1

Camat Citangkil Minta Minimarket yang Diprotes Warga Tidak Beroperasi

Warga di Cilegon saat memprotes mini market.(sus)

Kabar6-Camat Citangkil, Joko Purwanto, meminta agar pihak mini market tidak beroperasi dulu sebelum mengantongi izin dari Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Cilegon.

Ya, imbauan itu disampaikan kepada pengelola mini market, demi  meredam amarah dua kubu warga yang memprotes keberadaan mini market dimaksud.

“Kalau saya sesuai kesepakatan awal saja. Dalam berita acara yang telah ditandatangani bersama, bahwa pihak mini market tidak boleh beroperasi sebelum ada izin dari BPTPM,” kata Camat. **Baca juga: Warga Cilegon “Tutup Paksa” Minimarket Tanpa Izin BPTPM.

Diketahui, sejumlah warga Lingkungan Ciriu Pabuaran, Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil, menggeruduk dan menutup paksa mini market di lingkungan tersebut, Selasa (14/6/2016). **Baca juga: Mie Instan Kadaluarsa “Dijual” di Giant Alam Sutera.

Bahkan, warga yang memprotes keberadaan mini market itu juga nyaris terlibat adu jotos dengan kelompok warga yang mendukung berdirinya mini market tersebut. Beruntung petugas kepolisian yang bersiaga cepat melerai keributan.(sus)




Warga Cilegon “Tutup Paksa” Minimarket Tanpa Izin BPTPM

Warga di Cilegon saat memprotes mini market.(sus)

Kabar6-Warga di Lingkungan Ciriu Pabuaran, Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, menutup paksa mini market yang hendak beroperasi diwilayah itu, Selasa (14/6/2016).

Aksi warga itu dipicu lantaran mini market dimaksud belum juga mengantongi izin dari Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Cilegon.

Ya, aksi warga setempat dilakukan dengan menggeruduk lokasi mini market yang berada ditengah pemukiman warga di Lingkungan Ciriu Pabuaran tersebut.

Bahkan, warga yang memprotes keberadaan mini market itu juga nyaris terlibat adu jotos dengan kelompok warga yang mendukung berdirinya mini market tersebut. Beruntung petugas kepolisian yang bersiaga cepat melerai keributan.
 
Haerudin, salah seorang warga dalam aksi itu mengatakan, protes terhadap mini market itu dilakukan lantaran pihak pengelola mini market telah melanggar berita acara yang telah disepakati.

“Pokoknya kami meminta mini market tidak beroperasi sebelum izin dari BPTM keluar,” kata Haerudin. **Baca juga: Pedagang Pasar Ciputat Keluhkan Menjamurnya Minimarket.

Sementara, Hilmia, warga yang pro dengan mini market tersebut mengtatakan, bila sebenarnya pihak mini market telah menempuh prosedur perizinan, termasuk diantaranya persetujuan masyarakat dan sejumlah pedagang di Lingkungan Ciriu. **Baca juga: Wow, Dewan Sebut Ada 200 Minimarket Bodong Beroperasi di Tangsel.

“Saya sebagai pemilik lahan yang dikontrak pihak mini market memastikan, bila pengelola sudah menempuh dan meminta persetujuan dari warga. Harusnya kalau mau protes saat pengelola meminta izin,” terang Hilmia.(sus)




Pakai Sabu, Dua Oknum PNS Dishub Cilegon Diciduk Polisi

Para tersangka saat diamankan di Polres Cilegon.(sus)

Kabar6-Dua oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon, diciduk anggota Satuan Narkoba Polres Cilegon.

Bukan tanpa sebab, dua oknum PNS berinisial IN dan FL yang diketahui bertugas di lapangan di wilayah Merak itu, diciduk karena menjadi pengguna narkoba jenis sabu.

Kepala Satuan Narkoba Polres Cilegon, AKP Gogo Galesung mengatakan, penangkapan kedua oknum itu merupakan pengembangan kasus, setelah sebelumnya polisi meringkus seorang pengguna berinisial MD dan seorang pengedar berinisial HD di Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, pada Jum’at (10/06/16) lalu.

“Dari mulut HD, kami akhirnya meringkus IN dan FL,” ujar AKP GOgo, Senin (13/6/2016).

