1

Konser di Pandeglang, Vokalis Armada Doakan Korban Tsunami Selat Sunda

Kabar6.com

Kabar6-Dua tahun terakhir pelaksanaan Hari Jadi Kabupaten Pandeglang selalu dimeriahkan oleh artis ibukota. Jika tahun lalu diguncang oleh Wali Band, tahun ini perayaan hari jadi ke 145 dimeriahkan oleh grup Band Armada.

Hadirnya Armada Band di Alun-alun Pandeglang bagaikan magnet yang menarik masyarakat untuk datang, tua muda semua merasakan kegembiraan hadirnya Band Armada.

Untuk mendatangkan Band Armada, Pemkab Pandeglang bekerjasama dengan salah satu provider yaitu Telkomsel dan Bank BJB cabang Pandeglang. HUT tahun ini Pandeglang mengusung tagline Pandeglang Bangkit.

Tagline tersebut diambil pasca Pandeglang dilanda Tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018. Bencana tersebut menelan korban jiwa termasuk Band Seventeen yang tengah manggung di Tanjung Lesung.

Ifan vokalis Seventeen harus kehilangan istrinya, Dylan Shara dan tiga kawan personel Seventeen yakni Muhammad Awal Purbani atau Bani yang berposisi bassist.

Herman Sikumbang atau Herman yang berposisi sebagai gitaris, Windu Andi Darmawan atau Andi yang berposisi sebagai drummer serta Oki Wijaya sebagai Road Manajer Seventeen.

Tsandi Rizal Adi Pradana vokaliis Armada mengatakan hadirnya dia di Pandeglang dengan harapan dapat menghibur masyarakat pada saat peringatan hari jadi, dan bagi masyarakat pandeglang yang mendapatkan musibah.

“Kami turut berduka cita, kita doakan semoga para korban khusnul khotimah, dan semoga Pandeglang bisa bangkit dan maju,” ucapnya.

Dari sekian lagu yang dilantunkan, ada sebuah lagu yang dipersembahkan untuk para korban Tsunami selat sunda.

“Lagu ini buat keluarga kami personel Seventen yang menjadi korban Tsunami,” tutupnya.**Baca Juga: Tak Miliki Penerangan, Begini Persiapan Khusus 27 TPS di Baduy.

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, jika dirinya sangat senang melihat masyarakat bergembira saat menyambut hari jadi Kabupaten Pandeglang.

“Mudah-mudahan acara ini dapat menghibur masyarakat kami, kita bersyukur ulang tahun Pandeglang ke 145 masyarakat terus kompak dan terus menjaga kondusivitas agar Pandeglang lebih baik dan lebih maju,” tuturnya.(aep)




Polisi Cari Mobil Pengangkut 2 Mayat Dalam Karung di Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6- Polisi tengah menelusuri keberadaan mobil sedan yang ditumpangi Asep Hidayat dan SGP setelah keluar dari salah satu Villa di Pandeglang sebelum keduanya ditemukan tewas didalam karung didua lokasi berbeda.

“Kalau dari kendaraan yang digunakan itu sedang kita cari. Kalau identitas sudah ada,” kata Kapolres Pandeglang Indra Lutrianto Amstono, Jumat (12/4/2019).

Polisi juga terus mengumpulkan bukti-bukti dan sejumlah informasi untuk mengungkap motif dan siapa pelaku pembunuhnya. Bahkan pihaknya dibantu Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Banten berserta jajarannya.

Hal itu terungkap setelah Indra menggelar rapat terbatas bersama Dirkrimum Polda Banten pada kamis (11/4) malam. Dari rapat tersebut, lanjut Indra ada sejumlah hal yang perlu ditindaklanjuti.

“Artinya bahwa ada informasi-informasi yang perlu kita dalami lagi, kemudian kita cek on the spot untuk kita bisa ungkap perkara ini,” terang Indra.**Baca Juga: Muspika Solear Gelar Razia Truk Tonase Berat.

Sebelumnya, tak kurang sepekan dua mayat dalam karung di Pandeglang ditemukan. Diketahui mayat pertama bernama Asep Hidayat warga Desa Panyaungan Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak ditemukan dalam karung di Pantai Karibea, Kecamatan Pagelaran Pandeglang pada Minggu (7/4/2019) lalu.

