1

Dua Ribu Pekerja Tolak PHK Massal PT.Indoferro Cilegon

Karyawan PT.Indoferro saat berdemonstrasi.( foto:tmn)

Kabar6-Karena di pecat secara sepihak oleh perusahaannya, sebanyak dua ribu pekerja dari PT.Indoferro berdemonstrasi di depan kantor DPRD Kota Cilegon dan Walikota Cilegon dengan tuntutan menolak PHK massal dan pembayaran seluruh pesangon bagi para pekerja.

“Kita menolak PHK sepihak. Kita juga menuntut pesangon dibayarkan semua sebagai hak kami pekerja,” kata Febi, Humas massa aksi, yang ditemui di depan kantor DPRD Kota Cilegon, Banten, Selasa (01/08/2017).

Menurut Febi, perusahaan beralasan mengalami bencana management yang mengakibatkan perusahaan tersebut harus dijual ke pihak lain dan memberhentikan seluruh pegawainya.

“Perusahaan mengalami force majeure, perusahaan mengalami bencana,” terangnya.

Sedangkan Walikota Cilegon, Tb.Iman Ariyadi, meminta perusahaan dan pekerja untuk mencari solusi terbaik dari persoalan tersebut.

“Kami minta perusahaan cari jalan keluar terhadap kesulitan itu, misalkan berkumpul dengan karyawan untuk membicarakan sama-sama dari masalah yang ada. Apa yang terbaik, artinya jika perusahaan merugi, ya karyawan juga harus bisa memahami itu,” kata Tb.Iman Ariyadi, Walikota Cilegon, Selasa (01/08/2017).

Akibat demonstrasi ribuan pegawai itu, Jalan Jenderal Soedirman yang merupakan jalur utama di Kota Cilegon terpaksa ditutup total karena di duduki buruh. Sehingga arus lalu lintas di alihkan ke berbagai jalan alternatif lainnya.

Hingga berita ini ditulis, perwakilan pekerja, manajemen PT Indoferro dan pemerintah masih melakukan pertemuan dikantor Walikota Cilegon.(tmn)




Dihantam Ombak, Satu ABK Kapal Danare Hilang

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Terhantam ombak besar, sembilan Anak Buah Kapal (ABK) nelayan Kapal Danare terombang ambing di tengah laut Jawa sebelum akhirnya diselamatkan oleh kapal tangker yang akan berlabuh di Pelabuhan Candra Asri, Kota Cilegon, Banten.

“Terhantam ombak dan terbalik. Ada nelayan yang diselamatkan kapal tangker yang lagi mau ke Candra Ssri,” kata Heru, Kepala Pos SAR Banten, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Senin (24/07/2017).

Peristiwa nahas terjadi malam tadi, Senin, 24 Juli 2017 sekita pukul 00.00 WIB. Kapal nelayan asal Muara Angke, Jakarta Utara itu tengah melaut. Kemudian tiba-tiba ombak besar datang dan menghantam kapal tersebut.**Baca Juga: Tabrak Dermaga, KSOP Merak Periksa Kapal Port Link III

Dimana, penemuan awal hanya ada delapan ABK dan satu hilang atas nama Talam (32). Hingga akhirnya berhasil diselamatkan oleh nelayan lainnya.

“Info pertama satu korban hilang. Tapi saya baru dapat info lagi katanya sudah ditemukan oleh teman sesama nelayan dalam keadaan selamat,” jelasnya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kapal nelayan milik Edi itu terbalik karena dihantam ombak besar di posisi laut 04 21.4S, Panjang-108 19.4E.**Baca Juga: Cuaca Buruk, Pengguna Jasa Kapal Laut Menurun

Kapal tersebut dihantam ombak sekitar pukul 00.00 wib lalu diselamatkan oleh kapal tangker yang akan sandar ke Pelabuhan Candra Asri, Kota Cilegon.

Kapal tangker yang membawa delapan ABK sandar sekitar pukul 01.00 wib.

