1

Tol Tangerang-Merak Minta Tumbal, 3 Tewas 8 Luka-luka

Kabar6-Dua musibah kecelakaan terjadi di Tol Tangerang-Merak, Selasa (4/12). Dalam musibah itu, 3 orang tewas dan 6 lainnya menderita luka-luka.

Kecelakaan pertama terjadi di KM 93, menimpa mini bus travel Daihatsu Luxio B 1358 PFI mengangkut 8 penumpang. Satu penumpang wanita berusia sekitar 50, belum diketahui namanya tewas dalam perjalanan menuju RS Krakatau Medika (RSKM) Kota Cilegon.

Diperoleh keterangan, mini bus Luxio, dikemudikan Rangga, 23, mengangkut Agus, 21, Purwadi, 21, Parman, 64, Semi, 57, Paimin, 67, dan seorang wanita belum diketahui namanya, meluncur dari arah Jakarta menunju Lampung. Diduga, sopir ngantuk, kendaraan travel ini oleng lalu  menghantam guard drill hingga terjungkal.

Selang satu jam kemudian, terjadi  tabrakan beruntun yang melibatkan 3 kendaraan berat  di KM 91. disekitar Kel. Panggung Rawi, Kota Cilegon.

Dalam tabrakan beruntun ini tercatat 2 penumpang tewas, dan 2 lainnya mengalami luka berat. Korban tewas diketahui bernama Nopal, 19, dan Nasrul, 22, warga Kab. Serang. Jenazah Nasrul dan 2 korban luka berat dilarikan ke RSKM Kota Cilegon. Sementara itu, mayat Nopal yang tertusuk paku bumi dilarikan ke RSUD Serang.

Awal kejadian, truk tronton B 9596 ML dikemudikan Syamsul, 23, menabrak bagian belakang truk trailier B 9059 UZ mengangkut paku bumi yang mengalami pecah ban.

Begitu menghatam trailer, dari arah belakang tronton yang dikemudikan Syamsul ini ditabrak truk Fuso BE 9455 CA. Akibat tabrakan ini dua penumpang tewas mengenaskan. Korban yang tewas dan luka-luka dievakuasi petugas PJR Induk Serang Timur dan patroli PT Marga Mandala Sakti.

Penyebab kecelakaan ini masih diselidiki petugas Lakalantas Polda Banten.Namun berdasarkan hasil sementara yang didapat polantas, kecelakaan ini akibat pengendara kurang antisipasi.(pk/sak)

 




Operasi Pekat, Polisi Jaring 34 WTS di Warem

Kabar6- Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang dilancarkan Polres Cilegon berhasil menjaring  34 wanita malam  di warung remang-remang (warem) yang berjejer di sekitar gerbang Tol Cilegon Timur, tepatnya di Terminal Bayangan Jalan Bojonegara, Rabu (21/11) dinihari.

Kabar6-Dari ke 34 wanita malam itu sebagian besar berusia muda, 17 hingga 23 tahun. Sebelum diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cilegon untuk diberikan pembinaan dan keterampilan, puluhan wanita malam ini dikumpulkan di halaman Mapolres Cilegon untuk didata.

Polisi gabungan  dari Satuan Intelkam, Reskrim dan Sabhara juga  mendatangi tempat hiburan malam yang telah dilarang beroperasi oleh Pemkot Cilegon. Namun,  petugas menemukan hampir seluruh tempat hiburan di kota itu tetap membuka usahanya.

Bahkan Hotel Regent malam itu menggelar DJ party, padahal tempat hiburan tersebut dilarang beroperasi. Di tempat hiburan itu, sejumlah pengunjung yang tak punya KTP diangkut ke mapolres.

Kasubag Operasional Polres Cilegon, Iptu  Dedi Rudiman mengatakan, operasi tersebut merupakan kegiatan cipta kondisi mengamankan ketertiban dari penyakit masyarakat. “Dalam razia malam ini kami memfokuskan minuman keras dan wanita malam,” kata Iptu Dedi usai melaksanakan operasi.(pk/sak)

 




Naik Motor, Gadis ABG Tewas Terlindas Truk Trailer

Kabar6- Gadis ABG tewas terlindas truk trailer B 9473T EH  di Jalan Raya Cilegon-Anyer, tepatnya di Lingkungan Kalentemu, Kel. Samangraya, Kec. Citangkil, Kota Cilegon, Selasa (23/10) sekitar 21:00 WIB.

Korban  belum diketahui namanya berusia sekitar 15 tahun, mengendarai motor  Yamaha Mio yang belum terdapat  plat nomornya itu. Sementara itu,   ciri-ciri korban  rambut panjang, mengenakan celana jeans putih, dan kaos.

