‎Belasan Remaja Menantang Maut di Dermaga Pelabuhan Merak

Kabar6-Menantang maut. Begitulah aksi yang dilakukan serkelompok remaja di Kapal Mitra Nusantara, yang sandar di Dermaga 2 Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu (11/7/2015).

 

Sedianya, aksi berani yang dilakukan para pemuda itu bukan ‎tanpa sebab. Melainkan demi mengais rupiah dari para penumpang kapal yang mayoritasnya adalah pemudik  yang hendak menyeberangi Selat Sunda menuju Sumatra.

 

‎Meski uang yang diberikan penumpang kapal tidaklah seberapa (Rp2.000) per orang, namun para ABG (Anak Baru Gede) itu tetap tampak ceria melakukan aksinya. Padahal, jarak dari atas kapal hingga ke permukaan air lebih kurang bisa mencapai 20 meter.

 

Risiko maut yang sewaktu-waktu bisa menghadang di depan mata, tak terpikirkan sama sekali. Seolah, mereka memiliki nyawa ganda.

 

“Kalau seharian, hasilnya lumayan lah. Hitung-hitung buat bayar zakat fitrah,” ujar Arsad (16), pemuda sekitar yang baru lulus SMP. ** Baca juga: Terjebak Antre Lima Jam, Pemudik Keluhkan Toilet di Pelabuhan Merak

 

Sementara, ‎aksi para pemuda nekat itu pun serolah menjadi hiburan bagi para pemudik. Bahkan, antusias para pemuda itu menantang maut, justru memicu pemudik lebih banyak lagi melemparkan uang ke air.

 

‎”Serem juga pas lihat mereka melompat. Makanya, kami pun memberi mereka uang. Paling besar juga Rp2.000 atau uang logam pecahan Rp500,” ujar Dini, salah seorang pemudik di Kapal Mitra Nusantar‎a.

 

Pantauan kabar6.com, hingga kapal berlalu dari dermaga, tak seorang petugas pun yang melarang aksi para pemuda tersebut. Sementara, seiring berlalunya kapal, para pemuda itu tetap bertahan di sekitar dermaga.(tom migran)




Waspada Daging Celeng, Penggilingan Bakso di Cilegon Diperiksa

Kabar6-Sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Cilegon menggelar sidak ke sejumlah tempat penggilingan daging bakso di wilayahnya, Jumat (10/7/2015) malam.

 

 

Sejumlah SKPD dimaksud masing-masing adalah, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop), Dinas Pertanian, Peternakan dan Kelautan (Disperla) serta Balai Pengawasan Kesehatan Hewan Distanak Provinsi Banten.

 

Dalam sidak tersebut, petugas mengambil sampel daging yang akan digiling untuk diuji kandungan bahan kimia.

 

Sidak dilakukan guna mewaspadai adanya oknum pedagang bakso nakal yang menggunakan daging babi celeng untuk campuran bakso.

 

“Kami menanyai para pemilik penggilingan daging dan para pedagang. Selain itu kami juga mengambil sedikitnya 20 sampel daging  dari enam lokasi penggilingan daging bakso dan tiga kios pedagang daging untuk diuji,” kata Kepala Disperla Kota Cilegon, Andi Affandi.

 

Sedangkan seluruh sampel daging yang diuji oleh petugas Balai Kesehatan Hewan Distanak Provinsi Banten dinyatakan negatif mengandung babi. ** Baca juga: Ricuh, Penertiban Taksi Gelap di Soetta

 

Kepala Disperindagkop Kota Cilegon, Dikri Maulawardhana meminta masyarakat tidak panik dan khawatir  saat membeli daging segar di pasar tradisional. Sebab, seluruh sampel yang diuji negatif mengandung babi.(van)




Pembangunan Landmark Cilegon Dihentikan Sementara

Kabar6-Proyek pembangunan Landmark Kota Cilegon di Bundaran Kota Cilegon, akan dihentikan sementara.