Berikut daftar nama ABK kapal tersebut:

1. Tohari – 27 tahun

2. Tasripin – 23 tahun

3. Sumanta – 32 tahun

4. Tristian Toti – 15 tahun

5. Muldtdi – 23 tahun

6. Darsim – 29 tahun

7. Taslim – 41 tahun

8. Sulam – 34 tahun

9. Talam – 32 tahun (ANAK yang diselamatkan oleh kapal nelayan).(tmn)




Ini Dia Kapal Pengangkut Sabu 1 Ton ke Anyer

Inilah kapal berbendera Sieraleone yang mengakut sabu 1 ton ke Anyer.(foto:ntmc)

Kabar6-Kapolda Kepulauan Riau (Kepri) Irjen Pol Sam Budigusdian ditemani oleh Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta, Direktur Narkoba Polda Kepri Kombes Pol Helmy Santika dan Kapolresta Depok Kombes Pol Herry Heryawan meninjau langsung kapal pengangkut 1 ton sabu di Dermaga Bea Cukai Batam, Sagulung, Tanjung Uncang, Batam, Kepri.

Irjen Sam Budigusdian yang tiba di lokasi sekitar pukul 19.00 WIB, Minggu (16/7/2017). Dengan jaket berwarna hijau langsung berbincang-bincang dengan tim. Kondisi kapal hingga ke geladak kapal tak luput dari tinjauan Sam.

Kapal yang masih diberi garis polisi dengan pengamanan dari sejumlah anggota Brimob bersenjata api laras panjang. Rencananya, Senin (17/07/2017), kapal akan dibawa ke Direktorat Polair Polda Kepri untuk penyelidikan lebih lanjut.** baca juga:Aksi AKP Rosana dari Semak-semak Intai Sabu 1 Ton di Anyer.

Kapal tersebut berhasil ditangkap setelah tim gabungan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok mendapatkan informasi soal kapal pengangkut dari WN Taiwan yang ditangkap di dermaga bekas Hotel Mandalika, Pantai Anyer, Serang, Banten, pada Kamis (13/7) lalu.

Berdasarkan keterangan 3 WN Taiwan itu, tim akhirnya mengetahui nama kapal yang mengangkut barang tersebut. Selanjutnya, tim melakukan pengejaran terhadap kapal yang diketahui hendak melarikan diri.

Tim kemudian berkoordinasi dengan Bea Cukai pusat dan Bea Cukai Batam serta Polda Kepri untuk menyergap kapal tersebut. Hingga akhirnya, kapal tersebut disergap oleh tim dari Polda Kepri dan Bea Cukai Batam di Tanjung Berakit, Pulau Bintan, Kepri, pada Sabtu (16/7/2017).** baca juga:Kurir Sabu 1 Ton di Anyer Ngaku Dibekali Rp200 Juta.

Kapal berbendera Sieraleone tersebut memiliki dimensi panjang 27,9 meter dan lebar 6,9 meter dengan tonase sebesar 135 MT. Tim saat ini masih berada di Batam untuk menindak lanjuti penangkapan kapal tersebut.

Sebelumnya, tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polresta Depok menggaglkan 1 ton sabu yang diselundupkan dari China oleh 4 WN Taiwan. Satu tersangka ditembak mati dalam upaya penyergapan tersebut.(Z/ntmc)

 




Aksi AKP Rosana dari Semak-semak Intai Sabu 1 Ton di Anyer

AKP Rosana yang akrab dipanggil Ocha.(foto:ntmc)

Kabar6-Keberhasilan ungkap penyelundupan 1 ton sabu-sabu tidak terlepas dari peran sejumlah anggota Polri yang tergabung dalam Satgas Merah Putih. Publik terpukau, dengan aksi heroiknya mengungkap jaringan narkoba internasional tersebut.

Lalu, seperti apa operasi senyap yang dilakukan tim tersebut, berikut kronologinya.