Diperoleh keterangan, motor yang dikendarai gadis ABG tersebut meluncur  dari arah Ciwandan menuju Kota Cilegon. Pada saat itu kondisi lalu lintas di jalan sekitar cukup padat karena sedang ada perbaikan jalan dan seluruh kendaraan melaju dengan kecepatan rendah.

Tiba-tiba korban mencoba mendahului kendaraandi depannya dengan kecepatan yang cukup kencang. Namun,  saat menyalip d depanya  ada tumpukan tanah perbaikan jalan Sat itu, korban berusaha mengerem secara mendadak. Aklibatnya,   motor terbalik dan korban  terpental masuk ke dalam kolong truk trailer yang dikemudikan Dadang,45, lalu terlindas.

Melihat peristiwa itu, warga langsung mencoba menyelamatkan korban, namun korban suda tewas di lokasi kejadian. Warga mengamankan sopir truk lalu diserahkan ke polisi. Jenazah korban dikirim ke kamarjenazah RS. Krakatau Medika (RSKM) Cilegon. (sak)




Truk Tronton Tabrak Pohon di Tol, Sopir Tewas Tergencet

Kabar6- Sebuah truk tronton nopol BK 9924 CH menabrak pohon di tepi jalan Tol Tangerang – Merak KM 91, tepatnya di Gedong Dalem, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Senin (22/10).

Akibat kejadian itu, supir truk Ulil Albab,25,warga Kec. Cikande, Kab. Serang tewas terjepit truk yang dikemudikannya hingga ringsek. Polisi menduga penyebab ekcelakaan itu akibat sopir mengantuk.

Menurut keterangan, truk melaju kencang dari arah Jakarta menuju Merak. Di lokasi kejadian, tiba-tiba truk t oleng ke kiri jalan hingga akhirnya terperosok ke selokan. Truk baru berhenti setelah menabrak pohon di sisi jalan. Akibat benturan keras, bagian depan truk ringsek menjepit tubuh sopir.

Akibat peristiwa tersebut, arus lalulintas di jalan tol sekitar lokasi  terganggunggu akibat para pengguna jalan melaju pelan karena melihat proses evakuasi tubuh korban yang terjepit.

Petugas Rescue PT Marga Mandala Saksi (MMS) serta PJR Induk Serang Timur nampak kesulitan mengevakuasi korban, karena terhalang puing-puing badan truk yang menjepit tubuh korban.

Selama dua jam, akhirnya tubuh spir malang itu berhasil dievakuasi lalu dikirim ke rumah sakit terdekat.

Kepala Induk PJR Induk Serang, AKP Arief Sugihartono mengatakan kecelakaan tunggal ini masih diselidiki penyebabnya. Namun, kecelakan itu terjadi diduga sopir ngantuk. (sak)




55 Imigran Afganistan dan Pakistan Diserahkan ke UNHCR

Kabar6- Kantor Imigrasi Kota Cilegon mengirim  55 imigran asal Afganistan dan Pakistan ke Rumah Detensi Imigrasi (rudenim) ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, setelah lebih dari sebulan ditampung di Hotel Ferry Merak, Kota Cilegon.

Ke 55 imigran itu selanjutkan akan diserahkan ke Badan Pengungsian Perserikatan Bangsa Bangsa atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan  International Organization for Migration (IOM).

Kepala Kantor Imigrasi Kota Cilegon, MT Satiawan mengatakan, pemindahan imigran yang ditangkap di sekitar perairan Pulau Panaitan, Kabupaten Lebak, pada Jumat, 31 Agustus 2012 lalu itu dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama sebanyak 23 orang dan tahap kedua dikirimkan sebanyak 32 orang.

“Jadi sudah tidak ada lagi imigran yang menginap di Hotel Ferry Merak. Seluruh imigran sudah kami kirim ke rudenim Tanjung Pinang,” ujar MT Setiawan, Selasa (2/10).

Puluhan imigran itu selanjutnya  dibawah kewenangan UNHCR dan IOM. “Sekarang  bukan kewenangan kita lagi, tapi kewenangan UNHCR dan IOM. Selama di Cilegon, kami sudah perlakukan mereka dengan baik,” tuturnya.

Tim gabungan dari Ditpolair Polda Banten dan Mabes Polri serta Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil menyelamatkan 57 imigran. Namun, satu orang imigran ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.

Puluhan Imigran asal Afganistan dan Pakistan tersebut dievakuasi ke Pelabuhan Indah Kiat dengan menggunakan kapal Enggano dan Basarnas.
Mereka hendak menuju Kepulauan Christmas, Australia. Namun nahas kapal yang mereka tumpangi bocor dan akhirnya mereka terombang-ambing selama satu hari. (pk/sak)




Ratusan Massa Dari Sejumlah Elemen Tuntut Kapolres Cilegon Dicopot

Kabar6-Ratusan masa dari berbagai elemen masyarakat  tergabung dalam Forum Masyarakat Cilegon (Formaci), Selasa (2/10/2012), melakukan aksi demo menuntut AKBP Umar Surya Fana dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Cilegon.

