1

Beri Arahan Bimtek, Dimyati Bantah Kampanye di Pandeglang

Kabar6-Caleg PKS Dapil Pandeglang-Lebak Ahmad Dimyati Natakusumah memberikan arahan kepada peserta Bimtek relawan penanggulan bencana yang diselenggarakan BPBD Kabupaten Pandeglang disalah satu pantai di Kawasan Carita, Senin (22/10/2018). Dimyati bantah melakukan kampanye atau memanfaatkan acara Bintek tersebut untuk kepentingan pemilu.

“Kalau dimanfaatkan bahaya. Kalau Pak Jokowi datang memanfaatkan, datang memanfaatkan serba salah. Bapak kan enggak menyampaikan tentang pencoblosan dan tentang pemilu. Kita netral-netral saja,” kata Dimyati kepada wartawan.

Suami dari Bupati Pandeglang Irna Narulita yang juga mantan anggota DPR RI datang ke lokasi tersebut mendapatkan pengawalan dari Satpol PP menggunakan mobil Patwal berplat nomor A 8048 J satu rombongan dengan Sekda Pandeglang Ferry Hasanuddin.

Kehadirianya diacara Bimtek yang diikuti oleh 339 relawan, perwakilan seluruh desa dan Kelurahan di Pandeglang Dimyati mengaku sebagai tokoh Pandeglang sekaligus penggagas terbentuknya relawan penanggulangan bencana tersebut.

Sementara Bupati Pandeglang yang tak lain adalah istrinya tak hadir karena menghadiri acara Hari Santri Nasional di Alun-Alun Pandeglang.

“Kan menghadiri hari santri nasional di Alun-alun, bapak juga disana, bapak mah sebagai tokoh, orang kepanjang tangan dari mereka juga, apalagi bapak yang ngasih ide terbentuknya (relawan) supaya cepat,” bebernya.**Baca Juga: Polres Tangsel: Begini Aksi 3 Pencuri Gasak Barang di Dalam Rumah.

Lalu, terkait pencaleganya menuju Senayan, Mantan Bupati Pandeglang dua priode mengklaim tidak mesti malakukan kampanye kembali, ia lebih memikirkan kedua anaknya yang ikut mencalonkan di dua partai yang berbeda menuju senayan dari Dapil Pandeglang-Lebak.

“Bapak sih buat apa kampanye-kampanye, sudah cukup. Yang bapak pikirkan sekarang bagaimana anak bapak yang menang gitu. Enggak ada acara memanfaatkan, enggak boleh nanti mareka (relawan red) enggak ikhlas. Kalau diboncengi kepentingan politik enggak baik,” pungkasnya.(aep)




Ribuan Santri Ikut Apel Kebangsaan di Alun-alun Menes

Kabar6-Ribuan santri di Kabupaten Pandeglang mengikuti apel kebangsaan untuk Hari Santri Nasional di Alun-alun Menes, Senin (22/10/2018).

Peringatan hari santri yang jatuh pada 22 Oktober atas terbitnya Perpres Nomor 22 Tahun 2015 tentang penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional yang ditekan Presiden Jokowi.

Ketua Umum Malnu Pusat Menes Handi Ma’ani mengajak kepada seluruh santri di Kabupaten Pandeglang untuk bersyukur karena telah diakui oleh pemerintah yang sebelumnya dianggap dianak tirikan sejak melawan penjajah.

“Ini perjalan yang cukup lama, sejak pemberobtakan penjajahan saat itu. Namun santri tidak diperhatikan,” ungkap Ma’ani.

Ketua MUI Kabupaten Pandeglang ini mengaku disetujinya RUU Pesantren dan Keagamaan diharapkan pesantren dapat disejajarkan dengan lembaga pendidikan formal di negeri ini.

Dalam kesempatan tersebut hadir pula sejumlah pimpinan pondok pesantren para undangan, Kapolres Pandeglang AKBP AKBP Indra Lutrianto Amstono dan Anggota DPRD Provinsi Banten Thoni Fathoni Mukson.

Menurut Thoni, terbitnya Perpres penetapan hari santri menunjukan tidak ada yang membedakan antara santri dan siswa di pendidikan formal. Apalag santi tidak hanya mahir dalam ilmu pengetahuan tetapi juga agama.

