1

Ingatkan Penularan Covid-19 Lewat Droplet, IDI Banten: Disiplin Bermasker

Kabar6.com

Kabar6-Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Banten menegaskan, memakai masker adalah kunci dalam mengantisipasi penularan Covid-19.

Hal itu, menurut Ketua IDI Provinsi Banten Budi Suhendar, bermasker sangat efektif dalam menanggulangi penyebaran virus corona tersebut, karena masker akan menutup saluran pernapasan dan mulut kita.

“Yang mana kita ketahui, asal muasal penularan virus Covid-19 berasal dari seseorang yang mengidap Covid-19 tersebar kepada orang lain melalui droplet (air ludah, red),” ujarnya kepada wartawan ditulis Senin (19/7/2021).

Budi menjelaskan, dengan patuhnya masyarakat menggunakan masker maka angka penularan Covid-19 sangat dapat ditekan. Bahkan menurut Budi, virus tersebut bisa hilang, jika masyarakat sadar dengan penggunaan masker secara baik dan benar.

“Intinya begini, perilaku penggunaan masker itu harus benar yaitu menjaga diri dan orang lain, sehingga kalau kita tidak disiplin dalam konteks yang tadi, kita tidak pernah tau orang yang kita temui orang yang sehat atau tidak,” tegasnya.

Budi mengatakan, sepanjang pemahaman masyarakat menggunakan masker denfan benar, dan menjaga pertemuan atau kerumunan dengan baik. Maka, hal itu aman sangat berkontribusi besar dalam penurunan jumlah penularan Covid-19, terlebih ditambah dengan mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Budi menghimbau, agar masyarakat di Provinsi Banten tetap disiplin dalam melakukan 3 M. Hal itu (disiplin), diyakininya dapat mencegah dan menanggulangi penyebaran Covid-19.

“Disiplin itu yang utama, kita harus bisa memastikan seluruh masyarakat disiplin terhadap pencegahan. Dengan itu akan terasa penurunan pasien Covid-19. Jangan lupa juga, bahwa penurunan itu diikuti dengan model pencegahan lain. Tetap ikuti protokol kesehatan, memakai masker secara benar, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun,” terangnya.

**Baca juga: Warga Kampung Pemulung di Pondok Aren Divaksin Covid-19

Sementara itu, Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Perundang-undangan (Gakumda) pada Satpol PP Tangerang Selatan (Tangsel) Sapta Mulyana memastikan bahwa, masyarakat di Kotq Tangsel tersebut telah patuh dalam menggunakan masker.

“Rata-rata pelanggaran (PPKM Darurat, red) masih ada yang menyediakan makan ditempat dan melewati jam operasional seperti yang diatur pada PPKM Darurat sejak 3 Juli 2021 lalu. Kemudian ada lagi yang masih melakukan kegiatan, padahal itu tidak termasuk sektor yang esensial dan kritikal. Kalau soal masker, warga sudah patuh. Paling hanya beberapa saja,” tutupnya.(eka)




Penumpang Pelabuhan Merak Membludak

Kabar6.com

Kabar6 – Buntut keluarnya SE nomor 15 tahun 2021, tentang pembatasan aktifitas masyarakat selama libur hari raya idul adha 2021, dalam masa pandemi covid-19. Terjadi penumpukkan penumpang di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.

Penumpang memprotes karena mereka tidak bisa menyebrang. Antrian kendaraan bahkan mengular hingga keluar Pelabuhan Merak pagi tadi.

“Antrian penyekatan di Pelabuhan Merak, sudah ditangani petugas,” kata Kapolres Cilegon, AKBP Sigit Haryono, melalui pesan elektroniknya, Senin (19/07/2021).

Penumpang dan kendaraan di Pelabuhan Merak meningkat jumlahnya, pada H-1 Idul Adha ini. Terlebih, pintu masuk ke dalam pelabuhan yang menyempit, sehingg menghambat arus lalu lintas kendaraan.

“Terjadi karena volume kendaraan yang datang secara bersamaan, kemudian sempitnya akses menuju pelabuhan,” terangnya.

Beberapa persyaratan keluar masuk Pulau Jawa yakni harus membawa surat negatif covid-19, sudah vaksin minimal satu kali hingga hanya dengan keperluan tertentu saja yang bisa melakukan perjalanan, seperti kepentingan persalinan maupun pengantar jenazah.

