1

Jelang Lebaran, Pemprov Antisipasi Lonjakan Inflasi

kabar6.com

Kabar6-Jelang hari raya idul fitri 1440 Hijriah, Gubernur Banten, Wahidin Halim menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten perlu melakukan upaya antisipasi terjadinya lonjakan inflasi.

Mengingat, adanya kenaikan sejumlah bahan pangan sejak memasuki bulan ramadhan sehingga dikhawatirkan akan berlanjut hingga Idul Fitri mendatang dan berdampak pada nilai inflasi bulan Mei 2019.

“Makanya kita siapkan langkah-langkah preventif agar itu bisa kita tekan. Tapi memang setiap momen ramadhan dan idul fitri selalu ada kenaikan inflasi secara nasional karena ada kenaikan harga pada sejumlah bahan pangan, hanya kita upayakan agar tidak terlampau tinggi,” tegas pria yang akrab dengan nama sapaan WH itu, Jumat (17/5/2019).

Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan Pemprov Banten dalam menekan angka inflasi dengan melakukan intervensi terhadap beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga di pasaran.

**Baca juga: Hore! Gubernur dan Wakil Serta Anggota DPRD Dapat THR.

Seperti yang terjadi pada komoditas bawang putih, Pemprov langsung melakukan intervensi dengan menyuplai bawang putih dan mensyaratkan para penjual memasang harga yang telah ditentukan.

“Itu dilakukan di beberapa pasar yang tersebar di kabupaten/kota yang mengalami ketidakstabilan harga bahan pokok. Nanti kita bantu suplai, agar stabil kembali,” paparnya. (Den)




Hore! Gubernur dan Wakil Serta Anggota DPRD Dapat THR

kabar6.com

Kabar6-Kabar gembira bagi semua kalangan di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, jelang perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah yang akan datang.

Pasalnya, tidak hanya pegawai saja yang dapat Tunjangan Hari Raya (THR), Gubernur, Wakil Gubernur hingga seluruh anggota di kursi DPRD Banten juga mendapatkannya.

Pemberian THR ada yang bersumber dari dana APBN atau pemerintah pusat, ada juga yang bersumber dari APBD Provinsi Banten sendiri, yang pencairannya sudah bisa dicairkan paling lambat pada 24 Mei mendatang.

Kepastian itu tertuang dalam surat edaran (SE) 900/1714-BPKAD/2019 perihal gaji dan tunjangan kinerja bulan ke 13 dan 14 tahun anggaran 2019 tertanggal 17 Mei.

Dalam surat itu diterangkan dalam rangka meningkatan kesejahteraan pegawai di lingkup Pemprov Banten agar pihak-pihak terkait mengajukan pencairan gaji ke-13 dan 14 dengan sejumlah komponen yang dibayarkan.

Komponen tersebut terdiri atas gubernur dan wakil gubernur dengan gaji, tunjangan keluarga dan tunjangan jabatan.

Komponan yang sama juga berlaku untuk anggota dan pimpian DPRD. Sementara untuk ASN adalah gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan dan tambahan penghasilan PNS (TPPNS). Sedangkan untuk pegawai non ASN hanya THR berupa honorarium.

Pengajuan pencairan gaji ke-14 selambat-lambatnya harus sudah disampaikan pada 22 Mei. Untuk pengajuan gaji ke-13 disampaikan pada pertengahan Juni.

Penjabat (Pj) Sekda Banten Ino S Rawita membenarkan, jika THR atau gaji ke-14 akan dicairkan pada pekan depan. Dia mengaku, dari ketersediaan anggaran pun tidak menemui kendala dan direncanakan sudah bisa diterima pada 24 Mei.

“Uang sudah tersedia, sudah ada, sudah tidak ada masalah. Nanti, mudah-mudahan para pegawai akan menerima THR dengan tepat waktu sesuai dengan harapan pusat pada 24 Mei,” kata Ino, usai memimpin rapat koodinasi dengan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemprov Banten di ruang rapat Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banten, KP3B, Kecamatan Curug, Kota Serang, Jumat (17/5/2019).

