oleh

Bercinta Dapat Dilakukan Dalam Kondisi Tidur?

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Pernahkan Anda mendengar kata sexsomnia? Istilah ini merupakan kegiatan seksual yang dilakukan secara tidak sadar atau salah satu pihak memaksa pasangannya yang sedang tidur untuk bercinta.

Ann Marie Chung dari Sleep Research Unit pada Universitas Kesehatan Toronto, Kanada, dikutip dari Esquire, menggambarkan sexsomnia sebagai adegan penuh gairah dalam kondisi tidur lelap.

Hal ini bukan saja tertuju pada kegiatan bercinta saat tidur, namun juga bisa berupa masturbasi dan mimpi basah. Penyebabnya bisa dari pengaruh minuman beralkohol atau bisa juga akibat stres ringan.

Ada kalanya gejala sexsomnia terjadi bukan karena kedua hal yang disebut di atas, dan hal ini perlu segera dikonsultasikan kepada seksolog atau psikolog. ** Baca juga: Variasi Beda Bercinta di Air

Risiko terburuknya adalah sexsomnia berasal dari gangguan jiwa, di mana pernah terungkap beberapa kecil kasus seseorang yang memiliki kecenderungan gairah seksual sangat tinggi (hypersex) berawal dari gejala ini.

“Pada dasarnya tingkat gairah seseorang dapat diukur dan dikendalikan secara ilmiah. Jadi, tidak benar jika gairah seksual berlebih tidak dapat dikendalikan. Anda hanya perlu melakukan gabungan konsultasi medis dan psikologi secara berkala,” jelas Ann Marie.

Pada pasangan yang telah menikah, gejala sexsomnia dapat dijadikan alat untuk meningkatkan kualitas hubungan seksual. Tentunya dari masing-masing pihak perlu dalam kondisi komunikasi yang harmonis, sehingga ketika tersadar, akan menganggap sexsomnia sebagai ‘dosa’ yang indah. Bagi pasangan usia paruh baya, gejala sexsomnia konon diyakini mampu memperlambat ‘turun mesin’ kualitas hubungan seksual.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email