1

Foto Presiden dan Wapres Berlatar Merah Dicopot dari Dindik Cilegon

Petugas Kesbangpol menurunkan foto Presiden dan Wapres.(sus)

Kabar6- Petugas gabungan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0623 Cilegon, melakukan sweeping ke sejumlah Dinas dalam lingkup Pemerintahan Kota (Pemkot) Cilegon, Rabu (25/1/2017).

Sedianya, sweeping tersebut dilakukan guna mengecek peredaran foto Presiden dan Wakil Presiden serta poster slogan nawacita dengan latar belakang tak lazim, yaitu bendera merah, bukan merah putih sebagaimana warna bendera Indonesia.

Dan, dalam sweeping tersebut, petugas gabungan juga mendapati Foto Presiden dan Wapres berlatar belakang merah tepasang di  Dinas Pendidikan (Dindik) setempat. Petugas pun langsung mmenurunkan foto tersebut.

“Kita hanya meluruskan yang salah agar menjadi benar. Ini untuk antisipasi saja, khawatir nanti malah membesar. Terlebih sekarang paham komunis diisukan kembali berkembang. Makanya, kita minta ganti dengan gambar yang sesuai,” kata Kepala Kesbangpol Cilegon, Suparman.**Baca juga: Mobil Pegawai Puskesmas Pondok Kacang Timur Dibobol Maling.

Sementara, Kasubag Umum dan Kepegawaian pada Dindik Kota Cilegon, Suhanda justru mengaku tidak tahu-menahu perihal peredaran dan pemasangan foto tersebut. Itu mengingat logistik poster nawacita dibagikan langsung dari Bagian Organisasi.**Baca juga: Gara-gara Asap, Buruh Dua Pabrik di Cikupa Ricuh.

“Kita gak tahu kan tinggal pasang saja. Cuma setelah tahu, kita putuskan untuk menurunkan gambarnya sampai ada penggantian,” katanya.(sus)




Ibu-ibu di Cilegon Kembangkan Cabai Hidroponik

Kelompok Wanita Tani Kota Cilegon.(sus)

Kabar 6-Ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Kota Cilegon asal Kelurahan Bendungan Kecamatan, Kota Cilegon, mulai mengembangkan tanaman cabai hidroponik.

Langkah itu ditempuh guna mengatasi harga cabai di pasaran yang kian melangit. Cabai hidroponik ini, bisa ditanam di lahan pekarangan rumah yang sempit atau hanya menggunakan media pot.

Lurah Bendungan, Maman Herman mengatakan, melalui upaya cocok tanam secara hidroponik, lahan pekarangan rumah bisa menghasilkan komoditas pertanian yang dapat membantu pemenuhan gizi keluarga.

Salah satu ibu rumah tangga di kelurahan tersebut, Unang, bahkan mengaku telah mengaplikasikan cara menanam hidroponik di pekarangan rumah untuk jenis sayuran lain selain cabai.**Baca juga: Ngeri, Kerusakan Jembatan Bojonegara Kian Parah.

“Sekarang kan (harga) semuanya mahal, makanya saya coba tanam bawang sendiri, sayur sawi, cabai, rawit sampai tomat. Kalau berbuah kan lumayan,” katanya.(sus)




Polantas Urug Jalan Berlubang di Kota Cilegon

Petugas Satlantas saat menambal Jalan Utama di Cilegon.(sus)

Kabar6-Kondisi jalan berlubang di sepanjang jalan Kota Cilegon kian memprihatinkan. Selain mengganggu kenyamanan warga saat berkendara, lubang-lubang di jalan itu juga mengancam keselamatan pengendara, khususnya bagi kendaraan roda dua.

Untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas akibat jalan rusak, Satlantas Polres Cilegon menginisiasi kerja bakti mengurug jalan berlubang yang tersebar di sepanjang Jalan Utama Kota Cilegon.

Pengurugan jalan dilakukan dengan cara menambal lubang jalan menggunakan material batu split.**Baca juga: Warga Kabupaten Tangerang Ingin Dibawah Satu Polda.