Mantan Penjabat sementara (Pj) Bupati Lebak itu juga tak membantah, jika alokasi THR itu juga diberikan kepada gubernur dan wakil gubernur, para pegawai honorer dan seluruh anggota DPRD Banten.

“Tergantung pada aturan, kan ada gajinya ada ininya (tunjangan-red), tetap dapat. THR itu sebenarnya gaji ke-14 yang dibayarkan. Anggota DPRD juga sama, di (surat) edaran dari pusat juga ada,” katanya.

Agar dana tersebut bisa dicairkan tepat waktu, dia meminta kepada seluruh OPD untuk menyelesaikan seluruh persyaratan administrasinya.

Akan tetapi, ditanya total anggaran yang disiapkan untuk pembiayaan gaji ke-13 dan 14, Ino mengaku tidak hafal.

**Baca juga: Guru Ngaji Tewas Dibacok Murid di Gunung Sari.

“Makanya secara administrasi didorong, jangan nanti mengganjal. Jangan yang ini cair yang itu enggak kan kasihan,” ungkapnya.

Pelaksana tugas (Plt) BPKAD Provinsi Banten Dwi Sahara mengatakan, untuk proses pencairan gaji ke-13 dan 14 pihaknya sudah menyosiasasikannya ke seluruh OPD melalui rapat koordinasi kemarin.

Dalam kesempatan itu, pihaknya meminta masing-masing OPD memerkirakan jumlah kebutuhan anggaran yang diperlukan.

“Sedang direkap dan kemungkinan awal pekan depan sudah kelihatan terkait jumlah kebutuhan anggarannya,” tuturnya. (Den)




Guru Ngaji Tewas Dibacok Murid di Gunung Sari

Kabar6.com

Kabar6-Ustadz Syamsuddin tewas dibacok muridnya, Romlie Husen. Peristiwa itu terjadi di rumah korban, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten.

“Pelaku mengaku dijanjikan diberikan gelar murid utama, namun belum juga diberikan, tidak sesuai harapannya,” kata AKP Yudha Hermawan, Kapolsek Pabuaran, saat ditemui di Mapolres Serang Kota, Jumat (17/05/2019).

Tak hanya itu, pelaku mengaku ke pihak kepolisian kalau dirinya sedang mendalami ilmu kebatinan dengan mengamalkan sebuah bacaan dari gurunya.

Saat melakukan pembacokkan, Romli mengaku dirasuki Hal ghoib. Sehingga berani membunuh gurunya tersebut.

“Pelaku juga mengaku sedang mempelajari ilmu, sehingga saat melakukan (pembacokan) ada sesuatu yang masuk ke tubuhnya,” terangnya.

**Baca juga: BPD Ancam Laporkan Kades Klutuk ke Kejaksaaan.

Pelaku dinyatakan sehat secara fisik. Namun pihak kepolisian akan memeriksa kondisi kejiwaannya.

“Secara fisik sudah siap (sehat), tapi mengenai kejiwaan akan kita konsultasikan dengan ahli kejiwaan,” jelasnya.

Kini, berkasnya sudah masuk ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang untuk disidangkan. Pelaku dikenakan Pasal 351, Ayat 3, mengenai penganiayaan yamg mengakibatkan kematian, ancamannya 7 tahun penjara. (Dhi)




Bukber di Pegadungan, Wagub Andika Ingatkan Potensi Kabupaten Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menghadiri acara Safari Ramadhan Pemprov Banten tahun 2019 di Mesjid Al Hikmah Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Pegadungan, Kabupaten Pandeglang, Jumat (17/5/2019).

Dalam acara buka puasa bersama antara jajaran Pemprov Banten dengan warga masyarakat Kabupaten Pandeglang tersebut, Andika mengingatkan tentang potensi Kabupaten Pandeglang yang harus dikembangkan dalam upaya mensejahterakan warga Kabupaten Pandeglang.

Dalam sambutannya, Andika mengungkapkan, penerimaan daerah Kabupaten Pandeglang meningkat setiap tahunnya.

