oleh

Bersepeda Bikin Pria Alami Impotensi?

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Impotensi atau disfungsi ereksi adalah kondisi ketika Mr P tidak mampu ereksi atau sulit bertahan pada posisi ereksi. Impotensi merupakan masalah seksual yang cukup umum di kalangan pria.

Ada berbagai sebab mengapa pria mengalami impotensi. Namun salah satunya mungkin akan membuat Anda tercengang. Pria yang sering bersepeda kerap dikaitkan dengan disfungsi ereksi atau impotensi.

Disebutkan, kondisi ini dapat membuat Mr P sulit mengeras, dan sulit mempertahakan ereksi. Dikutip dari Alodokter, ketika duduk pria akan membebankan berat badan pada tulang duduk, yang dikelilingi oleh lemak dan otot-otot yang tidak memiliki organ, saraf, atau arteri. Area ini bisa membantu kita duduk dengan nyaman secara berjam-jam.

Nah, sebagian besar pengendara sepeda membebankan berat tubuh di sadel sepeda yang tidak cukup lebar untuk menopang tulang duduk. Alhasil, mereka akhirnya membebankan berat badan pada area yang terletak di sekitar samping luar perineum.

Area ini berbentuk kanal sepanjang ischiopubic rami (struktur penghubung antara tulang duduk dan tulang kemaluan), yang mengandung jaringan ereksi, arteri dan saraf ke Mr P.

Tekanan pada area tersebut bisa merusak arteri serta saraf . Padahal, arteri dan saraf tersebut memiliki peranan penting dalam membantu proses ereksi. Gejala awal yang menandakan arteri dan saraf telah rusak yaitu munculnya sensasi mati rasa atau kesemutan pada area intim pria.

Rrisiko pria mengalami impotensi, menurut penelitian, lebih tinggi ketika bersepeda dalam waktu yang lama yaitu sekira lebih dari tiga jam tiap minggunya.

Bagaimana solusinya?
1. Pilih sadel dengan dudukan yang lebih lebar. Ubah  posisi sadel menjadi lebih ke depan untuk membantu mengurangi tekanan pada perineum.
   
2. Rendahkan posisi stang, sehingga tubuh bisa bersandar ke depan dan bagian bokong menjadi terangkat. Posisi seperti ini bisa mengurangi tekanan pada perineum.
   
3. Jika Anda menempuh jarak jauh, usahakan tidak selalu dalam posisi duduk selama bersepeda. Anda bisa menyelinginya dengan mengangkat bokong atau bisa juga berjalan kaki sambil membawa sepeda. Kegiatan ini akan mengurangi tekanan pada perineum dan melancarkan kembali aliran darah.
   
4. Gunakan celana pendek yang memiliki bantalan untuk mendapatkan lapisan perlindungan ekstra.
5. Kurangi intensitas bersepeda, usahakan tidak lebih dari tiga jam tiap minggu. ** Baca juga: Waspadai, Stres Picu Obesitas

Jika area perineum terasa sakit atau mati rasa, sebaiknya berhenti bersepeda untuk sementara waktu. Sehat bukan berarti harus mengorbankan salah satu organ tubuh, bukan? (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email