1

Warga Curhat Kondisi Situ Gede Menes Pandeglang yang Terbengkalai ke Ketua DPRD Banten

Kabar6– Ketua DPRD Provinsi Banten Andra Soni berkunjung ke Kampung Menes, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, pada Sabtu, (22/6/2024). Kedatangannya untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat.

Hasilnya, Andra menerima masukan sekaligus keluhan masyarakat tentang kondisi Situ Gede yang terletak di Desa Menes, Kecamatan Menes, Pandeglang, Provinsi Banten.

Salah satu warga Menes, Mulki mengharapkan Pemprov Banten segera memperbaiki Situ Gede Menes yang kondisinya tak terurus.

**Baca Juga: Pilkada 2024, Gerindra Usung Komedian Marshel: Ingin Tangsel Lebih Maju

Pantauan di lapangan, situ dengan luas 260.000 meter persegi itu nampak tak terurus. Terlebih kondisi bendungan yang tak lagi kokoh.

“Mudah-mudahan bisa diperbaiki,” kata Mulki kepada Ketua DPRD Banten Andra.

Mulki juga berharap jika Situ Gede Menes diperbaiki bisa dijadikan tempat wisata. Sebab, situ tersebut punya potensi untuk dijadikan magnet orang berkumpul.

“Bisa dibangun tempat wisata. Itu salah satu potensi tempat wisata. Pemandangannya indah,” ucapnya.

Sementara itu, Andra langsung melihat kondisi Situ Gede Menes. Bahkan dirinya langsung menghubungi Kepala DPUPR Banten Arlan Marzan agar segera diperbaiki.

“Kita harus menjaga aset kita. Saya harus manfaatkan waktu jabatan yang tersisa,” kata Andra kepada warga Menes.

Andra meminta, agar Pemprov Banten segera memperbaiki Situ yang dipenuhi ilalang tersebut. Menurutnya, ketika situ tersebut sudah diperbaiki, masyarakat bisa mengelolanya dengan baik.(Aep)




Reaktivasi Jalur Kereta Api Rangkas-Pandeglang Tinggal Selangkah Lagi

Kabar6- Reaktivasi Kereta Api Rangkas-Pandeglang rencana akan dibangun pada tahun 2025, sebab pembangunan tersebut masih menunggu pagu indikatif yang saat ini sudah masuk ke Direktorat Jendral (Dirjen) anggaran.

“Kaitan dengan progres lanjutan dari reaktivasi saat ini sudah masuk usulan, tinggal menunggu pagu indikatif persetujuan dirjen anggaran, ” hal demikian dikatakan Ferdian Suryo Adhi Pramono Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jakarta Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, saat bertemu Bupati Irna Narulita di Pendopo Pandeglang, Rabu (19/24).

Menurutnya, terkait reaktivasi jalur kereta Rangkas-Pandeglang secara program sudah masuk kedalam Rencana Strategis (Renstra) untuk pembangunan 2025-2029. **Baca Juga: Garuda Indonesia Masuk Perusahaan Terbaik Versi Fortune Southeast Asia 500

“Setelah clear pagu indikatif kami akan running, dan pagu indikatif ini akan muncul pada akhir tahun ini,” ungkapnya.

Ferdinan juga berharap, reaktivasi jalur kereta api Rangkas-Pandeglang ini bisa masuk kedalam Pembangunan Strategis Nasional (PSN).

“Kita harus dorong jadi PSN karena Pandeglang banyak sekali potensi wisata yang sedang berkembang, jika masuk kedalam PSN maka pembangunan lebih cepat,” terangnya.

Bupati Pandeglang Irna Narulita menyambut baik progres yang saat ini berjalan terkait reaktivasi jalur kereta api , namun Bupati Irna berharap reaktivasi ini bisa terwujud sebab ini adalah mimpi masyarakat Banten selatan.

“Ini mimpi masyarakat kami, ini merupakan pekerjaan yang harus diselesaikan karena sudah lama direncanakan dari tahun 2015,” ujarnya.

Bupati Irna menyakini jika reaktivasi kereta api ini terealisasi, disparitas antara banten utara dan selatan akan terus berkurang.

“Kami yakin Bapak Presiden akan memperhatikan untuk pembangunan ini sebab ini akan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat karena transfortasi akan lebih mudah,”pungkasnya.(Aep)




Basarnas Banten Evakuasi Jenazah Warga Pandeglang Terseret Sungai Ciliman

Kabar6-Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional atau Badan SAR Nasional (Basarnas) Banten mengevakuasi jenazah warga Pandeglang terseret dan hanyut di Sungai Ciliman.