Mayat kedua berinisial SGP warga Kuningan Jawa Barat ditemukan pada Rabu (10/4/2019). Jaraknya diperkirakan 10 Kilometer di lokasi pertama, tepat di bawah Jembatan Ciseukut, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang.(aep)




Motor Dipasangi GPS, Pencuri di Pandeglang Langsung Diciduk Polisi

Kabar6.com

Kabar6-U (28) warga Desa Cigandeng, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang ditangkap Jajaran Reskrim Polsek Pucing, Kamis (11/4/2019).

U ditangkap setelah kedapatan mencuri motor milik Elis warga Kampung Cikatomas, Desa Cililitan, Kecamatan Picung. Namun aksinya cepat diketahui polisi setelah pemilik kendaraan melapor ke polisi dan memberitahu motor tersebut dipasangi GPS.

“Tim Reskrim Polsek Picung langsur mengejar pelaku karena berdasarkan keterangan saksi pelapor bahwa sepeda motor tersebut menggunakan GPS,” kata Kapolres Pandeglang Indra Lutrianto Amstono, Jumat (12/4/2019).

Dengan informasi tersebut, polisi dengan mudah mengetahui posisi kendaraan yang dicuri pelaku. Akhirnya pelaku dapat diamakan berserta barang buktinya di salah satu lokasi di Pandeglang, tak lama setelah ia beraksi.

“Dari informasi tersebut Unit Reskrim menelusuri info tersebut dan didapati kendaraan yang diambil sedang digunakan oleh pelaku, selanjutnya pelaku dan barang bukti diamankan di Polsek Picung untuk kepentingan lebih lanjut,” terangnya.

Indra menjelaskan, kronologis awal aksi pencurian tersebut, awalnya Elis memarkirkan motornya di halaman rumahnya.**Baca Juga: Logistik Bencana di Shohibul Barokah, Pemkab Saling Lempar Tanggungjawab.

“Setelah korban masuk ke rumah selang lima menit kemudian korban melihat keluar rumah sudah tidak mendapati kendaraan yang diparkir di depan rumahnya,” tandasnya.(aep)




Polisi Sebut Dua Mayat dalam Karung Menginap di Villa Sebelum Terbunuh

Kabar6.com

Kabar6-Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono mengatakan dua korban dugaan pembunuhan Asep Hidayat dan SGP sempat menginap di sebuah Villa di Pandeglang sebelum akhirnya ditemukan tewas.

“Dari beberapa saksi, mereka rekan kerja. Satu minggu ini mereka bepergian bersama sama.Mereka bermalam di suatu Villa di Pandeglang, keduanya keluar menggunakan sedan,” kata Indra kepada wartawan, Jumat (12/4/2019).

Mayat SGP yang terbungkus karung ditemukan di bawah Jembatan Ciseukut, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang pada Rabu (10/4/2019). Penemuan mayat ini berjarak sekitar 10 kilometer dari temuan mayat Asep.

**Baca juga: Polisi Duga Pembunuh Mayat Dalam Karung Di Pandeglang Orang Yang Sama.

Jenazah Asep yang merupakan warga Desa Panyaungan Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak ditemukan dalam karung di Pantai Karibea, Kecamatan Pagelaran Pandeglang pada Minggu (7/4/2019) lalu.

**Baca juga: Mayat Dalam Karung di Panimbang Warga Jawa Barat.

Polisi menyebutkan keduanya berteman dekat, karena sama-sama bekerja sebagai sopir di perusahaan pertambangan di Kabupaten Lebak.

Indra belum bisa mengungkap motif pembunuhan tersebut. Namun dugaan sementara, keduanya dihabisi karena motif ekonomi.

**Baca juga: Pilih Pemimpin Indonesia Untuk Lebih Baik Dengan Promo Menarik Dari Shopee.

Indra juga enggan berandai-andai jika pelaku pembunuhnya reken kerja sendiri. “Kita enggak bisa berandai-andai dengan pelaku, kita lihat hasil penyelidikan lebih lanjut.” (Aep)




Logistik Tsunami di Shohibul Barokah, Pemkab Saling Lempar Tanggungjawab

Kabar6.com

Kabar6-Pemkab Pandeglang saling lempar tanggungjawab soal keberadaan bantuan logistik Tsunami Selat Sunda, terutama bantuan logistik yang berada di Sohibul Barokah.

