oleh

Benarkah Fenomena ‘Cincin Peri’ di Gurun Namib Afrika Jadi Pertanda dari UFO?

image_pdfimage_print

Kabar6-Gurun Namib adalah sebuah gurun di Namibia, merupakan sebagian dari Taman Negara Namib-Naukluft, salah satu taman negara yang terbesar di Afrika.

Gurun ini merupakan salah satu tempat paling kering di Bumi, terletak di sepanjang pantai Atlantik Afrika barat daya. Dalam bahasa lokal, ‘Namib’ berarti ‘tak berpenghuni’ atau ‘suatu wilayah kosong’.

Ada banyak keajaiban di Namib, salah satu fenomena paling menarik dan misteri terbesarnya adalah fenomena geomorfik yang dikenal sebagai ‘lingkaran peri’ atau disebut ‘cincin peri’.

Bila dilihat dari udara, melansir keepo.me, hamparan Gurun Namib akan memperlihatkan tebaran bulatan-bulatan misterius berdiameter 1,5 hingga enam meter. Bulatan-bulatan itu tampak nyaris sempurna.

Para ahli dikabarkan masih meneliti penyebab terjadinya bulatan-bulatan semacam itu. Hingga kini belum ada temuan yang dapat menerangkan fenomena tersebut. Namun, di kalangan penduduk Nimbia berkembang mitos seputar kemunculan cincin peri itu.

Diyakini, bulatan-bulatan itu muncul akibat ulah roh. Sebagian lagi meyakini bulatan itu adalah jejak langkah dewa Maruku. Bahkan kabar lain yang berkembang menyebutkan, bulatan-bulatan itu disebabkan oleh UFO.

Belum ditemukan suatu teori untuk memahami fenomena cincin peri. Beberapa tahun terakhir, para ilmuwan dari Nimbia, Jerman, Amerika Serikat, dan ilmuwan dari negara lainnya tengah mengadakan penelitian bersama di gurun Namib.

Eugene Marais, ahli etimologi dari Gobabeb-Namib Research Institute, sebuah pusat penelitian yang terletak di Namib, menjelaskan penemuan sementara terkait fenomena cincin peri.

Setidaknya ada dua teori yang ditemukan. Pertama, fenomena itu disebabkan kelangkaan air di wilayah Namib. Rayap atau semut gurun diduga membuat semacam lingkaran untuk membuat semacam tanah resapan.

Dengan membersihkan vegetasi dari tanah untuk menciptakan area tandus di tengah bulatan, membuat air hujan bisa meresap lebih dalam ke tanah. Hingga akhirnya, rayap atau semut gurun bisa mendapat cadangan air.

Teori kedua adalah persaingan vegetasi. Persaingan akar rerumputan untuk mendapatkan air menyebabkan tambalan gundul melingkar muncul sebagai reservoir untuk mengekstrak nutrisi dan air dari daerah sekitarnya.

Secara sederhana, cincin peri itu muncul diduga disebabkan oleh rayap atau semut gurun atau tumbuhan. Semuanya berupaya untuk mendapatkan pasokan cadangan air. Cincin peri selalu menghilang ketika musim panas datang. Bulatan-bulatan itu akan muncul kembali ketika hujan turun.

Marais menduga, bercak-bercak aneh yang menghiasi gurun ini disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor. Namun hingga saat ini para peneliti belum bisa menjelaskan secara persis apa faktor-faktor tersebut, dan bagaimana mereka semua bekerja. ** Baca juga: Sebanyak 58 Bola yang Hilang Beberapa Waktu Lalu Ternyata ‘Kumpul’ di Kebun Rumah

Hingga saat ini fenomena cincin peri masih menjadi misteri.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email