oleh

BPS Banten Sebut Rokok jadi Salah Satu Penyebab Angka Kemiskinan di Kota Naik

image_pdfimage_print

Kabar6-Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten merilis angka kemiskinan. Dari hasil maka terlihat angka kemiskinan di perkotaan lebih tinggi daripada di perdesaan pada tahun 2020.

Kepala BPS Provinsi Banten, Adhi Wiriana menerangkan, angka kemiskinan di perkotaan naik 0,82 persen atau naik 67 ribu menjadi 540 ribu jiwa. Dibandingkan dengan Maret 2020 yaitu 472 ribu.

Jika diperdesaan, Adhi menjelaskan, sebagian besar masyarakat perdesaan bergerak dipertanian. Karena pertanian kurang terdampak, otomatis kenaikan penduduk miskin sedikit yaitu 0,39 atau 14 ribu.

“Kenaikan angka kemiskinan di perkotaan dipengaruhi oleh mayoritas masyarakat yang bekerja didunia perindustrian dan terkena PHK karena dampak Covid-19,” ujarnya kepada wartawan dan rilis BPS Banten, ditulis Selasa (16/2/2021).

Dari data yang dihimpun oleh BPS, Adhi mengatakan, masyarakat diperkotaan sebelumnya 57 persen bekerja disektor formal atau di industri dan perusahaan. Namun diakhir Agustus 2020 turun menjadi 50 persen, ada penurunan 7 persen.

Adhi menjelaskan, disisi lain, angka pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) atau informal justru mengalami kenaikan dari 40 persen menjadi 48 persen.

“Sektor informal kenapa meningkat? Karena mereka kan mudah masuk dan mudah keluar, tadinya yang di PHK dari industri tadi,” terangnya.

Adhi menjelaskan, ada beberapa sebab yang menjadi pengaruh paling besar kepada garis kemiskinan. Terdapat dua komoditas yang dipantau oleh BPS yaitu makanan dan non makanan.

Adhi menjelaskan, BPS memantau orang-orang miskin dari apa yang dibelanjakan. Pada September 2020 garis kemiskinan per kapita/bulan adalah Rp515 ribu.

**Baca juga: Prediksi Potensi Cuaca Buruk Satu Pekan Kedepan di Banten

Diketahui bahwa 18 persen itu masyarakat gunakan untuk membeli rokok, sementara untuk beras 12 persen serta susu bubuk 3 persen.

“Karena mereka di PHK kan nganggur, jadi lebih banyak ngelamun, mungkin juga stres, jadi konsumsi rokok lebih tinggi,” tutupnya.(eka)

Print Friendly, PDF & Email