Asisten Daerah bidang Administrasi Umum, Undang Suhendar mengaku tidak mengetahui soal keberadaan logistik bencana Tsunami. Dia menuturkan, bantuan logistik kini sudah menjadi wewenang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Saya sudah tidak mengurus lagi. Sekarang semua sudah diserahkan ke BPBD. Logistik sudah jadi wewenang BPBD,” katanya saat ditemui di Gedung Setda Pandeglang, Kamis (10/4/2019).

Sebelumnya, Undang pernah ditunjuk sebagai penanggungjawab logistik selama masa tanggap darurat bencana Tsunami Selat Sunda.

Santuan logistik berupa perangkat keras seperti kasur, memang diperuntukan saat Hunian Sementara (Huntara) siap ditempati agar pengungsi punya alat untuk tidur. Adapun soal logistik yang diletakkan di gudang yang jauh dari lokasi pengungsian, Undang beralasan lantaran gudang yang dipakai saat ini merupakan bangunan milik pemerintah.

“Kan sudah disalurkan semua. Di Cikoneng karena itu sebetulnya hanggar, karena tidak dipakai maka dimanfaatkan untuk logistik. Kalau di Shohibul Barokah nanti saya cek lagi,” tutupnya singkat.

Sementara itu, Endan Permana, Kasi Damkar, Logistik, dan Kedaruratan BPBD Pandeglang mengakui bahwa kini pengelolaan logistik menjadi tanggungjawab BPBD. Hanya saja dia membantah bila gudang logistik di Shohibul Barokah turut menjadi wewenangnya. Pasalnya selama ini, BPBD hanya mendata logistik di hanggar Cikoneng.

“Logistik di Shohibul Barokah belum diserahkan ke BPBD. Di hanggar saja masih banyak, takut tidak cukup. Kalau yang di Shohibul Barokah pengelolaannya masih di ASDA III,” jelasnya.**Baca Juga: Sebelum Tewas, 2 Mayat Dalam Karung di Pandeglang Sempat Menginap Villa.

Endan menerangkan, gudang logistik di Shohibul Barokah baru dipakai setelah masa tanggap darurat berakhir. Bantuan logistik di tempat itu, merupakan peralihan dari posko bantuan yang sebelumnya di Pendopo Bupati.

“Gudang logistik cuma dua. Kalau gudang di Shohibul Barokah setau saya sewa, dipakai sejak masa tanggap darurat berakhir dan dikelola oleh beberapa OPD. Tapi jenis logistik di sana apa saja kami tidak tahu,” katanya.(aep)




Sebelum Tewas, 2 Mayat Dalam Karung di Pandeglang Sempat Menginap Villa

Kabar6.com

Kabar6-Asep Hidayat warga Desa Panyaungan Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak ditemukan dalam karung di Pantai Karibea, Kecamatan Pagelaran Pandeglang pada Minggu (7/4/2019) lalu.

Pada hari Rabu (1/4/2019) kemudian mayat dalam karung juga ditemukan. Jaraknya diperkirakan 10 kilometer di lokasi pertama, tepat di bawah Jembatan Ciseukut, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang.

Ia adalah SGP (50) warga Kuningan Jawa Barat. Keduanya berteman dekat karena sama-sama bekerja sebagai driver di perusahaan pertambangan di Kabupaten Lebak.

Sebelum tewas, dalam seminggu terakhir keduanya berpergian bersama dan sempat menginap di salah satu Villa di Pandeglang dan keluar mengendarai mobil sedan.

“Dari beberapa saksi, mereka rekan kerja. Satu minggu ini mereka bepergian bersama sama. Mereka bermalam di suatu Villa di Pandeglang, mereka keluar menggunakan sedan,” kata Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono kepada wartawan, Jumat (12/4/2019).

Indra belum bisa mengungkap motif pembunuhan tersebut. Namun dugaan sementara, keduanya dihabisi karena motif ekonomi. Indra juga enggan berandai-andai jika pelaku pembunuhnya reken kerja sendiri.

“Kita enggak bisa berandai-andai dengan pelaku, kita lihat hasil penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.**Baca Juga: Boom Sale Ace Tawarkan Harga Hemat Sepanjang Tahun.