 

Penghentian pekerjaan pembangunan dilakukan pada H-7 hingga H+7 Lebaran 2015 untuk memastikan pembangunan landmark tidak mengganggu kelancaran arus mudik.

 

Kepala Dinas Tata Kota Cilegon, Aziz Setia Ade, memastikan pekerjaan pembangunan tugu Kota Cilegon tersebut tidak akan mengganggu arus lalu lintas kendaraan pemudik. Pihaknya juga akan menghentikan sementara pembangunan landmark.

 

“Pelaksanaan pekerjaan sudah dimulai sejak 27 Mei lalu. Terkait momentum arus mudik Lebaran 2015, pekerjaan akan diliburkan dulu selama dua pekan. Mulai H-7 sampai H+7 Lebaran,” kata Aziz, yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis (9/7//2015).

 

Meski demikian, pekerjaan pembangunan landmark sebenarnya dinilai tidak banyak mempengaruhi arus mudik. Sebab, kawasan Bundaran Cilegon yang sebelumnya bernama Simpang Tiga Cilegon, bukan termasuk jalur mudik utama.

 

“Kelihatannya tidak terlalu signifikan pengaruhnya. Karena kalau pemudik dari luar Cilegon, pasti menggunakan jalur tol. Kalau yang lewat di sana paling pemudik yang ada di Kota Cilegon dan kendaraan roda dua,” ujarnya.

 

Keputusan menghentikan sementara pembangunan, juga guna memberikan kesempatan kepada pekerja untuk merayakan Idul Fitri.  ** Baca juga: BK Tunggu Laporan Resmi Dewan Nyabu

 

Meski dihentikan sementara, Aziz optimistis pekerjaan pembangunan akan selesai tepat waktu sesuai surat perintah kerja (SPK).

 

“Pelaksanaan pengerjaan sudah dimulai sejak 27 Mei lalu. Sesuai SPK direncanakan selesai dalam 90 hari kalender. Kami optimis bisa selesai tepat waktu,” kata Aziz.(van)




Dua Kampung di Cilegon Krisis Air Bersih

Kabar6-Kemarau yang melanda Banten, mengakibatkan dua kampung di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, mulai mengalami krisis air bersih.

 

Dua kampung yang mengalami krisis air dimaksud masing-masing adalah, Kampung Lingkungan Tembulu dan Gunung Batur.

 

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga kini harus antre hingga berhari-hari di titik sumber air, yang berada cukup jauh dari lingkungan pemukiman warga.

 

Salah seorang warga, Bedi mengungkapkan, warga setempat terpaksa mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkan satu hingga dua liter air bersih. Air tersebut, untuk memenuhi kebutuhan minum dan memasak warga.

 

“Lokasi sumber air lumayan curam dan gelap. Mau bagaimana lagi, daripada kami mati kehausan. Kebanyakan warga ngambil air itu sebelum subuh, karena kalau siang antre,” kata Bedi, Selasa (7//2015).

 

Sedikitnya 600 orang di dua kampung tersebut, harus bertahan hidup ditengah krisis air bersih yang melanda daerah mereka. Saat terdesak, warga terpaksa membeli air bersih dari PDAM dengan harga Rp 300 ribu per tanki.

 

“Sebenarnya saya nggak berani pakai air dari sumber air untuk minum, karena memang kurang bersih. Kalau lagi surut, warga disini terpaksa patungan untuk beli air,” ujarnya.

 

Sekretaris Kecamatan Pulomerak, Muhammad Hatta membenarkan kondisi kekeringan yang melanda dua kawasan tersebut. Menurut dia, kekeringan sudah mulai melanda Tembulu sejak Mei 2015 lalu. ** Baca juga: Ultah Ke 42, Yuli Zaki Iskandar Santuni 290 Yatim

 

“Kalau di Gunung Batur warga masih bisa mendapatkan air dari bawah. Kalau di Tembulun sudah sangat parah, benar-benar kering. Setiap kemarau seperti ini,” ujarnya.(van)




Usai Lebaran, 4.000 Wajah Baru Bakal Serbu Cilegon

Kabar6-Diprediksi sekitar 3.000 hingga 4.000 pendatang baru akan memadati Kota Cilegon, pascamudik lebaran 1436 hijriah.

