oleh

Berapa Lama Durasi Tidur yang Efektif?

image_pdfimage_print

Kabar6-Selama beberapa tahun belakangan, penelitian seputar tidur telah banyak dilakukan oleh ilmuwan untuk menemukan jawaban dari berbagai pertanyaan, misalnya berapa lama waktu yang ideal untuk tidur, bagaimana tidur bisa berdampak pada kita, dan mengapa banyak fenomena terjadi saat tidur.

Pada kenyataannya, melansir dokter.id, orang yang tidur hanya empat jam juga bisa sesegar dan seaktif seperti orang yang tidur selama 7,5 jam. Hal itu juga dikuatkan oleh penelitian yang menyatakan bahwa, ‘orang kurang tidur pada kenyataannya bisa memberikan dampak yang sama persis seperti seseorang yang tidak kurang tidur, ketika keesokan paginya’.

Temuan utama ini mengungkapkan, otak pada orang yang kurang tidur bisa bekerja normal kadang-kadang, tapi sebentar-sebentar akan mengalami fenomena yang mirip dengan mati listrik.

Jadi, orang yang hanya tidur empat jam masih bisa melakukan pekerjaan dengan baik dan sadar dengan apa yang dikatakannya.

Masalahnya terletak pada ketika seseorang kurang tidur, ia tidak memiliki kemampuan otak untuk mengarahkan fokus setelah mereka kehilangan perhatian. Bahkan lebih buruk lagi, orang kurang tidur tidak sadar akan penurunan dalam kinerjanya.

Orang kurang tidur mungkin tidak tahu pekerjaannya terganggu. Pada periode untuk menormalkan fungsi otak, mereka hanya bisa memberikan rasa aman palsu pada kompetensi dan keamanan.

Pada kenyataannya, inkonsistensi otak bisa memiliki konsekuensi yang membahayakan. ** Baca juga: Kebutuhan Cairan Tubuh Tidak Melulu dari Air Putih

Mitos tidur 8-9 jam ini memang sudah diketahui banyak orang. Namun secara ilmiah, mitos ini tidak pernah dibuktikan. Dalam penelitian Kripke, ia menemukan bahwa orang yang tidur antara 6,5 jam dan 7,5 jam setiap malam memiliki umur yang paling lama, lebih bahagia dan paling produktif.

Menariknya lagi, ternyata tidur lebih lama dari 7,5 jam justru akan berdampak kurang baik bagi kesehatan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email