Tukang Ikan Cabuli Bocah SD di Cilegon

Kabar6-Aksi kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur kiranya masih menjadi momok menakutkan bagi para orangtua di Tanah Jawara, Banten.

Setelah aksi kekerasan seksual yang terjadi di sejumlah wilayah di Banten, kini aksi serupa juga menimpa MY (10), bocah kelas IV SD, di Kampung Pengoreng, Desa Mangunreja, Kecamatan Puloampel, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (2/5/2015)

Gadis mungil ini menjadi korban pencabulan HS, seorang pedagang ikan keliling, yang merupakan tetangga sebelah rumah korban.

Kasus itu sendiri terungkap dari kecurigaan ibu korban, saat mendapati anaknya mengeluh sakit pada bagian kemaluan. ** Baca juga: Ini Bantuan dari DKI Jakarta ke Tangerang Raya


Awalnya, MY menolak menceritakan apa yang dialaminya. Namun, setelah berulangkali didesak, akhirnya MY buka suara juga.

Dan, pengakuan MY sontak membuat ibunya kaget bukan kepalang. Terlebih, saat MY menyebut nama HS sebagai pelakunya.

Tidak terima dengan kejadian itu, orangtua korban akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Cilegon.

Penyidik Unit PPA Polres Cilegon, Briptu Aryo Budiwijaksono mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil visum untuk memastikan apakah korban benar mengalami pencabulan.(bbs/tom migran)




Ini Pengakuan TNL AL Gadungan Penipu di Polsek Pulomerak

Kabar6-Aksi penipuan yang dilakukan Antoni wahyudi (42), TNI AL Gadungan, yang kini diamankan petugas Polsek Pulomerak, kiranya bermotif urusan perut.

Pasalnya, dalam keseharian Antoni adalah pengangguran yang terkadang menjadi calo bus di Terminal Senen, Jakarta Pusat.

“Barang-barang korban itu saya jual, dan uangnya sudah habis buat kebutuhan hidup di Jakarta,” ujarnya saat diperiksa di Mapolsek Pulomerak, Cilegon, Banten, Rabu (29/4/2015).

Ditanya jumlah korban yang sudah ditipunya, Antoni mengaku sudah empat orang. “Tiga perempuan dan satu laki-laki,” ujarnya.

Antoni juga mengaku, bila dia lebih menyasar wanita untuk dijadikan korban, karena relatif lebih mudah. sedangkan seragam TNI AL dibelinya di sebuah toko dibilangan Jakarta.

Kapolsek Pulomerak, Kompol Wiwin Setiawan mengatakan, Antoni diringkus saat berupaya melarikan diri menggunakan bus di Tol Cilegon Barat. **Baca juga: Begini Pengakuan TNL AL Gadungan Penipu di Polsek Pulomerak.

“Sekarang pelaku masih kami mintai keterangan lebih lanjut, guna mencari tahu motif dibalik aksi kejahatan tersebut,” ujar Kapolsek.(bad)




Begini Aksi TNI AL Gadungan Bikin Hati Wanita Meleleh

Kabar6-Kharisma seorang TNI berseragam, kiranya cukup untuk membuat hati seorang wanita “meleleh” dan klepek-klepek. Apalagi, bila TNI tersebut mengaku bertugas sebagai anggota pasukan khusus.

 

Setidaknya, hal itu diakui oleh Susi Rahmawati (22), gadis warga Lingkungan Sawah, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Cilegon, Banten, Rabu (29/4/2015). ** Baca juga: Tipu Wanita, TNI AL Gadungan Ditangkap Polsek Pulomerak

 

Namun karena kecerobohannya, gadis ini justru menjadi satu dari tiga wanita yang menjadi korban penipuan Antoni wahyudi (42), TNI AL Gadungan, yang kini telah diamankan petugas Polsek Pulomerak.

 

“Saya kenal pelaku di dalam bus, satu setengah bulan lalu. Dia ngaku anggota TNI. Sejak itu, kami sering komunikasi lewat telepon, hingga akhirnya bertemu di Merak,” ujar Susi.

