1

Daftar Korban Bus SM Prima di RS Krakatau Cilegon

Kabar6- Bus Sri Maju Prima bernopol A 7738 A  yang mengalami kecelakaan tunggal terjun ke kolong jembatan tol Tangerang-Merak kilometer 86, Senin (12/6/2017) sekitar pukul 11.30 WIB. 

Saat ini seluruh korban masih mendapatkan perawatan intensif petugas RS Krakatau Medika (RSKM) Kota Cilegon.

Berdasarkan data yang didapatkan dari pihak rumah sakit, 14 korban selamat yakni  Siti Zubaedah,  Misbahudin, Sakar, Alan, Arzeta Maharani, Priyoko, Amri Yunus, Syamsu Rizal, Dicky Rizki Putra, Supriyadi, Lasno, Yakub, Ujang Elang dan Yoshendra.** baca juga :Bus Sri Maju Terjun di Jembatan Tol Tangerang 3 Tewas 19 Luka

Humas RSKM Cilegon, Agus Dedi mengatakan, kebanyakan korban kecelakaan menderita luka-luka seperti patah tulang dan luka akibat benturan. Dari 14 korban selamat, dua orang diantaranya mengalami luka berat. Sehingga harus dilakukan operasi secepatnya.

“Dua orang alami luka berat di bagian muka dan kepala. Sehingga langsung dilakukan operasi,” paparnya.** baca juga:Sebelum Terjun Bus Sri Maju Lari 120 dengan Gigi 6.

Sedangkan korban tewas diketahui sebagai supir bus PO SM Prima bernama Siswandi, 46, sedangkan dua korban tewas lainnya adalah penumpang. Korban tewas dari penumpang diketahui bernama Muhajir, 67, warga Kampung Tamiajeng, Kabupaten Mojokerto dan Irwan, 46, warga Lingk. Pegantungan, Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.(z/ntmc)

 

 




Sebelum Terjun Bus SM Prima Lari 120 dengan Gigi 6

Bus Sri Maju Prima yang terjun ke kolong jembatan Tol Tangerang-Merak di KM 86.(foto:ntmc)

Kabar6- Bus Sri Maju Prima jurusan Kampung Rambutan-Merak yang terjun ke kolong jembatan Tol Tangerang-Merak di KM 86 diketahui ngebut sangat kencang dengan kecepatan 120 kilometer perjam dengan porsneling di posisi gigi 6.

Demikian disampaikan Direktur Lalu Lintas Polda Banten, Tri Purnomo Djatiutomo seusai melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).” Tapi belum bisa dipastikan apakah kelalaian pengemudi atau terkait kelaikan kendaraan ” katanya.*babac juga :Bus Sri Maju Terjun di Jembatan Tol Tangerang 3 Tewas 19 Luka.

Di TKP sendiri ditemukan bekas rem, yang pertama sepanjang 56 meter, lalu 13 meter dan terakhir 23 meter. Dan ini semua nanti akan menjadi bahan penyelidikan lebih lanjut.

Seperti sudah diberitakan sebelumnya, bus Sri Maju Prima  mengalami kecelakaan tunggal terjun ke kolong jembatan tol Tangerang-Merak. Tiga orang tewas dan 19 orang lainnya mengalami luka-luka langsung dibawa ke Rumah Sakit Krakatau Steel, Cilegon.(z)

 

 

 

 




Bus SM Prima Terjun di Jembatan Tol Tangerang 3 Tewas 19 Luka

Bus yang terjun dari jemabatan tol Tangerang-Merak.(foto:ntmc)

Kabar6-Bus Sri Maju Prima  mengalami kecelakaan tunggal terjun ke kolong jembatan tol Tangerang-Merak. Tiga orang tewas dan 19 orang lainnya mengalami luka-luka langsung dibawa ke Rumah Sakit Krakatau Steel, Cilegon.

Bus bernomor polisi A 7738 A itu terjun ke kolong jembatan di kilometer 86 arah Merak. Belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan bus tersebut. Dari data sementara yang didapat, 3 orang tewas, 2 orang luka berat, dan 17 luka ringan.

“Rincian data belum lengkap, sementara korban meninggal 3 orang, 2 luka berat, dan 17 luka ringan” kata Kanit Laka Polda Banten, Ipda Pujiyanto, Senin (12/6/2017).

Bus jurusan Kampung Rambutan-Merak itu terjun di kolong jembatan dengan ketinggian sekitar 10 meter. Petugas tol dan polisi langsung mengevakuasi pada saat peristiwa terjadi sekitar pukul 11.25 WIB.

