1

Diterjang Gelombang Pasang, BPBD Sebut Wilayah Carita Paling Parah

Kabar6-Wilayah pesisir di Kabupaten Pandeglang diterjang gelombang (yang disebutkan sebelumnya banjir rob) tinggi, bahkan air laut menerjang permukiman warga. Belum diketahui adanya korban pasca gelombang pasangan akibat bulan purnama tersebut.

Kepala BPBD Pandeglang Asep Rahmat menerangkan akibat peristiwa tersebut banyak fasilitas wisata terjadi kerusakan. Namun, BPBD belum mendapatkan laporan adanya korban jiwa.

“Kami belum mendapatkan laporan dari tim kami di lapangan belum adanya korban,” kata Asep, Sabtu (22/12/2018) malam sekitar pukul 23.30 WIB.

Dari 35 kecamatan di Pandeglang, 11 kecamatan di antara itu 42 desa berada di pesisir pantai. Asep mengatakan semua desa terendam gelombang pasang dengan ketinggalan air bervariatif. Namun ia menyebutkan, wilayah Carita dianggap paling parah.

“Laporan sementara paling parah Carita memang, kalau di sumur kecamatan paling ujung itu sudah turun, Palimbang juga,” kata Asep.**Baca Juga: Warga Dengar Dentuman Kencang Dari Arah Laut Anyer.

“Akibat dari gelombang pasang ini, (di wilayah Carita) berdasarkan laporan sementara, ada tempat wisata yang rusak parah, mengenai ketinggian bervariasi di lapangan ada yang satu meter ada yang dua meter, yang paling parah di Sambolo, yang satu meter di Lippo (Carita),” sambung Asep.

Asep mengimbau warga di sekitar pesisir pantai supaya tetap tenang dan tidak panik. Menurutnya, peristiwa tersebut bukan terjadinya tsunami. Sebab BMKG, di Pandeglang tidak terjadi adanya gempa.

“Berdasarkan keterangan BMKG di Pandeglang tidak ada kejadian gempa, apalagi gempa berpotensi tsunami, ini hanya lah gelombang pasang akibat Bulan Purnama, kami menghimbau masyarakat tetap tenang,” pungkasnya.(aep)




Kabarnya, Wilayah Pesisir Labuan Diterjang Gelombang Pasang

Kabar6-Perisir Pantai di Kecamatan Labuan dan sekitarnya dikabarkan diterjang gelombang pasang, Sabtu malam (22/12/2018). Berdasarkan kabar yang beredar air laut memasuki perkampungan warga.

Peristiwa tersebut sempat direkam oleh salah satu warga Labuan yang juga anggota DPRD Provinsi Banten Thoni Fathoni Mukson, dalam video sepanjang 1,33 detik itu, menunjukan air telah mengenangi jalanan.

Dalam video tersebut, Thoni menjelaskan situasi usai diterjang gelombang yang berada di Lenter, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, jika air laut naik dan sampah yang terbawa dari air laut yang berserakan

“Ini tidak ada hujan, tapi air naik begitu tinggi, ini membuat kepanikan masyarakat setempat, posisi saya sekarang persis di pertigaan,” ungkap Toni dalam video yang beredar yang dikutip kabar6.com

Thoni berharap kejadian itu hanya, ombak pasang bisa dan tidak ada banjir rob susulan, pihaknya meminta pemerintah setempat untuk bisa melerai kepanikan warga pasca diterjang banjir.**Baca Juga: Bukan Tsunami, Ombak Besar Terjang Anyer.

Belum diketahui adanya korban dalam peristiwa tersebut kabar6.com masih berupaya mengkonfirmasi terkait peristiwa tersebut.(aep)




Kasus Wisata Karangsari Pandeglang Diadukan ke Mabes Polri

Kabar6.com

Kabar6- Kasus sengketa lahan objek wisata Karangsari di Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, kini dimasukkan ke Markas Besar (Mabes) Polri oleh pihak yang mengatasnamakan ahli waris Unus bin Saripan melalui kuasa hukum ahli waris Alam Law Firm & Associates.

Hal itu dilakukan, untuk mendapatkan perlindungan hukum atas kasus tersebut, dan ada rasa ketidakpuasan pihak ahli waris terhadap penegakan hukum di Kabupaten Pandeglang dan Banten.

Sebelumnya, pada 1 Januari 2016 pihak ahli waris Unus bin Saripan melalui kuasa hukum Alam Law Firm & Associates, melakukan pelaporan ke Polres Pandeglang tentang pemalsuan surat kematian ahli waris.