Mengutip data BPS Kabupaten Pandeglang, Andika menyebut, dari total penerimaan pada tahun 2012 yang sebesar Rp. 1,35 triliun, meningkat mencapai Rp. 2,39 triliun pada tahun 2017.

“Tapi penerimaan daerah Kabupaten Pandeglang itu masih ditopang oleh dana transfer. Karena itu, untuk meningkatkan rasio kemandirian daerah, Pemerintah Kabupaten Pandeglang agar melakukan program-program intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui strategi intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber PAD,” papar Andika.

Diterangkan Andika, pola intensifikasi dapat dilakukan dengan meningkatkan kompetensi petugas dan peningkatan mutu atau kualitas sistem informasi yang digunakan dalam mendorong terciptanya efisiensi pemungutan pajak.

Selain itu, upaya ekstensifikasi dapat dilakukan melalui dengan cara menggali sumber-sumber PAD yang baru sesuai kriteria yang ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta melalui penambahan dan pengembangan bisnis pada perusahaan umum daerah.

Terkait pengembangan potensi daerah, Andika mengatakan, Kabupaten Pandeglang perlu memfokuskan diri pada pengembangan sektor pertanian.

Pengembangan sektor pertanian diharapkan dapat mendorong bertambahnya lapangan pekerjaan.

Untuk mendukung rantai pasok sektor pertanian, Pemerintah Provinsi Banten sendiri, kata Andika, kini tengah mempersiapkan pembentukan BUMD agribisnis.

BUMD agribisnis ini, kata Andika, diharapkan dapat memaksimalkan peran Pemerintah Daerah untuk berinteraksi langsung dengan petani, usaha tani/kelompok tani, pelaku usaha pertanian, serta mengembangkan sistem distribusi, harga dan akses pangan untuk turut serta memelihara stabilitas pasokan dan harga pangan bagi masyarakat.

“Sebagaimana diketahui, sebagian besar hasil pertanian langsung di jual ke luar Pandeglang. Hanya sebagian kecil yang diolah di Pandeglang. Untuk itu, diharapkan dari hasil pertanian di Pandeglang tidak hanya dijual dalam bentuk hasil pertanian langsung, tetapi juga menjadi bahan olahan hasil industri yang mempunyai nilai tambah lebih,” imbuhnya.

Potensi unggulan lainnya di Kabupaten Pangdeglang, lanjut Andika, adalah sektor pariwisata. Sepanjang Tahun 2017 berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Pariwisata Provinsi Banten terdapat 3,8 juta wisatawan yang mengunjungi lokasi wisata di Pandeglang. Dimana sebanyak 1.974 merupakan wisatawan mancanegara.

“Besarnya potensi sektor pariwisata di Kabupaten Pandeglang agar didukung dengan sarana dan prasarana sektor pariwisata yang selaras dengan kultur sosio-demografi masyarakat Kabupaten Pandeglang sebagai Kota Santri,” ujarnya.

**Baca juga: Rp21 Miliar Uang Receh BI Banten Untuk ‘Angpau Lebaran’.

Mengutip data Global Islamic Economy Report 2016, Andika mengatakan, Indonesia masuk peringkat 15 besar Dunia dengan potensi industri halal.

Khususnya pada sektor produk makanan halal (halal food), layanan keuangan syariah (Islamic Finance) dan wisata halal (halal travel).

Untuk itu, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Banten berharap Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Pariwisata bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dan stakeholder pariwisata dalam mengembangkan kawasan wisata syariah di wilayah Kabupaten Pandeglang dalam rangka meningkatkan sumber pendapatan asli daerah guna mendukung program pembangunan di Kabupaten Pandeglang. (Den)




Petugas KPPS Meninggal Dunia, Komnas HAM Datangi KPU Kabupaten Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Bertambahnya jumlah petugas KPPS yang meninggal pada gelaran Pemilu 2019 di Kabupaten Tangerang, membuat Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendatangi kantor KPU Kabupaten Tangerang untuk menyelidiki penyebab meninggalnya delapan petugas KPPS dan Linmas yang gugur.

Amiruddin Alrahab, Komisioner Komnas HAM mengatakan, maksud kedatangannya untuk bertemu dengan keluarga almarhum guna mengumpulkan data.