 

Sejak itu, keduanya pun semakin akrab. Hingga, Antoni menunjukkan kartu identitas TNI AL miliknya, dengan posisi tugas di Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) Cilandak.

 

Tak pelak, hal itu membuat hati Suci meleleh. Hingga, saat sang don juan meminjam sepeda motor berikut tiga buah handphone miliknya, Susi tak kuasa menolak.

 

Namun, setelah sepeda motor dan handphone dibawa, pelaku justru menghilang. Jangankan muncul, kabar pun tak lagi diterima Susi. Hingga akhirnya Susi sadar bila dirinya telah tertipu, dan melaporkan kejadian itu ke polisi.

 

Kapolsek Pulomerak, Kompol Wiwin Setiawan, mengatakan Antoni diringkus saat berupaya melarikan diri menggunakan bus di Tol Cilegon Barat. ** Baca juga: Pemkot Tangerang Didemo Warganya

 

“Sekarang pelaku masih kami mintai keterangan lebih lanjut, guna mencari tahu motif dibalik aksi kejahatan tersebut,” ujar Kapolsek.(bad)




Tipu Wanita, TNI AL Gadungan Ditangkap Polsek Pulomerak

Kabar6-Seorang pria yang mengaku-ngaku anggota TNI Angkatan Laut (AL), diringkus petugas Polsek Pulomerak, Kota Cilegon, Banten, Rabu (29/4/2015).

 

TNI AL Gadungan bernama Antoni wahyudi (42) itu diringkus setelah sukses menipu empat wanita dengan total kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

 

Kapolsek Pulomerak, Kompol Wiwin Setiawan, mengatakan Antoni diringkus saat berupaya melarikan diri menggunakan bus di Tol Cilegon Barat.

 

Dari hasil pemeriksaan, kata Kapolsek, terungkap bila korban yang ditipu berjumlah empat orang. Modusnya, mendekati korban dengan mengaku-ngaku sebagai anggota TNI AL yang bertugas di Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) Cilandak.

 

Dan, begitu korban percaya, pelaku mulai beraksi dengan meminjam barang berharga milik korban, seperti sepeda motor hingga telepon genggam. Kemudian, barang-barang tersebut dijual pelaku. ** Baca juga: Presiden Bujuk Buruh Tangerang Rayakan May Day Positif

 

“Sekarang pelaku masih kami mintai keterangan lebih lanjut, guna mencari tahu motif dibalik aksi kejahatan tersebut,” ujar Kapolsek.(bad)




Satpol PP Bongkar Ratusan Bangli di Pulomerak

Kabar6-Ratusan bangunan di lingkungan Sukajadi, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten, dibongkar paksa petugas Satpol PP setempat, Rabu (29/4/2015).

 

Pembongkaran paksa dilakukan dengan pengawalan aparat TNI, karena keberadaan bangunan dianggap melanggar aturan perizinan wilayah setempat alias bangunan liar (bangli).

 

Meski tidak ada perlawanan berarti dari pemilik bangunan, namun tak urung aksi “main bongkar” yang dilakukan Satpol PP diprotes pemilik bangunan.

 

Terlebih, pemilik bangunan mengaku rutin membayar uang keamanan Rp10 ribu kepada pengurus RT wilayah setempat. ** Baca juga: Pabrik Obat di BSD Palsukan Izin Depkes

 

“Harusnya ada pemberitahuan terlebih dahulu. Bukan langsung main bongkar begitu saja. Saya tidak terima, karena saya cari makan di sini,” ujar Mulyana, salah seorang pemilik bangunan yang dibongkar.

 

Terpisah, Kasi Penegak Perundang-undangan Satpol PP Kota Cilegon, Chaerul Hasan, membantah bila pihaknya disebut melakukan pembongkaran tanpa teguran terlebih dahulu.

