oleh

Bocah Korban “Wanita Bermotor” di Tangerang Trauma

image_pdfimage_print
Dinda, bocah korban wanita bermotor di Tangerang.(shy)

Kabar6-Dinda (10), bocah korban perampoka wanita bermotor di Perumahan Mustika, E10 Rt 4/10, Desa Matagara, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, diklaim masih trauma atas tindak kejahatan yang dialaminya.

Hal itu diakui Rudyanto, orangtua Dinda, Kamis (28/7/2016). “Dulu dia anak yang berani. Tapi sekarang jadi penakut. Bahkan Dinda tidak berani keluar rumah sendirian,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Yanto itu mengatakan, trauma dipicu adanya ancaman dari pelaku, saat membawa Dinda dari Perumahan Mustika ke kawasan Perumahan Sudirman.

“Dinda takut, karena saat peristiwa terjadi, pelaku sempat mengancam akan memukul kalau berteriak,” ungkapnya, Kamis (28/7/2016).

Tak hanya itu, Dinda yang kini duduk di bangku kelas 4 di SD Negeri Kedongdong, Kecamatan Tigaraksa, kini juga tak mau lagi bermain diluar rumah. “Kalau mau maen, teman sebayanya yang diajak ke dalam rumah,” ujar Yanto lagi.

Diketahui sebelumnya, Dinda dan dua temannya Tazkia (10) dan Hanum sebelumnya didatangani wanita bersepeda motor saat tengah bermain di Perumahan Mustika, Senin (25/7/2016) sore. **Baca juga: Gadis ABG di Teluk Naga Dikabarkan Menghilang Sepekan.

Oleh si pelaku, ketiga korban diminta menunjukkan rumah guru mereka. Alhasil, ketiganya pun menurut dan naik ke sepeda motor pelaku. **Baca juga: Polsek Tigaraksa Waspadai Wanita Bermotor Perampok Bocah SD.

Namun kemudian, pelaku membawa ketiganya ke Perumahan Sudirman. Disana pelaku mempreteli paksa perhiasan di tubuh ketiga korban, setelah sebelumnya mengancam akan memukul para korban jika berani melawan. **Baca juga: Diduga, Wanita Bermotor di Tangerang Sudah Rampok Banyak Bocah.

Setelah mendapatkan perhiasan dari tubuh para korban, wanita bermotor itupun meninggalkan ketiga bocah itu dilokasi. **Baca juga: Wanita Bermotor Rampok Tiga Bocah SD di Tigaraksa.

Ketiga bocah itupun akhirnya menangis karena tak tahu jalan pulang, sebelum kemudian kebradaan mereka ditemukan oleh Yanto, orangtua DInda, dan dibawa pulang ke rumah masing-masing.

Namun, pascakejadian orang tua korban tidak melaporkan hal itu ke polisi.(shy/agm)

Print Friendly, PDF & Email