oleh

BPU Sebut Pernyataan Yoseph Paul Zhang Akibat Kedangkalan Berpikir

image_pdfimage_print

Kabar6- Ketua Umum Barisan Pengawal Ulama (BPU) Giovanny, menilai pernyataan Joseph Paul Zhang merupakan fenomena kedangkalan berpikir seorang youtuber yang sengaja membuat resah situasi di bulan suci ramadhan.

Misalnya, Josep mengatakan Kemerdekaan bangsa Indonesia diberikan oleh orang Yahudi karena bom atom Hiroshima dijatuhkan oleh orang Yahudi bukan hasil perjuangan bangsa Indonesia.

Jozeph juga diduga melakukan penistaan agama Islam dengan melakukan diskusi daring melalui Zoom yang kemudian diunggah ke saluran Youtube miliknya dengan judul Puasa Lalim Islam. Dirinya juga mengaku sebagai nabi ke-26.

“Kami menilai Joseph Zhang sedang terjebak pada sesat pikir dirinya sendiri yang ketika berinteraksi di media sosial muncul pernyataan pernyataan yang meresahkan masyarakat. Ini jelas pelanggaran hukum dan kepolisian harus menangkap Joseph untuk memberikan efek jera demi mencegah munculnya gejolak sosial,” kata Giovanny dalam keterangan tertulisnya kepada kabar6.com, Rabu (21/4/2021).

Untuk itu, BPU mendukung langkah Kapolri untuk menangkap Jozeph. Kini Bareskrim Polri resmi menetapkan YouTuber Jozeph Paul Zhang sebagai tersangka kasus penistaan agama, bahkan yang bersangkutan tengah diburu hingga keluar negeri.

“Untuk itu kami sangat mendukung penuh Polri mengejar dan menangkap Joseph Zhang atas semua perbuatannya yang meresahkan masyarakat terutama umat islam. Kami berharap pemerintah Jerman atau interpol asing responsif menanggapi keresahan Umat Islam untuk bekerjasama dengan Kepolisian RI menangkap Joseph,”ujarnya.

**Baca juga: Ini Penyebab BUMDes di Kecamatan Bojong Pandeglang Vakum

Disisi lain, Barisan Pengawal Ulama juga memberikan apresiasi yang setinggi tingginya atas partisipasi gereja gereja yang turut mengecam Joseph Zhang , ini menunjukan kualitas hubungan antar umat beragama di tanah air tetap terjaga dan solid.

“Kasus Joseph Zhang mesti dijadikan pelajaran bagi para youtuber atau penggiat media sosial agar lebih beradab dalam memanfaatkan media sosial,”tutupnya.(aep)

Print Friendly, PDF & Email