1

Begini Cara Pasutri di Cilegon Raup Puluhan Juta Per Bulan Dari Limbah Busa

PEngolahan limbah busa menjadi kasur lantai.(sus)

Kabar6-Berawal dari kesulitan mendapatkan modal untuk berdagang, pasangan suami istri di Kampung Palas, Kelurahan Bendungan, Kota Cilegon kini sukses mengembangkan usaha berbahan baku limbah busa spring bed. Tak tanggung-tanggung, keuntungan yang diraup mencapai puluhan juta rupiah per bulan.

Di sebuah rumah dua lantai yang sederhana, pasangan Dewi dan Hasan ini sukses menjalankannya usaha produksi bantal dan kasur lantai yang dimulai sejak 17 tahun lalu.

Hasil produksi rumahan tersebut, bahkan telah dipasarkan ke sejumlah wilayah di Banten bahkan sampai ke Medan dan Palembang.

Sang pemilik usaha, Dewi menuturkan, usahanya berawal dari kesulitan orangtuanya mendapatkan barang dagangan lantaran tidak memiliki modal yang cukup.

Bersama suaminya, pada tahun 1998 silam Dewi mulai melihat peluang usaha pembuatan bantal sofa yang saat itu cukup diminati.

Bermodalkan uang Rp900.000, pasangan tersebut nekat memulai produksi. Namun mereka tak kunjung mendapatkan untung karena hanya memproduksi dalam skala kecil.

Pasangan suami istri ini pun nekat dengan membeli bahan baku secara besar-besaran yang didapat dari limbah busa spring bed salah satu pabrik di wilayah Tangerang.

Dari situlah usahanya kian berkembang, dan merambat pada produksi kasur lantai.

“Awalnya pengen bantu orangtua nyediain barang dagangan. Tapi ahirnya kami tertarik produksi dalam jumlah banyak,” kata Dewi ditemui di rumahnya, Selasa (14/3/17).

Ibu empat anak ini mengaku tak menyangka kasur lantai yang diproduksi dari limbah busa hasil produksinya mendapat respon bagus dari konsumen di pasaran. “Kita bahan bakunya limbah busa ada dari pabrik. Tapi untuk luaran kulitnya kita baru semua,” ujarnya.

Setiap bulan, Dewi mengaku bisa meraup untung hingga puluhan juta rupiah. Tak hanya itu, ia juga bisa mempekerjakan saudara-saudaranya yang berjumlah kurang lebih lima belas orang ini.**Baca juga:Wow, Sampah di Pantai Mabak Capai 5 Ton.

Dalam satu bulan, usaha rumahan ini mampu memproduksi sedikitnya 170 kasur lantai. Dewi juga mulai memproduksi sajadah hingga spring bed untuk kebutuhan hotel dan service sofa.**Baca juga:Polres Cilegon Tembak Mati Begal Bersenjata Api.

“Satu kasur lantai kan kita jual dengan harga Rp250.000 dan untuk sajadah kita jual Rp125.000 sampai Rp 175.000. Kalau spring bed ada yang Rp2 juta sampai Rp8 juta, menyesuaikan pesanan saja,” ujarnya.(sus)




Polres Cilegon Tembak Mati Begal Bersenjata Api

Begal yang ditembak mati Polres Cilegon.(sus)

Kabar6-Petualangan jahat dua pelaku begal bersenjata api asal Lampung, masing-masing berinisial  K dan MRT akhirnya usai.

Keduanya disergap petugas Satreskrim Polres Cilegon. Satu diantaranya terpaksa ditembak mati karena berupaya melawan dan kabur saat disergap.

Kasatreskrim Polres Cilegon, AKP Ridzky Salatun mengungkapkan, kedua pelaku dibekuk saat akan melakukan transaksi hasil kejahatan di kawasan Jalan Lingkar Selatan (JLS), Kota Cilegon.

“Keduanya sudah lama menjadi target operasi kami, karena dicurigai kerap melakukan pembegalan sepeda motor di sejumlah wilayah di Banten,” ujar Ridzky Salatun.

Disebutkannya, bila identitas dan gerak-gerik kedua pelaku terkuak setelah petugas berhasil meringkus pelaku sebelumnya. Hingga saat K dan MRT akan melakukan penjualan motor hasil curian kemudian kami sergap.

“Di saat penyergapan berlangsung terjadi perlawanan oleh pelaku, petugas terpaksa menembak pelaku,” kata Ridzky, Selasa (14/3/2017).

Dalam penyergapan ini, satu dari dua pelaku tewas ditempat setelah ditembak di bagian dada lantaran berusaha melawan petugas menggunakan senjata api jenis pistol. Sementara, satu pelaku lainnya juga dihadiahi timah panas di paha kanan.