Kemudian pada 17 Desember 2017 melakukan laporan ke Polda Banten tentang dugaan penyerobotan lahan di kawasan wisata Karangsari oleh pengelola wisata Karangsaru, yakni Lusia.

Kuasa hukum ahli waris Unus bin Saripan, Doni Mardoni mengatakan, bahwa pada 17 Desember 2018 pihaknya bersama rekan kuasa hukum yang lain, telah melakukan pelaporan tentang rentetan kasus wisata Karangsari ke Mabes Polri, melalui Divisi Bareskrim dan Propam Polri.

Hal itu, karena adanya dugaan ketidakpuasan kliennya (Ahli waris Unus bin Saripan) terhadap penegakan hukum di Daerah Pandeglang dan Banten, atas penanganan kasus yang pernah di laporkannya benerapa tahun lalu.

Yakni kasus dugaan penyerobotan lahan, pemalsuan surat kematian dan pengrusakan. Namun hingga saat ini belum ada kepastian, maka dari itu pihaknya melakukan pelaporan ke Mabes Polri.

“Untuk kasus dugaan penyerobotan lahan, dengan terlapor itu Lusia selaku pengelola wisata Karangsari, sudah ditangani oleh pihak Polda Banten. Bahkan terlapor sudah dijadikan tersangka dalam kasusu itu, namun sampai saat ini belum ada perkembangan yang jelas, bahkan tersangkanya juga belum dilakukan penahanan,” ungkap Doni, Sabtu (22/12/2018)

Lanjut Doni, dilakukannya pelaporan kembali ke Mabes Polri kasus yang pernah ditangani oleh pihak Polda Banten tersebut.

Dengan harapan, agar pihak Mabes Polri dapat menindaklanjuti dan supaya digelar kasus tersebut, agar ada titik terang dan terbuka.

Sehingga pihak ahli waris dan publik juga mengetahui atas kejelasan kasus yang selama ini ditanganinya.

“Kami ingin agar segera ada kepastian hukum dari kasus yang kami dampingi selama ini (sengketa Karangsari, red),” katanya.

Menurut Doni, memang untuk penanganan kasus dugaan penyerobotan lahan Karangsari di Polda Banten itu berjalan. Akan tetapi hingga saat ini belum ada kejelasan, padahal dalam proses penyidikannya sudah ada penetapan tersangka.

“Kilen kami ini belum mendapatkan kepuasan atas penanganan kasus itu. Makanya kilen kami memohon kepada kami untuk meminta perlindungan hukum ke tingkat yang lebih tinggi, yakni Mabes Polri,” ujarnya.

**Baca juga: 1500 Peserta Ikut Jalan Sehat Kerukunan Umat Beragama Kemenag Tangsel.

Tidak hanya itu, tambah Doni, untuk kasus Karangsari tersebut, pihak ahli waris juga mengajukan ahli hukum pidana dari Universitas Indonesia (UI).

Selain itu juga ahli waris memohon kepada pihak Kepolisian untuk dapat menghadirkan staf ahli dari Kementrian Agraria, agar bisa diketahui siapa yang berhak atas tanah yang ada di kawasan wisata Karangsari tersebut.

“Dari penilaian ahli waris sesuai Perkap Nomor 14 Tahun 2012 unsur-unsur untuk pelengkapan barang bukti atau alat bukti yang harus dikantongi oleh pihak Kepolisian untuk melengkapi P21. Maka ahli waris memohon untuk dihadirkan ahli dari UI dan Kementrian Agrari dalam proses penanganan kedua kasus itu,” tuturnya. (aep)




Hari Ibu, Begini Kata Wakil Bupati Pandeglang

Kabar6-22 Desember merupakan momentum bersejarah bagi kaum perempuan. Peran perempuan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perjuangan bangsa Indonesia. Keterlibatan perempuan dibuktikan pada 1928, yakni kongres perempuan pertama untuk mendorong kemerdekaan.

Hal itu dikatakan Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban usai upacara peringatan Hari Ibu ke-90 yang dirangkaikan dengan Hari Bela Negara di Alun-alun Pandeglang, Jumat (22/12/2018).

“Hakekat acara ini mengingatkan generasi muda kepada perjuangan perempuan sebagai momentum sejarah bangsa. Peringatan ini mendorong semua pemangku kepentingan akan pentingya eksistensi perempuan dalam pembangunan,” kata Tanto.

Tanto mengungkapkan, apabila diberi kesempatan, perempuan dapat mengembangkan kemampuannya.

“Perempuan indonesia masa kini memiliki hak dan kewajiban sama dengan laki-laki, banyak kaum perempuan yang saat ini memiliki jabatan strategis dalam pemerintahan,” tandasnya.