“Kita khawatir jika tidak segera ditutup, akan memakan korban. Banyak pengguna kendaraan mengalami kecelakaan karena menghindari jalan berlubang,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cilegon, AKP Fikri Ardiansyah, Kamis (19/1/2017).**Baca juga: Kuota Haji Kota Cilegon Bertambah 15 Persen.

Pekan ini saja, kata Fikri, kerusakan di jalan nasional Kota Cilegon sudah memakan tiga korban kecelakaan. Ketiga korban tewas seketika di lokasi kecelakaan.(sus)




Kuota Haji Kota Cilegon Bertambah 15 Persen

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Pengembalian dan penambahan kuota haji Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi, kiranya mempengaruhi jumlah kuota haji seluruh kabupaten dan kota di Indonesia, termasuk kuota haji di Kota Cilegon.

Jika tahun lalu Kota Cilegon hanya memperoleh kuota haji sebanyak 600 orang, di musim keberangkatan haji tahun ini kota baja itu mendapat jatah kuota hingga 700 orang atau bertambah 15 persen.

Kepastian itu disampaikan Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cilegon, Ubik Baihaki, Kamis (19/1/2017).

Menurutnya, penambahan kuota haji Kota Cilegon untuk musim keberangkatan 2017 ini tak lepas dari penambahan kuota haji Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi.

“Tadinya memang dikurangi, karena ada pembangunan Masjidil Haram. Tapi sekarang sudah dikembalikan lagi, makanya (kuota) Cilegon dipastikan bertambah. Tahun 2017 ini, kita bisa berangkatkan sekitar 700 hingga 750 orang,” kata Ubik.

Ia berharap, penambahan dan pengembalian kuota haji untuk Indonesia dapat turut mengurangi lamanya daftar tunggu keberangkatan haji saat ini.**Baca juga: Kuota Haji di Kabupaten Tangerang Bertambah.

“Daftar tunggu keberangkatan haji di Indonesia termasuk Kota Cilegon sangat lama,” ujarnya.(sus)




Heboh..! Motor Warga Terbakar di Cilegon

Motor yang terbakar di Cilegon.(sus)

Kabar6-Warga Gerem, Kota Cilegon dikejutkan dengan terbakarnya sebuah kendaraan sepeda motor milik seorang pengendara yang melintas di depan  pertigaan pintu masuk PT Titan, Kamis  (19/1/2017) sore.

Sepeda motor merek Yamaha Vega bernomor polisi A 2091 UI itu, diketahui milik Hendra Koswara,  warga Cidangdang, Gerogol, Kota Cilegon.

Menurur pengakuan korban, kejadian bermula saat korban berangkat dari rumah menuju kantor Kecamatan Pulomerak.

Namun sesampainya di pertigaan Pintu masuk PT Titan, tiba tiba korban diberitahu oleh seorang sopir bus yang berusaha mengejarnya, bahwa terdapat  percikan api di samping mesin kendaraan yang dikendarainya.

Korban yang baru menyadari  seketika langsung  melemparkan motornya di pingir jalan depan pertigaan pintu masuk PT Titan hingga motor terbakar sampai ludes.

“Saya nggK tahu sama sekali, untungnya tadi ada bus yang kejar saya dan pak sopir bilang motor saya ada api menyala. Saya kaget langsung minggir dan melempar motor,” kata Hendra.**Baca juga: Polda Banten Siagakan 1.000 Personel Amankan Imlek.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut namun korban mengalami kerugian materil sekitar Rp 5 juta. Saat ini barangbukti diamankan oleh petugas patroli ke Polsek Pulomerak guna menghindari kemacetan.**Baca juga: Warga Kabupaten Tangerang Ingin Dibawah Satu Polda.

“Motor yang hangus sudah kita amankan agar tidak terjadi kemacetan,” kata Kompol Kamarul, Kapolsek Merak.(sus)




Pemkot Cilegon Stop Uang Pembinaan Guru SMA Sederajat

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Tahun 2017 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menghentikan pemberian uang pembinaan kepada guru Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.

