1

Ratu Tatu Kembali Pimpin Askab PSSI Serang

Kabar6-Ratu Tatu Chasanah kembali terpilih menjadi ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Serang periode 2015 sampai 2019 mendatang. Tatu terpilih dalam rapat pembentukan pengurus Askab PSSI Serang di Sekertariat KONI Kabupaten Serang, Rabu (14/10/2015) malam.

 

Dalam rapat semalam Tatu menjadi kandidat tunggal dalam pemilihan ketua Askab PSSI Serang. Selama satu periode kedepan, dia menjalankan roda organisasi bersama Hartono yang menjabat sebagai wakil ketua serta Babay Karnawi sebagai sekertaris.

 

“Kami meminta pembentukan pengurus selesai hari ini, agar segera kita ajukan kepada asprop dan KONI untuk segera dilaksanakan pelantikan” kata Babay Karnawi, Sekertaris Askab PSSI Serang.

 

Terpilihnya kembali Ratu Tatu menjadi ketua Askab Kabupaten Serang, kata dia, atas permintaan seluruh voter yang hadir. ** Baca juga: Jalan Raya Ciater Jadi Arena Balapan Liar

 

“Kita akan menjalankan program kerja yang sudah kita siapkan. Semoga dengan restrukturisasi ini Askab Serang dapat bekerja dengan baik dan bersama sama memajukan persepakbolaan indonesia” kata Abay.(fir)




Awas! Flyover di Bojonegara Rawan Kecelakaan

Kabar6-Pengguna kendaraan mengeluhkan kondisi Flyover di Jalur Industri Serdang-Bojonegara, Kota Cilegon, Banten.

Selain ruas jalan yang tidak rata, lubang-lubang yang cukup dalam di jalur tersebut juga kerap membuat ban kendaraan oleng, hingga membahayakan keselamatan pengendara.

Rohili, warga Karang Tengah, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber menuturkan, kondisi kerusakan jalan sudah berlangsung sejak lama.

“Jalannya kayak gini udah lama. Kadang saya gak berani lewat, apalagi kalau dari atas ada kendaraan besar yang oleng. Makanya saya seringnya nunggu kendaraan lewat dulu baru saya jalan,” kata Rohili, Kamis (16/10/2015).

Sabihis, pengguna jalan lainnya mengaku buruknya kondisi jalan disekitar kerap membuat kendaraan truk besar yang melintas terguling di jalur tersebut. **Baca juga: Kartu ATM Nyangkut, Tabungan Wanita Kota Serang Ludes.

“Kalau barang yang diangkutnya terlalu berat kendaraan bisa oleng dan terguling,” katanya. **Baca juga: Kurdi Matin Luncurkan Buku “Negara Pejabat”.

Menurut Sahibis, warga sudah kerap melayangkan protes kepada aparatur kelurahan setempat untuk kemudian disampaikan kepada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten. Namun, hingga kini belum ada upaya perbaikan yang dilakukan pemerintah.(sus)




Kartu ATM Nyangkut, Tabungan Wanita Kota Serang Ludes

Kabar6-Kejahatan jenis pembobolan isi tabungan dengan modus kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tersangkut dalam mesin, terjadi di Kota Serang, Banten.

Kali ini, korbannya adalah, Asti Sri (24), warga Kompleks Korem Cilaku, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Kamis (15/10/2015).

Akibat kejadian itu, Asti Sri harus merelakan uang tabungannya sebesar Rp8.000.000 raib dikuras pelaku.

Beti (21), adik korban yang ditemui saat membuat laporan di Polres Serang mengatakan, kejadian itu berlangsung di ATM Bank bjb di Jalan Raya Petir, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang sekitar pukul 07.00 WIB.

Saat korban berniat mengambil uang, tiba-tiba kartu ATM tidak dapat bertransaksi, karena kartu ATM tersangkut di dalam mesin dan tidak dapat dikeluarkan.

“Waktu itu, kakak saya kebingungan. Tiba-tiba ada pria masuk ke ruang ATM dan menyarankan agar kakak saya menelepon nomor yang tertera di ruangan ATM, guna memblokir transaksi dan kartunya,” ujar Beti.

Seolah tak punya pilihan lain, korban pun langsung menuruti saran pria tersebut. “Waktu nomor di telepon, langsung nyambung. Dan, orang diseberang telepon mengaku sebagai operator Bank BJB,” ujarnya.

Lewat sambungan telepon itulah, korban dipandu untuk menekan beberapa digit nomor. “Kakak saya memencet nomor sesuai arahan orang yang mengaku operator tersebut,” lanjut Beti.

Setelah semua arahan dilakukan, akhirnya orang diseberang telepon memberitahu bila kartu ATM korban sudah diblokir. Kemudian korban pun pulang minta bantuan Beti untuk pergi ke kantor Bank BJB. **Baca juga: Ibu dan Anak Tewas Tertabrak Kereta Api di Rawa Buntu.