Aksi unjuk rasa, selain didepan Mapolres Cilegon,  juga dilakukan didepan gedung DPRD Cilegon dan kantor Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Cilegon.

Masa terbagi dalam dua arah kedatangan,datang dari Masjid Agung Kota Cilegon, sementara ratusan masa lainnya datang dari arah ADB PT Krakatau Steel (KS)  melakukan Long March. Mereka berte,i dan  berkumpul di depan  Mapolres Cilegon di Jalan Jenderal Sudirman.

Dalam aksinya massa melempar telur busuk yang diarahkan ke foto Umar S Fana serta membakar keranda mayat. Mereka menilai keranda tersebut  sebagai simbol matinya netralitas dan profesionalisme pihak kepolisian atas penjagaan aksi demo yang dilakukan masa di Kantor Walikota Cilegon. Dalam demo tersebut,  fasilitas pemkot rusak, pada (25/9) lalu.

Korlap Formaci, Arif Rahman mengatakan, Kapolres Cilegon, Umar Surya Fana agar  segera pergi dari Kota Cilegon. Menurutnya, Umar tidak pantas memimpin kepolisian di kota industri ini, karena selama menjabat kapolres tidak memberikan kenyamanan dan keamanan terhadap masyarakat.

Hal itupun terbukti pada saat adanya unjuk rasa dari elemen masyarakat bebarap waktu lalu, fasilitas pemkot rusak. “Lebih dari itu Kapolres juga telah melakukan provokasi terjadinya anarkis aksi unjuk rasa pada 25 September lalu,” kata Arif.

Pihaknya meminta agar kapolres segera pindah dari Kota Cilegon. “Umar Surya Fana harus angkat kaki sekarang juga dari Cilegon,” teriaknya.

Sementara itu, menurut informasi Kapolres Cilegon, AKPB Umar Surya Fana  sebetulnya sejak dua minggu yang lalu sudah dipindahkan ke Garut, Jawa Barat. Hanya saat ini  tinggal menunggu serah terima saja. (pk/sak)

 




Gunung Anak Krakatau Meletus, Warga Panik

Kabar6-Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda meletus. Lava Pijar dengan ketinggan 200 hingga 300 keluar dari perut gunung yang pernah menghebohkan dunia 1883 ini. Gempa tremor yang disebabkan letusan hingga Senin (3/9) masih dirasakan sepanjang pesisir Pantai Anyer, Kab. Serang hingga Pantai Labuan, Kab. Pandeglang.

“Akibat letusan dan gempa tremor, kaca-kaca rumah ataupun bangunan lainnya di sepanjang Pantai Anyer dan Labuan bergetar,” terang Anton Pripambudi, petugas pemantaun GAK di Pasauran, Kec. Cinangka, Kab. Serang kepada wartawan, Senin (3/9).

Menurut Anton, letusan GAK terjadi sejak Minggu (2/9) sekitar pukul 11:30. “Tadi malam terlihat jelas lontaran lava pijar dengan ketinggian kurang lebih 200-300 meter dari puncak secara menerus. Lontaran lava pijart masih terjadi sampai sekarang. Gempa-gempa dan letusan juga masih terekam di pos pemantauan,” jelas Anton.

Meski terjadi kenaikan aktifitas, namun letusan Anak Krakatau tidak akan menyebabkan tsunami. petugas pemantaun GAK di Pasauran, Kec. Cinangka, Kab. Serang, mengimbau agar masyarakat di pantai Banten dan Lampung agar tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa. “Kami menghimbau kepada wisatawan ataupun nelayan agar tidak mendekati GAK dalam radius 1 km dari titik letusan,” tegas Anton seraya menambahkan  status  GAK waspada level 2. (pk/sak)




Kapal Tenggelam, 55 Imigran Gelap Ditemukan di Perairan Pandeglang

Kabar6- Puluhan imigran asal Timur Tengah yang dikabarkan kapalnya  tenggelam di Samudera Hindia, Rabu (29/8) lalu, berhasil ditemukan tim gabungan Basarnas  dan Direktorat Polair Polda Banten dalam kondisi selamat di sekitar perairan Pulau Panaitan, Kab. Pandeglang, Jum’at(31/8).

“Sudah kita temukan k 55 warga asing. Ada di antaranya dalam keadaan sakit. Mereka seluruhnya kondisi baik,” terang Direktur Polair Polda Banten, Kombes Pol Budi Hermawan kepada wartawan , Jum’at (31/8).

