oleh

Bergaul Dengan “Maut” Demi Misi Kemanusiaan

image_pdfimage_print

Kabar6-Taruna Siaga Bencana (Tagana) telah hadir di Provinsi Banten sejak Tahun 2005 silam. Relawan kebencanaan ini pada awalnya hanya beranggotakan beberapa puluh orang saja.

Oleh: Ibnu Jandi, S.Sos. MM

Berkat pembinaan yang intensif dan berkesinambungan, dalam kurun waktu empat tahun Tagana Banten yang di Ketuai oleh Sdr. Andika Hazrumy telah memiliki kurang lebih 1.300 personil yang tersebar di 8 Kabupaten dan Kota.

Untuk memaksimalkan perannya dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, maka pada tanggal 23 Desember 2008 di Lebak, Banten, dilakukan pembentukan Kepengurusan atau Tim Koordinasi Tagana Provinsi Banten.

Keberadaan Tim Koordinasi ini kemudian dikukuhkan melalui SK Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nomor 188.4/1/128/TAGANA/DINSOS/XII/2008.

Tagana Provinsi Banten prioritasnya adalah memberikan bantuan Sosial “Kepekaan dan Keterpanggilan” kepada masyarakat yang terkena musibah, terutama bencana alam yang seperti banjir akibat hujan terus menerus seperti sekarang ini.

Sedangkan misi Tagana Banten adalah merupakan panggilan jiwa untuk menjawab sejumlah isu kemanusiaaan di wilayah Banten dan wilayah lainnya tanpa kecuali. 

Demikian doktrin yang ditanamkan oleh Sdr H. Andika Hazrumy kepada seluruh organic Tagana Banten. Isu kemanusiaan sejatinya adalah “hajatan besar” umat manusia tanpa memandang strata sosial.

Kita selayaknya terpanggil hadist sebagai orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang, saling menyayang dan saling cinta bagaikan satu tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota tubuh lainnya ikut merasakan sulit tidur dan demam.

Loyalitas Tagana Banten beserta jajarannya yang di ketuai  oleh Sdr. H. Andika Hazrumy patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, Tagana Banten tak pernah menampik tugas kemanusiaan, meski sekalipun harus berhadapan dengan maut.

Kesiagaan Tagana telah menjadi sikapnya dalam motivasi kemanusiaan. Senjata H. Andika Hazrumy beserta jajarannya dalam melayani masyarakat adalah keikhlasan dan kesiapan mendatangi, membantu sepenuhnya, menyapa saudara-saudara yang ditimpa bencana/kemalangan.

Musibah merupakan kejadian yang datang atas ketentuan Allah SWT dan tidak bisa ditolak. Manusia diwajibkan untuk menghindar dari musibah yang akan dan sudah terlanjur menimpa dirinya.

Kalau sakit, kita harus berobat dan kalau tertimpa banjir, kita harus menghindar dari bahaya banjir. Upaya untuk menghindari musibah tidak hanya melakukan pencegahan saja, seperti mencegah datangnya penyakit, tetapi juga pada tingkat penanggulangannya.

Allah SWT melarang manusia menjatuhkan atau membiarkan dirinya dalam kebinasaan seperti pada ayat : “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah:195).

Untuk Tagana Banten beserta jajaranya…semangat…semangat…semangat…Demi Misi Kenusiaan.(***)

Print Friendly, PDF & Email