oleh

Buntut Kematian Nanang, Supir D-10 Geruduk Polsek Pondok Aren

image_pdfimage_print

Kabar6-Ratusan awak angkutan kota (angkot) D-10 (bukan 01) rute Ciputat-Pondok Aren, menunjukkan sikap solidaritas atas kematian rekan seprofesinya, Nanang, yang ditemukan gantung diri di kediaman majikannya.

Para supir menduga, ada kejanggalan atas kematian rekan seprofesinya.

Pengamatan dilapangan, puluhan unit angkot D-10 (bukan 01) jurusan Ciputat-Pondok Aren memarkirkan kendaraannya di halaman Mapolsek dan lapangan sepakbola Kecamatan Pondok Aren. Mereka datang sambil membawa bendera kuning sebagai tanda duka cita.

Sutalem (33), perwakilan supir angkot mengaku, bahwa kedatangannya ke Mapolsek Pondok Aren untuk meminta penjelasan ihwal tewasnya Nanang. Para awak angkot mencurigai bahwa kematian Nanang murni bukan disebabkan akibat gantung diri.

“Kami menduga ada dugaan penyekapan. Karena sebelum ditemukan gantung diri, teman kami di kunci dari luar,” katanya kepada wartawan ditemui di Mapolsek Pondok Aren, Kota Tangsel, Senin (19/5/2014).

Menurutnya, sebelum ditemukan tewas gantung diri Nanang sempat terlibat adu mulut dengan majikannya yang dikenal dengan sebutan Bos Arab. Setelah itu Nanang ditemukan telah tewas dengan cara menggantungkan lehernya dengan seutas tali rapia.

Kemudian, yang membuat para supir angkot curiga, sebelum kepolisian dan pihak keluarga korban datang, tubuh Nanang sudah diturunkan.

Akhirnya, atas permintaan teman sesama supir dan sanak keluarga, jasad Nanang dibawa ke RSU Tangerang untuk dilakukan otopsi. Sehingga, sangat jelas, penyebab kematian dari Nanang. ** Baca juga: Diduga Stres, Supir Angkot Gantung Diri Dirumah Majikan.

“Kami curiga ada tanda-tanda kekerasan. Karena saat kami jenguk ke klinik juga, tidak ada sanak keluarga atau polisi yang mendampingi. Sedangkan nyawa Nanang sudah tidak ada,” jelas Sutalem.(yud)

Print Friendly, PDF & Email