1

Jalur Utama Banten Bikin ‘Dag-Dig-Dug”

Kabar6-Dinas Perhubungan Banten mengingatkan, masyarakat yang hendak mudik lebaran dan melintasi jalur Banten agar lebih berhati-hati. Pasalnya, sejumlah jalur alternatif di Provinsi Banten bikin ‘dag-dig-dug’ karena masih berlubang dan rawan kecelakaan.

“Kondisi jalur mudik baik jalur alternatif maupun jalur utama di Provinsi Banten rawan kecelakaan karena masih ada yang berlubang,” kata Opar Sohari, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Banten, Kamis (11/7/2013).

Disebutkan, sejumlah jalur alternatif rawan kecelakaan dan berpotensi sebagai titik kemacetan, yakni ruas jalan Tangerang BSD-Tol Jorr sepanjang 12,2 km, Merak-Pulau Ampel-Bojonegara-Serdang sepanjang 34,5 km, Anyar-Cinangka-Padarincang-Ciomas-Palima sepanjang 40,9 km, dan Anyar-Mancak-Gunung Sari-Taktakan sepanjang 35,5 km.

Lintasan berikutnya, Serang-Pandeglang-Labuan-Pasauruan-Anyar sepanjang 106 km, Cilegon-Anyar sepanjang 17 KM, dan Mengger-Mandalawangi-Caringin sepanjang 28,7 KM. “Hingga kini jalur utama dan jalur alternatif di Provinsi Banten masih dalam proses perbaikan,” ujar Opar Sohari.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Banten masih terus bekerja keras mengatasi jalan berlubang dan perbaikan gorong-gorong di jalur utama Jakarta-Merak sepanjang 103 KM.

Juga, masih dilakukan pengaspalan di ruas jalan tol Tangerang-Merak di Km 57 arah Jakarta dan tengah melakukan penambahan jalur di ruas Jalan Raya Balaraja-Cikupa.(bbs/yps)




Kasus Perceraian PNS Pemkot Cilegon Meningkat

Kabar6-Angka perceraian di kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon mengalami peningkatan. Hingga Juli 2013, terdapat 16 pemohon minta izin cerai kepada Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Pemkot Cilegon.

“Ini datanya dapat dilihat, pada tahun 2011 ada tujuh kasus perceraian, tahun 2012 naik menjadi 29 kasus perceraian, dan pada tahun 2013 hingga bulan Juli ini sudah mencapai 16 kasus,” kata Nani Kurnianingsih, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Karir dan Pembinaan Pegawai BKD Kota Cilegon kepada pers, Rabu (10/7/2013).

Ia mengungkapkan, dari sejumlah PNS di Cilegon yang mengajukan permohonan izin cerai, kebanyakan kaum perempuan. Alasan pemohon karena tidak ada lagi kecocokan antara suami dan istri. “Kasus perceraian di kalangan PNS Cilegon, rata-rata karena sudah tidak ada lagi kecocokan antara suami dan istri,” kata Nani.

Sebelum mengajukan izin cerai, tambah Nani, sudah ada pemohon yang tidak lagi satu rumah dengan pasangannya. “Penyebab ketidakcocokan mereka, biasanya karena hubungan keluarga sudah tidak harmonis,” ujarnya. (bbs/yps)




Bidik Pasar Lokal, Petani Lebak Budidayakan Jagung

Kabar6-Petani di Kabupaten Lebak mengembangkan budidaya tanaman jagung untuk memenuhi permintaan pasar lokal. Sayangnya, produksi petani masih rendah.

“Karena sampai saat ini pasokan jagung masih didatangkan dari luar daerah, petani di Lebak mengembangkan budidaya tanaman jagung,” kata Yuntani, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Lebak di Rangkasbitung, Rabu (10/7/2013).

Sekalipun petani di Lebak memiliki minat untuk membudidayakan tanaman jagung, kata Yuntani, namun sifatnya masih terbatas, hanya dilakukan di beberapa kecamatan dengan produksi masih sangat rendah.

“Umumnya petani belum mampu menggunakan teknologi pertanian sehingga berpengaruh terhadap produktivitas. Berbeda dengan di beberapa negara maju, produktivitas tanaman jagung bisa mencapai delapan ton per hektar, sementara produksi petani Lebak hanya sekitar 2,5 ton per hektar,” ujar Yuntani.

Ia berharap pemerintah dapat menyalurkan bantuan peralatan teknologi pertanian guna mendukung ketahanan pangan di daerah Lebak.(ant/yps)




Andika: Ramadhan Jadi Penyelaras Kerukunan Ummat Beragama

Kabar6-Momen Ramadhan hendaknya bisa menjadi penyelaras kerukunan hidup antara ummat beragama di Indonesia, khususnya diwilayah Provinsi Banten.

