1

Semen Merah Putih Siap Dibangun di Kabupaten Lebak

Kabar6-Pabrik Semen Merah Putih di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak siap dibangun dengan nilai investasi lebih dari Rp 6 triliun.

Pabrik milik PT Cemindo Gemilang yang berdiri di atas lahan seluas 500 hektar ini akan memproduksi empat juta ton semen per tahun.

Semen Merah Putih mulai merealisasikan pabrik terintegrasi di Lebak sebagai bentuk dukungan terhadap program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dijalankan pemerintah Indonesia.

Pembangunan konstruksi fisik pabrik Semen Merah Putih ditandai dengan acara ground breaking yang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmi Faisal, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak pada Rabu (11/9/2013).

Hatta menyebutkan, saat ini kebutuhan semen di Indonesia baru mencapai 200 kilogram per kapita. Jumlahnya paling kecil di antara negara-negara di Asia, sementara pada tahun 2020 Indonesia membutuhkan lebih dari 300 kilogram per kapita.

Hatta menyambut baik kehadiran Semen Merah Putih yang mau berinvestasi di Indonesia.

“Karena saat ini kita memang masih kekurangan produksi semen, sehingga harga meningkat dan berimbas pada menurunnya pembangunan. Jadi jika produksi semen dalam negeri kita meningkat, tentu harga semen akan terkendali dan pembangunan juga akan meningkat,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Cemindo Gemilang Aan Selamat dalam keterangan persnya menjelaskan, dengan kapasitas 10.000 ton clinker per hari, pihaknya menargetkan dapat memproduksi sebanyak 4 juta ton semen per tahun dan dapat berkontribusi terhadap permintaan semen pada tahun 2015 yang akan mencapai 70 juta ton.

“Angka itu masih akan naik sebesar 10 persen setiap tahunnya. Jadi tanpa pembangunan pabrik-pabrik baru, di masa mendatang Indonesia akan kekurangan pasokan semen,” jelasnya.

Aan mengungkapkan, pabrik Semen Merah Putih merupakan proyek MP3EI satu-satunya di kawasan selatan Banten dengan nilai investasi lebih dari US$ 600 juta atau lebih dari Rp 6 triliun.

“Saya berharap proyek ini memiliki multiple effect secara ekonomi dan berdampak positif bagi daerah sekitar,” ujarnya.(bbs/jus)




Walikota Cilegon Ditagih Janji Kampanye Oleh Guru Honor

Kabar6-Janji Walikota Cilegon, Iman Aryadi yang akan mengangkat status pegawai honorer dilingkup Pemerintah Kota Cilegon, kini ditagih oleh ratusan pegawai honorer yang tergabung dalam Forum Komunikasi Guru Tenaga Honorer (FKGTH).

Hal itu mencuat begitu saja dari mulut pegawai honorer saat tengah digelarnya silaturahmi FKGTH di  Hotel Grand Mangku Putra, Kota Cilegon, Rabu (4/9/2013).

Salah seorang guru honorer dari Yayasan Wahda Alkhairiyah, Supriatin  mengatakan, dirinya sengaja menagih janji yang pernah disampaikan pak Walikota pada masa kampanye dulu.

“Saat kampanye dulu Pak Walikota janji, apabila menang dan jadi Walikota terpilih periode 2010-2015, guru honorer akan diberi SK Walikota. Makanya kami tagih janji tersebut,” ujar Supriatin.

Sementara, Supardi, pengurus FKGTH dari Kecamatan Grogol bahkan membeberkan betapa kecilnya honor yang diterima mereka saat ini. Satu bulan hanya Rp. 300 ribu.

“Ini sangat memperihatinkan bagi kelangsungan hidup kami. Katanya Cilegon kota dolar, tapi tenaga pengajarnya masih hidup dalam kemiskinan,” terangnya.

Sementara itu, Walikota Cilegon Iman Ariyadi mengatakan akan berkordinasi dengan dinas terkait perihal SK para tenaga Honorer tersebut.

“Bila peng SK an tenaga honorer tidak menyalahi aturan, maka saya siap menandatangani SK untuk guru honorer,” ujarnya.

Sedangkan untuk kenaikan besaran honorer, Iman mengaku semuanya sangat bergantung pada APBD Kota Cilegon.