Pada Selasa, 6 Juni 2017, Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya mendapat kabar tentang adanya pergerakan sejumlah residivis asal Taiwan, yang dicurigai bakal melakukan transaksi narkoba dengan skala besar. Menindaklanjuti informasi itu, maka dibentuklah tim khusus yakni, Satgas Merah Putih.

Pasukan ini berada di bawah komando Direktur Ditnarkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Nico Afinta dan Kapolresta Depok, Komisaris Besar Herry Heryawan atau yang akrab disapa Herimen.**baca juga:Kurir Sabu 1 Ton di Anyer Ngaku Dibekali Rp200 Juta.

Dalam perjalanannya, tim ini banyak menemukan kendala. Salah satunya adalah tentang minimnya informasi yang dihimpun mengenai sepak terjang jaringan ini.

“Tapi kami enggak putus asa, kami ikutin pergerakannya dari bandara. Pertama mereka dari Citra Garden, kemudian Putra Garden, terus bergeser ke Hotel Puri Kemang. Seminggu kemudian kembali ke Malaysia, selama tiga hari kemudian balik lagi. Jadi tadinya mereka ada enam orang, satu orang kembali ke Taiwan, lima orang ke Malaysia,” kata AKP Rosana Labobar, Jumat, 14 Juli 2017.

Sebagai Polisi Wanita (Polwan) satunya-satunya dalam operasi tersebut, Rosana ternyata menjadi andalan sekaligus kunci keberhasilan tim ini. Saking geregetnya ingin mengungkap kasus ini, Rosana pun rela tidur di semak-semak demi bisa melihat dari dekat pergerakan para pelaku.

“Mereka pulang ke Taiwan itu tanggal 23-an. Nah mereka datang lagi beberapa hari kemudian. Terus tanggal 11 Juli, mereka sampai di Anyer, mereka menginap semalam dan sempat ngecek pelabuhan-pelabuhan kecil di Anyer, salah satunya adalah Hotel Mandalika,” kata Rosana.**baca juga: Misteri Hotel ‘Gudang’ Sabu 1 Ton yang Dikenal Angker.

Kemudian, puncaknya pada 12 Juli 2017, pelaku terdeteksi kembali lagi ke lokasi yang sama di kawasan bibir pantai dekat Hotel Mandalika, Anyer. Di sinilah aksi nekat Rosana kembali dipertaruhkan.

Hasilnya pun tak sia-sia, para pelaku akhirnya berhasil ditangkap. Satu di antaranya tewas di lokasi kejadian. Para pelaku sempat melakukan upaya perlawanan dengan menabrakkan mobil ke arah polisi hingga akhirnya tak berdaya setelah diberondong timah panas.

Dari kasus ini, Satgas Merah Putih berhasil menyita sebanyak satu ton sabu dengan kualitas nomor satu. Diperkirakan seharga Rp1,5 triliun.(Z/ntmc)




Misteri Hotel ‘Gudang’ Sabu 1 Ton yang Dikenal Angker

Hotel Mandalika ditumbuhi alang-alang dan tak terurus.(foto:tmn)

Kabar6-Selain sepi dan tak berpenghuni, Hotel Mandalika juga dikenal angker. Masyarakat percaya bahwa hotel yang berlokasi di Kampung Gudang Kopi, Desa Anyer, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten itu dihuni oleh arwah penasaran korban kebakaran kapal Fery Laut Teduh II pada tahun 2011.

“Dari awal memang tidak digunakan karena ada selisih paham antar keluarga,” kata Apria Firdaus, Sekretaris Kelurahan (Seklur) Anyer, Jum’at (14/07/2017).

Warga pun percaya di dalam hotel ‘Gudang’ sabu satu ton itu 11 arwah korban kebakaran bergentayangan. Dimana, kapal Fery Laut Teduh II yang berpenumpang 434 orang itu terbakar pada Jum’at 28 Januari 2011 silam.