Diketahui, tak kurang dari sepekan dua mayat dalam karung ditemukan di Pandeglang. Mayat dalam karung pertama kali ditemukan di Pantai Karibea, Pagelaran pada Minggu (7/4). Penemuan kedua berlokasi di sungai Ciseukeut yang bermuara di laut di Desa Mekarsari, Panimbang, Rabu (10/4).(aep)




541.153 Saksi TPS Parpol, Capres dan Cawapres di Banten Tak Dilatih Bawaslu

kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 541.153 saksi TPS, Capres dan Cawapres dari nomor urut 01 dan 02 di Provinsi Banten tak dilatih oleh pihak Bawaslu Kota dan Kabupaten se-Provinsi Banten.

Dari kebutuhan saksi TPS sebanyak 601.560 saksi, hanya 60.407 orang saja yang dikirimkan oleh Parpol, Capres dan Cawapres, baik dari pasangan nomor urut 01 dan 02 agar bisa dilatih oleh pihak Bawaslu.

Ketua Bawaslu Banten, Didih M Sudih mengatakan, dari jumlah TPS yang ada di Banten, sebanyak 33.420 titik. Hanya 60.407 saksi TPS saja yang dikirimkan oleh Parpol, Capres dan Cawapres dari nomor urut 01 dan 02 untuk dilatih Bawaslu.

Padahal, kata Didih, untuk setiap TPS seharusnya bisa diisi oleh 18 orang saksi untuk mewakili Parpol, Capres dan Cawapres 01 dan 02.

“Kebutuhan saksi muncul hasil dari perkalian jumlah TPS sebanyak 33.420 dikalikan dengan 18 saksi, yang terdiri dari 16 Parpol, dan dua saksi lainnya dari masing-masing Capres Cawapres 01 dan 02,” kata Didih, kepada Kabar6.com, Kamis (11/4/2019).

Menurut Didih, dari total saksi yang dikirimkan untuk dilatih Bawaslu sebanyak 60.407 orang itu berasal dari 15 parpol, minus PDIP, serta Tim kampanye Capres Cawapre 10 dan 02.

Meski begitu, kata Didih, berdasarkan informasi yang diterimanya, pelatihan untuk saksi dari Partai PDIP telah difasilitasi langsung boleh DPP Partai PDIP sendiri, selain pelatihan saksi dari Bawaslu ini juga sifat belum diwajibkan.

Pada prinsipnya, lanjut Didih, Bawaslu sifatnnya hanya melayani peserta Pemilu. “Kalau mereka akan melakukan bimtek sendiri juga tidak masalah,” katanya.

Terkait anggaran pelatihan dikarenakan banyaknya saksi TPS yang belun dilatih oleh pihak Bawaslu itu, lanjut Didih, pihaknya menyerahkannya kepada Bawaslu RI, dikarenakan sumber anggarannya dari APBN.**Baca juga: Hari Terakhir, 30.129 Saksi TPS di Kota Serang Belum Dilatih Oleh Bawaslu.

“Karena APBN, Anggaran dilaporkan ke sekjen. Bisa saja nanti Bawaslu RI merevisi utuk kegiatan lain,” katanya.(Den)




Dua Mayat Dalam Karung di Pandeglang Adalah Temen Kerja

kabar6.com

Kabar6-Tak sampai sepekan 2 mayat dalam karung ditemukan di Kabupaten Pandeglang. Tak butuh waktu lama, pihak kepolisian dengan cepat berhasil mengidentifikasi jenazah keduanya, meski pun jasad keduanya sudah rusak.

Mayat dalam karung pertama kali ditemukan di Pantai Karibea, Pagelaran pada Minggu (7/4/2019) bernama Asep Hidayat warga Lebak.

Penemuan kedua berlokasi di Jembatan Ciseukeut yang bermuara di laut di Desa Mekarsari, Panimbang, Rabu (10/4/2019) berinisial SGP (50) warga Kuningan Jawa Barat.

Kapolres Pandeglang, AKBP Indra Lutrianto Amstono menyebutkan kedua korban berteman dekat dan rekan kerja. Kedua bekerja sebagai driver di perusahaan tambang pasir di Kabupaten Lebak.

“Antara dua korban ini adalah rekan kerja yang intens berhubungan dalam kerjanya,” kata Indra saat jumpa pers dituanganya, Kamis (11/4/2019) sore.**Baca juga: Polisi Duga Pembunuh Mayat Dalam Karung Di Pandeglang Orang Yang Sama.