Demikian dikatakan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Banten, Andika Hazrumy, Rabu (9/7/2013).

“Kita bisa mengisinya dengan dzikir tadarus Alqur’an, solat berjamaah di masjid, serta melakukan aktifitas pekerjaan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran menjadi salah satu penyumbang pahala di hadapan gusti Allah,” ujarnya.

Terkait penutupan sejumlah tempat hiburan di wilayah Banten oleh pemerintah Kota/ Kabupatennya, Andika berharap pelaku bisnis hendaknya bisa menyikapi hal itu sebagai keselarasan hidup beragama.

“Momen Ramadhan hendaknya menjadi penyelaras kerukunan kita sebagai warga negara indonesia, dimana pelaku bisnis tempat hiburan dan restoran juga harus bijak dengan datangnya ramadhan dan bisa menghormati umat islam yang tengah beribadah supaya mereka khusyu,” tegasnya.

Untuk sebagian ormas islam, Andika juga berharap supaya bisa menahan diri jika melihat adanya tempat hiburan yang beroperasi di saat bulan ramadhan.

“Bila ada tempat hiburan yang masih beroperasi selama ramadhan, cukup laporkan pada petugas baik itu kepolisian maupun satpol PP, tanpa harus melakukan swiping. Mari kita belajar sabar, tertib dan taat aturan,” ujar Kordinator Tagana Banten itu lagi.

Andika berpesan, agar masarakat Banten menjaga Kamtibmas selama ramadhan ini, tanpa harus bermain dengan kembang api atau petasan, karena kegiatan itu dapat membahayakan diri dan orang lain.(rani)




Ruas Jalan Rangkasbitung-Cikande Penuh Lubang

Kabar6-Ruas jalan Rangkasbitung-Cikande rusak parah. Kendaraan sulit bergerak lantaran banyak ditemukan lubang-lubang sedalam 20 sentimeter hingga 65 sentimeter.

Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten Muchtar Sutanto mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat pembangunan jalan Rangkasbitung Cikande akan segera direalisasikan.

“Kami minta warga bersabar, tahun ini Jalan Cikande-Rangkasbitung akan diperbaiki,” kata Muchtar Sutanto di Lebak, Jumat (5/7/2013).

Sementara itu, puluhan kendaraan umum dan angkutan pribadi terlihat berjalan pelan-pelan di sepanjang Jalan Asem-Cikande, Lebak.

Pasalnya, sebagian besar kondisi ruas jalan berlubang dan bergelombang. Aspal mengelupas hingga terlihat bebatuan kecil yang dapat membahayakan pengguna jalan.

Usman, seorang pengemudi angkutan seperti dikutip Antara, berharap pemerintah Provinsi Banten segera melakukan perbaikan karena kondisi jalan rusak akan merugikan banyak pihak.

“Apalagi jalan di Rangkasbitung-Cikande, tepatnya di Jalan Jawilan-Asem, mengalami rusak parah sekitar tiga kilometer,” ujar warga Kabupaten Lebak ini.

Pengakuan senada diungkapkan Suryadi, pengemudi angkutan truk. Ia mengatakan, saat ini jalan Rangkasbitung-Cikande sekitar 2,5 kilometer seperti kubangan kerbau karena banyak lubang-lubang tergenang air hujan.

“Kami sudah tiga kali terperosok dan kendaraan terbalik setelah melintasi jalan berlubang dengan kedalaman sekitar 80 sentimeter,” ujarnya.

Samsul, pengemudi Bus PO Rudi mengungkapkan, setiap pekan ia harus mengganti suku cadang kendaraan karena setiap hari melintasi jalan Rangkasbitung-Cikande.
“Penumpang yang hendak menuju Tangerang-Serang-Jakarta juga tampak sepi akibat kerusakan jalan itu,” ucapnya.

Pengemudi kendaraan umum dan angkutan pribadi berharap, ruas jalan Rangkasbitung-Citeras-Cikande segera diperbaiki seperti dijanjikan Muchtar Sutanto.(ant/yps)




Tenaga Honorer K1 di Pemprov Banten Terkatung-katung

Kabar6-Sebanyak 781 tenaga kerja kategori satu (K1) di semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terkatung-katung. Mereka memiliki status tidak jelas.

Tenaga kerja honorer K1 di Banten telah diaudit oleh tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

Hasil Audit Tujuan Tertentu (ATT) telah dikirim Kemenpan-RB ke Pemprov Banten. Namun, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten mengaku belum menerimanya.