Kemudian, data yang sudah terkumpul tersebut nantinya akan dikumpulkan untuk ditarik kesimpulan penyebab kematian petugas KPPS yang meninggal saat gelaran Pemilu 2019 di Kabupaten Tangerang.

“Saya mendengar langsung dari anggota keluarga almarhum mengenai kesehatan, kebiasaan mereka. Yang saya dapatkan ini ada yang meninggal pada hari H di 17 April 2019, bahkan ada yang dua minggu setelahnya,” kata Amiruddin di KPU Kabupaten Tangerang, Jumat (17/5/2019).

Menurut Amiruddin, selain mendata riwayat kesehatan almarhum, ia juga mendata kebiasaan almarhum setelah dan sebelum pelaksanaan pesta demokrasi kemarin.

Data yang ia dapatkan hari ini di Kabupaten Tangerang tersebut pun dianggapnya penting karena bisa ditarik benang merah kemungkinan besar penyebab kematian anggota KPPS.

“Semua yang saya datangkan ke-6 provinsi dan beberapa kabupaten, pokoknya seputar tentang riwayat kesehatan dan aktivitas almarhum sebelum dan setelah tanggal 17,” ujarnya.

Namun, hingga saat ini pihaknya belum bisa membeberkan kemungkinan-kemungkinan apa saja yang menyebabkan banyaknya petugas KPPS yang tutup usia.

Amiruddin menegaskan, hasil daripada pengumpulan data tersebut akan diumumkan di Kantor Pusat Komnas HAM.

“Kalau kesimpulan saya jawab hari ini kan belum cukup datanya untuk dapat menarik kesimpulan. Nanti tanggal 21 Mei 2019 akan saya umumkan di kantor Komnas HAM,” ujar Amiruddin.

Selain Provinsi Banten, Komnas HAM juga mengunjungi beberapa daerah yang dianggap memakan korban jiwa paling banyak saat Pemilu 2019.

Terdapat setidaknya enam provinsi yang akan jadi sampel penyelidikan Komnas HAM yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan NTB.

“Investigasi ini tidak menyeluruh hanya mengambil sampel saja dari enam provinsi yang paling banyak korban. Jawa Tengah paling banyak,” jelas Amiruddin.

Sebagai informasi, jumlah korban KPPS yang meninggal saat bertugas di Kabupaten Tangerang bertambah dua orang menjadi delapan orang.

Pada sebelumnya diketahui 10 anggota KPPS di Tangerang Raya tutup usia, enam orang dari Kabupaten Tangerang, sedangkan masing-masing dua orang dari Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.

Berikut daftar nama delapan anggota KPPS dan Linmas di Kabupaten Tangerang yang meninggal dunia saat Pemilu 2019.**Baca juga: 4 Pengepul, Pengecer Hingga Pemasang Judi Togel Diciduk Polisi.

1. Aris Gunawan (38) Linmas Kecamatan Teluknaga, Meninggal 17 April 2019 di TPS.
2. Asmuni (64) Linmas Kecamatan Curug meninggal dua hari setelah Pemilu 2019 di kediamannya.
3. Subur (63) petugas KPPS Kecamatan Cisauk meninggal dua hari setelah Pemilu 2019 di RSUD Tangerang.
4. Sarmin (55) Linmas Kecamatan Legok meninggal tanggal 21 April 2019 di kediamannya.
5. Sukarni (58) petugas KPPS Kecamatan Kemiri meninggal tanggal 27 April 2019 di RSUD Balaraja.
6. Kartubi (68) Linmas Kecamatan Kresek meninggal tanggal 4 Mei 2019 di kediamannya setelah dirawat di RSUD Balaraja.
7. Oom Komana (52) Linmas Kecamatan Pasar Kemis meninggal tanggal 8 Mei 2019 di RSUD Balaraja.
8. Petrus Suhadi (55) petugas KPPS Kecamatan Pasar Kemis.(Vee)




4 Pengepul, Pengecer Hingga Pemasang Judi Togel Diciduk Polisi

Kabar6.com

Kabar6-Tim Jawara dan Reserse Mobile (Resmob) mengamankan 4 penjudi yang terdiri dari pengepul, pengecer dan pemasang judi togel di sejumlah lokasi di Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang dan Kecamatan Serang, Kota Serang.
Dari ke empat jaringan judi ini diamankan barang bukti rekapan 17 lembar, uang taruhan 1,490 juta, 10 handphone berbagai merk, dua pulpen serta satu buah kalkulator.