Para korban saat ini sudah berada di Rumah Sakit Krakatau Steel, korban meninggal dibawa menggunakan kantung jenazah. Sementara korban luka langsung mendapatkan perawatan oleh pihak rumah sakit.

Asisten Kepala Shift PT MMS, Slamet Supriyadi mengatakan, diantara 3 orang yang meninggal salah satunya adalah sopir bus. “Dia kejepit dashboard dan setir, karena dibawah itu sasis busnya ringsek langsung kejepit,” ujarnya.(z/ntmc)

 

 




Zat Mercurry Berbahaya dari Ledakan Pabrik Kimia di Cilegon

Ketua Umum PB Al-Khairiyah ,Ali Mujahidin.(foto:bn)

Kabar6- PT Chandra Asri Kimia yang meledak pada Sabtu 10 Juni 2017 diduga mengandung zat Mercurry berbahaya bagi manusia.

“seharusnya manajemen keselamatannya tidak lalai, dan inspeksinya jangan main-main. Karena Candra Asri itu punya kimia mercury yang sangat membahayakan,” kata Ali Mujahidin, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Al-Khairiyah, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Minggu (11/06/2017).

Menurut ketua perguruan Islam yang berusia hampir satu abad ini menduga meledak dan terbakarnya perusahaan kimia nasional itu karena kesalahan prosedur.

“Dimanapun kalau terjadi eksiden (kejadian) pasti ada kesalahan prosedur yang biasanya terjadi karna humman error, lalai atau sengaja,” jelasnya.

Karenanya, pemerintah harus lebih tegas lagi memperketat pengawasan terhadap perusahaan yang ada di Kota Cilegon.

“Pemerintah melalui Disnaker nya juga tidak boleh lalai karena eksident pada industri kimia bisa berakibat fatal bagi masyarakat. Apa lagi sekelas perusahaan candra asri,” terangnya.

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa PT CAP pada Sabtu, 10 Juni 2017 sekitar pukul 17.15 meledak dan terbakar.(tmn)

 

 

 




Ledakan Pabrik Kimia Cilegon Sebarkan Zat Beracun?

PT Chandra Asri Petrochemical Cilegon yang terbakar.(ist)

Kabar6-Ledakan dan kebakaran di PT Chandra Asri Petrochemical (CAP),perusahaan kimia terbesar di Indonesia dikhawatirkan mengeluarkan zat maupun gas kimia beracun. Namun pihak perusahaan enggan menanggapi hal tersebut.

“Tidak ada korban jiwa. Masih sedang diperiksa penyebabnya. Pabrik tetap beroperasi dengan baik. Maaf saya sedang di jalan, thanks,” kata Abraham, CSR Senior Manager PT CAP, saat dihubungi melalui WhatsApp Masanger nya, Minggu (11/06/2017).

Abraham menjelaskan bahwa ledakan yang menyebabkan kebakaran itu berskala kecil dan tak mengganggu operasional perusahaan secara umum.

“Kebakaran yang terjadi di Pabrik Chandra Asri adalah berskala minor, hanya di unit furnace dan bukan keseluruhan pabrik,” terangnya.

Tidak terganggunya operasional perusahaan diklaim oleh Abraham karena penanganan ledakan dan kebakaran yang cepat.

“Kebakaran minor tersebut berhasil dipadamkan dalam waktu singkat dan cepat oleh tim pemadam internal pabrik CAP, serta tidak menimbulkan korban jiwa,” jelasnya.

Sebelumnya sempat diberitakan pada Sabtu, 10 Juni 2017, terjadi ledakkan dan kebakaran di PT Chandra Asri Petrochemical, Kota Cilegon, Banten.(tmn)

 




Pabrik Kimia “Raksasa” Terbakar di Cilegon

Kebakaran di PT CAP CIlegon.(tmn)

Kabar6-PT Candra Asri Petrochemical (CAP) meledak dan terbakar hebat Sabtu (10/06/2017) sore. Pabrik kimia terbesar di Indonesia itu berlokasi di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten.

“Terjadi kebocoran pipa yang mengakibatkan kebakaran di PT. Chandra Asri tepatnya di plant furnuce 101,” kata Panit I Reskrim Polsek Ciwandan, Iptu Sudibyo Wardoyo.

Pabrik kimia yang berada dekat dengan perkampungan warga itu meledak dikarenakan plan furnuce 101 PT Chandra Asri terjadi kebocoran yang mengakibatkan pipa terbakar.