“Kita terpaksa lumpuhkan karena membahayakan keselamatan anggota,” tambahnya.**Baca juga:Wow, Sampah di Pantai Mabak Capai 5 Ton.

Dari penangkapan itu, polisi mengamankan satu unit pistol rakitan kaliber sembilan, satu unit motor merk Honda Beat bernomor polisi A 3332 WT dan dompet pelaku. **Baca juga:Bank Banten Kembangkan Kredit Komersial.

Sementara pelaku MRT yang masih selamat dan jasad pelaku yang tewas di lokasi dibawa ke rumah sakit Krakatau Medika Cilegon.(sus)




Walikota Cilegon Awasi Kinerja OPD Baru

Walikota Cilegon, Tb Iman Ariyadi.(bbs)

Kabar6-Pemerintah Kota Cilegon mengawasi kinerja Organiasi Perangkat Daerah (OPD) yang baru terbentuk.

Walikota Cilegon Tb Iman Hariyadi mengatakan pengawasan ini dilakukan untuk percepatan pembangunan di Kota Cilegon.

“Ini untuk memotifasi dan mendorong seluruh Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) supaya cepat dalam menjalankan program sesuai apa yang direncanakan, supaya tidak menumpuk. Apalagi ini OPD baru jadi sudah pasti akan menyesuaikan,” ujar Iman ditemui usai rapat, Selasa (14/3/2017).

Menurut Iman, di awal tahun ini masih terus mendorong seluruh SKPD dan OPD baru agar memaksimalkan kinerja. Kemudian, nantinya akan ada catatan yang perlu dibenahi.

“OPD yang baru belum kelihatan. Karena ini kan masih triwulan satu. Nanti pasti ada catatannya,” ungkapnya. **Baca juga:Kapolrestro: Masa AMR Jangan Terprovokasi Oknum.

Iman menambahkan, sebagai bukti capaian kinerja SKPD, Maret ini juga ada salahsatu SKPD yang mendapat apresiasi kaitan dengan pelayanan. **Baca juga:Pembahasan Ganti Rugi Lahan Runway III Deadlock.

“Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Cilegon akan mendapat apresiasi dari ombudsman soal pelayanan publik. Dan ini tentunya suatu prestasi yang cukup membanggakan,” katanya.(sus)




Wow, Sampah di Pantai Mabak Capai 5 Ton

sampah di Pantai Mabak.(sus)

Kabar6-Pantai Mabak, Merak, Kota Cilegon dipenuhi sampah. Sekira lima ton sampah diangkut dari Pantai Mabak, Selasa (14/3/2017).

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Banten Muhammad Husni Hasan mengatakan tumpukan sampah tersebut diakui menjadi penghalang destinasi wisata pantai di wilayah Banten.**Bac jug:Kasus Alfamart, Kok KIP Dijadikan Tergugat

“Selama ini, sampah selama ini sampah menjadi penghalang pemda menjadikan pantai di beberapa wilayah banten menjadi destinasi wisata,” katanya usai giat bersih pantai, Selasa (14/07/17).**Bac juga:Besok, Dermaga VI Pelabuhan Merak Uji Kelayakan.

Dari pantauan di lapangan, Pantai Mabk dipenuhi sampah rumah tangga dan sampah laut. Giat bersih pantai ini dilakukan bersama BLH Provinsi Banten, Relawan Sampah, masyarakat, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polisi, pelajar dan mahasiswa.(sus)




Besok, Dermaga VI Pelabuhan Merak Uji Kelayakan

Dermaga IV Pelabuhan Merak.(sus)

Kabar6-PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Merak Banten akan menguji coba kelayakan pengoperasian Dermaga VI Pelabuhan Merak dengan menyandarkan Kapal Portlink milik ASDP.

General Manager PT ASDP Merak Tommy Kaunang mengatakan pengujian dengan menggunakan kapal besar dilakukan untuk mengetahui layak tidaknya Dermaga VI yang akan dioperasikan pada tahun ini.

“Iya besok rencananya kita akan uji coba sandar kapal besar di Dermaga VI. Karena dermaga enam akan segera kita fungsikan. sekarang masih tahap penyempurnaan,” katanya, Selasa (14/03/17).**Bac juga: Dirut AP II Absen, Kapolres Disoraki Pendemo.