“Kami menyerahkan jenazah korban bernama Pigar (19) warga Kampung Cinyawana Kecamatan Angsana Kabupaten Pandeglang kepada keluarganya,” kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Banten, Heru Amir, di Pandeglang,  dilansir Antara Kamis, (13/6/2024).

Peristiwa kecelakaan yang menimpa Pijar selaku korban dengan teman – temannya terjadi saat mereka sedang nongkrong di Pasar Munjul pada Senin (10/6/2024).

**Baca Juga:Dana Hibahnya Jadi Temuan BPK, Disparpora Bakal Tegur Klub Sepakbola Serang Jaya

Pijar dengan temannya itu mabuk di pinggiran Sungai Ciliman, namun hari Selasa (11/6/2024) sekitar pukul 05.30 WIB, korban terlihat berenang di Sungai Ciliman dan mengalami kelelahan hingga terseret dan hanyut terbawa arus sungai.

Warga setempat, sempat melakukan pertolongan,namun hasilnya nihil dan korban menghilangkan terseret air Sungai Ciliman.

Karena itu, kejadian tersebut dilaporkan ke Basarnas Banten dan tim Rescue dari Unit Siaga SAR Pandeglang.

Petugas SAR melengkapi dengan Palsar Air menuju Lokasi Kejadian Perkara (LKP) untuk melakukan pencarian terhadap korban.

Mereka tim melakukan penyisiran sungai dengan menggunakan perahu karet sejauh 5 kilometer dari LKP dengan fokus pencarian pada area eddies sungai dan lokasi yang terdapat strainer sepanjang area pencarian.

“Kami menemukan jenazah Pijar pada hari ketiga yaitu Kamis (13/6/2024) dalam kondisi meninggal dunia sejauh 3 Km dari LKP,” katanya menjelaskan.

Dengan berhasilnya ditemukan korban, makan Operasi SAR diusulkan untuk ditutup juga unsur- unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing- masing.(red)




Tak Dilayani, Pasien Keluhan Pelayanan RSUD Banten

Kabar6-Pelayanan RSUD Banten dikeluhkan pasien saat hendak berobat di dumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten itu.

Pasien bernama Atiah (25) warga Kecamatan Panimbang, Pandeglang, tidak mendapatkan pelayanan di RSUD Banten.

Padahal pasien sudah mendaftar ke Poli Gastroent sebelumnya sudah melakukan reservasi secara online melalui website resmi RSUD Banten pada Selasa 11 Juni 2024. **Baca Juga: Tolong! Balita Berkelamin Ganda di Lebak Butuh Uluran Tangan

“Saya daftar online dapat jadwal 10.30 WIB. Tapi ketika saya ke sana sesuai jadwal nggak dilayani,” kata Atiah, Rabu (12/6/2024).

Atiah menceritakan, saat tiba di RSUD Banten ia melakukan konfirmasi pendaftaran ke loket. Namun petugas menyarankan dia untuk datang lagi besok hari.

Dengan alasannya karena pelayanan poli sudah tutup, karena dokter sedang ada operasi.

“Saya sempat ditegur juga disuruh datang pagi-pagi, tapi kan rumah saya jauh di Panimbang dan saya datang sudah sesuai jadwal,” ujarnya.

Atiah berharap RSUD Banten dapat memperbaiki pelayanan kepada masyarakat. Terutama pada pasien yang datang dari jauh.

“Saya berobat nggak pakai BPJS, pakai mandiri dan lokasi rumah saya jauh. Kebayang nggak, kalau pasien yang udah sekarat tapi diperlakukan seperti itu mana jauh,” pungkasnya.

Sementara Direktur RSUD Banten, dr Danang Hamsah Nugroho belum merespon upaya konfirmasi kabar6.com melalui pesan instan.(Aep)




Polda Banten Tetapkan 14 Tersangka Pemburu Badak Cula Satu di TNUK

Kabar6-Polda Banten bersama Kementrian LHK, mengungkap jaringan dan sindikat pemburu liar badak cula satu atau badak Jawa, di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).

