oleh

Biksu Thailand Daur Ulang Plastik Jadi Masker yang Dilengkapi Untaian Doa

image_pdfimage_print

Kabar6-Kuil Chak Daeng di Thailand terkenal dengan kampanye lingkungan. Kuil ini telah memproduksi sendiri jubah biksu dengan menggunakan 15 ton botol plastik, yang mereka terima setiap bulannya.

Para biarawan dan dan relawan kemudian menenun serat sintetis yang diekstraksi dari plastik tersebut. Serat dicampur dengan kapas sebelum diolah menjadi kain yang akhirnya diberi warna oranye, khas jubah pendeta Buddha.

Tidak hanya membuat jubah, melansir DW, Biksu Abbas Pranom Dhammalangkaro pada bulan lalu mulai membuat masker untuk melindungi orang-orang yang tidak kebagian masker. Lapisan filter tambahan dijahitkan pada lapisan dalam yang dimaksudkan sebagai perlindungan ekstra dari potensi terkena cairan yang mengandung virus.

Sebagai sentuhan akhir, pada masker disulam kalimat doa memohon ‘akhir dari penderitaan’ yang disebabkan oleh pandemi COVID-19. Doa tersebut berbunyi kurang lebih seperti, “Mengetahui permasalahan adalah cara untuk mengakhiri penderitaan.”

Biksu Abbas Pranom mengakui, doa tidak akan perpengaruh sama bagi semua orang. “Bagi mereka yang tidak percaya pada hal semacam ini, itu tidak akan ada bedanya,” katanya. ** Baca juga: Gratis, Gaun Pengantin untuk Tenaga Medis dan Staf Rumah Sakit yang Berencana Menikah

Sementara itu di Myanmar, para biksu Buddha juga berdoa keras untuk mencoba melindungi negara mereka. Satu kelompok biksu bahkan menaiki balon udara dan mencipratkan ‘air suci’ dari atas balon udara untuk melindungi daerah Bagan yang penuh dengan kuil.

Myanmar sendiri mengklaim masih tidak ada kasus COVID-19 di negaranya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email