Dalam kasus tersebut, polisi sedikitnya mengamankan barang bukti lima paket sabu seberat 3,9 gram serta dua alat hisap (bong) yang digunakan para tersangka berpesta narkoba. **Baca juga: ASDP Pasang 300 CCTV di Pelabuhan Merak.

Kini, petugas masih mengejar seorang pelaku lain yang bertugas sebagai penyuplai sabu berinisial HR. **Baca juga: Pakai Sopir Tembak, Dishub Cilegon Ancam Cabut Izin Trayek Bus Lebaran.

Atas perbuatannya, para tersangka kini diganjar pasal 114, 112 tentang penyalahgunaan narkotika dan pasal 113 tentang pemufakatan jahat, dengan ancaman maksimal 10 tahun penajara.(sus)




Pakai Sopir Tembak, Dishub Cilegon Ancam Cabut Izin Trayek Bus Lebaran

Kepala Dishub Kota Cilegon, Dana Sujaksan.(sus)

Kabar6-Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon, mengancam akan merekomendasikan pencabutan izin trayek perusahaan penyedia bus layanan angkutan penumpang yang kedapatan menggunakan sopir tembak untuk angkutan Labaran 2016.

Rekomendasi tersebut, bahkan akan disampaikan juga kepada Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI.

Ancaman tersebut dikeluarkan menyusul fenomena sopir cabutan pada musim angkutan lebaran kerap menjadi momok dan selalu terjadi di sejumlah daerah, termasuk di wilayah Kota Cilegon.

“Seorang kondektur kerap bertukar posisi dengan sopir bus untuk menjadi sopir cabutan. Mengambil alih posisi sopir dan mengendalikan kendaraan angkutan hingga ke daerah tujuan,” kata Kepala Dishub Kota Cilegon, Dana Sujaksan, Senin (13/6/2016).

Menurutnya, keberadaan sopir tembak tentu saja menyalahi aturan, karena selain melanggar juga sangat berbahaya hingga megancam keselamatan nyawa penumpang. **Baca juga: Menteri Yuddy Bilang Sistem Absensi PNS di Tangerang Masih Lemah.

“Tentu saja berbahaya, apalagi dia (sopir cabutan tidak mengantongi izin mengemudi dan belum profesional,” katanya. **Baca juga: Bila Membahayakan, Kapolres Asep: Begal Bersenjata Tembak Ditempat.

Dana juga meminta petugas di lapangan berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya aksi tukar posisi tersebut. **Baca juga: Antisipasi Penyelundupan Narkoba, Polda Banten Waspadai Pemudik Asal Sumatera.

“Kami memang kesulitan mengidentifikasi sopir cabutan ini. Karena sopir selalu berganti-ganti. Makanya untuk nanti, kita akan meminta kepada jasa penyedia bus agar bisa memberikan catatan nama-nama sopir sesuai kendaraan yang dioperasikan,” ujarnya.(sus)




Waduh..! 35 Persen Takjil di Cilegon Berbahaya

Petugas BPOM saat memeriksa makanan takjil.(sus)

Kabar6-Masyarakat sepertinya harus lebih berhati-hati saat membeli makanan untuk berbuka puasa atau yang biasa disebut takjil.

Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Serang, menemukan sebesar 35 persen takjil yang dijual di sejumlah pasar tradisional di Kota Cilegon mengandung bahan berbahaya, seperti formalin dan pewarna tekstil.

Fakta mengejutkan ini, diperoleh dari hasil uji kandungan sampel bahan makanan berbuka puasa yang diambil BPOM dari dua pasar tradisional di Kota Cilegon, yakni Pasar Baru Merak dan Kawasan Komplek Pondok Cilegon Indah (PCI), Kecamatan Cibeber.

Dalam razia tersebut, petugas mengambil 40 sampel makanan yang dijual oleh pedagangan musiman untuk diuji kandungannya menggunakan peralatan laboratorium.

“Kita menemukan 35 persen dari makanan yang kita uji, tidak memenuhi syarat untuk layak makan,” kata Kepala Balai POM di Serang, Mohamad Kashuri usai uji sampel, Rabu (8/6/2016).

