat luas.

“Rhino X-Tri ini untuk mengenakan juga budaya Banten. Karena event ini juga diadakan berbarengan dengan Festival Tanjung Lesung yang memperkenalkan budaya Banten,” kata Direktur Event Rhino X-Tri Tense Manalu, Minggu (3/9/2017).

Sedangkan dari unsur penamaan, pihak penyelenggara juga sengaja menggunakan hewan khas endemik Pulau Jawa dan yang tersisa hanya di Provinsi Banten itu, yakni badak yang berada di Taman Nasional Ujung Kulon.

“Selain itu pemilihan badak ini juga ada pesan untuk melestarikan kekayaan alam Indonesia karena bertepatan dengan Hari Badak Internasional yang jatuh pada tanggal 22 September mendatang,” ucapnya.

Selain itu, Cross Triathlon dipilih sengaja diselenggarakan di Tanjung Lesung, mengingat kondisi alamnya yang sedikit memiliki jalan beraspal dengan ditumbuhi hutan bakau di hampir sepanjang garis pantainya.

Seperti halnya ajang Triathlon pada umumnya, Cross Triathlon terdiri atas balap sepeda, renang, dan lari dengan rute yang ditempuhnya berkarakter non-aspal.

“Alam di Tanjung Lesung sangat mendukung untuk diadakan cross triathlon. Para peserta akan menggunakan sepeda gunung karena rutenya menanjak, berbatu, berlumpur, dan ada pasir pantainya. Bahkan, mereka juga menyeberangi sungai,” ujar Tense.

Ia menjamin kejuaraan itu berlangsung aman karena pihaknya sudah menyiapkan standar keamanan internasional. “Kami jamin kejuaraan ini akan berlangsung sangat aman bagi para peserta. Kami persiapkan keamanan itu dengan standar internasional,” ucap Tense.

Cross Triathlon yang bertajuk Rhino X-Tri itu tak hanya menggelar lomba cross triathlon yang dibagi menjadi tiga kategori (rhino, bull, dan relay), tetapi juga Mountain Bike Cross Country Marathon dan Sunset Trail Run.

Dari seluruh lomba yang menawarkan hadiah dengan range Rp1 juta hingga Rp6,5 juta tersebut, Tense berharap Rhino X-Tri bisa menyedot peserta hingga 500 orang dengan rincian 300 orang pada lomba cross triathlon dan sisanya dari Mountain Bike Cross Country Marathon serta Sunset Trail Run.(BL/ist)




Kecewa, Nelayan Labuan Geruduk PLTU 2 Banten

Aksi demo nelayan Labuan, Banten.(ist)

Kabar6-Ratusan Nelayan Labuan dalam wadah Masyarakat Pesisir Labuan (MPL), menggeruduk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 Banten, di Labuan, Banten, Senin (7/8/2017).

Dalam orasinya, massa nelayan itu mendesak agar pihak PLTU 2 Banten segera melakukan pemulihan lingkungan. Itu menyusul kian dangkalnya Muara Sungai Teluk, maupun rusaknya ekosistem laut, sebagai dampak beroprasinya PLTU 2 Banten.

Kordinator MPL, Ade Bideng dalam rilisnya mengatakan, bila dampak negatif atas beroprasinya PLTU 2 Banten sangatlah banyak. BUkan cuma dangkalnya Muara Sungai Teluk dan rusaknya ekosistem laut juga rerumbu karang, juga cerobong asap PLTU justru mengakibatkan masyarakat sekitar PLTU menjadi gatal-gatal sekaligus sesak nafas.

“Untuk itu, kami atas nama nelayan dan masyarakat Labuan, meminta pihak PLTU untuk melakukan pemulihan lingkungan perairan, seperti halnya pada Muara Sungai Teluk yang terjadi pendangkalan, terumbu karang sebagai ekosistem biota laut yang rusak, penempatan ‘Buoy’ (pelampung) kapal yang menghalangi jalur melaut nelayan, bahkan sedimentasi di kawasan perairan teluk, yang berdampak berkurangnya hasil tangkapan nelayan,” ujar Ade.