Karena daerah wisata dan dekat dengan berbagai industri, Pantai Anyer dan sekitarnya pun kerap didatangi oleh orang asing hingga Warga Negara Asing (WNA). Baik untuk berwisata maupun untuk urusan kerjaan.**baca juga:Buwas: Sabu 1 Ton di Anyer Kado HANI 2017.

“Disini kan namanya daerah wisata, jadi banyak lalu lalang orang asing disini. Disini juga kan ada wisma Korea karena ada Posko (perusahaan baja) kan disini,” jelasnya.

Keempat pelaku penyelundupan narkoba jenis sabu ini pun diketahui mengontrak rumah salah satu warga. Sedangkan pemilik kontrakan maupun RT diakui Apria tak melaporkan hal itu pihak kelurahan.

“Informasi dari warga sihh mereka ngontrak. Yang saya sayangkan mereka ngontrak disini enggak lapor ke RT sama kelurahan,” jelasnya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Hotel Mandalika dibangun pada tahun 1995 hingga tahun 2000 yang awalnya dimiliki oleh mendiang Hasmoro. Kini saham dipegang oleh Lakmink Hasmoro yang masih dalam satu keluarga.

Hotel yang dijadikan ‘gudang’ sabu satu ton itu sebenarnya sempat beroperasi hanya sekitar tiga Minggu saja. Hingga di akhir bulan Januari tahun 2000 terpaksa ditutup karena berbagai persoalan.**baca juga:Penyelundup 1 Ton Sabu yang Kabur Ditangkap di Anyer.

Hotel itu sebenarnya tak sepenuhnya dibiarkan kosong begitu saja. Setidaknya terdapat enam penjaga, yakni J, AN, ME, F, H, dan B yang dibagi kedalam tiga shift.

Sedangkan terkait penangkapan empat pelaku penyelundupan narkoba senilai Rp 1,5 Triliun, tersangka masuk sekitar pukul 24.00 wib. Petugas yang berjaga sempat menanyakan maksud pelaku masuk ke dalam hotel. Oleh salah seorang pelaku dijawab bahwa mereka ingin memancing.

Petugas jaga yang tak curiga pun mempersilahkan mereka masuk. Hingga akhirnya petugas gabungan dari Polda Metro Jaya, Polresta Depok dan Kepolisian Taiwan datang menangkap ke empatnya pada Kamis dini hari, 13 Juli 2017.(tmn)




Kurir Sabu 1 Ton di Anyer Ngaku Dibekali Rp200 Juta

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta.(foto:ist)

Kabar6- Empat orang warga negara Taiwan yang menjadi kurir penyelundupan 1 ton sabu di Anyer, Serang, kepada petugas yang mengaku dibekali uang Rp 200 juta perorang ketika berangkat ke Indonesia. 

“orang pemberi uangnya disana masih kita dalami,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta di Markas Polda Metro Jaya, Jumat (14/07/2017).** baca juga:Buwas: Sabu 1 Ton di Anyer Kado HANI 2017.

Selain pemberi uang kepada para kurir ini, kapal pengangkut yang digunakan pelaku juga sedang ditelusuri keterlibatannya, termasuk siapa pemilik kapal yang bersangkutan.(Z).

 




Penyelundup 1 Ton Sabu yang Kabur Ditangkap di Anyer

Narkoba jenis sabu seberat 1 ton yang tertangkap.(foto:tmn)

Kabar6-Satu orang pelaku penyelundupan narkoba satu ton yang kabur bernama Hsu Yung Lu berhasil ditangkap dekat gapura Selamat Datang di Kawasan Wisata Anyer tak sampai 12 jam dari penggerebekan awal di Hotel Mandalika.

“Ya, Anyer,” kata AKBP Romdhon Natakusumah singkat, Kapolres Cilegon, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Kamis (12/07/2017).

Kejadian penangkapan sendiri terjadi begitu cepat sekita pukul 16.30 wib yang dilakukan oleh anggota Polsek Anyer dan TNI.

“Ada satu mobil polisi yang nangkap, terus itu tidak lama anggota TNI datang,” kata Iwan, salah satu pedagang kelontong di dekat lokasi kejadian, Kamis (12/07/2017).