“Pemprov Banten masih menunggu kabar dari Kemenpan-RB terkait hasil ATT terhadap 781 tenaga honorer yang dinyatakan telah memenuhi syarat untuk pengangkatan menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Tapi sampai sekarang kita masih menunggu kabar itu,” kata Muhadi, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten di Serang, Kamis (4/7/2013).

Muhadi menandakan, pihaknya sudah kirim surat ke Kemenpan-RB, namun sampai sekarang belum ada balasan.

Penjelasan Sekda mengundang kebingunan di kalangan tenaga kerja honorer K1. Terlebih-lebih pihak Komisi I DPRD Banten dengan jelas menginformasikan bahwa Kemenpan-RB telah mengirim hasil ATT ke Pemprov Banten.

“Hasil ATT honorer Pemprov Banten sudah dikirim pihak Kemenpan-RB ke Pemprov Banten pada 30 Juni 2013 melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten untuk kemudian diumumkan ke publik melalui website,” kata anggota Komisi I DPRD Banten Siti Saidah Silalahi.

Siti mengakui, selama ini permasalahan tenaga honorer K1 Pemprov Banten memang banyak menemui hambatan. Masalahnya bukan lantaran kelambatan pihak pusat.

Bukan disebabkan oleh Kemenpan-RB, Badan Kepegawaian Nasional atau Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP).

“Tetapi masalahnya di Pemprov Banten itu sendiri, sehingga nasib tenaga honorer K1 di lingkungan Pemprov Banten terkatung-katung,” tandasnya.(bbs/yps)




Tiga Calon Bupati Lebak Siap Bertarung

Kabar6-Tiga pasang bakal calon bupati dan wakil bupati Lebak yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada 31 Agustus 2013, telah menyerahkan berkas pencalonan dan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lebak.

“Penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati Lebak akan dilakukan pada 14 Juli 2013 mendatang. Saat ini berkas-berkas para bakal calon masih dalam tahap verifikasi,” kata anggota KPU Lebak Ishak Newton di Lebak, Selasa (2/7/2013).

Ketiga pasangan bakal calon, yaitu Amir Hamzah, saat ini menjabat wakil bupati Lebak, berpasangan dengan Kasmin, anggota DPRD Banten keturunan Baduy. Pasangan ini diusung oleh Partai Golkar. 

Berikutnya Iti Oktavia, putri Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya yang saat ini menjabat anggota DPR RI, berpasangan dengan Ade Sumardi, Ketua DPRD Lebak dan Ketua DPC PDIP Kabupaten Lebak. Pasangan ini diusung oleh Partai Demokrat, PDI Perjuangan, Hanura, Gerindara, PPP, PKS, PPNU, dan PPD.

Selanjutnya Pepep Faisaludin, saat ini menjabat wakil ketua DPRD Lebak, berpasangan dengan Aang Rasidi, anggota DPRD Lebak. Pasangan ini memilih jalur perseorangan.

Disebutkan Ishak, anggota KPU Lebak kini masih terus melakukan sosialisasi dan pemutakhiran data daftar pemilih. Masa kampanye dijadwalkan pada 14 hingga 27 Agustus 2013. Pencoblosan digelar pada 31 Agustus 2013 dan pelantikan calon bupati dan wakil bupati terpilih pada 17 November 2013.

Di tempat terpisah, anggota Panitia Pengawas (Panwas) Kabupaten Lebak Ace Sumirsa Ali mengatakan, sejauh ini belum  ada laporan terkait praktik kecurangan dalam proses pencalonan bupati dan wakil bupati Lebak.

“Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan pilkada bupati dan wakil bupati Lebak berjalan kondusif,” ujar Ace.(bbs/yps)

 




Badak Jawa Ditemukan Mati di Ujung Kulon

Kabar6-Seekor Badak jawa berusia sekitar dua tahun ditemukan mati di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Pandeglang, Banten. Sang badak diperkirakan mati sejak dua bulan namun baru diketahui, Rabu (3/7/2013).

Petugas dari Tim Rheno Monitoring Unit yang menemukan kerangka badak jawa di area blok Cikeusik, sekitar TNUK, menduga kematian hewan langka yang dilindungi itu sudah terjadi sejak dua bulan lalu.

Pihak Balai TNUK belum dapat memastikan penyebab kematian badak jawa berusia dua tahun itu, hanya diperkirakan akibat faktor alami.

Sejak tahun 2012, untuk memonitoring populasi badak jawa, Balai TNUK yang memiliki areal seluas 40 ribu hektar, memasang kamera sebanyak 40 titik.

Hasil kamera menunjukkan jumlah badak jawa berjumlah 51 ekor, terdiri atas 43 individu dewasa dan 8 individu anak-anak.

