oleh

Benarkah Stres Berkepanjangan Bikin Umur Lebih Pendek?

image_pdfimage_print

Kabar6-Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris, merasa sedih atau stres disebut tidak akan meningkatkan risiko kematian bagi seseorang.

Namun, penemuan ini ternyata berbeda dengan hasil berbagai penelitian lainnya yang menyatakan bahwa, merasa tidak senang atau stres dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan seseorang, terutama kesehatan jantung.

Para ahli, melansir BBC, mengatakan bahwa rasa tidak bahagia yang dialami di masa kanak-kanak masih tetap memiliki efek jangka panjang pada seseorang. Berbagai penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa seberapa bahagia seseorang juga sangat menentukan seberapa lama usia mereka nantinya. Para ahli menduga, hal ini berhubungan dengan kadar hormon stres atau daya tahan tubuh orang tersebut, yang dapat membuat risiko kematian meningkat.

Pada penelitian baru ini, para ahli meminta para peserta untuk memeriksa kesehatan, kebahagiaan, dan kadar stres mereka secara teratur. Hasilnya, para ahli tidak menemukan adanya hubungan langsung antara tingkat kebahagiaan peserta atau kadar stres peserta dengan risiko kematiannya selama penelitian berlangsung (10 tahun).

Hasil ini bahkan tetap sama setelah para ahli memasukkan juga berbagai faktor lainnya seperti keadaan kesehatan dan kebiasaan merokok peserta. ** Baca juga: Buka Puasa dengan Air Dingin atau Air Hangat, Mana yang Lebih Disarankan?

Salah seorang peneliti lainnya yang berada di Australia mengatakan, “Memang benar bahwa menderita suatu penyakit akan membuat seseorang merasa tidak bahagia, akan tetapi merasa tidak bahagia itu sendiri sebenarnya tidak dapat membuat Anda jatuh sakit.”

Seorang ahli lainnya dari Amerika mengatakan, memang benar bahwa seorang perokok ringan memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk mengalami kematian dini dan perokok lainnya memiliki risiko tiga kali lebih tinggi untuk mengalami kematian dini. Tetapi tidak demikian halnya dengan rasa tidak bahagia dan stres.

Para peneliti hanya menemukan beberapa hubungan tidak langsung antara ketidakbahagiaan dan stres, dengan peningkatan risiko terjadinya kematian dini.

Hal ini karena orang-orang yang stres atau tidak bahagia lebih sering mengonsumsi minuman beralkohol dan makan secara berlebihan, yang memang memiliki efek langsung terhadap kematian dini.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email