Ade menybut, bila sedianya masyarakat dan nelayan Labuan, maupun Panimbang sebenarnya sudah berkali-kali meminta tanggungjawab dari pihak PLTU terkait dampak lingkungan yang ditimbulkan.**Baca juga: Bawaslu Banten Sebut DPT Masih Jadi Masalah di Pilkada.

Namun, lanjut Ade, hingga kini masyarakat hanya sebatas diberi janji. Dan, hari ini kekecewaan warga nelayan sudah tak terbendung hingga memutuskan untuk menyalurkan aspirasi secara trerbuka.**Baca juga: Kasus Pembuangan Kartu JKN-KIS Dilaporkan Ke Polda Banten.

Dalam aksi tersbut, Didit Wicaksono, Jurkam Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, mengatakan, dampak terparah adalah ‘Fly Ash’ dari cerobong pembangkit PLTU. “Masyarakat jadi terserang penyakit gatal-gatal dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA),” ujarnya.(BL/tmn)




Lagi, Terduga Teroris Ditangkap di Pandeglang

Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Banten.(foto:dok)

Kabar6-Jelang Idul Fitri, Densus 88 Anti Teror menangkap seorang terduga teroris di Kabupaten Pandeglang, Banten.

“Benar, sudah diamankan di wilayah Pandeglang, satu orang diduga kelompok teroris. Saat ini sedang dikembangkan oleh Densus 88,” kata Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Banten, Rabu (21/06/2017).

Lokasi penangkapan berada disekitar Sub Terminal Mengger, Desa Kadumadang, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Banten sekitar pukul 20.40 wib.

“Proses penangkapan sangat cepat tadi. Terduga langsung dibawa ke Jakarta (Mabes Polri),” kata AKBP Ary Setyawan, Kapolres Pandeglang, Rabu (21/06/2017).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, terduga teroris ditangkap saat mengendarai sepeda motor.

Sesaat sebelum ditangkap, terduga teroris sempat melemparkan tas ransel yang dibawanya ke pinggir jalan dan tergeletak di depan bengkel motor milik warga. Karena dikhawatirkan terdapat barang-barang yang membahayakan, tim Gegana Polda Banten langsung melakukan sterilisasi lokasi.(tmn)

 




Curi Mobil Suami Istri Mondok di Penjara Polda Banten

Direskrimum Polda Banten, Kombespol Aldrin Hutabarat saat memeberi keterangan pers.(ist)

Kabar6-Rukmawan dan Sarah, sepasang suami istri terpaksa berpuasa Ramadhan dari balik jeruji penjara Polda Banten karena terbukti melakukan pencurian kendaraan bermotor (ranmor) roda empat di Kabupaten Pandeglang, Banten.

“Lebih condong kendaraan yang di curi itu roda empat. Roda empat sebanyak tiga kendaraan, dua hasil kejahatan di rumah kosong, Honda Brio dan Suzuki Swift. Dan satu hasil penjualan dari Nissan dan dibelikan Honda jazz, pada tanggal tiga Mei lalu,” kata Kombespol Aldrin Hutabarat, Direskrimum Polda Banten, Selasa (23/05/2017).

Selain itu, jelang Ramadhan, petugas kepolisian menangkap tiga pelaku perjudian dari sejumlah daerah di wilayah hukum Polda Banten.

“Ditreskrimum Polda Banten menangkap para pelaku kejahatan, baik kasus ranmor maupun kasus tindak pidana perjudian, terdiri dari enam pelaku ranmor dan tiga pelaku perjudian,” terangnya.

Omset judi togel setia bulannya mencapai Rp15-20 juta. Sedangkan judi bola nilai omsetnya mencapai Rp 40 juta setia bulannya.

“Hasil ini jelang Ramadhan, kita menangkap tiga tersangka perjudian, judi togel dan bola,” tegasnya.(*)