Sebelum badak jawa diketemukan mati, Direktur Eksekutif Yayasan Ujung Kulon Indonesia (Yukindo) Enjat Sudrajat menyatakan pentingnya partisipasi berbagai pihak untuk turut melestarikan badak jawa yang hidup di TNUK.

“Kalau semua pihak, termasuk masyarakat terlibat, upaya pelestarian badak jawa akan lebih maksimal. Bahkan keinginan untuk terus menambah populasi badak jawa bisa cepat terwujud,” ujarnya di Pandeglang, Senin (1/7/2013).

Disebutkan, Yukindo siap menjadi mitra dari pihak yang ingin berpartisipasi dalam upaya pelestarian dan penyelamatan hewan dilindungi tersebut.(bbs/yps)




Tagana Masih Salurkan Bantuan Untuk Korban Bencana di Lebak

Kabar6-Bencana longsor yang melanda Kampung  Kuranji, Desa Margaluyu, Keacamatan Cimarga, Lebak, Banten kini masih menjadi perhatian serius bagi relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banten.

Pasalnya, selain 36 rumah yang terlanjur tergerus longsor satu bulan silam, tepatnya pada 9 Januari 2013 lalu, kini masih dilokasi serupa juga masih ada 17 rumah yang terancam bakal mengalami nasib serupa.

“Sampai hari ini, kita masih terus menyalurkan bantuan logistik bagiwarga korban longsor di Kampung Kuranji tersebut,” ujar Ketua Tagana Banten, H. Andika Hazrumy kepada kabar6.com, Jumat (8/2/2013).

Anggota DPD RI asal Banten itu merinci, bantuan yang disalurkan meliputi bahan makanan, peralatan dapur, family kit hingga seragam sekolah untuk putra-putri warga korban longsor.

Tidak hanya itu, Tagana Banten juga sudah mengkoordinasikan kepada Pemerintah Provinsi Banten untuk merelokasi pemukiman warga dilokasi rawan longsor itu ke tempat yang lebih aman.

“Kita terus berkoordinasi dengan Pemrov Banten, agar pemukiman warga dilokasi itu bisa segera direlokasi. Pasalnya, tingkat kemiringan lahan dikawasan itu sangat mengkhawatirkan,” ujar Andika lagi.

Bahkan, Andika berencana melibatkan pihak Kementrian Sosial RI untuk bisa merelokasi dan memberikan bantuan kepada warga yang menjadi korban bencana. “Kita akan terus perjuangkan nasib warga korban bencana dilokasi itu,” ujar Andika lagi.(Rani)




2 Penadah Motor Bodong Dicokok Petugas Polres Lebak

Kabar6-Dua penadah sepeda motor tanpa surat-surat dan diduga hasil curian, diringkus petugas Satuan Reserse Kriminal Kepolisan Resor Lebak.

Dari tangan kedua penadah yang diketahui bernama Amir (30) dan Umin (35) itu, polisi menyita barang bukti kejahatan berupa belasan unit sepeda motor curian.

Wakil Kepala Polres Lebak, Kompol Yamin dalam jumpa pers yang digelar Kamis (7/2/2013) mengatakan, kedua tersangka perantara dan penadah sepeda motor bodong tersebut ditangkap dirumahnya masing-masing
Di Kecamatan Leuwidamar dan Kecamatan Binuangeun, Rabu (6/2/2013).

“Setelah kami lakukan penyelidikan dan dibantu Polsek Malingping dan Polsek Leuwidamar, barang bukti dan pelaku yang menjadi penyalur dan penadah berhasil kami amankan,” kata Kompol Yamin.

Sementara itu, kata Yamin, pelaku pencurian saat ini masih dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan terus dilakukan pengembangan lebih lanjut.

“Kami berharap kepada masyarakat dapat berperan serta aktif dalam memberikan informasi jika mengetahui keberadaan pelaku pencurian yang saat ini masih masuk dalam DPO,” Jelas Yamin

Umin, salah seorang pelaku, mengaku membeli motor bodong tersebut dari sesesorang berinisial JO yang diketahui merupakan warga Kecamatan Muncang.

Tersangka Umin mengaku, membeli motor yang dijual JO dengan harga kisaran dua hingga dua juta lima ratus ribu rupiah, yang kemudian dijual kembali dengan harga tiga juta rupiah.

“Hasil keuntungan penjualan motor tersebut saya belikan pupuk, dan kebutuhan lainnya,” Kata Umin.

Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, kedua pelaku dikenakan pasal 481 dengan ancaman maksimal tujuh tahun penjara.(dan/bad)