Tapi apa yang terjadi. Setiba di BJB korban diberitahu, bahwa sudah ada transaksi pengambilan uang sebesar Rp8 juta dari ATM tersebut. **Baca juga: Kurdi Matin Luncurkan Buku “Negara Pejabat”.

Sadar telah tertipu, korban akhirnya melaporkan kejadian itu ke Polres Serang.(Fir)




Kurdi Matin Luncurkan Buku “Negara Pejabat”

Kabar6-Kurdi Matin, mantan Sekda Banten, meluncurkan buku berjudul “Negara Pejabat”. Buku itu berisi catatatan kegelisahaan Kurdi, terhadap kondisi birokrasi saat ini.

Bahkan, di dalam bukunya Kurdi tak segan-segan untuk mengkritik Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Banten dan negara.

“Saya membuat sindiran serius terhadap bagaimana negara ini seharusnya memberikan perhatian yang utuh terhadap pencapaian cita-cita pembentukannya. Tapi justru sekarang, negara ini diisi oleh spirit yang terlalu banyak orang ingin menjadi pejabat, menjadi penguasa. Karena itu, buku ini saya beri judul negara pejabat,” ujar Kurdi di sela-sela diskusi dan peluncuran bukunya di sebuah hotel di Kota Serang, Kamis (15/10/2015).

Dijelaskan Kurdi, terlalu banyaknya orang yang ingin menjadi pejabat, berakibat pada terabaikannya tujuan negara untuk mensejahterakan rakyat. “Ini juga terjadi di Banten,” kata Kurdi.

Melalui bukunya, Kurdi ingin membangun pemikiran bahwa menjadi pejabat bukan lagi untuk dilayani, tapi untuk melayani masyarakat.

“Jadi, kalau kita lihat feodalisme tentang jabatan masih sangat tinggi. Sedikit orang yang sudah berpikir, bahwa menjadi pejabat bukan tempat untuk dilayani, tapi melayani. Semangat ini yang ingin saya bangun melalui tulisan,” katanya. **Baca juga: Organda Kabupaten Tangerang Tolak Polres Beralih ke Polda Banten.

Mengenai persentase konten tulisan yang dituangkan dalam buku setebal 341 halaman itu, Kurdi menyebut bila 60 persen mengarah pada pemerintahan di Banten. Sisanya mengarah pada nasional.(fir)




Tohari dan Ketua Kadin Banten Damai

Kabar6-Tobari bin Mahmud (48), korban penganiayaan Ketua Kadin Banten Mulyadi Jayabaya alias JB, mengaku sudah berdamai.

Bahkan, Tohari juga sudah mencabut laporan polisi terkait kasus penganiayaan dan pengrusakan mobilnya.

Pengakuan tersebut disampaikan keluarga korban, Jazuli, saat menggelar konferensi pers di salah satu rumah makan di Kota Serang, Banten, Selasa (13/10/2015).

“Saya mewakili keluarga korban dan masih sepupu korban sudah sepakat berdamai. Dan kami sudah membuat pernyataan pencabutan laporan,” kata Jazuli.

Dalam konferensi pers tersebut, Jazuli sebagai keluarga korban didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Aliansi Indonesia (AI). Sementara, pihak JB diwakili oleh Agus R Wisas, selaku Wakil Ketua Kadin Banten.

“Kami sudah menandatangani surat pernyataan perdamaian dengan pihak perwakilan keluarga JB,” kata Jazuli.

Di pihak lain, Agus Wisas sebagai perwakilan JB mengatakan semua persoalan sudah dianggap selesai. “Kami sudah menyadari, bahwa kasus ini suatu musibah,” katanya.

Diketahui, kasus pemukulan Tobari bin Mahmud (48), oleh Ketua Kadin Banten sekaligus mantan Bupati Lebak dua periode, Mulyadi Jayabaya dan tiga pengawalnya berlangsung pada Jum’at (9/10/2015) lalu. **Baca juga: Kapolda Bakal Proses Kasus Ketua Kadin Banten.

Akibat kejadian itu, Tobari mengalami luka di pelipis kiri dan kaca mobilnya pecah akibat dilempar batu besar oleh JB beserta anak buahnya.(fir)




Resahkan Warga, Belasan Warem di Ciwandan Dibongkar

Kabar6-Belasan warung remang-remang (warem) yang kerap menjadi lokasi praktik prostitusi dan peredaran miras di sepanjang Jalur Industri Ciwandan, Kota Cilegon, akhirnya dibongkar.

 

Pembongkaran Warem yang selama ini cukup meresahkan masyarakat tersebut, dilakukan oleh petugas gabungan dari Kecamatan Ciwandan, Polsek dan Koramil Ciwandan, Selasa (13/10/2015).