Pengujian juga dilakukan sebagai bagian dari penyempurnaan Dermaga VI. Mengingat Dermaga VI rencananya dijadikan dermaga premium yang khusus melayani angkutan pribadi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menjadi.**Bac juga:Pembahasan Ganti Rugi Lahan Runway III Deadlock.

seperti diketahui, pengoperasian Dermaga VI pelabuhan Merak molor dari target semula. Mengingat sebelumnya Dermaga VI Pelabuhan Merak direncanakan beroperasi pada Desember 2016 lalu, untuk diperbantukan melayani penyebrangan angkutan penumpang musim Batal dan Tahun Baru.(sus)




6 Penjudi Meresahkan, Warga Lapor Polisi, Diciduk

Kabar6- Aparat Reskrim Polsek Ciwandan menciduk enam pelaku judi domino di area lahan kosong milik PT Cabbot Indonesia, Kelurahan Warnasari, Citangkil, Kamis (9/3/2017). Keenamnya ditangkap tanpa perlawanan saat sedang asyik bermain judi.

Pjs Kanit Reskrim Polsek Ciwandan Iptu Sudibyo Wardoyo mengungkapkan, penggrebekan bermula dari laporan warga yang resah akan ulah para pelaku yang kerap bermain judi menggunakan taruhan uang. Dari laporan tersebut, petugas melakukan pemantauan dengan menyamar sebagai warga.

Benar saja, petugas mendapati keenam pelaku asyik bermain domino dengan menggunakan uang sebagai bahan taruhannya. Dari penggrebekan tersebut, petugas berhasil mengamankan barang bukti kartu domino dan uang lebih dari Rp 1 juta.

Sementara itu, keenam pelaku yakni IM, E,M,G,N, DAN S diketahui merupakan warga Merak yang rata-rata bekerja sebagai sopir dan buruh kasar ini. Kini, mereka terpaksa meringkuk di sel Polsek setempat, dan terancam Pasal 303 KUH Pidana tentang Perjudian dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.(sus)




Jiaahh..Penderita TB di Cilegon Naik 100 %

Program gerakan masyarakat ketuk pintu Berantas TB.(foto: sus)

Kabar6-Jumlah pengidap penyakit Tuberkulosis (TB) di Kota Cilegon sepanjang Januari-Maret 2017 meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya dengan periode yang sama. 

Tahun ini, pengidap TB di Cilegon mencapai 1.000 jiwa atau naik dua kali lipat dibanding tahun 2016 yang hanya sebanyak 505 jiwa.

Di Indonesia sendiri, TB bukan penyakit asing. Tahun 2014 lalu Indonesia berada di urutan keempat jumlah kasus TB terbanyak. Jumlah fantastis itu kembali meningkat di tahun 2015 dengan posisi Indonesia berada di urutan kedua setelah India.

Guna menanggulangi penyakit TB di Kota Cilegon, Pemkot Cilegon melalui Dinas Kesehatan membuat gebrakan dengan meluncurkan program gerakan masyarakat ketuk pintu menuju kelurahan bebas TB. Program tersebut diresmikan langsung oleh Walikota Cilegon Tb. Iman Ariyadi di Kantor Kecamatan Ciwandan, Kamis (9/3/2017). 

Iman mengatakan, program ketuk pintu merupakan tindak lanjut dari program WHO bernama Directly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS), yang bertujuan melakukan penemuan dan pengawasan secara langsung kepada para penderita TB, agar bisa disembuhkan secara menyeluruh dan dicegah penularannya.

“Program ini untuk mengaktifkan peran di dalam keluarga, pemerintahan terkecil mulai dari RT/RW, Kelurahan dan Kecamatan, agar segera merespon melaporkan jika ditemukan penyakit TB. Selain itu perlu adanya peran dari industri,” katanya. 

Dikatakannya, ada tiga kelurahan yang menjadi daerah percontohan bebas TB, yakni Kelurahan Kepuh, kelurahan Tegal ratu dan kelurahan Samangraya.

“Tiga kelurahan itu menjadi percontohan sebagai daerah bebas TB, dan tentunya kita harapkan bukan hanya penyakit TB saja tetapi ke depan Cilegon bebas penyakit,” ungkapnya.

Iman melanjutkan, tuberkolosis merupakan penyakit menular yang harus diantisipasi dan dibutuhkan proaktif mulai dari keluarga hingga masyarakat, sehingga setiap ditemukan tuberkolosis bisa direspon dengan cepat.