“Kobaran api bisa di padamkan 15 menit setelah kejadian dengan cara memutus aliran buangan kimia dan pemadam kebakaran PT. Chandra Asri,” jelasnya.

Beruntung kejadian tersebut tak menelan korban jiwa baik pekerja maupun masyarakat sekitar. “Dengan kejadian tersebut kondisi bekas terbakar di plant furnice dan tidak ada korban jiwa,” terangnya.

Sedianya, PT CAP merupakan BUMN yang bergerak di bidang petrokimia dengan memproduksi Olefins dan Polyethylene dan merupakan produsen Polypropylene terbesar di Indonesia. **BAca juga: Waduh…! Doddy Sudah Dua Kali Kabur Dari Lapas.

Saat ini, CAP dimiliki oleh dua pemegang saham utama, Barito Pacific Group dan SCG Chemicals Co., Ltd. (SCG), anak perusahaan dari SCG Group, Thailand.**Baca juga: Mudik, Warga Tangsel Bisa Titipkan Mobil ke Polsek Terdekat.

PT CAP memiliki beberapa anak perusahaan seperti PT Styrindo Mono Indonesia (SMI), PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI), dan juga PT Synthetic Rubber Indonesia yang merupakan perusahaan patungan antara SMI dengan produsen ban multinasional, Compagnie Financiere Du Groupe Michelin (Michelin) sebagai mitra strategis. Erwin Ciputra menjabat sebagai President Direktur CAP saat ini.(tmn)




Pelindo II Siap Sukseskan Arus Mudik 2017

Pelabuhan Merak. Dok K6)

Kabar6-Guna mencegah hal yang tidak diinginkan selama arus mudik dan arus balik Idul Fitri 2017, Pelindo II mengaku siap membantu mensukseskan tradisi tahunan di Indonesia itu.

“Sarana dan prasarana kita siapkan, pelabuhan kita siapkan. Kita dukung arus mudik itu langsung atau tidak langsung,” kata Elvyn G Masassya, Dirut Pelindo II, saat ditemui di pelabuhan Pelindo II, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, Selasa (30/05/2017).

Mantan Dirut BPJS Ketenagakerjaan itu pun mengaku kini Pelindo II tengah mengembangkan sayap bisnisnya dengan menjadi operator di Pelabuhan milik daerah maupun swasta.

“Pengembangan Pelindo ke depannya adalah operator ship, lahan boleh (milik) siapa saja, tapi kita operatornya. Seperti Ambon, Bitung, pelabuhan kontainer,” jelasnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pun memerintahkan semua pihak untuk mensukseskan arus mudik dan balik 2017.(tmn)




Ketua IJTI Banten: Media Punya Kewajiban Promosikan Wisata

Ketua IJTI Banten, Anisudin.(*) 

Kabar6-Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Banten Anisudin menganggap media punya kewajiban dalam mempromosikan Pariwisata serta berperan penting dalam memajukan Pariwisata daerah termasuk Banten. 

“Media sosial wajib mempromosikan Pariwisata Banten,” tegas Anisudin saat menjadi pembicara dalam kegiatan workshop Peningkatan Kemampuan SDM Dalam Menghasilkan Karya Kreatif Pariwisata Berbasis Media Tahun 2017 di Kota Cilegon, Rabu (17/5).

Menurut Anisudin, perkembangan media yang begitu pesat justru harus dimanfaatkan sebagai alat untuk mempromosikan Pariwisata Banten agar lebih dikenal oleh masyarakat luas dan mampu meningkatkan ekonomi daerah.

“Apapun medianya, baik cetak, online atau media sosial punya andil untuk memajukan pariwisata di Banten sehingga mampu meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata,” kata Anisudin yang akrab disapa Aimarani ini.

Untuk itu, pemerintah maupun masyarakat harus mampu memberikan pelayanan yang baik kepada para wisatawan yang datang serta memberikan kenyamanan bagi mereka.

“Kita Harus menyambut Tamu (Wisatawan) dengan baik, jangan sampai hal-hal negatif di wisata Banten kembali terdengar, seperti mahalnya tarif parkir dan sebagainya,” ujarnya.

Selain itu, menurutnya, akses dan infrastruktur yang memadai juga menjadi faktor penting dalam menunjang kemajuan pariwisata dan meningkatkan kunjungan wisatawan, sehingga apa yang dipromosikan di media seimbang dengan keadaan pariwisata yang ada.“Ketika media sudah mempromosikan, infrastrukturnya tidak dibangun dengan baik maka percuma,”jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Banten Eneng Nurcahyati mengatakan pihaknya akan terus bersinergi dengan SKPD terkait dalam meningkatkan akses dan infrastruktur yang menunjang kawasan Wisata “Kita akan terima semua kritik dan saran terhadap Pariwisata yang tentu bertujuan agar pariwisata Banten terus mengalami peningkatan dari segala aspek, serta terus bersinergi dengan SKPD terkait,”katanya.