Keempat warga yang diamankan Mar (49), warga Kecamatan Pontang yang berperan sebagai pengecer, Kus (47), warga Kecamatan Serang, Kota Serang, bertindak sebagai pengecer, Mah (51), warga Kecamatan Serang, Kota Serang, bertindak selaku pengepul dan Sam (53), warga Kecamatan Pontang bertindak sebagai pemasang.

“Dari empat orang yang kita amankan ini, tersangka Mah merupakan pengepul togel yang memiliki sejumlah pengecer diantaranya tersangka Mar dan Kus. Dari para pengecer yang tersebar di sejumlah daerah di Kabupaten/Kota Serang ini, omset judi togel mencapai ratusan juta perbulan,” ungkap Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Banten, AKBP Asep Sukandarisman kepada wartawan, Jumat (17/5/2019).

AKBP Asep mengatakan penangkapan jaringan judi togel ini berawal dari laporan masyarakat yang mulai resah karena wilayahnya telah dijadikan tempat adu nasib. Berbekal dari pengaduan masyarakat ini, Kamis (16/5/2019) sekitar pukul 21.00, tim gabungan langsung melakukan penyergapan dan berhasil mengamankan tersangka Mar, Kus dan Sam.

“Dari pengembangan ketiga tersangka ini, tim Jawara dan Resmob berhasil menangkap tersangka Mah alias Betek di sekitaran Lingkungan Pasar Rau, Kota Serang yang diketahui sebagai pengepul. Namun saat sang bandar berinisial M akan ditangkap, yang bersangkutan tidak berada di rumahnya dan kini berstatus DPO,” jelasnya.

Dikatakan Asep, dari keterangan yang didapat, bisnis haram judi togel yang dikelola tersangka M (DPO) ini diketahui sudah beroperasi selama 1 tahun. Kaki tangan bisnis haram yang dikelola M ini tersebar di wilayah Kabupaten/Kota Serang. Bahkan tidak menutup kemungkinan ada di wilayah lainnya.

“Kasus judi togel ini akan terus kami kembangkan dan akan mencari sang bandar. Kami berharap peran masyarakat untuk memberikan informasi bila mengetahui keberadaan M. Tanpa peran masyarakat, maka upaya memberantas judi akan sulit dilakukan,” tegas Kasubdit.

Asep juga mengimbau dan mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terlibat dalam jaringan judi, baik pengepul, pengecer ataupun pemasang sebab pihaknya tidak segan-segan melakukan penindakan.**Baca juga: Rp21 Miliar Uang Receh BI Banten Untuk ‘Angpau Lebaran’.

“Kami meminta masyarakat untuk tidak berjudi bentuk apa pun sebab akan kami tindak tegas,” tandasnya seraya mengatakan 4 tersangka akan dijerat dengan pasal 303 KUHP tentang perjudian dengan ancamanan hukuman 7 tahun penjara. (Den)




Rp21 Miliar Uang Receh BI Banten Untuk ‘Angpau Lebaran’

kabar6.com

Kabar6-Uang tunai receh sebesar Rp21 Miliar lebih, disiapkan Bank Indonesia (BI) Banten. Uang itu bisa ditukarkan oleh masyarakat, untuk membagi-bagi ‘angpau lebaran’ ke sanak saudara yang masih kecil.

“Penukaran melalui kantor perbankan yang ditunjuk oleh masing-masing bank. Pelaksanaan penukaran bersama BI dengan 7 perbankan lainnya,” kata Erry P Suryanto, PJs KPW BI Banten, saat ditemui dikantornya, Jumat (17/05/2019).

Masyarakat yang akan menukarkan uangnya dibatasi maksimal Rp4 juta, dengan komposisi penukaran senilai Rp10 ribu, Rp5 ribu, dan Rp2 ribu.

