1

Bupati Zaki: Pembentukan Provinsi Tangerang Raya Bukan Ego Saya

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.(yud)

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, memastikan bila wacana pembentukan Provinsi Tangerang Raya, bukanlah bentuk dari ego dirinya.

Tapi karena minimnya perhatian Provinsi Banten selaku daerah tingkat I kepada wilayah Tangerang (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan), sebagai daerah tingkat dua sekaligus wilayah mitra Ibukota Jakarta.

Tingginya ketimpangan pembangunan, serta minimnya pembagian hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang telah disetorkan, menjadi salah satu bukti. Padahal, penyumbang PAD terbesar di daerah kekuasaan Rano Karno ini, adalah Tangerang Raya.

“Pemicunya karena selama ini Tangerang Raya enggak pernah diurus secara optimal oleh Banten. Mereka enggak pernah peduli dengan tiga wilayah ini. Asal Anda tahu ya, ini bukan egonya saya. Bahkan sejak Pak Ismet Iskandar (mantan Bupati Tangerang-red) dan Pak Wahidin Halim (mantan walikota Tangerang), problem pembangunan ini sudah ada,” ungkap Bupati Zaki, kepada Kabar6.com, kemarin.
 
Ditambahkannya, kontribusi Kabupaten Tangerang sendiri untuk Provinsi Banten, setiap tahun mencapai hampir Rp600 miliar. Sementara, imbal baliknya Kota Seribu Industri ini hanya mendapatkan jatah tak lebih dari Rp100 miliar.

“Gimana kita enggak sakit hati, setoran kita kesana gede. Tapi, giliran kita minta pembangunan disini, mereka ngomongnya entar dulu,” katanya.

Sementara, kata dia, kondisi sejumlah aset milik Pemerintah Provinsi Banten di Tangerang Raya, seperti infrastruktur jalan, irigasi dan lainnya, dibiarkan terbengkalai dan tak terurus.

Dampaknya justru harus dirasakan oleh warga di Tangerang Raya, seperti kemacetan arus lalu lintas dan banjir terjadi dimana-mana, akibat kerusakan jalan dan irigasi  tersebut.

“Atas kondisi itu, akhirnya kita jadi skeptis. Dan, kita masing-masing saja jalan. Toh, Tangerang Raya juga bisa jadi kota mandiri,” tuturnya.

Bupati menilai, dibutuhkan perhatian serius untuk menangani Tangerang Raya yang jumlah penduduknya kini sudah mencapai 6,4 juta jiwa. “Gimana nanti kalau jumlah penduduk Tangerang Raya sudah mencapai 10 juta jiwa, apa Banten masih bisa ngurusi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati Zaki mengatakan, dukungan atas rencana pembentukan Provinsi Tangerang Raya ini, sudah muncul dari Walikota Tangerang, Arief Wismansyah dan Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany.

Diprediksi, pembentukan Provinsi Tangerang Raya bisa terealisasi sekitar 15 hingga 20 tahun mendatang. “Kalau mengacu ke Undang-undang, tinggal butuh dua wilayah kota dan kabupaten lagi, diantaranya Kota Tangerang Utara dan Tangerang Tengah,” bebernya.

Sebelumnya, Tokoh Tangerang Wahidin Halim yang juga Wakil Ketua Komisi II DPR RI menyatakan, pembentukan Provinsi Tangerang Raya sangat memungkinkan, meski harus melalui kajian yang matang. **Baca juga: Stok Darah AB di Kabupaten Tangerang Minim.

“Pembentukan provinsi baru perlu melalui kajian beberapa pihak yang berkepentingan. Sesuai Rancangan Disain Besar Penataan Daerah hingga 2025, masih ada kemungkinan penambahan sekitar 11 provinsi dan 46 kabupaten di Indonesia,” kata pria yang akrab disapa WH itu lagi. **Baca juga: Bulan Depan, MTQ Ke-46 Kabupaten Tangerang di Legok.

Menurutnya, pembentukan sebuah provinsi sebagai daerah otonomi baru tentunya harus ditunjang dengan beberapa aspek termasuk daerah pendukung, biasanya minimal lima kabupaten dan kota. **Baca juga: Tangerang Tunggu Mendagri Tunjuk Batas Wilayah Bandara Soetta.

“Sedangkan Tangerang Raya saat ini hanya meliputi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Iu artinya, masih dibutuhkan setidaknya dua daerah tingkat dua lagi,” ujarnya.(Tim K6)