**Baca juga: Polda Banten Gelar Vaksin di Atas Kapal

Kini, arus lalulintas disekitar Pelabuhan Merak mulai lancar. Kendaraan dan penumpang yang memenuhi persyaratan, sudah diperbolehkan melintas.

“Yang persyaratan lengkap langsung menyebrang,” ujarnya.(dhi)




Daging Berkualitas Harga Terjangkau, Sapi Asal Bima Rajai Pasar Kurban Jabodetabek

Kabar6.com

Kabar6-Sapi asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) kini merajai pasar hewan qurban di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

Pasalnya, selain memiliki daging berkualitas super sapi Bima juga dikenal dengan harga cukup terjangkau.

Berdasarkan data Dinas Peternakan Kabupaten Bima, pada momen Hari Raya Idul Adha tahun 2020 silam, Pemerintah Kabupaten Bima menyuplai sebanyak 6.500   ekor sapi ke wilayah Jabodetabek.

Meski tengah dihantam wabah Covid-19 tahun ini jumlah permintaan sapi Bima meningkat tajam hingga dua kali lipat yakni sebanyak 12 ribu ekor.

Asikin, pedagang sapi Bima menuturkan, untuk lebaran haji tahun ini pihaknya menyediakan sedikitnya 150 ekor sapi qurban.

Ratusan ekor hewan qurban yang simpan di sebuah lahan kosong di kawasan Kawidaran, Cikupa, Kabupaten Tangerang telah ludes terjual pada H-3 jelang lebaran.

“Alhamdulillah, sapi qurban asal Bima laris manis disini. Saya sediakan sekitar 150 ekor dan sudah habis terjual semua kemarin,” ungkap pria asal Bima-NTB ini kepada Kabar6.com, Minggu (18/07/2021).

Bahkan, kata dia, pada H-2 jelang lebaran haji para pembeli terus berdatangan ke kandangnya untuk memesan sapi qurban.

Namun, karena keterbatasan stok ia terpaksa harus mencari sapi dari kandang lain milik rekannya guna memenuhi pesanan pelanggan.

“Para pembeli pada datang kesini untuk pesan sapi qurban, stok punya saya kan sudah laku semua, saya terpaksa ambil sapi dari kandang teman. Mayoritas pembeli berasal wilayah Tangerang hingga ke Serang Banten,” katanya.

Lebih jauh Asikin menjelaskan, sapi qurban yang didatangkan dari Bima-NTB melalui tol laut ini memang cukup diminati oleh warga Jabodetabek.

Pembeli cukup merogoh kocek sebesar Rp18 jutaan sudah bisa membawa pulang satu ekor sapi dengan bobot antara 200 Kg hingga 250 Kg.

Disamping harganya terjangkau, sapi Bima ini mempunyai daging cukup padat dan  kandungan lemaknya sedikit.

**Baca juga: Polresta Tangerang Kawal Kegiatan Vaksinasi di Primaya Hospital Pasar Kemis

“Beda jauh dengan sapi limosin, kelihatannya doang besar tapi dagingnya sedikit, kandungan lemaknya banyak dan tulangnya besar. Kalau sapi Bima tampak fisik kecil tapi dagingnya banyak dan tulangnya juga kecil,” ujar Asikin.(Tim K6)




Mobilitas Warga Lebak Turun 20 Persen Selama PPKM Darurat

Kabar6.com

Kabar6-Selama masa pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat yang dimulai pada tanggal 3 Juli 2021, mobilitas warga di Kabupaten Lebak menurun.

Menurunnya mobilitas warga tak lain dikarenakan pembatasan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak untuk menekan kasus Covid-19 yang menggila.

“Secara keseluruhan indeks komposit mobilitas warga sudah turun 20 persen. Ini dilihat dari satelit oleh Tim Kemenmarves, kemudian dari cahaya malam sudah berkurang. Kalau yang keluar sudah minim, tapi pergerakan di dalam yang perlu kami evaluasi, makanya kemarin diperketat lagi,” kata Sekda Lebak Budi Santoso kepada Kabar6.com, Minggu, 18 Juli 2021.