“Saya juga mengapresiasi meningkatnya temuan jumlah warga yang mengidap TB. Itu artinya, setiap kader kesehatan di setiap kelurahan di Kota Cilegon telah bekerja nyata di lapangan. Upaya penemuan sangat baik. Ini salah satu upaya untuk memutus mata rantai penularan. Kita berharap di semua kelurahan di Cilegon dapat terbebas dari penyakit menular TB ini,” ujarnya berharap.(sus)




ABG Indramayu Nyasar ke Cilegon

Reni di Kantor Dinas Sosial Kota Cilegon. (foto:sus)

Kabar6-Reni (14) Seorang remaja asal Telung Keranja, Desa Jambe, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu ditemukan terlunta-lunta di Kota Cilegon. Reni yang mengaku kehabisan ongkos untuk pulang, dan hanya bisa menangis saat diantarkan polisi ke Kantor Dinas Sosial Kota Cilegon, Rabu (8/3/17).

Saat ditanya petugas Dinsos, Reni mengaku datang ke Banten seorang diri dengan tujuan ingin mengunjungi saudaranya di Kota Serang. Namun sesampainya di Serang ia mendapatkan kabar bahwa ibunya yang berada di kampung asalnya meninggal dunia.

Mendengar berita duka tersebut, Reni bergegas kembali ke kampung halamannya. Alih-alih menaiki bus jurusan Indramayu, bus yang ditumpanginya malah menuju ke Kota Cilegon.

Lantaran kehabisan ongkos untuk melanjutkan perjalanan, Reni lapor ke Polres Cilegon untuk meminta bantuan, sebelum ahirnya diserahkan ke Dinsos Kota Cilegon. 

“Tadinya disuruh main sama saudara yang di Serang. Tapi sekarang mau pulang, ibu meninggal,” ujar Reni sambil terisak dengan logat bahasa Cirebon kental.

Sementara itu, Kasi Pengaduan Masalah Sosial pada Dinsos Kota Cilegon, Yuadhita Broto Rini mengungkapkan sepanjang tahun 2017 telah tercatat 40 kasus orang telantar yang ditangani oleh Dinsos Cilegon. Sedangkan pada tahun 2016 lalu lebih dari 230 kasus yang ditangani.

“Untuk Reni ini akan kita cari tahu dulu apa permasalahannya. Apakah nanti hanya akan kita antar ke terminal saja dengan biaya ongkos dan makan kita yang tanggung. Apakah juga perlu berkoordinasi dengan Dinsos di daerah asalnya agar kemudian ada penjemputan didaerah perbatasan,” ujarnya.(sus)




KB Gaya MOP di Cilegon tak Capai Target

illustrasi MOB ( foto: duaanak)

Kabar6-Target program Keluarga Berencana yang menyasar kalangan pria usia subur di Kota Cilegon belum mencapai target. Dari target tujuh orang per tahun yang menggunakan KB dengan metode operasi pria (MOP), baru terealisasi empat orang.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Cilegon, Bahaudin mengaku pihaknya kesulitan mendapatkan akseptor yang bersedia mengikuti program MOP secara sukarela.

“Banyak kendalanya, terutama karena masih minimnya kesadaran dan pemahaman,” kata Bahaudin, Selasa (7/3/17) lalu.

Sementara itu, akseptor wanita usia subur pun masih banyak yang enggan memilih Program KB jangka panjang. Umumnya, mereka memilih program KB jangka pendek seperti suntik dan pil KB.

“Kami berusaha meyakinkan masyarakat agar mau mengikuti program KB jangka panjang, seperti pemasangan Implan dan spiral,” katanya.(sus)




Telan Dana Rp 6 M, Jembatan Cigeblag Mangkrak

Jembatan Cigeblag ( foto: fbo)

Kabar6- Proyek pembangunan peninggian jembatan Cigeblag di Jalan Lingkar Selatan, Kota Cilegon terbengkalai. Padahal, proyek pembangunan tersebut menghabiskan dana Rp 6.1 miliar yang bersumber dari APBD Kota Cilegon.

Anehnya, pelaksana proyek, PT Linggar Bhakti Teknika mengklaim pekerjaan mereka telah selesai sejak Desember 2016 lalu. Proyek peninggian jembatan yang hanya untuk satu lajur ini sendiri mulai dikerjakan pada Agustus 2016.

Namun faktanya, hingga sekarang jembatan tersebut belum dapat dilalui kendaraan lantaran penghubung ke jembatan yang belum dibeton masih dipenuhi dengan urugan material. Tak hanya itu, posisi beton jembatan juga tidak rata dengan tanah sehingga jembatan tak layak untuk dilalui.

Khawatir ada pengguna jalan yang terjebak di lokasi, masyarakat setempat berinisiatif memasangi kayu penghalang sebelum memasuki jembatan, agar pengguna kendaraan tak menerobos masuk.

“Sengaja dipasang penghalang, karena khawatir aja kendaraan terjebak. Apalagi kalau malam kan nggak ada penerangan,” ungkap warga setempat, Edi, Rabu (8/3/17).(sus)