Eneng berharap, agar media baik cetak maupun online serta komunitas yang berkecimpung di sosial media terus mempromosikan hak positif terkait wisata di Banten, sehingga semakin banyak orang yang berkunjung ke Banten. (ang)

 




Waduh, ABK Pelabuhan Merak Gugup Hadapi Kebakaran Kapal

Ilustrasi. (Dok K6)

Kabar6-Saat melakukan uji petik persiapan arus mudik di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, kementrian perhubungan (Kemenhub) menyimpulkan bahwa Anak Buah Kapal (ABK) dari KAMP Sebuku tak bisa menghadapi kondisi darurat di atas kapal. ABK dinilai tak mampu mengoperasikan alat pemadam api dan hydrant dengan baik.

Bahkan untuk mengoperasikan hydrant, para ABK membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit hingga airnya keluar.**Baca Juga: Kontraktor: Kami Terima Resiko Kebakaran di Terminal 3

“Semua alat-alat berfungsi, tapi kurang latihan. Seperti menyalakan alarm saja mereka bingung. Justru itu kan harus mencoba, kalau tanpa ada latihan susah. Mereka harus rajin latihan,” kata Antonius Tony Budiono, Direktur Jendral (Dirjen) Hubungan Laut (Hubla) pada Kementrian Perhubungan (Kemenhub), Kota Cilegon, Senin (15/05/2017).

Kondisi ini pun membuat penumpang kapal merasa was-was dan meminta Kemenhub maupun Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) untuk bersikap tegas atas keselamatan nyawa para penumpang.**Baca Juga:  AP II : Nggak Ada Kebakaran Cuma Asap

“Nanti kalau kebakaran terus petugas nya enggak siap. Banyak korban meninggal lagi. Mending kalau deket pelabuhan, kalau ditengah laut gimana coba?”, Kata Hori, warga Lampung yang akan mudik ke kampung halaman setelah berlibur dirumah saudaranya di Kota Cilegon, Senin (15/05/2017).

Berdasarkan pantauan di atas kapal, saat Dirjen Hubla melakukan pengecekan KMP Sebuku, mesin hydrant yang berada ditengah kapal bocor. Sedangkan ABK yang mengoperasikan mesin hydrant di bagian buritan kapal harus berupaya sekitar 30 menit untuk menyalakan mesin.(tmn)




Menikmati Keangkeran Gunung Krakatau

Kabar6-Gunung Krakatau yang pernah meletus ditahun 1883 dengan kekuatannya menyampai 30 ribu kali Bom Hiroshima dan Nagasaki kini menyisakan tiga buah pulau dan ‘melahirkan’ Gunung Anak Krakatau yang terus aktif hingga kini.

“50 atau 70 tahun lagi akan menyatu seperti tahun 1883,” kata Manta, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Cilegon, yang ditemui disela-sela Sail Krakatau 2017, Minggu (30/04/2017).

Tiga Pulau tersebut bernama Pulau Rakata, Pulau Rakata Kecil dan Pulau Panjang. Sedangkan Gunung Anak Krakatau yang terus tumbuh itu menandakan sebuah ancaman yang tak terlalu serius. Karena jika tak lagi menyemburkan material dari dalam perut bumi, menandakan terjadinya sumbatan. Sehingga bisa meletus sewaktu-waktu.

“Kita justru seneng kalau tiap hari mengeluarkan maghmanya, karena aktif. Justru kita khawatir kalau gunung (Krakatau) ini diem, itu bisa meledak. Ketinggiannya setiap tahun bisa mencapai satu meter,” tegasnya.

Sekedar diketahui bahwa berdasarkan catatan sejarah, Gunung Krakatau pernah meletus dasyat yang menewaskan sekitar 36 ribu jiwa.

Selain melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer kubik dengan semburan debu vulkanisnya mencapai 80 km. Gunung itu pun menyebabkan tsunami setinggi 40 meter.

Bahkan suara ledakannya terdengar sejauh 4.653 kilometer yang mampu di dengar oleh seperdelapan penduduk dunia saat itu. Dimana abu vulkaniknya membuat gelap dunia selama dua hari dan hingga satu tahun setelah ledakan, sinar matahari masih redup menyinari bumi.(tmn)