Angka tersebut belum belum termasuk pendatang yang tidak melaporkan diri kepada Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) setempat.

Kepala Bidang Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DKCS) Kota Cilegon, Kusmajaya mengungkapkan, berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, angka urbanisasi di Kota Cilegon mencapai 4.000 orang. Pendatang baru ini, biasanya memadati sejumlah kecamatan yaitu Kecamatan Pulomerak, Jombang, dan Ciwandan.

Pendatang baru tersebut terbagi menjadi dua kategori, yaitu dari pendatang yang mengajukan surat pindah ke DKCS dan pendatang transisi yang hanya menetap beberapa minggu untuk mencari pekerjaan di Kota Cilegon. Pendatang transisi ini, dapat melaporkan diri ke RT/RW setempat.

“Pendatang transisi itu paling tinggal satu atau dua minggu disini. Kalau tidak dapat pekerjaan mereka pindah ke Jakarta atau Tangerang,” kata Kusmajaya, ditemui di Kantor DKCS Kota Cilegon, Senin (6/7/2015).

Kedatangan para pendatang tersebut didominasi faktor ekonomi. Penduduk diluar Pulau Jawa ramai-ramai mengikuti arus urbanisasi ke sejumlah kota besar untuk mengadu nasib mereka dan berharap memperoleh pekerjaan di kota yang baru.

“Ada yang ikut keluarga pindah kesini, ada juga yang datang sendiri untuk mencari pekerjaan. Ada juga yang ikut saudaranya berdagang,” kata Kusma.

Pantauan Kabar Banten, hingga kemarin eskalasi permintaan pelayanan dokumen kependudukan oleh pendatang baru belum terlihat. Diprediksi, peningkatan baru akan terjadi sekitar dua hingga tiga minggu mendatang.

Sementara itu, Kepala DKCS Kota Cilegon M Soleh mengatakan, setiap tahun pihaknya melakukan sosialisasi bagi warga yang berasal dari luar Kota Cilegon. Selain itu,ia mengimbau kepada pendatang beru di Kota Cilegon untuk melaporkan diri ke RT/RW setempat. **Baca juga: Sopir Truk Keluhkan Pungli di Cilegon.

“Bagi yang mau menetap harus ada surat perpindahan, sementara penduduk transisi diharapkan melaporkan diri ke RT/RW dengan membawa dokumen kependudukan seperti KTP dan KK. Kami tidak melarang meraka masuk kesini tapi silahkan lapor,” ujarnya.(van)




Sopir Truk Keluhkan Pungli di Cilegon

Kabar6-Sejumlah sopir kendaraan ekspedisi lintas Jawa-Sumatera mengeluhkan adanya pungutan liar (pungli) di jembatan timbang yang berada di Kawasan Cikuasa Atas, Kota Cilegon.

Sopir menuding, pungutan tersebut tidak berdasas alias liar karena diberlakukan walaupun kendaraan mereka tidak melintasi jembatan timbang.

Salah seorang sopir bus kendaraan ekspedisi, Sulistyo mengungkapkan, dirinya dimintai uang sebesar Rp 10 ribu saat melintas di Cikuasa Atas. Padahal, kendaraannya tidak melintasi jembatan timbang.

“Bukan hanya saya, tapi semua truk yang lewat disana dipungut Rp 10 ribu. Padahal mobil saya nggak ditimbang. Artinya kan ini cuma akal-akalan petugas saja untuk cari uang,” kata Sulistyo, ditemui di Pelabuhan Merak, Senin (6/7/2015).

Menurut dia, pungutan dilakukan oleh petugas Dinas Perhubungan Provinsi Banten. Petugas tersebut berdalih melakukan pungutan untuk kas daerah.