 

“Jauh hari kita sudah berikan surat teguran kepad apemilik bangunan. Justru pembongkaran paksa ini dilakukan, karena mereka membandel,” tegasnya.

 

Menurut Chaerul, selain tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Keberadaan bangunan liar itu juga telah melanggar Perda K3.(ari/bad)




Polisi Tanam Terumbu Karang di Perairan Tanjung Lesung

Kabar6-Jajaran Polda Banten bersama Polair menanam terumbu karang di 63 titik perairan Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Selasa (28/4/2015).

Ini dilakukan agar habitat ikan di laut Banten tetap terjaga keberadaannya, serta bukti peran Polri menjaga kelestarian lingkungan.

“Pemerintah tidak bisa menjaga lingkungan sendirian. Peran kita semua menjaga kelestarian lingkungan,” kata Kapolda Banten, Brigjen Pol Boy Rafli Amar.

Sedianya, kata Boy, Indonesia memiliki Undang-undang (UU) lingkungan hidup, perikanan, hingga konserfasi sumber daya alam dan hayati. Dimana semua polisi merupakan aparat penegak hukum.

Namun aparat kepolisian melakukan penegakan hukum hanya pada langkah terakhir saja. Dimana, langkah persuasif dengan melakukan sosialisasi untuk mengajak masyarakat menjaga alam, baik terumbu karang ataupun hutan, merupakan langkah awal dan yang utama.

“Jangan kita menunggu masyarakat kita melakukan pelanggaran hukum baru kita berbuat. Tapi sebelum masyarakat melakukan pelanggaran kita harus berbuat untuk mengajak masyarakat menjaga lingkungan,” jelasnya.(tmn/din)

**Baca juga: Diprotes Ulama, Jokowi Tetap Resmikan KEK Tanjung Lesung.




Pesta Sabu, Kakak Beradik Pedagang Akik Ditangkap Polres Cilegon

Kabar6-Terjerat narkoba jenis sabu, kakak beradik pedagang batu akik diringkus petugas Polres Cilegon, Banten.

Kakak beradik yang diketahui bernama Ahmad Bilal (32) dan adiknya Ahmad Rizal (31), ditangkap polisi saat sedang berpesta sabu di kamar hotel di bilangan Anyer.

Kasat Narkoba Polrea Cilegon, AKP Wahyu Diana mengatakan, kedua pelaku merupakan warga Kampung Rahayu, Desa Anyer, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Dimana Bilal merupakan residivis, karena pernah mendekam di penjara karena kasus yang sama dan baru bebas pada akhir 2014 lalu.

“Jadi modusnya begini, keduanya menghubungi pengedar. Setelah mentransfer uang, maka pengedar akan menaruh narkoba di tempat yang telah disepakati sebelumnya,” tegasnya Sabtu (25/4/2014).

Atas perbuatannya, kedua pelaku terancam jeratan Pasal 114 ayat 1 dan atau pasal 112 ayat 1 Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman minimal 5 tahun kurungan penjara. **Baca juga: LSM Hijab Khawatirkan Status LH di Kabupaten Tangerang.

Sementara, Ahmad Bilal mengaku sengaja merayu adiknya, Ahmad Fauzi, untuk mengkonsumsi shabu agar tak mengadu kepada orangtuanya.(tmn/din)

 




Cuaca Selat Sunda Buruk, Kapal Sulit Bersandar

Kabar6-Cuaca buruk yang melanda Selat Sunda dalam dua hari terakhir ini, mengakibatkan kapal sulit bersandar di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon.

 

“Cuaca Selat Sunda buruk. Kapal penyeberangan kesulitan sandar maupun berangkat,” kata Humas ASDP Cabang Merak, Mario S Utomo, saat dihubungi melalui blackberry messenger, Jumat (24/4/2015).

 

Buruknya cuaca di Selat Sunda tersebut diduga karena hujan disertai angin kencang yang kerap turun di Kota Cilegon dan sekitarnya.

