oleh

Benarkan Kurang Tidur Bikin Anda Mudah Lupa?

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah penelitian menemukan, orang yang sering sulit tidur di masa muda dan paruh bayanya, cenderung lebih mudah mengalami gangguan daya ingat di usia tua.

Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika ini, melansir Newsmaxhealth, para peneliti menemukan bahwa tidur dapat membantu daya ingat dan proses belajar di sepanjang kehidupan manusia yang akan terus berlangsung hingga seseorang berusia 70 atau 80 atau 90 tahun. Diungkapkan, terdapat perbedaan antara tidur cukup di usia muda dengan menggantinya di usia tua nanti.

Hal ini karena memiliki waktu tidur yang cukup di usia muda dan paruh baya ternyata dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang pada 28 tahun mendatang. Tidur memiliki peranan penting dalam proses pembentukan suatu ingatan atau memori.

Saat Anda memasuki fase tidur dalam, maka otak akan mengulang kembali semua pengalaman atau hal yang Anda alami di sepanjang hari, memutarnya kembali, dan menguatkan hal tersebut agar Anda pun dapat mengingatnya di kemudian hari.

Sebenarnya, saat memasuki usia paruh baya, tidur lebih banyak di siang hari seperti tidur siang juga dapat membantu meningkatkan kemampuan daya ingat dan membantu mencegah terjadinya penurunan fungsi daya ingat. Namun, hal ini hanya dapat terjadi bila tidur siang tersebut tidak mengganggu waktu tidur di malam hari.

Sayangnya, seiring dengan semakin bertambahnya usia seseorang, maka ia pun akan lebih sering terbangun di malam hari dan lebih jarang mengalami tidur dalam atau bermimpi saat tidur, yang sebenarnya merupakan hal sangat penting bagi kelangsungan fungsi otak secara keseluruhan.

Meskipun banyak orang merasa bahwa tidur sama dengan membuang-buang waktu, sebenarnya tidaklah demikian. Tidur yang cukup telah banyak dihubungkan dengan kesehatan mental yang lebih baik, meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan menurunkan risiko terjadinya berbagai gangguan kesehatan serius. ** Baca juga: Apa Arti Zona Hijau Hingga Zona Hitam Saat COVID-19?

Hasil penelitian ini pun membuat para peneliti bertanya-tanya mengenai apakah tidur yang cukup di usia muda dapat menghambat, atau bahkan menyembuhkan penurunan daya ingat akibat proses penuaan dan gangguan daya ingat yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer dan demensia (pikun).(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email