“Kalau dari seragamnya orang Dishub. Katanya ini pungutan resmi dan masuk kas daerah. Tapi menurut kami nggak masuk akal,” ujarnya.

Pungutan tersebut, praktis memberatkan para sopir truk. Mereka terpaksa harus membagi uang jatah makan dan jajan yang diberikan perusahaan ekspedisi.

Sebab, pungutan seperti itu biasanya tidak termasuk dalam komponen biaya perjalanan yang diberikan perusahaan. **Baca juga: BNN Banten Musnahkan Ganja Asal Ciputat.

“Kalau perusahaan kan nggak mau tahu, pokoknya sudah dihitung ongkos nyebrang segitu, bensin segitu, makan segitu. Kalau pungutan ini ya otomatis uang makan kami kepotong,” ucapnya.

Sopir kendaraan ekspedisi lain, Suherna mempertanyakan peruntukkan tersebut. Ia  juga mempertanyakan keberadaan jembatan timbang di Cikuasa Atas.

“Saya baru lewat sini lagi, tahu-tahu sudah ada jembatan timbang. Anehnya itu kenapa semua truk dipungut, padahal tidak ditimbang. Kalau pungutan itu kan seharusnya bentuknya denda untuk yang overload,” ujarnya.(van)




Korupsi, Eks Anggota DPRD Sawahlunto Ditangkap di Cilegon

Kabar6-Rayendra Rasyid, mantan anggota DPRD Sawahlunto, Sumatera Barat periode 1999-2004, diringkus petugas gabungan dari Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kejaksaan Negri (Kejari) Cilegon.

Sedianya, Rayendra Rasyid memang sudah lama menjadi buronan dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Korps Adhyaksa.

Rayendra Rasyid dibekuk tanpa perlawanan di sebuah rumah kontrakan di Jalan Walisyukur, Kelurahan Kalitimbang, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Banten.

“Semalam (Jum’at, 03 Juli 2015) sekitar pukul 01.00 WIB, kita (Kejari Cilegon) bersama Tim Intelejen Kejagung, mengamankan Rayendra Rasyid,” kata Kasi Intelijen Kejari Cilegon, Deji Permana, Sabtu (4/7/2015).

Ya, Rayendra menjadi buron Kejagung dengan putusan MA nomor 1316K/Pid.sus/2006, tanggal 19 Sempter 2006 dengan vonis 2 tahun penjara, karena terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi ketika menjadi panitia anggaran DPRD Kabupaten Sawahlunto.

“Rayendra Rasyid dianggap telah melanggar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 110 tahun 2000, tentang kedudukan keuangan DPRD sehingga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp429,7 juta di tahun 2004,” terangnya.

Selama pelariannya di Kota Cilegon, rayendra telah mengubah nama menjadi Abdul Rosyid dan bekerja sebagai guru ngaji. Sehingga masyarakat sekitar tak mengetahui bila dirinya adalah buronan Kejagung. **Baca juga: Anggota DPRD Kota Tangerang Ditangkap Polisi?

“Langsung dibawa ke Kejagung, setelah itu dibawa ke Sumbar,” tegasnya.(tmn/din)




Pangkalan TNI AL Banten Tambah Kapal Patroli

Kabar6-Pengamanan perairan Banten kedepan bakal semakin ketat. Itu karena Pangkalan TNI AL Banten mendapatkan sebuah kapal patroli baru buatan dalam negeri.

“Kemampuannya bisa sampai 35 knot, panjang 15 meter, model nya spedd booth, ada alat navigasi lebih canggih, ada kamar, sehingga dia memiliki operasional lebih,” kata Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Banten, Danlanal Banten Kolonel Laut (P) Judijanto, Sabtu (4/7/2015).

Kapal yang dibuat di Jakarta tersebut diperkirakan akan selesai pada bulan September mendatang dan akan langsung dioperasikan.