“Adapun untuk kebutuhan pecahan lain dilayani sesuai dengan persediaan,” terangnya.

Masyarakat dihimbau menukarkan uang nya ke perbankan resmi, bukan dipinggir jalan, untuk menghindari peredaran uang palsu.

Lokasi penukaran berada di 100 titik di wilayah Banten kecuali Tangerang Raya. Sebanyak 44 titik melalui kantor kas keliling BI, serta 60 titik lainnya melalui kantor perbankan.

Beberapa lokasi penukaran ada di Alun-alun Kota Serang, Tanggal 23,24,27, dan 28 Mei 2019. Lalu di Alun-alun Kota Cilegon Tanggal 27 dan 28 Mei 2019, yang bisa dilayani sejak pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB.**Baca juga: PMI Kabupaten Tangerang Pastikan Stok Darah Aman Sampai Lebaran.

“Pelayanan penukaran uang dimulai sejak tanggal 06 sampai 31 Mei 2019,” jelasnya.(Dhi)




Ditnarkoba Polda Banten Ungkap Jaringan Pengedar Ribuan Butir Obat Tipe G Di Serang

kabar6.com

Kabar6-Subdit III Ditresnarkoba Polda Banten berhasil mengungkap kasus tindak pidana narkotika jenis obat-obatan daftar G di tiga lokasi sekaligus wilayah Kota Serang, Kamis (16/05/19) malam.

Dirnarkoba Polda Banten, Kombes Pol Johanes Hernowo kepada awak media, membenarkan atas kerberhasilan tim Ditnarkoba Polda Banten dalam mengungkap kasus tindak pidana narkotika jenis obat-obatan daftar G (terlarang-red).

“Alhamdulillah, berkat informasi masyarakat kita berhasil mengungkap kasus tersebut di tiga lokasi sekaligus,” terang Johanes, Jum’at (17/5/2019).

Johanes menjelaskan penguapan lokasi pertama sekitar pukul 21.30 WIB disebuah tokoh yang berkedok sebagai kios kosmetik pinggir jalan sempu Serang.

Ditemukan barang bukti berupa obat Tramadol polos 227 butir, Eximer sebanyak 290 butir, Dexa Tramadol sebanyak 53 butir, Alpra Merci sebanyak 10 butir, Alpra Otto 5 butir, Riklona sebanyak 2 butir, Merlopam sebanyak 1 butir dan uang penjualan sebesar Rp.1.683.000; dan 2 tersangka FS (28) dan YS (20).

Selanjutnya, tim bergerak ke lokasi kedua, toko tersebut dengan modus yang sama berkedok sebagai Kios kosmetik di Jalan Kebun Sayur kawasan Royal Kota Serang. Tim menemukan barang bukti Eximer sebanyak 282 butir dan Tramadol Dexa sebanyak 30 butir dan satu tersangka Wahyu (20).

Tanpa waktu lama di lokasi ke dua, tim Subdit III Ditnarkoba Polda Banten lansung menuju ke lokasi ke tiga dengan kedok yang sama di Jalan Kelapa Dua Kota Serang.

Disini tim menemukan barang bukti, Tramadol polos sebanyak 463 butir, Eximer sebanyak 500 butir, Dexa Tramadol sebanyak 600 butir, Alprazolam sebanyak 17 butir, Riklona sebanyak 6 butir dengan uang penjualan Rp.950.000 dengan tersangka MR (24).

“Terhadap tersangka akan dikenakan UU No.36 thn 2009 Tentang Kesehatan, Pasal 196, 197, 196 dengan ancaman kurungan penjara selama 4 tahun. Saat ini tersangka beserta barang bukti diamankan di Mapolda Banten guna proses penyidikan lebih lanjut,” jelas Dirnarkoba.(Den)




PMI Kabupaten Tangerang Pastikan Stok Darah Aman Sampai Lebaran

kabar6.com

Kabar6-Selama bulan Ramadhan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang tetap berikan pelayanan Donor Darah dan dipastikan stock darah tetap aman sampai H +7 setelah Hari Raya Idul Fitri 1440 H, Jumat (17/5/2019).