“Sementara ini, kita akan melihat dari kemampuan APBD kita dulu. Kalau sudah APBD sudah naik, pasti besaran honor juga akan kita naikkan,” jelasnya.(rani)




Nunggu Istri Melahirkan, Motor Diparkir Raib

Kabar6-Apes dialami Supriyadi, warga Gerem Raya, RT 02/04, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Rabu (4/9/2013).

Pasalnya, jelang kelahiran putri ketiganya, Supriyadi juga harus menerima kenyataan pahit, sepeda motor yang terparkir di halaman klinik bersalin Bidan Sundari, di Jombang Kali, Kota Cilegon, juga ikut raib.

Menurut Supriyadi, kejadian berawal ketika dirinya menunggui istrinya yang dalam proses melahirkan di klinik bersalin Bidan Sundari.

Saat itu, Supriyadi memarkir sepeda motornya Suzuki Satria No. Pol A 3895 VZ di halaman klinik. Namun, saat akan pulang mengambil perbekalan bayi, sepeda motornya sudah raib.

“Sudah 2 hari ini saya menemani istri di klinik bersalin Bidan Sundari. Tapi hari ini, justru sepeda motor saya hilang. Anehnya, petugas jaga di areal parkir itu mengaku tidak tahu,” ujar Spriyadi.

Guna pengusutan lebih lanjut, kasus hilangnya sepeda motor itupun kemudian dilaporkanb Supriyadi ke Polres Cilegon. Supriyadi berharap, ada itikad baik dari pengelola klinik untuk mengganti kerugiannya.(rani)




Trayek Diserobot, Sopir Angkot Anyer-Cilegon Mogok Beroperasi

Kabar6-Puluhan supir angkot di Cilegon untuk jurusan Anyer-Cilegon mogok menarik penumpang. Aksi mogok berlangsung di empat titik hingga ratusan penumpang di sepanjang Annyer-Cilegon terlantar.

“Aksi mogok kami lakukan karena banyak angkot yang bukan trayek Cilegon-Anyer masuk jalur kami sehingga pendapatan kami mengalami penurunan. Kami biasa dapat Rp 250 ribu sehari, sekarang cuma Rp 100 ribu,” kata Agus Wahyudi, koordinator aksi, Rabu (28/8/2013).

Ia menyebutkan, angkot yang bukan trayek Anyer-Cilegon tersebut sudah beroperasi selama setahun. Pihaknya, kata Agus, sudah lapor ke Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten selaku badan yang mengeluarkan izin trayek, tapi belum ada tindakan hingga mereka melakukan aksi mogok.

Aksi mogok dilakukan di empat titik, yakni di depan PT Chandra Asri, Krenceng, Oktif, dan Pasar Anyer, berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga para calon penumpang terlantar.(bbs/jus)

Kabar6-Puluhan supir angkot di Cilegon untuk jurusan Anyer-Cilegon mogok menarik penumpang. Aksi mogok berlangsung di empat titik hingga ratusan penumpang di sepanjang Annyer-Cilegon terlantar.

“Aksi mogok kami lakukan karena banyak angkot yang bukan trayek Cilegon-Anyer masuk jalur kami sehingga pendapatan kami mengalami penurunan. Kami biasa dapat Rp 250 ribu sehari, sekarang cuma Rp 100 ribu,” kata Agus Wahyudi, koordinator aksi, Rabu (28/8/2013).

Ia menyebutkan, angkot yang bukan trayek Anyer-Cilegon tersebut sudah beroperasi selama setahun. Pihaknya, kata Agus, sudah lapor ke Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten selaku badan yang mengeluarkan izin trayek, tapi belum ada tindakan hingga mereka melakukan aksi mogok.

Aksi mogok dilakukan di empat titik, yakni di depan PT Chandra Asri, Krenceng, Oktif, dan Pasar Anyer, berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga para calon penumpang terlantar.(bbs/jus)

 




Cilegon Siap Bangun Pelabuhan Warnasari Senilai Rp 600 Miliar

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon akan segera membangun Pelabuhan Warnasari di atas lahan seluas 45 hektare di Kota Cilegon. Investasi yang akan dikucurkan mencapai Rp 600 miliar.

“Kota Cilegon tidak memiliki potensi alam selain laut, kalau ini bisa dimanfaatkan tentu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Cilegon,” kata Walikota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi, Senin (26/8/2013).