Kandungan berbahaya tersebut, diketahui berupa zat berbahaya seperti formalin, dan zat pewarna tekstil, seperti sop manis, puding buah, dan kolang-kaling.

Sementara, jenis makanan yang tidak memenuhi syarat layak makan karena mengandung formalin antara lain cumi kering, tahu coklat, tahu putih, ikan asin.

“Dari temuan itu kita amankan sampel makanan dari tangan pedagang. Kita akan tindaklanjuti kepada pedagang yang menjual makanan karena mengandung zat berbahaya,” ujarnya. **Baca juga: Annisa Faradilla “Mengamuk” di PA Tigaraksa.

Razia ini sendiri, kata Kashuri, dilakukan untuk menintensifkan pengawasan pangan pada bulan suci Ramadan, dimana aktifitas jual beli takjil menjelang buka puasa sangat tinggi. **Baca juga: Pembebasan Lahan Tol Serang-Panimbang Dimulai Bulan Ini.

“Kita akan cari siapa pelakunya, dan kita tanyakan darimana zat-zat berbahaya itu didapat,” katanya.(sus)

**Baca juga: Demi Langsing, Wanita Ini Hanya Konsumsi Makanan Bayi.




Waspada Maling, Polres Cilegon Intensifkan Patroli

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Pemilik toko dan kios di Pasar Kranggot, Kota Cilegon, diimbau agar lebih waspada dan meningkatkan pengamanan pada toko dan kios miliknya.

Pasalnya, para pelaku kejahatan kerap beraksi dengan memanfaatkan jam-jam sepi, seperti saat ummat Islam melaksanakan ibadah salat tarawih.

Kapolres cilegon, AKBP Raden Romdhon Natakusumah mengatakan, untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya Aksi kejahatan tersebut, pihaknya telah meminta agar jajarannya mengintensifkan patroli di jam-jam tersebut.

“Iya di jam-jam tarawih saat masyarakat melaksanakan ibadah, rumah maupun pertokoan yang ditinggalkan pemiliknya sangat rawan menjadi sasaran pelaku kejahatan. Mengantisipasi itu, kami sudah meminta agar anggota dijajaran Polsek dapat mengaktifkan patroli,” ujar Kapolres, Rabu (8/6/2016). **Baca juga: UPTD Pasar Kranggot Ingatkan Warga Waspada Copet & Jambret.

Sementara, Kepala Unit Keamanan UPTD Pasar Kranggot, Kota Cilegon, Agus Nali mengatakan, pihaknya memang meningkatkan pengamanan saat Ramadhan. **Baca juga: Harga Daging Sapi di Tangerang Rp130 Per KG.

“Kita perketat patroli ke toko-toko pedagang, dengan melibatkan petugas keamanan pasar yang ada. Karena setiap Ramadhan pasti ada saja toko yang dibobol,” ujarnya.(Sus)

**Baca juga: Damainya Tinggal di Desa Paling Aman di Dunia.




UPTD Pasar Kranggot Ingatkan Warga Waspada Copet & Jambret

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kepala UPTD Pasar Kranggot, Kota Cilegon, Mohammad Yamin, mengimbau pengunjung pasar meningkatkan kewaspadaannya selama Bulan Suci Ramadhan.

Itu menyusul meningkatnya jumlah pengunjung, membuat Pasar Kranggot semakin rentan terhadap aksi para pelaku kejahatan, seperti copet dan jambret.

“Iya memang kalau padat begini rawan sekali pelaku copet maupun jambret berkeliaran ditengah pasar. Makanya, kita imbau agar pengunjung bisa berhati-hati,” kata Yamin, Rabu (8/6/2016).

Untuk mengantisipasi aksi pelaku tindak kriminal tersebut, Yamin menyebut bila pihaknya melalui petugas keamanan pasar juga mulai mewaspadai agar dapat mengantisipasi dengan melakukan pengawasan dilapangan. **Baca juga: TPID Tangsel Klaim Angka Inflasi Terkendali.

“Kalau untuk antisipasi, kita sudah mintakan ke petugas keamanan agar sambil memperhatikan gerak-gerik pengunjung pasar yang mencurigakan. Agar sebelum terjadi bisa dicegah,” ujarnya lagi. **Baca juga: Diduga Saling Ejek, Dua Kelompok Pemuda Tawuran di Cikokol.