 

“Ketinggian ombak sekitar dua sampai tiga meter,” terangnya. ** Baca juga: Gagarin Pede Gaet Putri Indonesia 2011 Maju di Pilkada

 

Karena kapal sulit bersandar, akibatnya antrean untuk berlabuh memakan waktu yang cukup lama, sehingga kapal harus bersabar menunggu antrean di tengah laut.

 

“Kalo antre harus liat dulu berapa kapal yang operasi. Yang jelas ada keterlambatan waktu kedatangan sama keberangkatan,” tegasnya. (din/tmn)




Prostitusi Online Juga Merebak di Kota Cilegon?

Kabar6-Kiranya, pekerjaan serupa Deudeuh Alfisahri alias Tata Chuby, yang tewa ditangan pelanggannya usai menjajakan diri lewat internet juga marak di Kota Cilegon.

Sumber kabar6.com menyebut, bila tidak sedikit wanita club malam di kota itu yang menjajakan diri via facebook, twitter hingga instagram.

“Dari jejaring sosial itu, barulah berlanjut ke komunikasi ke BlackBerry Masanger dan seluler,” ujar seorang wanita yang mengaku pernah bergabung di salah satu club malam di Kota Cilegon, sembari meminta agar namanya tidak dipublis, Jumat (17/4/2015).

Wanita berparas cantik yang mengaku sudah selesai menggeluti dunia malam itu juga membeberkan, bila biasanya wanita club malam membuka jam ‘kencan’ dengan konsumennya, diluar jam kerja resmi mereka.

Bahkan, tak jarang ada yang menjadi peliharaan ‘om-om tengil (OT)’, baik wargha asli Indonesia ataupun warga negara asing.

Dugaan maraknya prostitusi online ini pun tak urung meresahkan warga kota baja. Terlebih banyaknya warga negara asing (WNA) yang bekerja di Kota Cilegon.

“Tempat hiburan yang kelihatan mata saja, udah merusak moral. Apalagi yang gak kelihatan mata. Makin rusak moral masyarakat disini dibiarkan,” kata Sam’ani, salah satu tokoh masyarakat di Desa Kebondalem, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon.

Terkait adanya dugaan prostitusi online ini, pihak kepolisian mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Namun, jika benar hal tersebut ada, pihak kepolisian berjanji akan menindak tegas. **Baca juga: Digedor Satpol PP, Pasangan Mesum di Tangerang Kalang Kabut.

“Saya belum dengar kalau ada yang seperti itu (prostitusi online) di Cilegon. Itu kan termasuk pekat (penyakit masyarakat), kami sudah ada giat rutin,” kata humas Polres Cilegon, AKP Sunarja.(tmn/din)




Tanpa Ganti Rugi, Pemkot Cilegon Ogah Lepas Terminal Merak

Kabar6-Pemerintah Kota Cilegon merasa berat untuk melepas pengelolaan Terminal Terpadu Merak kepada pemerintah pusat. Pasalnya, Pemkot Cilegon telah menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk membangun terminal terpadu tersebut.

 

“Kita keberatan dengan rencana pusat mengambil alih kewenangan pengelolaan terminal itu,” kata Wakil Walikota Cilegon, Edi Ariadi, Kamis (16/4/2015).

 

Sebagai salah satu aset Pemkot Cilegon, pengambil alihat terminal terpadu itu akan merugikan bila tanpa ganti rugi dari pemerintah pusat. ** Baca juga: Cari Balon, PKS Tangsel Kerahkan Lembaga Hukum

 

Untuk itu, kini Pemkot Cilegon terus melakukan koordinasi di internalnya, guna mematangkan besaran aset dan nilai investasi yang telah digelontorkan.

 

Diketahui, Terminal Terpadu Merak merupakan terminal tipe A yang berada dekat dengan Pelabuhan Merak. Sedangkan rencana pengambilalihan pengelolaan terminal mengacu pada UU nomor 23 tahun 2014, tentang pembagian kewenangan antara pemerintah daerah dengan pusat.(tmn/din)