Menurut Kombes Budi, imigran ini untuk sementara akan dibawa dan ditampung  di Pelabuhan Indah Kiat Merak. “Karena ada beberapa di antaranya yang sakit, kemungkinan mereka akan mendapat perawatan,” ujar Budi.

Terkait jumlah imigran yang dilaporkan sebanyak 150 orang, Kombes Budi, belum dapat memastikan. “Jumahnya belum tahu, karena kami belum dapat meminta keterangan dari mereka yang selamat. Tapi tim SAR akan terus mencari korban yang belum ditemukan,” tegasnya.

Sebelumnya, dilaporkan Kapal motor  mengangkut sekitar 150 imigran gelap, Rabu (29/8) pagi, tenggelam di sekitar Samudera Hindia tepatnya di sekitar perairan Pulau Panaitan, Kabupaten Pandeglang.

Tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Ditpolair Polda Banten setelah mendapat laporan segera meluncur ke lokasi kejadian tidak menemukan tanda-tanda adanya kapal tenggelam di sekitar, Namun, di lokasi yang dilaporkan Direktorat Polair Polda Banten yang mengerahkan KP Enggano 5015 dan Basarnas mengerahkan 2 helikopter waktu itu tidak menemukan tanda-tanda ada kapal tenggelam.

Namun pencarian terus dilakukan, dan akhirnya petugas menemukan 55 imigran asal Timur Tengah itu ditemukan di sekitar perairan Pulau Panaitan, Kab. Pandeglang, dalam keadaan selamat.(pk/sak)




Dirpolair Polda Banten:Tidak Ditemukan Kapal Tenggelam

Kabar6-Pencarian kapal motor yang mengangkut 150 imigran yang dikabarkan tenggelam di Perairan Pulau Panaitan, Pandeglang dihentikan. Pasalnya tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Ditpolair Polda Banten tidak menemukan tanda-tanda adanya kapal tenggelam di sekitar lokasi yang dilaporkan. Dalam pencarian ini Direktorat Polair Polda Banten mengerahkan KP Enggano 5015 sedangkan Basarnas mengerahkan 2 helikopter.

Diberitakan sebelumnya,  kapal yang mengangkut imigran ini tenggelam di sekitar 15 kilometer, perairan Pulau Panaitan, Kabupaten Pandeglang, atau diposisi berada dititik koordinat 06 drajat 46.445 – 105.05.15. Diduga imigran gelap yang kerap kali melintasi jalur laut Baten Selatan ini berencana menuju Christmas Island di Australia untuk mendapatkan suaka politik.

Direktur Kepolisian Perairan (Dir Polair) Polda Banten, Kombes Pol Budi Hermawan ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kabar yang diterima polisi . “Kita sudah kerahkan anggota ke lokasi, namun tidak ditemukan adanya kapal yang tenggelam,” ungkap Budi Hermawan saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (29/8).

Menurut Kombes Pol Budi, selain menerjunkan anggotanya, pencarian juga melibatkan tim Badan SAR Nasional (Basarnas) dengan mengerahkan kapal KP Enggano. “Pencarian lewat udarapun kami lakukan dengan menggunakan 2 helikopter. Karena tidak ditemukan adanya kapal tenggelam, anggota kami perintahkan untuk kembali,” ujarnya.(pk/sak)

 




Kapal Bawa Imigran Gelap Dikabarkan Tenggelam di Perairan Pandegelang

Kabar6-Kapal motor  mengangkut sekitar 150 imigran gelap, Rabu (29/8) pagi, dikhabarkan tenggelam di sekitar Samudera Hindia tepatnya di sekitar perairan Pulau Panaitan, Kabupaten Pandeglang.

Belum diketahui penyebab tenggelamnya  kapal motor tersebut dan adanya korban jiwa .Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) dan petugas Ditpolair Polda Banten saat ini masih dalam perjalan menuju lokasi kapal tenggelam.

Direktur Operasi Basarnas, Sunarbowo mengatakan, informasi yang diterima bahwa kapal imigran tersebut hancur dihantam gelombang tinggi.  Menurut informasi yang kami dapatkan kapal dalam kondisi hancur,” kata Sunarbowo, kepada wartawan di Pelabuhan Indah Kiat Pulp and Paper Merak, Rabu (29/8) siang.

Diperoleh keterangan, kapal yang mengangkut imigran ini tenggelam di sekitar 15 kilometer, perairan Pulau Panaitan, Kabupaten Pandeglang, atau diposisi berada di titik koordinat 06 drajat 46.445 – 105.05.15.
Diduga imigran gelap yang kerap kali melintasi jalur laut Baten Selatan ini berencana menuju Christmas Island di Australia untuk mendapatkan suaka politik.(pk/sak)