Dan untuk mendukung pengamanan tersebut pihak UPTD pasar juga melengkapi anggota keamanannya dengan menggunakan alat komunikasi handy talky, untuk memudahkan petugas melakukan koordinasi.(sus)

**Baca juga: Cara Tepat Usir Bau Mulut Selama Puasa.




Di Pasar Kranggot, Penjualan Kolang-kaling Tembus 10 Ton Per Hari

Pedagang kolang-kaling.(bbs)

Kabar6-Bisnis kolang-kaling selama bulan Ramadan memang cukup menjanjikan. Tak tanggung-tanggung, penjualan buah khas bulan puasa ini di Pasar Baru Kranggot, Kota Cilegon, bisa mencapai 10 ton per hari.

Staf Pengawas Logistik UPTD Pasar Kranggot, Sirajudin mengungkapkan, kebutuhan buah khas yang dijual selama bulan Ramadan ini memang melonjak drastis dibanding hari biasa.

Untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen, para pedagang bahkan harus mendatangkan pasokan dari luar Provinsi Banten.

“Buah khas Ramadhan memang cukup tinggi permintaannya. Selain timun suri, melon, semangka dan labu, kolang-kaling juga cukup diminati. Sehari bahkan bisa menghabiskan 10 ton kolang-kaling untuk Pasar Kranggot,” kata Sirajudin, Selasa (7/6/16).

Selain permintaan buah yang cukup tinggi, kata dia, harga kolang-kaling pada dua hari di awal Ramadan juga ikut melejit.

“Harganya memang ikut naik, tapi untungnya pasokan terpenuhi,” ujarnya.

Seorang pengecer kolang-kaling di Pasar Kranggot, Rodiah mengungkapkan, untuk memenuhi permintaan konsumen, dirinya bahkan harus mendatangkan buah itu dari Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak hingga Lampung. **Baca juga: Dishubkominfo Tangsel Tegur Bus Mudik Lebaran.

“Saya biasanya ikut patungan beli sama temen satu kuintal. Kalau lagi nggak ada dari Mancak, palingan saya ikut beli sama temen yang dari Pandeglang atau Tangkas. Kalau lagi nggak ada kita ambil dari Lampung,” katanya. **Baca juga: TPID Tangsel Klaim Angka Inflasi Terkendali.

Menurut Rodiah, harga kolang-kaling saat ini cukup tinggi. Jika biasanya harga kolang-kaling dipatok dengan harga Rp8.000 per kilogram, kini dijual dengan harga Rp13.000 hingga Rp15.000 per kilogram.(sus)




Pedagang Sarung di Cilegon Tertipu Oleh Pembeli

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Apes menimpa Riki Julkarnaen. Pedagang sarung musiman yang mangkal di samping Masjid Nurul Ikhlas, Kota Cilegon ini, menjadi korban penipuan oleh pembelinya, selasa (7/6/2016).

Peristiwa berawal ketika seperti biasa Riki tengah memajang sarung dagangannya di samping Masjid Al Ikhlas. Kemudian pelaku muncul dengan berpura-pura ingin membeli saruyng dalam jumlah besar.

Ya, pria tak dikenal itu mengaku ingin membeli 70 buah sarung untuk kemudian dibagikan kepada jamaah masjid Al Ikhlas. Mendapat pesanan sarung cukup banyak itu, Riki pun langsung menyanggupi.

Namun, karena jumlah sarung yang dibawa korban dilokasi saat itu hanya mencapai 45 buah, maka korban pun meminta waktu kepada pelaku, untuk memenuhi jumlah sarung yang dibutuhkan.

Saat itu, korban bergegas kembali kerumahnya, untuk mengambil sarung guna memenuhi kekurangan jumlah sarung pesanan dimaksud. Sementara, dagangannya di tungguin oleh pria pemesan sarung.

Namun, setibanya ia kembali dari rumah, pelaku dan 45 sarung senila Rp4,2 juta sudah tak ada ditempat. Sarung-sarung itu diduga dibawa kabur pelaku.

