oleh

Cabor di Tangsel Kesulitan Peroleh “Bapak Angkat”

image_pdfimage_print

Kabar6-Belum adanya perubahan signifikan dalam sistem pembinaan cabang olahraga (cabor) di Tanah Air, membuat kalangan atlet dan pembina semakin permisif.

Pasalnya, hingga kini kalangan atlit masih terus dihadapkan dengan persoalan klasik, yakni adanya keterbatasan anggaran.

Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany, mengatakan bila pemerintah daerah kini sedang terus berusaha punya bapak angkat (penyandang dana) bagi setiap cabor.

Sesuai pengalaman, bahwa bapak angkat adalah pihak yang memang suka pada cabang olahraga tertentu.

“Jadi kalau hanya mengandalkan uang pribadi dari bapak angkat itu sulit. Mudah-mudahan bisa terus dicari,” katanya di GOR Nawa Tunggal, Kedaung, Kecamatan Pamulang, kemarin.

Menurut Airin, pastinya selama turut membantu pendanaan untuk pengembangan cabor harus terus-menerus merogoh dari kocek pribadi. Sosok bapak angkat biasanya juga bisa mencari bantuan dana dari sumber-sumber lainnya.

Airin menyatakan, akan terus siap melakukan pembinaan bagi cabor-cabor di tengah keterbatasan anggaran kas daerah. Sejak kemarin, penyaluran bantuan dana hibah tidak lagi lewat lembaga Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat.

“Kemarin saya sudah bertemu dan bicara dengan KONI Tangerang Selatan. Sehingga bantuan diberikan langsung ke cabor-cabor,” terangnya saat membuka Kejuaraan Bulutangkis Tingkat Kota Tangsel 2014.

Kebijakan ini, terang Airin, tentu saja bukan tanpa alasan. Ia khawatir jika dana bantuan yang bersumber dari APBD untuk pengembangan dan pembinaan cabor-cabor disalurkan melalui KONI Kota Tangsel, maka akan timbul masalah baru. **Baca juga: Kinerja Terbentur UU MD3, DPRD Tangsel Konsultasi ke Mendagri.

Alasannya karena sempat terjadinya dualisme kepemimpinan dalam tubuh induk organisasi olahraga tersebut. “Karena saya khawatir bila memberikan bantuan ke KONI versi A akan jadi masalah. Dan begitupun sebaliknya,” terangnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email