“Jadi santri lebih ples karena tidak hanya menguasi ilmu umum tadi ilmu agama juga,” katanya.**Baca Juga: Hari Santri Nasional, Polresta Tangerang Bagi-bagi Doorprize.

Pasca mengikuti ucapara di Alun-alun Menes, Ribuan santri mengikuti kirob santri dari ruten Alun-alun Menes, menuju arah Jiput, Labuan hingga Kecamatan Saketi.(aep)




Duh, Kualitas Proyek Peningkatan Jalan Sodong Pintu-Majau Dinilai Buruk

Kabar6-Kualitas proyek peningkatan Jalan Sodong Pintu-Majau, Kecamatan Saketi, yang dilaksanakan oleh CV Habil Putra Mandiri dinilai buruk.

Hal itu terungkap saat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pandeglang saat melihat dokumentasi hasil pekerjaan yang menelan anggaran Rp1,8 miliar tersebut.

“Memang pekerjaannya kacau dan parah. Keretakan betonisasi ini tidak biasa. Kalau pun retak paling lurus, tidak belok-belok begitu,” kata Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Pandeglang, Dana Mulyana, Sabtu (20/10/2018).

Dana Mulyana mengungkapkan pengujian laboratorium harus mutlak dilakukan karena untuk memastikan bahan atau material Ini yang dipakai apakah sesuai yang dipakai di lapangan dengan di RAB.

“Tes uji laboratorium sangat menentukan. Keretan yang terjadi apakah mungkin bawah beton yang enggak kuat atau bagaimana, kita juga belum tahu, harus di uji dulu kualitas betonnya bagus atau tidaknya,” ujarnya.

Menurutnya, jika hasil uji laboratorium kualitas betonisasi jalan itu diragukan, dinasnya tidak segan-segan akan menghentikan pekerjaan pembangunan jalan tersebut hingga selesai.

“Kalau misalkan kualitas mutu betonnya bagus silahkan lanjut, tapi jika tidak sesuai akan saya hentikan. Kemungkinan kita potong tidak akan kami bayar full sesuai pekerjaan yang sudah terpasang,” tegasnya.

Untuk memperjelas temuan proyek itu, Dana akan mengirimkan surat terhadap pelaksana proyek agar memperbaiki keretakan betonisasi. Karena dia menginginkan proses pekerjaan yang dilaksanakan pengusaha berkualitas sesuai harapan masyarakat.

“Rencananya mau kita panggil. Saya sudah perintahkan pegawai untuk memanggil pengusahanya,” janjinya.**Baca Juga: Motor Kostume Jokowi Ikut Mejeng di AKBikeFest.

Dana mengklaim sudah menerjunkan tim monitoring untuk turun ke lapangan melakukan pengecekan proyek tersebut agar pelaksana proyek memperbaiki keretakan betonisasi yang terjadi saat ini.

“Kalau secara capaian progres kami sudah dapat laporan dari pengawas. Kalau PPTK-nya sih sudah ke sana. Saya juga baru mau turun ke sana,” terangnya.(aep)




Produk Unggulan Pandeglang Ditampilkan di Bali

kabar6.com

Kabar6-Pelaksanaan acara temu karya nasional dan Pameran Tekhnologi Tepat Guna (TTG) XX dipusatkan di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Banyak inovasi dan produk lokal dari tiap daerah se Indonesia, yang ditampilkan diacara tersebut salahsatunya produk unggulan Pandeglang seperti, Batik Kula dari Bumdes Kadudampit, Rangda (Ranginang ada rasa) dan Resing (Ranginang Singkong).

Bupati Pandeglang Irna Narulita yang menghadiri acara pameran mengungkapkan, jika acara ini tentu sebuah ajang untuk memperkenalkan inovasi daerah dan produk lokal daerah.

“Yang dikatakan Bapak Presiden itu tepat sekali, dengan kemajuan teknologi bisa menjadi market untuk setiap produk ungulan perdesaan. Pada acara TTG ini juga ada batik Cikadu, Batik Kadudampit, Resing (Ranginang Singkong), Rangda (Ranginang ada rasa), ” kata Bupati Pandeglang Irna Narulita usai acara pembukaan dalam keterangan terluisnya yang diterima Kabar6.com, Jumat (19/10/2018).