Agar upaya pemerintah daerah dalam mengendalikan kasus penyebaran Covid-19 bisa berjalan sesuai harapan, Budi berharap, masyarakat tidak keluar rumah kecuali untuk kebutuhan yang penting.

“Kalau mobilitas warga ke luar sudah sangat jauh berkurang, tapi masih ada cukup tinggi mobilitas di dalam. Malam kan kita batasi sampai jam 8, tetapi aktivitas siang masih banyak. Jadi kalau enggak penting-penting sekali, enggak keluar lah,” imbau Budi.

Budi menjelaskan, PPKM Darurat akan menjadi momen bagi Pemkab Lebak untuk menggenjot vaksinasi di masyarakat demi terwujudnya herd immunity.

**Baca juga: Alasan Warga Lebak Ikut Vaksinasi, Karena Kesehatan hingga Takut Kena Penyekatan

“Kalau vaksinasi sesuai target 75 persen penduduk Lebak sudah divaksin artinya herd immunity, kekebalan komunal sudah terbentuk, jadi kalau mau kumpul-kumpul sudah bebas,” terangnya.(Nda)




Gandeng Dinkes, PDI Perjuangan Banten Gelar Vaksinasi Covid-19 Massal

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 750 masyarakat mengikuti vaksinasi yang digelar oleh DPD PDI Perjuangan bersama Dinkes Banten dan Klinik Jannah.

Partai berlambang banteng itu mengaku tengah berupaya membantu program pemerintah, untuk menciptakan herd immunity atau kekebalan komunal untuk melawan covid-19.

“Vaksinasi covid-19 secara massal bagi masyarakat Banten dan Kader PDI Perjuangan, tahap 1 dosis 1 sebanyak 554,” kata Ade Sumardi, Ketua DPD PDI Perjuangan Banten, Minggu (18/07/2021).

Menurut Ade, antusias masyarakat yang ingin di vaksin cukup tinggi. Dimana, pendaftar sebanyak 750 orang. Setelah dilakukan pemeriksaan, hanya 554 orang yang memenuhi kriteria.

Karena membludaknya masyarakat yang ingin di vaksinasi, panitia harus menutup pendaftaran, guna menghindari kerumunan.

“Ada peserta yang tidak memenuhi kriteria untuk lanjut mendapatkan vaksin covid-19, seperti menderita penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan lain-lain,” ujarnya.

Partai pengusung Jokowi itu berencana akan memvaksin sekitar 4 ribu orang di Banten, termasuk kader, pengurus serta masyarakat umum. Mereka berharap, herd immunity atau kekebalan komunal bisa segera terbentuk di Banten.

**Baca juga: Kapolri Sebut Baru 14 Persen Warga Banten Divaksin

“DPD PDI Perjuangan Banten berencana akan menggelar gelombang ke-2 dan selanjutnya, segera, dengan jumlah sekitar 4 ribu orang,” ujarnya.(Dhi)




Sholat Idul Adha di Kota Tangerang Dilaksanakan di Rumah Masing-masing

Kabar6.com

Kabar6-Kementerian Agama Kota Tangerang resmi memutuskan meniadakan Salat Idul Adha berjamaah di Masjid, Musala atau tempat terbuka yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

“Selain peniadaan Salat Idul Adha di tempat peribadatan, diharapkan kepada pengurus Masjid, pelaksanaan kurban diharapkan untuk dilaksanakan pada 11 sampai 13 Zulhijah agar tidak terjadi kerumunan,” ujar Kasubag TU Kementerian Agama Kota Tangerang, Samsudin saat rapat koordinasi dengan Pemkot Tangerang, MUI, DMI dan Forkopimda secara daring, Minggu (18/7/2021).

“Kebijakan ini bukan berarti tidak boleh melaksanakan salat Idul Adha tetapi boleh dilaksanakan bersama keluarga inti di rumah masing – masing,” tambahnya

Selain itu, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Amin Munawar menegaskan, Salat Idul Adha saat pandemi Covid-19 sebaiknya dilakukan di rumah bersama keluarga terlebih saat ini masih pemberlakuan PPKM Darurat.