“Tadi itu dia kan mintanya 70 sarung, katanya sih untuk dibagikan di Masjid. Saya percaya saja, kebetulan saya Cuma bawa 45 sarung. Makanya saya pulang untuk mengambil sisanya sekitar 25 sarung. Tapi pas balik orangnya sudah kabur bawa dagangan saya,” terang Riki di lokasi kejadian.

Menurut korban, pelaku memiliki ciri-ciri perawakan tambun, dan bermata sipit pelaku juga diketahui sempat masuk ke dalam Masjid Agung Nurul Ikhlas, Namun setelah dilakukan pencarian orang tersebut tidak ditemukan. “Dia kayak orang cina, ngakunya orang Metro Cendana. Tadi sempat saya cari dan tanya ke pengurus DKM tapi tidak ada acara,” tambahnya. **Baca juga: Satpol PP Tangerang Masih Temukan Restortan Bandel Saat Ramadhan.

Sementara diakui sanusi pedagang lainnya yang kerap berjualan diskeitar lokasi mengaku, kejadian tersebut sudah berulang kali dialami para pedagang disekitar lokasi. Bahkan sebelumnya, seorang pedagang peci juga sempat menjadi korban penipuan dengan modus yang sama. **Baca juga: BPOM Banten Imbau Warga Waspada Takjil Berwarna Mencolok.

“Bukan cuma ini, sebelumnya juga pernah ada tukang peci yang jadi korbannya, sama ciri-cirinya. Kemungkinan orang yang sama,” kata Sanusi.(sus)

**Baca juga: Benarkah Mengonsumsi Nasi Putih Berlebihan Bikin Tubuh Jadi Lemas?.




Waspada…! Bajing Loncat Ancam Truk Ekspedisi yang Lintasi Cilegon

Kapolres Cilegon, AKBP Romdhon Natakusumah.(bbs)

Kabar6-Memasuki bulan Ramadan, aksi kawanan bajing loncat di wilayah Kota Cilegon kembali menjadi momok bagi sopir kendaraan ekspedisi lintas Sumatera-Jawa.

Kawanan ini, diketahui melancarkan aksinya dengan menyasar kendaraan-kendaraan pengangkut bahan logistik yang kini mengalami lonjakan harga.

Jalur di wilayah Cilegon yang rawan pembajakan, antara lain Jalur Lingkar Selatan (JLS) dan jalur lintas menuju Pelabuhan Merak.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kepolisian Resor (Polres) Cilegon membentuk satuan tugas (satgas) yang khusus mendeteksi gerak-gerik kawanan bajing loncat.

“Kita sudah bentuk satgas untuk secara khusus mendeteksi keberadaan bajing loncat,” kata Kapolres Cilegon, Kapolres Cilegon, AKBP Romdhon Natakusumah kepada kabar6.com, senin (6/6/2016).

Sedianya, dalam Satgas tersebut juga dilibatkan petugas kepolisian dari sejumlah unsur, mulai dari Babinkamtibmas, Reskrim dan yang lainnya. **Baca juga: Australia Investasi 200 Juta USD Untuk Pelabuhan Sapi di Bojonegara.

“Kita harapkan satgas yang sudah terbentuk dapat mendeteksi aksi-aksi serta melakukan pemantauan patroli ke titik-titik jalur rawan yang dijadikan sasaran kawanan bajing loncat melancarkan aksinya,” kata Kapolres Cilegon lagi. **Baca juga: Begini Cara MMS Hadapi Arus Mudik Lebaran di Tol Tamer.

Menurut Kapolres, mahalnya harga kebutuhan sembako saat ini juga turut mempengaruhi tingginya kerawanan aksi pembajakan, lantaran dalam aksinya para pelaku kebanyakan kerap menyasar kendaraan-kendaraan yang mengangkut bahan sembako. **Baca juga: Dua Warga Cilegon Tersambar Petir, Satu Tewas Satu Semaput.

“Untuk jalur rawan, seperti JLS dan jalur menuju Pelabuhan Merak. Karena dua jalur ini sering dijadikan jalur lintas kendaraan untuk pengiriman logistik baik dari perusahaan maupun kendaraan yang akan melakukan pendistribusian ke daerah,” katanya.(sus)

**Baca juga: Konsumsi Kurma Dianjurkan Saat Buka Puasa & Sahur.