Irna mengatakan, dengan adanya TTG ini produk lokal Pandeglang dapat dipromosikan. Namun ia mengatakan space-nya hanya sedikit.

“Jika bisa banyak, mungkin semua produk unggulan kami dapat di promosikan disini, “harapnya.

Acara tersebut langsung dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan, dunia ini sudah beralih kedunia digital yang perubahannya lebih cepat. Dikatakannya, perubahan itu bisa lebih cepat tiga ribu kali dari revolusi industri yang pertama.

“Kita harus dapat mengantisipasi hal ini jika tidak ingin tertinggal oleh negaralain, oleh sebab itu harus dapat bersaing dengan negara lain. Saat ini, bukan besar mengalahkan yang kecil, tapi negara yang cepat akan mengalahkan yang lambat, kita harus mau berubah sehingga negara ini mampu berkompetisi, ” kata Jokowi pada acara temu karya dan pembukaan pameran TTG XX.(aep)




5 Desa di Pandeglang Belum Selesaikan DD Tahan II

Kabar6-Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Pandeglang, Taufik Hidayat mengaku sebagian besar desa di tiap kecamatan sudah menyelesaikan kegiatan dari Dana Desa (DD) tahap II 2018, dan sudah mulai mempersiapkan menyusun pengajuan DD tahp III. Akan tetapi, sejauh ini masih ada sebanyak lima desa yang lambat menyelesaikan DD tahap II tersebut.

“Ada lima desa yang terbilang lambat dalam menyelesaikan kegiatan DD tahap II 2018. Diantaranya Desa Kubangkondang, Kondangjaya, Kecamatan Cisata, Desa Senangsari, Kecamatan Pagelaran. Namun untuk dua desa lagi saya lupa, karena datanya ada di kantor,” ungkap Taufik kepada wartawan, Jumat (19/10/18)

Menurut Taufik, harusnya hingga di Oktober ini. Semua desa sudah menyelesaikan kegiatan DD tahap II, karena harus segera menyusun usulan DD untuk tahap III. Akan tetapi, sampai saat ini masih saja ada desa yang belum merampungkan kegiatan di tahap II tersebut.

“Iya semua desa harus sudah menyelesaikan kegiatannya di tahap II. Karena sebentar lagi program untuk tahap III akan segera dicairkan,” katanya.**Baca Juga: Dor! Pelaku Pembobol Toko di Pamulang Tewas Ditembak.

Sesuai informasi yang berhasil diterimanya lanjut Taufik. Dengan masih adanya desa yang belum menyelesaikan kegiatan DD tahap II itu karena adanya kendala. Seperti lambatnya bahan matrial bangunan serta hal lain, namun pihaknya tetap menyarankan agar pihak desa yang belum menuntaskan kegiatan tahap II supaya segera diselesaikan, sehingga bisa menyusun usulan untuk tahap selanjutnya.

“Intinya kami minta agar segera diselesaikan. Sehingga nanti tidak ketinggalan,” pintanya.(aep)




Idap Tumor Payudara, Warga Miskin di Pandeglang Butuh Bantuan

kabar6.com

Kabar6-Kisah pilu dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Pandeglang terdengar ke publik. Tarni (39), warga Kampung Kadu Gading, RT/RW 001/002, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, harus menahan rasa sakit selama dua tahun akibat tumor payudara yang dideritanya.

Penyakit Tarni menyebabkan kondisinya menjadi sulit beraktivitas karena kondisi payudaranya yang semakin membesar dari hari ke hari.

Hingga saat ini, Ia sudah menjalani pengobatan sebanyak kurang lebih 10 kali baik berupa medis maupun non medis, namun hal tersebut tak membuat Tarni tak kunjung membaik.

Kondisi Tarni mengundang rasa empati dari organisasi mahasiswa dari Anak Muda Indonesia (AMI) Cabang Pandeglang, untuk mendampingi pengobatan warga dari Bupati Irna Narulita ini yang kabarnya tak tersentuh bantuan dari pemerintah setempat.

Sekretaris AMI Kabupaten Pandeglang, Teti Seftia menjelaskan pihaknya tengah mendampingi pengobatan Tarni, bahkan beberapa waktu lalu Tarni telah mendapatkan pemeriksaan di salah satu rumah sakit di Serang.