“Lalu lintas narkoba, keamanan lingkungan hidup, Banten rawan akan hal itu. Seperti penambangan yang liar, penangkapan ikan pakai bahan peledak,” tegasnya.(tmn/din)




Mayat Orang Gila Hebohkan Warga Gerogol

Kabar6-Sesosok mayat pria tanpa identitas alias Mr. X ditemukan di depan sebuah ruko di Kelurahan Kota Sari, Kecamatan Gerogol, Cilegon, Banten, Jumat (3/8/2015).

Warga menduga, mayat tersebut merupakan orang tidak waras alias gila yang kerap mondar-mandir di kawasan tersebut.

Mayat tanpa identitas tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga setempat, Mahmudin sekitar pukul 08.00 WIB. Mahmudin mengaku curiga karena korban masih tertidur di depan salah satu ruko.

“Orang itu (korban-red) memang sudah biasa tidur di depan ruko-ruko sekitar sini. Tapi tadi pagi  sudah siang kok belum bangun. Karena curiga saya dekati, ternyata sudah meninggal dunia,” kata Mahmudin.

Penemuan mayat tersebut sontak menghebohkan warga sekitar. Warga kemudian segeramelaporkan hal tersebut kepada petugas Kepolisian Sektor Pulomerak.

Kapolsek Pulomerak, Kompol Wiwin Setiawan yang dihubungi melalui selulernya membenarkan adanya laporan warga mengenai penemuan mayat tanpa identitas tersebut.
Mendapatkan laporan tersebut, Kapolsek segera menugaskan personel untuk melakukan evakuasi dan pemeriksaan.

“Sudah ada anggota untuk mengecek ke TKP, bersama dokter dan dari pihak ASDP. Benar di sana ada mayat pria tanpa identitas. Setelah itu langsung dibawa ke RSUD Cilegon untuk menjalani visum,” ujarnya.

Kapolsek menduga, mayat tersebut merupakan orang gila yang selama ini hidup sebatang kara. Berdasarkan keterangan warga setempat, pria tersebut kerap modar mandir dan tidur sembarangan di sekitar lokasi penemuan. **Baca juga: Lebaran, Ini 124 KM Jalan Rusak di Banten.

“Kalau tidak ada warga yang mengakui mayat tersebut, selanjutka akan di serahkan ke Dinas Sosial Kota Cilegon untuk penanganan selanjutnya,” kata Wiwin.(tmn/din)




Warga Desak Pemkot Cilegon Operasikan Pasar Bunder

Kabar6-Pembangunan Pasar Bunder di Kelurahan Tegal Bunder, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Banten, sudah rampung sejak satu tahun lalu.

Namun, hingga kemarin, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) setempat, belum juga mengoperasikannya.

Alhasil, sejumlah aset di pasar itu pun terbengkalai. Padahal, warga setempat berharap pemerintah segera mengoperasikan pasar, untuk mempermudah keperluan jual beli warga.

Salah seorang warga Tegal Bunder, Herayati meminta pemerintah untuk mengambil tindakan dan memfungsikan pasar tersebut.

Ia khawatir, jika terlalu lama dibiarkan terbengkalai pasar tersebut akhirnya malah tidak bisa digunakan sama sekali dan hanya membuang-buang anggaran negara.

“Kalau dibiarkan begitu saja, ya pasti rusak. Lagi pula, kala pasar itu dibuka, warga disini gak harus jauh-jauh belanja ke Kranggot,” kata Hera, Kamis (2/7/2015).

Lurah Tegal Bunder, Suedi mengaku belum mengetahui banyak terkait pembentukan pasar tersebut. Namun, ia membenarkan banyak warga setempat yang berharap pasar tersebut segera beroperasi. **Baca juga: Warga Tangerang Ikut Daftar Calon Komisioner KPK.

“Sejauh ini belum ada komunikasi apapun soal operasional pasar dari Disperindagkop,” katanya.(tmn/din)