Sementara, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Pandeglang Nina Kartini peringatan hari ibu merupakan sebuah penghargaan bagi kaum wanita yang telah berjuang dalam mendorong kemerdekaan Republik Indonesia.

“Ibu masa kini harus menjadi suri tauladan dan memberikan pendidikan yang layak bagi anaknya dan lingkungannya,” kata Nina.

Menurut Nina Kartini, pemberian pendidikan bukan hanya pengetahuan umum saja, melainkan ibu juga bisa didorong dengan pendidikan agama.**Baca Juga: Hari Ibu, Hotel Santika Premiere Bintaro Gelar Batik Fashion Lunch.

“Harapan saya khususnya semua ibu di Pandeglang, berilah anaknya pendidikan khususnya pendidikan agama. Agama jangan sampai diabaikan, jika hanya menimba ilmu dunia saja, akan hancur bangsa ini, jadi harus seimbang,” tutupnya.(aep)




Panwascam Pandeglang Ajak Masyarakat Awasi Pelanggaran Pemilu

Kabar6-Pemilu 2019 mendatang bukan hanya hajat peserta pemilu, melainkan juga hajat seluruh masyarakat Indonesia. Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Pandeglang mengajak, masyarakat ikut berpartisipasi untuk mencegah pelanggaran yang dilakukan peserta pemilu.

“Masyarakat bisa berpartisipasi dalam pemilu 2019 untuk mencegah pelanggaran pemilu,” kata Ketua Panwascam Pandeglang Den Iyang saat menggelar  Gelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Masyarakat Untuk Pemilu 2019 di salah satu hotel di Pandeglang, Rabu (19/12/2018).

Sosialisasi yang melibatkan kurang lebih 50 peserta dari berbagai kalangan itu memberikan pemahaman pada masyarakat dan mengajak pada masyarakat untuk berpartisipasi membantu mengawasi penyelenggara pemilu.

Jika masyarakat menemukan adanya unsur pelanggaran pemilu, pihaknya mempersiapkan untuk melaporkan kepada lembaga dengan bukti yang valid.**Baca Juga: Didatangi Asosiasi Soal Jam Operasional Truk, Begini Kata Zaki.

“Jika masayarakat menemukan ada unsur pelanggaran Pemilu bisa dilaporkan oleh pengawas pemilu berdasarkan bukti yang valid,” pungkasnya.(aep)




Polres Pandeglang Selidiki Kebakaran Resort Mewah di Pulau Umang

Kabar6-Polres Pandeglang selidiki penyebab pasti kebakaran di resort mewah di Pulau Umang, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

“Iyah sudah dapet (laporan kebakaran), anggota kita lagi ke sana, Polsek dari sumur,” kata AKBP Indra Lutrianto, Kapolres Pandeglang, Banten, Selasa (18/12/2018).**Baca Juga: Begini Kronologis Kebakaran di Resort Mewah di Pulau Umang Pandeglang.

Pihak kepolisian masih mengumpulkan informasi dan data, penyebab pasti terjadinya kebakaran, yang jika dari Kota Serang, memakan waktu tempuh sekitar tiga jam perjalanan darat, kemudian menyebrang menggunakan perahu atau boat dari dermaga Legon, Kampung Legon, Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

“Belum tahu kronologisnya, masih penyidikan, masih proses,” jelasnya.(dhi)




Begini Kronologis Kebakaran di Resort Mewah di Pulau Umang Pandeglang

Kabar6-sebuah resort eksklusif di Pulau Umang yang berada di perairan Ujung Kulon,tepatnya di Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, ludes terbakar, Selasa (18/12/2018) sekitar pukul 11.30 WIB.

Kebakaran yang diduga api berasal dari percikan Konsleting listrik di ruang Genset dan menjalar ke ruang ABK dan Restoran, sehingga menyebabkan kebakaran yang besar di bagian Utama hotel atau Resort.

Pada waktu kejadian jumlah orang yang berada di Pulau Umang sebanyak 17 orang, yang terdiri dari pengunjung sebanyak delapan orang dan karyawan sebanyak sembilan orang.

Kemudian karyawan dan anggota Polsek Sumur bersama warga mendatangi TKP berusaha memadamkan api dengan alat pemadam yang tersedia dan dengan cara manual sehingg sekitar pukul 12.30 WIB api berhasil dipadamkan setelah menghanguskan Ruang genset, Resto dan ABK.

