oleh

Cara Korban Penggusuran di Kelurahan Batu Jaya Bertahan Tinggal

image_pdfimage_print

Kabar6-Warga korban penggusuran di Kelurahan Batu Jaya, Kota Tangerang memilih bertahan dari pada hengkang dari tanah yang mereka tempati puluhan tahun itu. Caranya, mereka mendirikan posko dan mengontrak rumah di sekitar lokasi penggusuran sebagai cara bertahan tinggal.

Julaiha, 59 tahun misalnya, hingga kini masih tetap bertahan didekat area pergusuran dengan cara mengontrak rumah. Nenek ini, tinggal bersama lima orang anaknya. ” Biaya ngontrak Rp 800 perbulan dengan listrik,” katanya kepada Kabar6.com.

Julaiha menuturkan, kondisinya semakin terjepit untuk tetap bertahan hidup karena kondisi sang suami yang tidak bekerja karena trauma setelah ada pergusuran tersebut.

Untuk memenuhi biaya hidup dan bayar kontrakan, Julaiha harus banting tulang. Dia berjualan makanan ringan di dekat sekolah. Hasil jualan kadang sehari Rp20 ribu, kadang Rp50 ribu,” katanya.

Sementara untuk bayar kontrakan, Julaihan saat ini masih mengandalkan dari anak-anaknya.

Julaiha adalah satu dari 33 warga Kelurahan Batu Jaya, Kota Tangerang yang terkena gusur proyek perluasan lahan SD Negeri 1 Batu Jaya yang dilakukan Pemerintah Kota Tangerang.

Eksekusi penggusuran sudah dilakukan sejak 3 Oktober 2018 lalu. Saat ini bangunan dilokasi itu telah diratakan dengan tanah dan dipagar keliling.

**Baca juga: Begini Kronologi Penggusuran di Batu Jaya Kota Tangerang Versi Warga.

Julaiha berharap ada ganti rugi dari Pemerintah Kota Tangerang atas tanah dan bangunan yang mereka huni puluhan tahu itu.”Umur saya sudah tua, rasanya tidak mungkin dill untuk membeli rumah,” katanya dengan nada pasrah. (Eko)

Print Friendly, PDF & Email