oleh

Cara Bijak Sekaligus Sehat Konsumsi Makanan Beku dan Kalengan

image_pdfimage_print

Kabar6-Selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Anda tentu akan mengurangi frekuensi berbelanja kebutuhan pokok. Salah satu cara yang dilakukan agar tidak sering belanja keluar rumah adalah dengan menyetok bahan makanan beku atau makanan dalam kaleng.

Selain praktis, kedua jenis makanan ini mudah diolah sewaktu-waktu. Meskipun demikian, produk-produk ini tinggi kandungan garam, tepung, pengawet, dan bahan-bahan lainnya yang tidak sehat apabila dikonsumsi berlebihan.

Bagaimana solusinya? Melansir Womantalk, ada tiga cara lebih bijak dan lebih sehat mengonsumsi makanan beku dan kalengan selama pandemi COVID-19:

1. Lihat kandungan gula dan garam
Lihat fakta nutrisi dan saran penyajian pada kaleng, lalu perhatikan kandungan gula, garam dan lemak produk tersebut. Pastikan Anda juga melihat rincian ‘per sajian (per serving)’ dari produk tersebut karena dapat menentukan jumlah gula, garam, dan lemak, yang akan dikonsumsi.

Untuk garam, sebaiknya tidak lebih dari satu sendok teh atau lima gram per hari. Sementara untuk gula maksimal empat sendok makan atau 50 gram, sedangkan minyak atau lemak sebaiknya tidak melebihi lima sendok makan atau 67 gram setiap hari.

2. Segera memasak begitu sudah dibuka
Meski sudah dikemas dalam kaleng kedap oksigen, masih ada bakteri dalam makanan yang turut tumbuh di dalamnya. Karena itulah, pastikan untuk segera memasak makanan kaleng yang sudah dibuka.

Hal ini karena ketika membukanya, bakteri bisa dengan cepat mengkontaminasi makanan lewat udara yang masuk. Hindari membuka makanan kaleng jika Anda belum ingin mengolahnya di hari yang sama.

3. Simpan dengan teknik blanching
Teknik blanching, blansing, blansir berarti sayuran segar dimasak sebentar, kemudian didinginkan dalam rendaman air dingin. Setelah dingin, segera keringkan sayuran, lalu kemas dengan dry pack atau tray pack.

Setelah itu, masukkan sayuran ke dalam freezer dan biarkan beku. Proses pendinginan ini membantu menghentikan aktivitas enzim pada sayuran yang pada akhirnya bisa merusaknya. ** Baca juga: Hindari 4 Kebiasaan Tak Sehat Saat Berbuka Puasa

Mudah, bukan? (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email