Saat ini, Polda Banten sudah menetapkan 14 tersangka yang telah menewaskan 26 badak cula satu menggunakan senjata api locok, di kawasan konservasi yang masuk ke Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Dari 14 tersangka itu, Polda Banten baru menangkap enam pelaku. Sedangkan sisanya, delapan orang, malah berstatus buronan atau belum berhasil ditangkap Polda Banten. **Baca Juga: Daging Kurban Alot? Simak Penjelasan Pakar Penyembelihan Halal IPB ini

“Satgas tersebut berhasil mengungkap kasus pemburuan badak liar dengan mengamankan enam tersangka dan barang bukti 360 senjata api rakitan, peluru, bubuk mesiu serta tulang belulang dari bangkai badak dan alat berburu lainnya,” ujar Kapolda Banten, Irjen Pol Abdul Karim, Selasa, (11/06/2024).

Dari 14 tersangka dan baru tertangkap enam orang itu terdiri dari dia kelompok pemburu liar, yakni, kelompok pertama dipimpin Sunendi yang kasusnya sudah disidangkan di PN Serang. Sedangkan kelompok kedua, dipimpin oleh Sahru.

“Para tersangka dikenakan Pasal 21 ayat (2) Huruf a juncto Pasal 40 Ayat (2) Undang-undang nomor 5 Tahun 1990, tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya juncto 55 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 5 tahun penjara,” jelasnya.

Sejak dilakukannya operasi gabungan oleh Polri dan Kementrian LHK, usai Polda Banten menerima surat laporan dari Kementrian LHK, pada 29 Mei 2023, baru ada enam tersangka yang ditangkap Ditreskrimum Polda Banten.

Dari surat Kementrian LHK bernomor 176 serta Laporan Polisi Nomor 128, mengenai terjadinya perburuan liar di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Kemudian Polda Banten melakukan koordinasi dan membentuk tim gabungan untuk melakukan operasi dan menangkap pemburu liar di kawasan TNUK. Total, ada 116 personel yang masuk kedalam tim gabungan, berisikan personel Polri dan Kementrian LHK.

Dari operasi gabungan itu, penangkapan pelaku pertama terjadi pada 26 November 2023, berinisial N yang bertugas sebagai penembak, dengan barang bukti dua unit senjata api locok dan dua unit HT. Selanjutnya pada 17 Maret 2024, menangkap YG yang berperan menjual cula badak.

Cula badak Jawa atau badak cula satu itu dibeli WL seharga Rp500 juta. Kemudian dia bawa ke Negri China.

Operasi terus berlanjut, Kelompok 1 pimpinan Sunendi beranggotakan AD, SK (DPO), NR (DPO), IC (DPO), HR (DPO) dan SH (DPO). Kemudian kelompok 2, pimpinan Sahru, beranggotakan LL, SY, KR (DPO), RH (DPO), IN (DPO) dan WD (DPO).

“Pada tanggal 23 April 2024 menangkap WL yang berperan sebagai penadah yang membeli hasil perburuan, dari bukti transfer WL telah membeli cula badak dengan total nilai Rp500 juta,” tambahnya.(dhi)




2 Kendaraan Dinas Tak Diketahui Keberadaannya, Ini Penjelasan Kepala BPKD Pandeglang 

Kabar6- Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Yahya Gunawan Kasbin menjelaskan dua unit kendaraan dinas yang sebelumnya tidak diketahui keberadaannya oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Perwakilan Banten di instansinya.

Menurutnya, 2 unit kendaraan tersebut sudah ditemukan. “Sudah diselesaikan,” kata Kepala DPKD Pandeglang Yahya saat dikonfirmasi, Senin (3/6/2024).

Dua kendaraan tersebut kata Yahya diketahui satu unit roda empat double catat dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang dan satu unit roda empat lagi digunakan LPTQ Pandeglang. **Baca Juga: 98 Kendaraan Dinas Pemkab Pandeglang Tidak Diketahui Keberadaannya, Nilai Asetnya Capai 2 Miliar

Yg double dengan BPBD kendaraan rusak sudah disimpan gudang BMD, yang dipinjam pakai LPTQ sudah dicatat di Pengelola Barang Daerah,”ujar Yahya.

Diketahui, sebanyak 98 unit kendaraan dinas milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang tidak diketahui keberadaannya 2 diantaranya di BPKD. Dari puluhan kendaraan tersebut asetnya tercatat Rp 2.084.917.047,90.