Itu seiring dengan dialihkannya kewenangan pengelolaan SMA sederajat kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon, Mohammad Gojali mengatakan, sejak
akhir tahun lalu, kewenangan SMA dan SMK sesuai peraturan pemerintah pusat
telah diambil alih Pemprov Banten.

Hal itupun sekaligus memutus segala yang menjadi kewenangan Pemkot Cilegon, terkait sekolah tersebut.

“Ya pokoknya per Januari ini kita sudah hentikan pemberian uang pembinaan kepada guru SMA dan SMK, seperti tunjangan maupun honor bantuan kepada guru honorernya.
Karena kan sudah diambil alih,” ungkap Gojali, Jumat (13/1/2017).

Tercatat, sedikitnya terdapat lebih dari 800 guru SMA sederajat di Kota Cilegon. Terdiri dari guru negeri dan guru honor.**Baca juga: Pelimpahan Kewenangan SMA dan SMK, Guru Honorer di Tangerang Resah.

“Kalau di kita itu guru disekolah negeri ada sebanyak 500 guru, yang 300 di antaranya guru honor, dan di swastanya ada sekira 300 guru. Tahun ini, semuanya sudah dialihkan kepada provinsi,” tambahnya.(sus)




Demokrat Cilegon Tolak Wacana Impor Cabai Rawit

Haris Wijaya saat mampir ke Pasar Kranggot.(sus)

Kabar6-Merebaknya isu soal peredaran cabai rawit impor dari Malaysia, akibat tingginya harga cabai rawit lokal, ditanggapi serius oleh Plt Ketua DPC Demokrat Kota Cilegon, Muhammad Haris Wijaya.

Ia menilai, tingginya harga cabai rawit semestinya menjadi bahan evaluasi pemerintah pusat, khususnya Kementrian Pertanian, dalam hal pembinaan kepada petani.

“Saya pikir tidak perlu lah pemerintah import cabai rawit dari luar negeri. Jangan sampai,” kata Haris saat blusukan di Pasar Baru Kranggot, Kota Cilegon, Selasa (10/1/2016).

Menurut dia, yang harus dilakukan pemerintah saat ini justru pembinaan kepada para petani serta perbaikan sistem pendistribusian hasil pertanian.**Baca juga: Ketua DPC Demokrat Cilegon Kaget Harga Cabai Tembus Rp135 Ribu.

“Cabai rawit dari Sumatera kan bisa suplai dan dikirimkan ke daerah terdekat seperti Banten dan Jakarta. Begitu juga yang di Jawa, sehingga masyarakat bisa mendapatkan cabai dengan harga terjangkau,” ujarnya.(sus)




Ketua DPC Demokrat Cilegon Kaget Harga Cabai Tembus Rp135 Ribu

Haris Wijaya saat mampir ke Pasar Kranggot.(sus)

Kabar6-Ketua DPC Demokrat Kota Cilegon, Muhammad Haris Wijaya menyambangi Pasar Baru Kranggot, Kota Cilegon, Selasa (10/1/2016).

Dalam kunjungannya, Haris sempat terkejut saat mengetahui harga cabai rawit yang saat ini sudah mencapai Rp135 ribu per kilogram (KG).

Dalam kesempatan itu, Haris juga memantau sejumlah komoditas pangan yang juga mengalami kenaikan harga.

Seperti cabai merah yang naik dari harga Rp60 ribu per KG menjadi Rp 80 ribu per KG, bawang merah yang semula Rp28 ribu per KG menjadi Rp36 ribu per KG.

“Kami ini kan punya perwakilan partai di DPR. Paling tidak kami akan berupaya menyampaikan aspirasi di bawah,” ujarnya.

Haris juga menyebut, bila pemerintah perlu melakukan pembinaan kepada para petani, dan pembenahan sistem distribusi, agar kenaikan harga seperti cabai rawit yang mahal belakangan ini, tidak terlalu menyusahkan masyarakat.**Baca juga: Kepergok Polisi Saat Beraksi, Begal Ditembak Mati .