Warga sekitar pun mengaku curiga dengan sikap Hsu Yung Lu yang menyetop bus pariwisata menggunakan sepatu booth. Sedangkan transportasi umum jenis bus tak melewati kawasan wisata Anyer tersebut.

Setidaknya, pelaku sempat berupaya menyetop bus selama 30 menit lamanya. Lantaran tak mengenal wilayah.

“Saya juga melihatnya sudah langsung curiga. Karena dia memakai sepatu boots, kan sama seperti teman-temannya yang sudah ditangkap polisi pakai sepatu boots juga,” kata Yadi, saksi mata yang juga penjaga sebuah apotek di Pasar Anyer, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (12/07/2017).(tmn)

 

 

 




Ini Dia Tim Survival Pengungkap 1 Ton Sabu

Tim Survival bersama kapolda Metro Jaya.(foto:tmn)

Kabar6-Saat masyarakat disekitar Anyer malam tadi tertidur nyenyak di atas kasur sembari memeluk guling, Tim Survival Polda Metro Jaya bersama Tim Jaguar Polresta Depok begadang dibalik tingginya ilalang disekitar Hotel Mandalika, lokasi penangkapan penyelundupan narkoba jenis sabu seberat satu ton.

Kondisi malam yang gelap, ditambah gigitan nyamuk dengan suara mesin perahu karet yang halus menjadi tantangan tersendiri bagi kedua tim itu untuk menggagalkan upaya penyelundupan narkoba senilai Rp 1,5 triliun tersebut.**baca juga:Polisi Tembak Mati Penyelundup Sabu 1 Ton di Anyer

“Memakai kapal karet atau perahu kecil, mesinnya cukup halus, jadi kita pakai peralatan canggih, Night vision,” kata Irjen Pol M.Iriawan, Kapolda Metro Jaya, saat ditemui dilokasi penangkapan di dalam Hotel Mandalika, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (12/07/2017).

Jalur laut dan pelabuhan kecil dijanjikan oleh Jenderal bintang dua ditubuh korps Bhayangkara itu akan segera diselidiki dan dijaga lebih ketat agar tak lagi terulang kasus yang sama.

“Kita akan telusuri, yang jelas dari laut. Jalur laut sudah kita endus, sudah lama juga, daerah Banten dan Jakarta juga,” jelasnya.**baca juga:1 Ton Sabu di Anyer Nilainya Rp1,5 T.**Baca juga: Polisi Ungkap Penyelundupan Sabu 1 Ton di Anyer.

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa pada saat penangkapan, terjadi perlawanan dari ke empat tersangka. Akibatnya, dua anggota polisi mengalami luka akibat ditabrak tersangka. Polisi pun mengambil sikap tegas dengan mengeluarkan tembakan yang mengakibatkan satu orang tersangka tewas.**Baca juga: Buwas: Sabu 1 Ton di Anyer Kado HANI 2017.

Empat orang pelaku bernama Lin Ming Hui, Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu, dan Hsu Yung Li. Sedangkan tersangka yang ditembak mati bernama Lin Ming Hui yang ditengarai sebagai bos penyelundupan narkoba jenis sabu tersebut.**Baca juga: Polisi Tembak Mati Penyelundup Sabu 1 Ton di Anyer.

Dua yang ditangkap hidup, antara lain, Chen Wei Cyuan dan Liao Guan Yu. Sementara yang kabur adalah Hsu Yung Li. Tersangka yang ditembak mati, menurut polisi, karena melawan saat mau ditangkap.(tmn)




Bandar Narkoba di Anyer ‘ Disikat ‘ dengan 24 Peluru

Mobil Innova yang digunakan pelaku.(ist)

Kabar6- Setidaknya terdapat 24 lobang peluru di badan mobil Innova warna Krem yang digunakan gembong narkoba, menandakan telah terjadi baku tembak antara petugas kepolisian dengan gembong narkoba asal Taiwan.

