oleh

Belajar Tatap Muka di Serang, Wahidin Halim : Jangan Anak-anak Dikorbankan

image_pdfimage_print

Kabar6-Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengkritik kebijakan Pemkot Serang yang mulai membuka belajar tatap muka di semua jenjang sekolah hingga tingkat SMP pada 18 Agustus kemarin. Menurutnya, lembaga pendidikan jangan sampai menjadi klaster baru covid-19 karena adanya keputusan yang gegabah.

“Jangan coba-coba, jangan anak-anak dikorbankan,” ujarnya, Selasa (18/08/2020).

Sebaiknya, kata Wahidin, penerapan belajar tatap muka menunggu waktu yang tepat, benar benar sudah aman, tingkat penularan Covid-19 rendah. “Jangan sampai sekolah menjadi klaster baru. Siapa yang enggak pingin sekolah dibuka, saya juga pingin kantor saya dibuka, tapi saya enggak pingin anak buah saya terpapar,” kata Wahidin.

WH juga menyinggung adanya surat perjanjian antara orang tua murid dengan pihak sekolah, yang salah satu poin nya bertuliskan orang tua tidak akan menggugat sekolah jika anaknya terpapar Corona.

“Ya emang bukan tanggung jawab (sekolah), tapi kalau sudah kena mau di apain, tanggung jawab emang dia (sekolah) ada duitnya. Repot kalau anaknya kena, sakit, siapa yang tanggung jawab nanti,” terangnya.

Mantan Walikota Tangerang dua periode itu mengatakan salah satu persyaratan diperbolehkannya kembali KBM tatap muka, guru dan murid harus mengikuti swab, memakai masker, menjaga jarak antar siswa, hingga wilayahnya masuk zona kuning atau hijau.

**Baca juga: Tingkatkan PAD Banten, KPK Minta Daerah Segera Inventarisasi Aset.

Kemudian kesiapan guru dan orang tua untuk mendisplinkan anaknya, agar tetap mematuhi protokol kesehatan selama melakukan KBM.

“Muridnya di swab dulu, gurunya juga. Ini dalam kondisi tidak normal, jangan sampai nanti berdampak. Bukan pembodohan, ini mah karena keadaan yang terpaksa, ini darurat. Apalagi anak SD SMP, kan enggak gampang ngaturnya,” jelasnya. (Dhi)

Print Friendly, PDF & Email