“Iya, kemaren itu pemeriksaan sebelum operasi, insya Allah hari Senin sudah mulai operasi. Untuk saat ini, kondisi ibu Tarni masih dalam keadaan sakit di payudaranya, akan tetapi kemarin dokter sudah memberikan resep obat sebelum memulai proses operasi,” ungkap Teti kepada Kabar6.com, Jumat (19/10/2018).

Teti menerangkan, kondisi ekonomi pasangan suami istri Tarni dan Andri terbilang pas-pasan dan tak mampu menjalani pengobatan, pasalnya Andri yang bekerja sebagai karyawan di pabrik tahu di Jakarta hanya bisa mencukupi kebutuhan sehari-sehari keluarganya dan membiayai tiga anakanya, diantaranya Arul anak pertama (15 tahun), A. Rizki anak kedua (10 tahun), dan A. Ridho anak ketiga (2 tahun).

“Suaminya kerja sebagai karyawan d pabrik tahu, dan masalah ekonomi nya pas-pasan karena harus di bagi untuk biaya anaknya dan biaya dapur,” terangnya.

Namun ironis lagi, meski tergolong tidak mampu, keluarga ini tidak mendapatkan pelayanan kesehatan dari pemerintah seperti BPJS. Untuk mendapatkan pengobatan, pihaknya terpaksa membuat BPJS secara mandiri.

“Punya BPJS (mandiri) dan itu pun baru punya kemaren-kemarin. Dari pemerintah mah sepengetahuan saya tidak ada bantuan, Malahan mobil pun kami yang menyediakan (memfasilitasi),” ungkapnya.

“Tidak ada (bantuan dari pemerintah) karena kami rasa percuma jika harus menunggu responsif dari pemerintah, dan kami pikir seharusnya pemerintah yang harus sadar karena ini merupakan tanggungjawab mereka,” tambah Teti.**Baca juga: Toko di Pamulang Tiga Kali Dibobol Kawanan Garong.

Tak hanya mendampingi pengobatan Tarni, Teti juga melakukan open donasi dilaman kitabisa.com, bagi para dermawan yang hendak membantu meringankan beban biaya pengobatan Tarni bisa mengakses laman https://m.kitabisa.com/maribantuibutarni?(Aep)




Puluhan Aktivis PMII Kabupaten Pandeglang Tuntut Bupati Irna Mundur

kabar6.com

Kabar6-Puluhan aktivis dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pandeglang melakukan aksi demontrasi di depan Pendopo Bupati Pandeglang dan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari), Kamis (18/10/2018).

Dalam orasinya, mahasiswa menilai masih banyaknya persoalan yang terjadi belum diselesaikan oleh Pemkab Pandeglang.

Mahasiswa juga menuding Bupati Pandeglang, Irna Narulita tidak becus memimpin Pandeglang, dan dituntut mundur dari jabatannya.

Selain itu mahasiswa juga mendesak Kepala Kejari Pandeglang, Nina Kartini agar segera menyelesaikan kasus-kasus yang sedang ditanganinya.

Kordinator Lapangan (Korlap) unjuk rasa, Yandi Isnendi menyatakan bupati sudah gagal total dalam memimpin Pandeglang.

Hal itu kata dia, karena selama ini tidak becus menyikapi segala permasalahan baik itu problem pendidikan, ekonomi, sosial, pembangunan dan birokrasi.

“Seperti percepatan pembangunan yang digaungkan bupati, hanya pepesan kosong saja. Karena pada faktanya banyak pembangunan yang gagal lelang, tentu saja kami sebagai rakyat merasa dirugikan dengan kepemimpinan bupati seperti saat ini,” teriak Yandi dalam orasinya.

Dia juga menyingung persoalan mutasi dan rotasi yang dilakukan bupati tidak mengedepankan kepentingan memajukan Pandeglang, akan tetapi lebih diduga menjadi syarat kepentingan pribadi.

Pasalnya tegas dia, Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dimutasi tak terlihat prestasinya, dan malah banyak yang meninggalkan tanggungjawab.

“Begitupun dengan disiplin pegawai ASN masih banyak dari mereka yang berani meninggalkan tangungjawab, padahal ASN sendiri seharusnya lebih mengutamakan kepentingan negara di banding kepentingan pribadinya,” ujarnya.