Saat ini para pengunjung pulau umang di evakuasi dan beristirahat di Gazebo Arival Pulau Umang, beruntung kejadian tersebut, tidak menimbulkan korban jiwa dan hanya mengakibatkan kerugian materi kurang lebih Rp4 miliar. Saat ini kasus tersebut tengah ditangani Polres Pandeglang.**Baca Juga: Resort Mewah di Pulau Umang Terbakar, Para Tamu Dievakuasi.

“Bahwa hasil pemeriksaan para saksi sementara kebakaran tersebut diduga akibat konsleting listrik di ruang Genset dan saat ini kejadian tersebut masih dalan penenganan Satuan Reskrim Polres Pandeglang,” kata Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono.(aep)




Akhir Tahun, 3 Proyek DPUPR Pandeglang Belum Selesai Dikerjakan

Kabar6-Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pandeglang, menyebutkan ada tiga proyek pada Bidang Penataan Bangunan di penghujung akhir tahun yang belum selesai dikerjakan.

Ketiga itu di antaranya, Penataan Alun-alun Menes, Pembangunan Gedung unit transfusi darah cabang (UTDC) dan Penataan Pagar Pendopo Bupati Pandeglang.

“Masih ada pekerjaan yang belum beres, terutama di bidang penataan bangunan, seperti gedung unit transfusi darah cabang (UTDC), terus penataan Alun-alun Menes, kubang kampil sudah beres, yang kebanyakan di penataan bangunan, kalau jalan sebagian besar sudah beres tinggal uji mutu, sampelnya sedang di lab, sebagian tinggal nunggu hasil,” kata Kepala DPUPR Girgi Giantoro, saat ditemui di Gedung Pendopo Pandeglang, senin (17/12/2018).

Menurutnya, waktu pengerjaan Gedung DUTC hampir habis dan kemungkinan besar diperpanjang. Sementara, kegiatan yang dikerjakan akhir tahun, lantaran adanya gagal lelang beberapa kali.

“Penataan gedung yang belum itu penataan pendopo, UTDC, Alun-alun Menes masih berjalan, kalau UTDC, yang belum selesai sedangkan habis kontrak, nanti ada perpanjangantapi itu dilihat dari progresnya, kalau untuk kendala yaitu gagal lelang, akhirnya jadinya mepet,” katanya.

Menurutnya, dari ketiga penataan bangunan tersebut sumber dananya berasal dari bantuan keuangan (Bankeu) Provinsi Banten, sedangkan untuk penataan pagar Gadung Pendopo berasal dari dana APBD murni.**Baca Juga: Puluhan Tenaga Honorer di Lebak Tak Lolos Seleksi CPNS.

“Kalau untuk sumber anggarannya, penataan Alun-alun Menes itu dari Bankeu, Kemudian UTDC itu dari Bankeu, tapi kalau untuk penataan Gedung Pendopo itu dari APBD,” ucapnya.(aep)




Resort Mewah di Pulau Umang Terbakar, Para Tamu Dievakuasi

Kabar6-Resort mewah di Pulau Umang di tengah perairan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), sekitar pukul 11.30 wib siang tadi terbakar.

“Betul (terbakar), puji syukur teman-teman di lapangan selamat, dan para tamu sudah di evakuasi,” kata Christiani Halim, pemilik resort Pulau Umang, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Selasa (18/12/2018).

Namun Christiani masih belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut, lantaran masih melakukan monitoring dan pemadaman dilokasi kebakaran.

“Maaf saya sedang monitoring ya,” ujarnya.**Baca Juga: Diduga Korsleting Genset, Pulau Umang Pandeglang Terbakar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Pulau Umang terletak di Teluk Sumur, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Hingga berita ini ditulis, belum diketahui penyebab pasti kebakaran resort eksklusif, yang terjadi sekitar pukul 11.30 wib dan hingga pukul 12.00 wib, kebakaran masih terjadi.(dhi)




Diduga Korsleting Genset, Pulau Umang Pandeglang Terbakar

Kabar6-Kawasan wisata Pulau Umang, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang dikabarkan terbakar, Selasa (18/12/2018) sekitar pukul 11:00 WIB.

Kabar terbakarnya tempat wisata itu langsung menyebar di kalangan awak media di Pandeglang, berdasarkan foto yang beredar asap hitam nampak membumbung tinggi. Polisi membenarkan peristiwa kebakaran yang diduga akibat korsleting genset.

“Yah betul saya di TKP, sudah (padam),” kata Kanit Reskrim Polsek Sumur Briptu Rio kepada Kabar6.com.**Baca Juga: Duh, Harga Komoditi Pangan di Tangsel Naik 5 Persen.

Saat berita ini diturunkan, kabar6.com masih berupaya mengkonfirmasi terkait peristiwa tersebut kepada pihak pengelola maupun ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang.(aep)