Anda Suhanda, Sekretaris PMI Kabupaten Tangerang mengatakan, jika stok darah di PMI Kabupaten Tanger tetap aman sampai H +7 Hari Raya Idul Fitri.

Hal tersebut dikarenakan pada bulan Ramadhan PMI tetap memberikan pelayanan untuk siapapun yang ingin mendonorkan darahnya.

“Persediaan darah di PMI Kabupaten Tangerang Insya Allah aman, Golongan A 42 Kantong, B 367 Kantong, O 346 Kantong, dan AB 50 Kantong, dengan total jumlah stok darah yang kita miliki saat ini sebanyak 805, hal ini karena di bulan puasa ini kita tetap membuka pelayanan donor darah di rumah-rumah ibadah non muslim yang tentunya saat ini tidak melaksanakan ibadah puasa,” ujarnya.

Selain untuk membantu persediaan darah, hal tersebut untuk membantu para pendonor yang sudah rutin setiap beberapa bulan sekali harus donor, maka pihaknya tetap memberikan pelayanan donor.

“Selain karena program kerja, kita tetap memberikan pelayanan donor darah karena banyak dikalangan masyarakat yang meminta untuk pelayanan tetap dijalankan, karena mereka sudah terbiasa melakukan donor darah secara teratur, ada yang dua bulan sekali, ada yang 3 bulan sekali, nah kebetulan bulan puasa ini jadwalnya bertepatan dengan mereka yang sudah terbiasa mendonorkan darahnya, selain di rumah-rumah ibadah kami juga membuka stand di beberapa supermarket yang ada di Kabupaten Tangerang, bahkan jadwal kita sudah penuh selama satu bulan ini,” bebernya.

Sementara itu, Dr. Zaenal Mutakin Mars, Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Tangerang menambahkan, hal tersebut merupakan salah satu program untuk menjaga persediaan darah di PMI tetap aman.**Baca juga: Soal Pilpres 2019, Begini Harapan Sederhana Pedagang Kuta Bumi.

“Kita membuka pelayanan di tempat-tempat ibadah dan mal memang itu program kita selama bulan puasa ini, untuk menjaga persediaan darah, nanti akhir bulan kita akan buka stand di Universitas Pelita Harapan (UPH) Karawaci dan di Sumarecon Mall Serpong (SMS),” singkatnya.(Vee)




Soal Pilpres 2019, Begini Harapan Sederhana Pedagang Kuta Bumi

kabar6.com

Kabar6-Pedagang di Pasar Kuta Bumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, tak ingin ambil pusing perihal maraknya dugaan isu penangkapan atas laporan-laporan oknum masyarakat terkait Pemilu 2019.

Asep, pedagang sembako di Pasar Kuta Bumi, mengatakan, ia sebagai masyarakat awam tak ingin ikut campur dalam hal ini.

“Saya pribadi sih gak mau ambil pusing, intinya saya sudah nyoblos, dan nantinya siapa yang jadi presiden ya kita serahkan saja sama KPU,” katanya, Jumat (17/05/2019).

Asep juga berharap, secepatnya ditentukan siapa yang menjadi presiden untuk memimpin Indonesia lima tahun kedepan.

“Tinggal berapa hari lagi kan ditentukan siapa yang jadi presiden, dan semoga keadaan negara ini kembali aman seperti sedia kala, tak ada lagi oknum yang saling lapor melaporkan, dan saling bertikai dikarenakan berbeda pilihan,” harapnya.

Pada dasarnya, lanjut Asep, siapapun nanti yang akan jadi presiden, tetap saja kehidupan dirinya ya hanya sebagai pedagang.**Baca juga: Cacar Monyet, Bandara Soekarno-Hatta Lakukan Pengawasan.

“Nah toh siapapun presidennya saya mah tetap dagang di pasar, walau banyak teman-teman yang ngotot harus 01 atau 02 yang jadi presiden, saya mah gak ikutan-ikutan, yang saya mau mah negara ini aman dan tentram,” pungkasnya.(Vee)