Juga terkait ASN yang melakukan kampanye politk, padahal sejatinya ASN itu harus netral seperti yang terjadi di lingkungan dinas pendidikan kabupaten pandeglang hal ini terjadi karena lemahnya pengawasan dalam hal ini komisi aparatur sipil negara, BKD dan pemerintah daerah.

Sementara, Ketua PMII Kabupaten Pandeglang, M Basyir, tengah menyingung masih banyaknya kasus hukum yang ditangani Kejari Pandeglang seperti dugaan korupsi tunjangan daerah (tunda) guru, program pembangunan infrastruktur pedesaan tertinggal (P3T), dan dugaan pemotongan JKN persalinan 2017, yang sampai saat ini belum dituntaskan.

Selain itu dia juga meminta aparat penegak hukum baik Polres maupun Kejari, agar menutaskan kasus pembuangan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Karena menurutnya, tindakan itu benar-benar biadab dan menyakiti rakyat yang mebutuhkannya.**Baca juga: Tingkatkan Keamanan Mutu Pangan di Tangsel, BPOM RI Gandeng Hero.

“Jelas kasus ini juga perlu menjadi perhatian semua pihak, karena tindakan itu merugikan masyarakat dan negara,” pungkasnya.(Aep)




XL Axiata Dorong Peningkatan Produktivitas Pelaku UKM dan Nelayan di Pandeglang

kabar6.com

Kabar6-Demi meningkatkan produktivitas bagi para pelaku UKM dan nelayan di daerah tertinggal terutama di Kabupaten Pandeglang.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama PT XL Axiata Tbk menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan teknologi digital terutama para perempuan yang mengelola usaha kecil rumahan serta para istri nelayan.

Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih, mengatakan, sengaja berkolaborasi dengan Kementerian Desa PDTT agar program ini tepat sasaran, sekaligus sebagai upaya XL Axiata untuk mendukung percepatan pembangunan daerah tertinggal.

“Kami sepakat dengan visi pemerintah yang mendorong pemanfaatan teknologi digital guna memberdayakan potensi ekonomi rakyat di pedesaan dan pelosok daerah seiring dengan terus meluasnya jaringan telekomunikasi dan data,” ungkap Tri.

Menurutnya, sebagai operator penyedia layanan telekomunikasi dan data, XL Axiata merasa ikut bertanggung jawab untuk menyiapkan masyarakat, di wilayah-wilayah di mana Xl Axiata memiliki jaringan dan layanan, agar melek teknologi digital sehingga mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Pengenalan pada manfaat sarana teknologi digital akan sangat dibutuhkan terutama di wilayah-wilayah pelosok tanah air atau di pedesaan di mana masih banyak anggota masyarakat yang belum mengenal banyak tentang keberadaan teknologi digital.

Sebab, kata dia, kaum perempuan menjadi salah satu sasaran program ini, karena perempuan memiliki peran yang tidak kalah penting sebagai pengelola sekaligus penopang ekonomi keluarga.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Samsul Widodo menyampaikan untuk membangun daerah tertinggal tidak dapat dilakukan secara parsial dengan cara-cara ng biasa.

Melainkan juga harus ada inovasi baru melalui pemanfaatan teknologi informasi untuk membangunan daerah tertinggal di semua aspek, termasuk dalam aspek pendidikan dan publik.

Samsul sepakat bahwa kaum perempuan bisa menjadi agen perubahan di pedaesaan dan daerah tertinggal. Karena itu sangatlah penting untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi kalangan perempuan secara berkelanjutan sehingga mampu memanfaa potensi sumberdaya alam di masyarakat sekelilingnya.

“Minimnya pemahaman internet secara dasar dan informasi public merupakan kendala utama di daerah tertinggal,” katanya.

Menurut Samsul Widodo, kondisi di daerah tertinggal hingga saat ini masih memprihatinkan. Dari 18.223 desa di 122 daerah tertinggal, mayoritas desanya merupakan desa sangat tertinggal dan tertinggal berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM).**Baca juga: Pemkab Tangerang Kucurkan Rp1 Milliar Untuk Korban Gempa Palu.