“Melihat perkembangan virus Covid-19 yang masih melanda di Kota Tangerang, maka kami pengurus MUI Kota Tangerang mengajak kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat untuk melaksanakan salat ied di rumah,”

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menyatakan bahwa kondisi Kota Tangerang masih terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19. Diketahui tingkat keterisian tempat tidur pada Rumah Sakit menunjukan angka 87,03 persen.

**Baca juga: DPRD Soroti Pelaksanaan PPKM di Kota Tangerang

“Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Tangerang belum menunjukan penurunan yang signifikan, bahkan kasus saat ini mencapai diangka 1000 lebih kasus terkonfirmasi,” tandasnya.

Sebagai informasi, langkah itu diambil dalam penerapan SE Kementerian Agama No. 17 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam Takbiran, Salat Idul Adha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan kurban 1442 H/2021 Masehi dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.(Oke)




Alasan Warga Lebak Ikut Vaksinasi, Karena Kesehatan hingga Takut Kena Penyekatan

Kabar6.com

Kabar6-Ratusan orang mengikuti vaksinasi Covid-19, di pendopo Kabupaten Lebak, Rangkasbitung, Minggu (18/7/2021). Vaksin yang disuntikkan merupakan dosis pertama.

Vaksinasi terus digenjot oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak agar target herd immunity atau kekebalan kelompok bisa secepatnya terwujud

Untuk mempercepat proses vaksinasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak menyiapkan 5 meja khusus untuk petugas penyuntik vaksin. Namun, tak semua warga yang datang bisa divaksin, beberapa orang batal karena kondisi kesehatan dan ada juga yang gagal karena nomor induk kependudukan (NIK) yang tidak sesuai dengan namanya.

“Ada beberapa yang ditunda karena tensinya tinggi sehingga tidak bisa divaksin,” kata Jubir Satgas Covid-19 Lebak, dr Firman Rachmatullah.

Beberapa orang saat ditanya Kabar6.com mempunyai alasan yang berbeda mengikuti vaksinasi. Mulai dari menyadari pentingnya vaksin untuk membentuk sistem kekebalan tubuh, hingga tuntutan pekerjaan.

“Divaksin karena ini kan program pemerintah ya untuk ngatasin Covid-19, jadi harus diikuti. Saya juga buat perlindungan diri sendiri, keluarga dan orang-orang terdekat,” tutur Gilang Septian warga Cirende.

Sama halnya diutarakan Almira, mahasiswi asal BTN Pepabri Bojongleles yang mengikuti vaksinasi untuk melindungi diri dari paparan Covid-19.

“Mengikuti anjuran pemerintah, terus sama-sama menjaga, karena kan bukan buat diri sendiri aja tetapi juga buat keluarga. Terus juga emang harus bolak-balik juga ke Jakarta untuk kuliah,” kata Almira.

Sementara Tata warga Citeras mengaku, mengikuti vaksinasi karena tuntutan pekerjaan. Tata yang bekerja sebagai sopir di Tangerang, ikut divaksin karena khawatir kena penyekatan dan diminta untuk menunjukkan kartu sebagai bukti telah divaksin.

“Iya, takutnya di jalan ada penyekatan dan diminta nunjukkin kartu vaksin. Awalnya sih takut (Divaksin), tapi setelah dapat penjelasan dari keluarga kalau vaksin aman, saya akhirnya ikut,” ucap Tata.

**Baca juga:

Begitu juga dengan Eem warga Cikulur yang mengaku, mengikuti vaksinasi karena menjadi syarat di lingkungan tempatnya bekerja di daerah Karawaci, Tangerang.

“Tempat kerja saya mengharuskan divaksin dan dibuktikan dengan kartu vaksin. Ini makanya saya tunggu cetaknya biar besok bisa bekerja,” katanya.(Nda)




Warga Kampung Pemulung di Pondok Aren Divaksin Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Hendro Pandowo mendatangi kampung pemulung di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Ia datang untuk menyalurkan bantuan bahan pangan dan vaksinasi massal Covid-19 bagi warga marjinal.

“Ini yang pertama kali divaksin,” kata Nuryadi, warga pemulung, Minggu (17/2021).

Ia berharap bantuan sosial dari pemerintah ini semoga bermanfaat. Nuryadi bersama warga pemulung lainnya selain disuntik vaksin juga menerima beras dan bahan pangan lainnya

Hendro menerangkan, sepanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Polda Metro Jaya sudah melakukan vaksinasi presisi mencapai 65 persen.