 

Pantauan kabar6.com, pembongkaran sempat mendapat penolakan dari pemilik bangunan. Meski demikian, petugas tetap menyapu bersih bangunan terduga warem hingga rata dengan tanah.

 

Pemilik bangunan yang dibongkar, mengaku mendapatkan izin dari oknum perusahaan yang memperjualbelikan bangunan di sekitar lokasi dengan harga Rp1 juta hingga Rp3 juta.

 

”Saya baru tempati lima bulan, saya beli dari security perusahaan,” kata Wati, salah satu pemilik bangunan yang sempat menolak saat dieksekusi. ** Baca juga: 2019, Rano Targetkan Banten Bebas Pasung

 

Sementara, Kepala Seksi Trantib Kecamatan Ciwandan, Edi Qudratullah, menuturkan aksi pembongkaran paksa ini dilakukan lantaran para pemilik bangunan di sekitar lokasi, tidak mengindahkan edaran pihak kecamatan, agar membongkar bangunan masing-masing.

 

”Kita sudah layangkan surat jauh-jauh hari, tapi mereka belum saja mengosongkannya. Ini kita babat habis karena meresahkan warga. Lagipula Warem membuat jalur industri menjadi kumuh,” kata Edi.

 

Sebelumnya, pembongkaran juga dilakukan terhadap 38 bangunan liar pada Agustus 2015 lalu.(sus)




2019, Rano Targetkan Banten Bebas Pasung

Kabar6-Banyaknya jumlah warga di Banten yang mengalami gangguan jiwa, kiranya merupakan problem serius dan tak boleh dipandang sebelah mata.

 

Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Sigit Wardojo, Selasa (13/10/2015).

 

“Data terakhir, masyarakat Provinsi Banten yang mengalami gangguan jiwa mencapai 1.600 jiwa. Ini perlu penanganan serius,” ujarnya.

 

Sigit juga menyebut, usai meninjau dan melepaskan penderita gangguan jiwa yang di pasung di Pontang, Gubernur Banten Rano Karno menargetkan bila pada 2019, Banten harus bebas pasung.

 

Saat ini, kata Sigit, jumlah warga penderita gangguan jiwa tidak sebanding dengan jumlah fasilitas kesehatan untuk menanganinya. ** Baca juga: Kapolda Bakal Proses Kasus Ketua Kadin Banten

 

“Seharusnya, paling tidak ada rumah sakit rujukan. Dan, daerah-daerah juga harus memiliki rumah sakit yang menangani masalah kesehatan tersebut,” ujarnya.

 

Sementara ini, pihaknya hanya bisa mengopimalkan peran-peran Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada, dengan menyediakan obt dan juga menjadi pusat konsultasi.(fir)




Kapolda Bakal Proses Kasus Ketua Kadin Banten

Kabar6-Polda Banten berjanji akan menindak tegas perilaku Ketua Kadin Banten, Mulyadi Jayabaya (JB), bila memang terbukti.

 

 

Diketahui, JB dan pengawalnya dilaporkan ke Polda Banten oleh Tobari bin Mahmud (48), warga Kampung Garung Sabrang, Desa Cihujan, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, karena melakukan pengeroyokan dan pengerusakan mobil pada Jumat (9/10/2015) lalu. ** Baca juga: Jubir Kadin Banten Klaim Berdamai dengan Tobari

 

“Proses penyidikan sedang berjalan, untuk mengumpulkan alat bukti terkait kasus tersebut,” kata Kapolda Banten, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, saat dihubungi melalui blackberry masangernya, Selasa (13/10/2015).

 

Menurutnya, meski JB kini menjabat sebagai Ketua Kadin Banten dan merupakan mantan Bupati Lebak dua periode, tahun 2003-2008 dan 2008-2013, hal itu tidak akan berpengaruh.

 

“Kita tidak akan melihat siapa yang melaporkan dan siapa yang dilaporkan. Kita akan proses,” tegasnya.

 

Merujuk surat laporan dari Polda Banten bernomor LP/224/X/Banten/SPKT III tertanggal 10 Oktober 2015, JB melakukan pemukulan kepada Tobari bin Mahmud (48) pada Jum’at (9/10/2015). ** Baca juga: Retribusi Tembak Masih Berlangsung di Kota Cilegon

 

Karenanya, JB dikenakan pasal 170 KUHP tentang tindak pidana terhadap orang atau barang yang dilakukan lebih dari satu orang di muka umum.(tmn/din)




Retribusi Tembak Masih Berlangsung di Kota Cilegon

Kabar6-Aksi pungut retribusi terhadap truk bertonase lebih, tetap digelar petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten di kawasan Kota Cilegon, Banten.

 

Padahal, timbangan truk di pos Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) di Jalan Raya Anyar, Kelurahan Samang Raya, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, sudah lama rusak dan tidak berfungsi.