Kendaraan tersebut diperoleh dari tahun 1991 hingga 2021 tercatat dalam Kartu Inventaris Barang (KIB) B mulai dari kendaraan roda dua hingga roda empat.

Hilangnya kendaraan tersebut, berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Perwakilan Banten tahun 2023.

Kepala Bidang Barang Milik Daerah (BMD) pada Dinas Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Pandeglang Andri Eka Permana mengaku sudah menyusun rencana aksi untuk menindaklanjuti LHP BPK RI dan sudah berkoordinasi dengan OPD terkait.

“Kita sudah menyusun rencana aksi, nanti Kamis kami akan bahas bersama Inspektorat,” kata Andri saat dikonfirmasi, Senin (3/6/2024). (Aep)




98 Kendaraan Dinas Pemkab Pandeglang Tidak Diketahui Keberadaannya, Nilai Asetnya Capai 2 Miliar

Kabar6- Sebanyak 98 unit kendaraan dinas milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang tidak diketahui keberadaannya alias hilang. Dari puluhan kendaraan tersebut asetnya tercatat sebesar Rp 2.084.917.047,90.

Kendaraan tersebut diperoleh dari tahun 1991 hingga 2021 tercatat dalam Kartu Inventaris Barang (KIB) B mulai dari kendaraan roda dua hingga roda empat.

Hilangnya kendaraan tersebut, berdasarkan temuan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Perwakilan Banten tahun 2023. **Baca Juga: Usul Kader Internal, PKS Lebak Buka Penjaringan Bacabup – Bacawabup

Kepada BPK, Pengurus barang di instansi masing masing tidak dapat menghadirkan kendaraan tersebut saat dilakukan uji petik. Bahkan pengurus barang masih menelusuri keberadaan kendaraan tersebut.

Kepala Bidang Barang Milik Daerah (BMD) pada Dinas Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Pandeglang Andri Eka Permana mengaku sudah menyusun rencana aksi untuk menindaklanjuti LHP BPK RI dan sudah berkoordinasi dengan OPD terkait.

“Kita sudah menyusun rencana aksi, nanti Kamis kami akan bahas bersama Inspektorat,” kata Andri saat dikonfirmasi, Senin (03/06/2024).

Andri optimis temuan LHP BPK, tersebut dapat dapat ditindaklanjuti selesai selama 60 hari. Untuk itu, Andri berharap ada kerjasama dengan OPD dalam menyelesaikan aset negara tersebut.

“Insyaallah, nanti kita inventarisasi saja, paling nunggu hari kamis saja bersama Inspektorat karena kita sudah buat rencana aksi itu,”ujarnya.

Diketahui, kendaraan tersebut 98 kendaraan itu berasal dari delapan organisasi perangkat Daerah (OPD) di Pemkab Pandeglang, diantaranya, Badan Penanggulangan Bencana sebanyak 6 unit dengan nilai perolehan Rp 137.159.000.

Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) sebanyak 2 unit senilai Rp 490.482.481,25, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga sebanyak 43 unit senilai Rp 632.060.500.

Lalu Dinas Lingkungan Hidup sebanyak 27 unit senilai 490.482.481,25, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) sebanyak sebanyak 3 unit senilai Rp 54.316.666,65.

Selanjutnya, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sebanyak 1 unit senilai Rp 34.738.000, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebanyak sebanyak 8 unit senilai Rp 73.263.667 dan Sekretariat Daerah (Setda) sebanyak 2 untuk senilai Rp 490.482 481,25.

Namun terdapat dua OPD yang memiliki kesamaan data yang dikeluarkan oleh BPK, yakni BPKD dan Setda. Kesamaan itu baik jumlah unit dan nilai aset di dua OPD tersebut.

Terdapat dua kendaraan dengan nilai aset paling besar dari puluhan kendaraan itu, diantaranya Toyota Dyna sebesar Rp 212.888.000 dan Nissan X – Trail senilai Rp 277.594.481,25.

Toyota Dyna tercatat memiliki nomor polisi A 8157 K, namun saat ditelusuri menggunakan sistem informasi pajak milik Bapenda Banten data kendaraan tersebut tidak ditemukan.