Diakui, terkait lahan yang akan dibangun pelabuhan, Pemkot Cilegon belum mengantongi Hak Pengelolaan Lahan (HPL) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

“HPL diurus, cuma belum jadi karena pengurusan itu butuh waktu yang lama. Tapi kalau terus menunggu HPL, rencananya enggak segera jalan dong,” ujar Iman.

Disebutkan, pihaknya telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Samudera Indonesia Tbk untuk membangun pelabuhan.

“Nota kesepahaman itu merupakan kerjasama pemanfaatan lahan Warnasari yang akan dikembangkan sebagai pelabuhan dengan cara kerjasama membangun, mengelola, dan mengoperasikan pelabuhan serta fasilitasnya,” jelas Iman.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Samudera Indonesia Masli Mulya mengatakan, perusahaannya berkomitmen menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Warnasari pada 2015.

“Kurang lebih kami membutuhkan Rp 600 miliar untuk membangun pelabuhan berikut fasilitasnya seperti pergudangan,” ujarnya.(bbs/jus)




Peringatan Letusan Gunung Krakatau, Besok Sirene Berbunyi di Cilegon

Kabar6-Selasa (27/8/2013) besok, bunyi sirene selama satu menit akan menandai peringatan meletusnya Gunung Krakatau di perairan Selat Sunda, Cilegon.

“Warga jangan panik, peringatan meletusnya Krakatau dengan korban sebanyak 36.417 warga Banten dan Lampung akan ditandai bunyi sirene pada pukul 10.02 WIB dari PT Krakatau Steel dan sejumlah industri di Cilegon,” kata Supriyadi, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rumah Hijau Kota Cilegon di Cilegon, Minggu (25/8/2013).

Ia menjelaskan, bunyi sirene hanya sebagai penanda peringatan 130 tahun meletusnya Krakatau di perairan Selat Sunda. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Walikota, Polres Cilegon, dan perusahaan setempat untuk membunyikan sirene atau alarm.

Letusan Gunung Krakatau pada 130 tahun lalu, kata Supriyadi, merupakan tragedi mengerikan, karena warga pesisir Banten dan Lampung menjadi korban.

“Letusan Gunung Krakatau tersebut disertai gelombang tsunami, terjadi pada tanggal 27 Agustus 1883 pukul 10.02 WIB. Saat itu abu vulkanik letusan gunung sampai ke Benua Eropa,” ujarnya.

Supriyadi berharap, dengan memperingati hari meletusnya Krakatau akan mengingatkan masyarakat untuk mencintai lingkungan.(ant/yps)




Cilegon Curi Perhatian Wakil Rektor Se-Indonesia

Kabar6-Sebanyak 25 wakil rektor Perguruan Tinggi Islam Negeri se-Indonesia menemui Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi.

Kedatangan rombongan wakil rektor yang di antaranya berasal dari Sumatera Barat, Jawa Timur, Papua, dan Kalimantan bertujuan untuk mengetahui dan belajar mengenai besarnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan honor guru Madrasah di Kota Cilegon.

“Meski usia KOta Cilegon masih terbilang muda, namun telah mampu menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai ratusan miliar,” kata DR. Zakaria Safei, Mpd, Wakil Rektor III STAIN Maulana Hasanudin Banten kepada wartawan di Rumah Dinas Walikota, Selasa (20/8/2013).

Zakaria mengemukakan, ia ingin belajar mengenai honorer yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon kepada guru madrasah. Menurutnya, di daerah lain honor seperti itu belum ada.

“Kami juga ingin mengetahui sejauh mana keberadaan industri dalam menopang kesejahteraan masyarakat Kota Cilegon,” ujarnya.

Tb Iman Aryadi selaku tuan rumah menyambut baik kedatangan para wakil rektor. “Sungguh suatu kehormatan bagi Pemkot Cilegon atas kunjungan para akademisi pencetak generasi penerus khususnya di bidang keagamaan,” sambut Walikota.

Sekretaris Daerah (Sekda) Cilegon Abdul Hakim Lubis yang mendampingi Walikota mengatakan, kunjungan para wakil rektor bermula dari kegiatan Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (Pionir) di Serang, Banten.