 

Pantauan kabar6.com Selasa (13/10/2015), sejumlah petugas Dishub Banten tampak berjaga di pos dekat Jalan Raya Industri menuju arah Ciwandan. Ya, para petugas tersebut memungut retribusi dari kendaraan berat yang melintas di jalur tersebut.

 

Akibatnya, kendaraan besar pengangkut barang yang melebihi tonase pun bebas melanggang, setelah membayar “upeti” kepada petugas Dishub.

 

Padahal, truk bertonase lebih merupakan salah satu pemicu kerusakan ruas jalan, dan dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya.

 

Sony, petugas Dishub Banten yang berjaga di jembatan timbang Samangraya, mengaku terpaksa memungut retribusi, lantaran diperintahkan oleh atasannya.

 

”Iya mau gimana lagi. Sebagai bawahan, saya hanya menjalankan perintah atasan. Dan, karena alat timbangannya rusak, jadi terpaksa main tembak retribusi,” kata Sony polos.

 

Sementara, Kasi Pembinaan dan Pengendalian Rekayasa Jalan pada Dishub Banten, Yudhi Yunardi, mengatakan bila seharusnya truk bermuatan berat yang melintas wajid ditimbang dulu.

 

“Kalau kelebihan muatan, ya kena denda atau dikurangi muatannya, karena itu membahayakan,” kata Yudhi. ** Baca juga: Disnakertrans Tangerang Dorong Program Berantas Pengangguran

 

Sedangkan terkait rusaknya timbangan truk di pos Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Kota Cilegon, Yudhi menyebut harus segera diganti.(sus)




Jubir Kadin Banten Klaim Berdamai dengan Tobari

Kabar6-Kasus pemukulan Tobari bin Mahmud (48), warga Kampung Garung Sabrang, Desa Cihujan, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, yang disebut-sebut melibatkan Ketua Kadin Banten Mulyadi Jayabaya dan kelompoknya, akhirnya menemukan jalan damai.

Adanya kesepakaan damai itu disampaikan Jubir Kadin Banten, Agus R Wisas, Selasa (13/10/2015).

“Saya telah menghubungi pihak keluarga Tobari, yaitu Jajuli dan bersepakat akan diselesaikan secara kekeluargaan,” kata Agus R Wisas.

Kesepakatan damai tersebut diambil juga bertujuan agar peristiwa kekerasan terhadap Tobari tidak dipolitisir.

“Kalau mau fair, kedua belah pihak salah. Tapi intinya, kedua belah ini tidak ingin berlanjut dan khawatir akan di politisasi oleh orang banyak,” tegasnya.

Namun, pernyataan Agus R Wisas tersebut justru bertolakbelakang dengan pernyataan Tobari selaku korban, yang mengaku belum dihubungi oleh pihak Mulyadi Jayabaya atau akrab disapa JB untuk berdamai atas pengeroyokan dan perusakan mobil miliknya.

Tobari bahkan bersikukuh untuk tidak menempuh jalur damai. Dimana menurutnya, keadilan harus ditegakkan. Sehingga, Mulyadi Jayabaya bisa mendapatkan pelajaran dari perbuatannya. **Baca juga: Korban Penganiayaan Ketua Kadin Banten Klaim Diteror.

“Saya masih menempuh proses hukum. Karena saya sedang meminta bantuan kepada LBH (Lembaga Bantuan Hukum),” kata Tobari, Selasa (13/10/2015). **Baca juga: Ketua Kadin Bantah Lakukan Penganiayaan.

Meski demikian, Tobari tidak menampik bila dirinya telah dihubungi oleh Jajuli, yang merupakan anggota Kadin Banten. **Baca juga: Polda Banten Tindaklanjuti Kasus Ketua Kadin Banten.

Sehingga, komunikasi dari Agus R Wisas sebagai Jubir Kadin Banten sekaligus mantan Ketua Komisi 1 DPRD Banten tersebut tidak menyentuh pihak korban.

“Tadi memang dari pihak Kadin Banten ada yang telepon saya (Haji Jajuli). Dia meminta jangan dulu ke LBH. Dia ngajak dibereskan secara kekeluargaan saja dulu. Tapi saya belum menyetujuinya, karena saya mau musyawarah sama keluarga dulu,” tegasnya.

Diketahui, kasus pemukulan Tobari bin Mahmud (48), oleh Ketua Kadin Banten sekaligus mantan Bupati Lebak dua periode, Mulyadi Jayabaya dan tiga pengawalnya berlangsung pada Jum’at (9/10/2015) lalu.

Akibat kejadian itu, Tobari mengalami luka di pelipis kiri dan kaca mobilnya pecah akibat dilempar batu besar oleh JB beserta anak buahnya.(bad/tmn/din)