Bercak darah pun masih nampak meski telah ditutupi pasir di pos jaga pintu masuk Hotel Mandalika, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten.

Baku tembak terjadi lantaran ke empat gembong narkoba mencoba menabrak anggota kepolisian yang ingin menangkapnya. Sehingga sikap tegas terpaksa dilakukan oleh aparat.** baca juga:Buwas: Sabu 1 Ton di Anyer Kado HANI 2017.

“Satu dalam pengejaran dan satu kita ambil sikap tegas karena melawan. Ada juga yang melarikan diri dan anggota juga dilawan,” kata Irjen Pol M.Iriawan, Kapolda Metro Jaya, saat ditemui di lokasi penangkapan, Kamis (12/07/2017).

Selain untuk keselamatan petugas, sikap tegas itupun diambil agar barang bukti berikut tersangkanya tidak melarikan diri dan bisa ditangkap oleh kepolisian.

“Kalau tidak cermat barang bisa lewat. Anggota lecet ada dua orang, masih disini, di Cilegon, dibawa ke klinik,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Polda Metro Jaya bersama Polresta Depok yang bekerjasama dengan Kepolisian Taiwan menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu di Pantai Hotel Mandalika, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten.**baca juga:1 Ton Sabu di Anyer Nilainya Rp1,5 T.

Narkoba jenis sabu seberat satu ton dengan nilai Rp 1,5 triliun pun berhasil diamankan oleh petugas kepolisian.

Berdasarkan pantauan di lokasi, setidaknya ada 24 lobang peluru di sisi kiri mobil Innova warna krem yang plat nomor kendaraannya telah ditutupi oleh petugas kepolisian. Sedangkan bekas darah masih terlihat di dekat pos jaga gerbang masuk hotel Mandalika.(tmn)




Buwas: Sabu 1 Ton di Anyer Kado HANI 2017

Peringatan HANI 2017 di TMII Jakarta Timur.(foto:ntmc)

Kabar6-Terkait keberhasilan tim gabungan dalam pengungkapan kasus sabu 1 ton di Cilegon, Banten, secara tidak langsung menjadi kado besar bagi Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2017, yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) di Taman Mini Indonesia Indah, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (13/7/2017).

Kepala BNN Komjen Budi Waseso saat memperingati HANI mengatakan, hari ini Indonesia mendapatkan hadiah atas perayaan HANI 2017. Pasalnya, pengungkapan shabu seberat 1 ton berhasil digagalkan dari kawasan Anyer, Banten.** baca juga:1 Ton Sabu di Anyer Nilainya Rp1,5 T.

“Direktorat Narkoba Polda Metro beserta jajaran TNI, BNN beserta Bea Cukai, berhasil menangkap pemasok narkoba sebanyak 1 Ton,” kata Buwas.

Dikatakan Buwas, dalam menjaga wilayah kedaulatan NKRI dari ancaman masuknya narkoba, memang terbilang cukup sulit. Pasalnya, kondisi geografi Indonesia memungkinkan para pengedar untuk menyelundupkan Narkotika melalui jalur tikus.

“Namun,petugas yang pantang menyerah, terus berupaya untuk menutup akses para bandar memasukkan barang ke tanah air,” ujarnya.**baca juga:Polisi Tembak Mati Penyelundup Sabu 1 Ton di Anyer.

Dalam peringatan HANI 2017 itu, hadir  Menkopolhukam Wiranto, Ketua DPD Osman Sapta, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, serta Wakil DPRD DKI Abraham Lunggana (Haji Lulung). Sekitar 3.000 tamu undangan dari TNI/Polri, organisasi anti narkoba, serta unsur pemerintah dan instansi juga turut hadir dalam acara tersebut.

Acara HANI 2017 ini juga, BNN mengangkat tema Peran Aktif dan Pendayagunaan Seluruh Komponen dan Potensi Bangsa Dalam Menghadapi Keadaan Darurat Narkoba Menuju Indonesia yang Sehat.(Z/ntmc)