Sedangkan data kendaraan Nissan X – Trail bernopol A 544 J diketahui sudah menunggak pajak selama 9 bulan dengan total Rp Rp4.302.500. (Aep)

 

 




Provinsi Banten Siap Terima Roadshow Bus KPK

Kabar6-Provinsi Banten menjadi salah satu dari empat Provinsi yang akan dikunjungi Bus KPK. Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi, menjadi tema Roadshow Bus KPK 2024. Bus ini akan mengunjungi  Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.

Sekretaris Inspektorat Provinsi Banten Ratu Syafitri Muhayati mengatakan untuk di Provinsi Banten, Roadshow Bus KPK 2024 akan berkunjung ke Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kota Serang. Kepastian tersebut, muncul pada saat seremoni pelepasan Bus Antikorupsi KPK 2024 di Gedung Merah Putih KPK, Jalan. Kuningan Persada Kav. 4, Setiabudi Jakarta Selatan, Rabu (22/5/2024).

**Baca Juga:84 Panwascam Pilkada Dilantik, Bawaslu Lebak Minta Tingkatkan Pengawasan dan Jaga Integritas

“Provinsi Banten siap menerima Roadshow Bus KPK dan akan berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota yang akan dikunjungi,” ungkap Ratu Syafitri Muhayati, dalam keterangan tertulis, Jumat (24/5/2024).

Selanjutnya, ia menyampaikan Road Show Bus KPK 2024 tersebut merupakan serangkaian kegiatan kolaborasi untuk meningkatkan kesadaran budaya antikorupsi dan partisipasi masyarakat khususnya pada tahun politik.

“Rencana Bus KPK akan datang sesuai jadwal, di Kabupaten Lebak pada 22-25 Agustus 2024, Kabupaten Pandeglang 29 Agustus hingga 1 September 2024 dan di Kota Serang pada 5-8 September 2024,” katanya.

Lebih lanjut, ia juga berharap dengan adanya kegiatan Road Show Bus 2024 tersebut dapat mengedukasi masyarakat dalam meningkatkan pemahaman terkait bahayanya korupsi dalam kehidupan sehari-hari.

“Serta mampu membangun budaya antikorupsi sejak dini dan menjadikan Banten untuk Indonesia berintegritas,” pungkasnya.(red)

 




Lagi, Puluhan Emak-emak di Dapil I dan II Kompak Dukung Roni Mitra Maju di Pilkada Pandeglang

Kabar6 – Dukungan terhadap Kader Gerindra Pandeglang, yakni Roni Mitra untuk maju di Pilkada Pandeglang 2024 terus mengalir dari masyarakat untuk maju di Pilkada Pandeglang 2024.

Berbagai kalangan masyarakat dari tiap Daerah Pemilihan (Dapil) di Pandeglang, mendeklarasikan dukungan terhadap Roni Mitra untuk maju sebagai Calon Bupati Pandeglang.

Kali ini, dukungan terhadap Roni Mitra tersebut juga mengalir dari kalangan emak-emak, remaja dan masyarakat lainnya di Dapil I dan II kompak mendeklarasikan dukungan terhadap Balonbup asal Panimbang tersebut. **Baca Juga: Bantuan KLASIK di Lebak Sasar Anak Stunting, Bumil hingga Keluarga Miskin

Salah seorang emak-emak di Dpail II Pandeglang, Iroh mengungkapkan, ia dan kaum emak-emak yang lain mendukung Roni Mitra untuk maju di Pilkada Pandeglang, karena menginginkan ada perubahan bagi wilayah Pandeglang.

“Kami punya harapan Pandeglang lebih maju, jalan bagus dan tidak ada korupsi. Serta masyarakat sejahtera,” ungkapnya, Rabu (22/5/2024).

Apa lagi kata dia, dirinya sebagai pedagang, memiliki harapan besar untuk kemakmuran Pandeglang, usaha lancar dan harga sembako stabil.

“Intinya kami ingin ada perubahan yang lebih baik lagi, akses jalan bagus dan sembako murah, ekonomi masyarakat meningkat,” katanya.

Warga lainnya di Dapil I Pandeglang, Suhendrik berharap, pak Roni Mitra bisa maju di Pilkada Pandeglang, karena ia menginginkan Pandeglang maju dan tidak tertinggal oleh daerha lain.

Ia pun meyakini Roni Mitra mampu memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat Pandeglang, serta menjadikan daerah Pandeglang tidak tertinggal lagi.

“Apa lagi pak Roni Mitra merupakan warga asli Pandeglang, beliau pasti mampu memajukan daerah ke arah yang lebih baik lagi,” katanya.