Indra belum bisa mengungkap motif pembunuhan tersebut. Namun dugaan sementara, keduanya dihabisi nyawanya karena motif ekonomi. Indra juga enggan berandai-andai jika pelaku pembunuhnya reken kerja sendiri.**Baca juga: Begini Risalah Penyelesaian Pengaduan Terhadap Kabar6.com di Dewan Pers.

“Kita gak bisa berandai-andai dengan pelaku, kita lihat hasil penyelidikan lebih lanjut. Ada dugaan-dugaan (pelaku) terhadap seseorang, tapi kita tidak bisa sampai disini, karena itu perlu pembuktian dan keterangan lebih lanjut dari beberapa saksi,”tandasnya.(Aep)




Polisi Duga Pembunuh Mayat Dalam Karung Di Pandeglang Orang Yang Sama

Kabar6.com

Kabar6-Polres Pandeglang memastikan 2 mayat dalam karung yang ditemukan di dua lokasi yang tidak berjauhan memiliki kemiripan pada luka. Kedua korban diduga dibunuh oleh orang yang sama.

Mayat dalam karung pertama kali ditemukan di Pantai Karibea, Pagelaran pada Minggu (7/4/2019). Penemuan kedua berlokasi di sungai Ciseukeut yang bermuara di laut di Desa Mekarsari, Panimbang, Rabu (10/4/2019).

Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono saat jumpa pers, Kamis (11/4/2019) sore, mengungkapkan kemiripan pada dua mayat tersebut, dimana kedua mayat itu sama-sama ditemukan dalam karung.

“Dibagian dada atas terdapat luka lembam diduga adanya kekerasan tumpul, kemudian ada kekerasan tajam dibagian perut menembus ke hati. Ini ada kesamaan dari kedua korban yang ditemukan,” ujar Kapolres.

Dengan adanya kesamaan pada dua korban pembunuhan tersebut, diduga kuat pelaku pembunuhan tersebut dilakukan oleh orang yang sama. Polisi tengah mengintensifkan penyelidikan guna mengungkap pelaku.**Baca juga: Mayat Dalam Karung di Panimbang Warga Jawa Barat.

“Dan ini kuat dugaan kami bahwa dua orang ini di bunuh oleh pelaku yang sama. Namun ini semua masih sebatas dugaan. Kami mengintensifkan penyelidikan untuk mengungkap siapa dalang maupun pelaku dari kedua mayat dalam karung itu,” terangnya.(Aep)




Mayat Dalam Karung di Panimbang Warga Jawa Barat

kabar6.com

Kabar6-Pihak kepolisian berhasil mengidentifikasi mayat dalam karung yang ditemukan di bawah Jembatan Ciseukut, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang pada Rabu (10/4/2019) kemarin.

Mayat yang diduga korban pembunuhan tersebut diketahui berinisial SGP Warga, Kuningan, Jawa Barat. Namun Polisi enggan menyebutkan detail identitas korban.

“Korban ini inisialnya SGP. Mohon maaf kami tidak bisa sampaikan identitas lengkapnya karena kita sedang melakukan penyelidikan,” kata Kapolres Pandeglang, AKBP Indra Lutrianto Amstono, Kamis (11/4/2019).

Namun berdasarkan hasil visum luar terhadap mayat pertama yang ditemukan di Pantai Karibea, Pagelaran maupun penemuan kedua di bawah Jembatan Ciseukeut di Desa Mekarsari, Panimbang terdapat kemiripan yang diduga dilakukan oleh orang yang sama.

Sampai saat ini, Polres Pandeglang masih terus berupaya mengungkap kasus dugaan pembunuhan sadis tersebut.

Diketahui, tak kurang dari sepekan 2 mayat dalam karung ditemukan di Pandeglang. Mayat dalam karung pertama kali ditemukan di Pantai Karibea, Pagelaran pada Minggu (7/4/2019).**Baca juga: Penerima Jamsosratu 2019 Bertambah 2000 Keluarga Miskin.

Penemuan kedua berlokasi di sungai Ciseukeut yang bermuara di laut di Desa Mekarsari, Panimbang, Rabu (10/4/2019).(Aep)