***Baca juga: Mendagri: Pemerintah Daerah Jangan Ragu Realokasi Anggaran Covid-19

“Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir,” terang jenderal bintang satu Polri ini.

Terpantau, puluhan warga pemulung antri jaga jarak menyerahkan kartu identitasnya masing-masing. Mereka sebelum diberikan dosis pertama vaksin harus menjalani pemeriksaan medis.(yud)




Polresta Tangerang Kawal Kegiatan Vaksinasi di Primaya Hospital Pasar Kemis

Kabar6.com

Kabar6 – Jajaran Polresta Tangerang Polda Banten melaksanakan kegiatan pengamanan dan pengawalan kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan di Primaya Hospital, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Minggu (18/7/2021). Vaksinasi kali ini dikhususkan untuk wilayah dengan status zona merah.

Dalam kegiatan itu, hadir Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Maesyal Rasyid, Kasdim 0510 Tigaraksa Mayor Arh I wayan Karyana, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Desiriana Dinardianti, Direktur Primaya Hospital dr. Ida Ayu, Kabid K3 Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi, dan Camat Pasar Kemis Chaidir.

“Sebelum kegiatan dilaksanakan, petugas pengamanan memberikan imbauan kepada para peserta vaksinasi agar tidak berkerumun dan untuk tetap menjaga jarak dalam pelaksanaan vaksinasi,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro.

Dikatakan Wahyu, peserta kegiatan vaksinasi sebanyak 425 orang. Agar kegiatan berjalan lancar dan sesuai protokol kesehatan, petugas membagi jadwal jam dan juga meja pelayanan. Juga menerjunkan 23 tenaga medis yang terdiri dari 14 tenaga medis Primaya Hospital dan 9 tenaga medis dari Puskesmas Kutabumi.

“Sedangkan alur pelayanan vaksinasi yaitu pendaftaran, kemudian screening atau pemeriksaan tensi, kemudian vaksinasi,” terang Wahyu.

Usai mendapatkan vaksin, peserta tidak langsung meninggalkan lokasi. Dilakukan terlebih dahulu observasi selama sekitar 30 menit.

**Baca juga: Sekda Maesyal Rasyid Ubah Waterboom Menjadi Vaksin Center

“Setelah itu peserta dapat mengamati kartu atau sertifikat vaksinasi,” tutur Wahyu.

Untuk mengamankan kegiatan itu, diterjunkan 26 personel terdiri dari 2 personel Satuan Intelkam, 3 personel Satuan Binmas, 7 personel Satuan Lantas, 10 personel Polsek Pasar Kemis, dan 4 personel Koramil Pasar Kemis.(vee)




Mendagri: Pemerintah Daerah Jangan Ragu Realokasi Anggaran Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian perkirakan pada Senin besok akan menerbitkan peraturan menteri bersama tentang realokasi APBD. Dana tersebut digunakan untuk penanganan pandemi Covid-19, jaring pengaman sosial, dan stimulan ekonomi.

“Terutama untuk yang menengah, mikro maupun pramikro itu tidak jatuh,” katanya saat konferensi pers virtual, Sabtu kemarin.

Tito jelaskan, menteri keuangan sudah mengatur 8 persen dana dialokasikan dukungan vaksinasi, kelurahan untuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat serta belanja lainnya.

Ia menekankan kepada setiap pemerintah daerah bahwa realokasi untuk jaring pengaman sosial dan stimulan ekonomi bisa dipertegas.

“Daerah bisa merealokasikan untuk jaring pengaman sosial, dan stimulan ekonomi. Sehingga ini bisa menjadi dasar betul tidak ragu-ragu,” jelas Tito.

**Baca juga:

Ia ungkapkan menegur 19 daerah yang masih rendah dalam merealisasikan dana penanganan pandemi Covid-19. Termasuk insentif bagi tenaga kesehatan meski sudah diprioritaskan oleh presiden.

“Kami sudah menyisir dan berkali-kali rapat dengan kepala daerah ada yang belanja untuk penanganan covid realisasi untuk belanja insentif belum banyak berubah,” ujarnya. Oleh karena itu, terang Tito, pihaknya sudah berikan surat teguran tertulis.(yud)