Sementara, kunjungan Haris juga dimanfaatkan oleh pedagang untuk menyampaikan aspirasi. Sanuri, salah seorang pedagang sayuran mengaku, mulai merasakan dampak akibat kenaikan harga cabai rawit.**Baca juga: Gagahi Gadis SMP di BSD, Dua Pria Ini Ditembak Polisi.

“Sekarang mah boro-boro mau jualan banyak. Biasanya sehari jual sepuluh kilogram, sekarang saya cuma berani ambil lima kilo, takut nggak habis, jadi busuk,” ujarnya.(sus)




Harga Cengek Meroket, Disperindagkop Cilegon “Angkat Tangan”

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kenaikan harga cabai rawit alias cengek di sejumlah pasar tradisional di Kota Cilegon, kiranya membuat Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) Cilegon cukup kelabakan.

Kenaikan harga disebut terjadi akibat mekanisme pasar, sehingga pemerintah tak bisa melakukan intervensi untuk menurunkan harga.

“Kami tak bisa berbuat banyak kalau soal kenaikan. Kangankan kami, kementrian juga angkat tangan kalau soal kenaikan,” kata Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop Kota Cilegon, Ikhsan Hasibuan ditemui di Pasar Baru Kranggkot, Kota Cilegon, Senin (09/1/16).

Menurut Ikhsan, harga cabai rawit di Cilegon mulai mengalami kenaikan sejak hampir sepekan lalu. Kenaikan harga, dipicu minimnya pasokan karena gagal panen di daerah penghasil rawit Jawa Tengah.**Baca juga: Sindikat Curanmor Dibekuk Polsekta Tangerang.

“Sudah sepekan ini rawit naik. Terakhir dari pantauan harganya Rp 130 ribu per kilogram,” ujarnya.**Baca juga: Tak Berizin, 128 Waralaba di Cilegon Tetap Beroperasi.

Pihaknya hanya bisa berharap, berharap kondisi seperti ini tidak berlangsung lama sehingga pasokan rawit bisa kembali normal.(sus)




Tak Berizin, 128 Waralaba di Cilegon Tetap Beroperasi

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sebanyak 128 perusahaan waralaba di Kota Cilegon, tetap beroperasi meski tak mengantongi izin operasional waralaba dari Pemerintah Kota Cilegon.

Mirisnya, hingga kini belum ada tindakan tegas dari Dinas Perindustrian Perdagangan Dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Cilegon.

Sebenarnya, ratusan perusahaan waralaba tersebut sudah pernah mengajukan rekomendasi pendirian waralaba ke Disperindagkop Cilegon pada 2012 silam.
Rekomendasi itu sendiri merupakan salah satu syarat wajib penerbitan izin usaha waralaba.

“Izin waralaba tersebut habis masa berlakunya setelah lima tahun. Tapi sampai sekarang belum ada (waralaba) yang mengajukan permintaan rekomendasi pada kami (Disperindagkop),” kata Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop Cilegon, Ikhsan Hasibuan kepada Kabar6.com, Senin (9/1/2017).

Secara rinci, 128 waralaba bermasalah tersebut terdiri dari 67 waralaba milik Indomart, 50 waralaba milik Alfamart dan 11 waralaba milik Alfamidi.

“Ini waralaba yang sebelumnya diberi rekomendasi oleh kita pada 2012 lalu. Sekarang satu pun belum ada yang mengajukan rekomendasi untuk perpanjangan izinnya,” kata Ikhsan.**Baca juga: Besok, Dandim Lebak yang Baru Dilantik.

Namun demikian, hingga kini Pemkot Cilegon belum mengambil tindakan tegas terkait habisnya masa izin operasi ratusan waralaba itu. Ikhsan sendiri mengaku belum bisa memberikan sanksi tegas dan masih menunggu keputusan Kepala Disperindagkop.**Baca juga: Pemkab Tangerang Galang Dana Untuk Korban Banjir Bima.

“Kami belum tau apa itu (sanksinya). Tapi yang jelas kewenangan itu yang putuskan nanti pak Kadis,” ujarnya.(sus)