“Para wakil rektor memilih berkunjung ke Kota Cilegon karena Walikota merupakan alumnus salah satu Perguruan Tinggi Islam Negeri, selain itu mereka juga sekaligus ingin belajar soal keberhasilan di Kota Cilegon,” terang Abdul Hakim Lubis.(bbs/yps)




Mancing Bersama Ala Tagana Banten & Warga Jiput

Kabar6-Tabur ikan, kemudian mancing bersama. Itulah wujud kebersamaan yang dilakukan Tagana Banten dengan warga Kampung Jiput, Desa Jiput, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (19/8/2013).

Aksi mancing bersama di Sungai Cikabul ini juga digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 68, setelah sebelumnya elemen Tagana dan warga bergotong royong membersihkan Sungai sebelum ditaburi ikan.

Ya, tak kurang dari 700 ekor ikan dari berbagai jenis ditabur pihak panitia ke dalam Sungai Cikabul. Mulai dari jenis ikan lele, nila hingga ikan mas.

“Hari ini, seluruh warga gembira. Bahkan kegembiraan berlangsung sepanjang hari ini, karena acara yang digelar sejak pagi, baru berakhir pada sorenya,” ujar Opic Taufik, panita penyelenggara.

Sementara, Wakil Kordinator Tagana Banten A. Dadan Suryana mengatakan, momen kebersamaan dalam nuansa HUT Kemerdekaan ini, diharapkan bisa semakin menumbuhkan semangat gotong royong dan solidaritas diantara warga.

“Kita nikmati kelestaian lingkungan dan ekosistem alam yang damai, sehat dan bersih. Ketika masyarakat mampu menjaga lingkungannya dari sampah yang menutupi sungai, maka habitat ikan juga akan tumbuh dan berkembang,” paparnya.(rani)




Di Cilegon, Pedagang Diduga Jual Daging Berformalin

Kabar6-Petugas Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan, dan Dinas Perdagangan Kota Cilegon, kemarin melakukan razia daging di pasar tradisional. Sejumlah pedagang diduga menjual daging mengandung zat formalin.

Petugas Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan, dan Dinas Perdagangan Kota Cilegon mengimbau masyarakat untuk mewaspadai beredarnya daging glonggongan serta daging busuk yang dicampur dengan daging segar.

Petugas yang melakukan razia daging sapi, kerbau, dan kambing di sejumlah pasar tradisional pada Selasa (30/7/2013), menemukan daging campuran, yakni daging segar dicampur dengan daging yang nyaris busuk. Selain itu, juga ditemukan adanya daging yang mengandung formalin.

Jelang Lebaran, peredaran daging glonggongan diperkirakan akan meningkat. Untuk itu, masyarakat diminta untuk berhati-hati saat membeli.(bbs/jus)




Waspada Titik Rawan Arus Mudik Lewat Cilegon

Kabar6-Kepala Bagian Operasi Polres Cilegon Banten Kompol Agus Nugraha mengatakan, pemudik yang melintasi wilayah Cilegon diharapkan mewaspadai titik rawan macet, rawan tindak kejahatan, dan rawan kecelakaan lalu lintas.
“Titik rawan macet berada di wilayah Cilegon Timur di seputaran Segitiga Emas. Kemacetan terjadi selain karena berdekatan dengan pintu tol juga karena ada terminal baru Seruni,” kata Kompol Agus Nugraha kepada pers, Senin (29/7/2013).
Disebutkan, sekalipun Polres Cilegon menempatkan personel kepolisian dan pos polisi di pertigaan Segitiga Emas, Teminal Seruni, dan jalan ,enuju ke arah kota, pemudik diharapkan tetap waspada. Pasalnya, pintu tol yang berdekatan dengan Segitiga
Emas memiliki jalan yang relatif sempit. Kendaraan pun kerap mengantre di mulut pintu tol yang membuat penumpukan kendaraan.
“Penyebab kemacetan juga terjadi karena adanya pusat perbelanjaan dan keramaian masyarakat, apalagi bila ditambah dengan jumlah pemudik,” ujarnya.
Sementara mengenai titik rawan kejahatan, sebut Agus, yang paling perlu diperhatikan adalah ketika pemudik berada di Pelabuhan Merak.
“Di pelabuhan masih rawan hipnotis, copet, dan janggal,” ungkap Agus.(bbs/yps)