Menurutnya, sosok Roni Mitra merupakan figur yang layak untuk memimpin Pandeglang, untuk itu, ia dan warga lainnya sangat mendukung Roni Mitra maju di Pilkada Pandeglang.

“Kami sangat mengenal pak Roni Mitra, beliau orang yang baik dan asli Pandeglang. Harapan kami pak Roni Minta bisa maju di Pilkada dan memimpin Pandeglang,” ujarnya.




Petani, Nelayan dan Pedagang Dukung Roni Mitra Maju di Pilkada Pandeglang

Kabar6- Dukungan Roni Mitra untuk Bakal Calon (Balon) Bupati Pandeglang, terus mengalir dari berbagai kalangan masyarakat.

Puluhan masyarakat dari kalangan petani, nelayan dan pedagang di Dapil IV Pandeglang, melakukan deklarasi dukungan terhadap Roni Mitra yang merupakan kader Gerindra untuk maju di Pilkada Pandeglang 2024.

Kali ini, dukungan tersebut juga mengalir dari kalangan masyarakat petani, nelayan dan pedagang dari Dapil 3 Pandeglang, yang juga mendeklarasikan dukungannya terhadap Roni Minta tersebut.

“Kami masyarakat dari Dapil IV yang terdiri dari kalangan petani, pedagang dan nelayan, mendukung pak Roni Mitra maju sebagai Calon Bupati Pandeglang 2024,” ungkap Basrip, perwakilan dari kelompok nelayan Panimbang saat mendeklarasikan dukungan terhadap Roni Mitra di wilayah Panimbang.

**Baca Juga:MA dan Kejagung Disebut Belum Sepaham Tangani Kasus Narkoba

Ia menilai, Roni Mitra merupakan sosok pemimpin yang memiliki inovasi dan kepedulian tinggi terhadap masyarakat. Visi dan misi Roni Mitra sangat jelas, ingin memajukan Pandeglang ke arah yang lebih baik lagi dan mensejahterakan masyarakat.

“Pak Roni Mitra merupakan putra daerah, beliau sangat paham terhadap kondisi masyarakat. Atas dasar itu kami mendukung pak Roni Mitra maju di Pilkada Pandeglang,” katanya.

“Kami dari warga nelayan punya harapan besar terhadap pak H. Roni Mitra, untuk itu lah kami sangat mendukung pak Roni Mitra maju pada kontestasi politik Pilkada Pandeglang,” sambungnya.

Terpisah, salah seorang tokoh masyarakat dari Dapil 3 Pandeglang, H Samijo mengaku, sangat menginginkan ada perubahan bagi wilayah Pandeglang, khususnya di Dapil 3, baik dari segi pembangunan infrastruktur jalan, pertanian serta pembangunan lainnya ada perubahan kearah yang lebih baik lagi.

“Pak Roni Mitra merupakan warga Kecamatan Panimbang, artinya asli orang Pandeglang, beliau sudah faham karakteristik daerah dan masyarakat. Maka kami yakin ketika pak Roni Mitra jadi bupati maka Pandeglang akan maju,” ujarnya, Minggu (19/5/2024).

Diakuinya, tekad mendorong dan mendukung Roni Mitra maju di Pilkada Pandeglang, karena masyarakat Pandeglang selatan ingin ada kemajuan pembangunan daerah, dirinya meyakini Balonbup dukungannya (Roni Mitra-red) mampu memajukan daerah Pandeglang.

“Kami masyarakat nelayan, petani maupun pedagang ingin Pandeglang lebih maju lagi. Atas dasar ini lah kami mendorong dan mendukung Roni Mitra maju sebagai Calon Bupati Pandeglang,” ujarnya.

Sementara, perwakilan dari petani Pandeglang, Mardana mengaku, dirinya dari kalangan petani juga sangat mendukung Roni Mitra maju di Pilkada Pandeglang.

Karena kata dia, warga khususnya petani punya harapan besar terhadap pak Roni Mitra, dan meyakini jika Roni Mitra akan mampu menjawab harapan petani ketika sudah jadi Bupati Pandeglang.

“Kami ingin mudah dalam mendapatkan pupuk, mudah menjual hasil panen dengan harga yang tinggi, sehingga kesejahteraan kami pun meningkat. Maka kami yakin pak Roni Mitra mampu menjawab harap kami itu,” tuturnya.(Aep)