“Sebanyak 42,69 persen atau 7.779 desa adalah desa sangat tertinggal dan sebanyak 41 persen atau 7.471 desa adalah desa tertinggal. Oleh karena itu, Kemendesa PDTT akan terus melakukan percepatan pembangunan bidang pendidikan di daerah tertinggal melalui peningkatan koordinasi dan konsolidasi dengan Kementerian/Lembaga terkait dan pihak swasta seperti yang dilakukan saat ini dengan XL Axiata,” pungkasnya.(Aep)




Hujan dan Angin Kencang, Plafon Ruang Bupati Pandeglang Ambruk

Kabar6-Hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah perkotaan Pandeglang Rabu (17/10/2018) sekitar 15.30 WIB, membuat flapon ruangan Bupati Pandeglang, Irna Narulita di Gedung Sekretaris Daerah (Setda) dikabarkan ambruk.

Kemudian, ada juga sejumlah pohon di sekitar Alun-alun Kota Pandeglang roboh. Bahkan, dua buah pohon berukuran besar yang terletak di depan cafe dapur ibu, menimpa satu unit mobil berwarna kuning dan satu unit sepeda motor honda beat nomor polisi A 5169 RA.

Selain menumbangkan, lima pohon, angin juga menumbangkan auning dan tiang basketball di sekitar alun-alun. Bahkan, ada juga warung dan rumah mengalami roboh di daerah Kadu Banen dan Ciekek.

“Kalau pohon tumbang sudah kita lakukan penanganan, kalau untuk rumah dan warung kami belum tahu pasti, karena baru info, dan belum di pastikan,” kata Kepala BPBD Pandeglang, Asep Rahmat.

Namun, Asep belum mengetahui pasti apakah ada korban atau tidak dalam pristiwa tersebut.**Baca Juga: Soal Penyerahan Aset Stadion Benteng, Begini Kata Bupati Tangerang.

“Karena kejadiannya baru beberapa menit, kami belum tau pasti ada korban atau tidak, kerugiannya juga belum kami hitung,” tandasnya.(aep)




Pohon Tumbang Dihantam Hujan Angin di Pandeglang

kabar6.com

Kabar6-Hujan disertai angin kencang menerjang wilayah Kota Pandeglang, Rabu (17/10/2018) mengakibatkan sebuah pohon di Jalan Raya Pandeglang-Labuan KM 1 Pandeglang roboh. Beruntung pristiwa tersebut tidak sampai menelan korban jiwa.

Pohon jambu berukuran besar yang sudah lapuk tersebut berlokasi tak jauh dari Kantor Polsek Kota Pandeglang. Saat tumbang, tak urung salah seorang pedagang, Rere, yang lokasinya hanya beberapa meter dari pohon tersebut panik dan meninggalkan warungnya. Sebelum tumbang, tenda kecil yang berdiri di pinggir warungnya juga terbang.

“Pertama tenda terus ini (pohon) yang tumbang. Sebelum tumbang awalnya kayu-kayu itu pada terbang,” ungkap Rere kepada kabar6.com.

Rere mengatakan, telah pohon tumbang, dia dan anaknya langsung meninggalkan warungnya karena khawatir tertimpa pohon lainya. Angin kencang melanda wilayah tersebut diperkirakan selama 20 menit.

“Pas hujan deras, pohonnya udah tumbang saya lari ke sana (belakang). Saya kan mikiran anak takut kesini doang tumbangnya,” terangnya.

Kasi Humas Polsek Kota Pandeglang, Ipda Firman Dirpan mengatakan akibat tumbangnya pohon tersebut membuat arus lalulintas sempat terganggu.

Namun petugas kepolisian, pihak BPBD dan masyarakat segera mengevakuasi pohon tersebut. Beruntung kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa karena kondisi jalan tengah sepi.

“Alhamdulillah arus lalin lancar, walaupun padat merayap,” katanya.**Baca juga: Walikota Airin Sambut Baik Kirab Satu Negeri GP Ansor.

Pantauan dilokasi, pohon tumbang di Jalan Raya Pandeglang Labuan, serta sejumlah pohon di alun-alun Pandeglang juga ikut roboh hingga menimpa sebuah mobil yang tengah terparkir disalah satu rumah makan.(Aep)