oleh

Begini Respon Tubuh Saat Anda Konsumsi Minuman Berenergi

image_pdfimage_print

Kabar6-Minuman berenergi memang dibuat untuk memberikan tenaga ‘ekstra’ selama beraktivitas. Campuran air dan elektrolitnya sering diyakini sebagai sumber tenaga. Namun banyak ahli yang mempercayai, energi tersebut sebenarnya berasal dari dua kandungan utama yaitu gula dan kafein yang ada dalam setiap kemasannya.

Kafein yang bersifat stimulan, berfungsi untuk menghambat efek adenosin, substansi di otak yang terlibat dalam kebutuhan tidur Anda. Ketika kafein menolak adenosin tersebut, maka neuron di otak Anda akan ‘membara.

Dalam situasi tersebut, seperti dilansir Go Dok, respon tubuh terhadap minuman berenergi ini akan menganggapnya sebagai kondisi darurat, di mana kelenjar pituitari akan memulai respons ‘fight or flight’ dan melepaskan adrenalin ke dalam tubuh. Hormon itulah yang akan membuat jantung berdetak lebih cepat.

Pada saat bersamaan, hati kemudian melepaskan gula tambahan ke dalam peredaran darah untuk energi. Kafein juga memengaruhi tingkat dopamin, sebuah zat yang berada dalam pusat kesenangan di dalam otak. Reaksi tubuh tersebut yang kemudian membuat Anda lebih berenergi.

Dr. John Higgins, kardiologis dari McGovern Medical School di University of Texas Health Science Center Amerika Serikat, mengatakan bahwa minuman berenergi juga mengandung vitamin B dan beberapa stimulant legal, seperti tumbuhan guarana asal Amazon yaitu taurine, asam amino yang terdapat pada daging dan ikan, serta L-carnitine, substansi dalam tubuh manusia yang dapat mengubah lemak menjadi energi.

Seorang Ahli Diet dari Mayo Clinic, Minnesota, Amerika, meyakini bahwa fungsi asam amino, vitamin, dan tumbuh-tumbuhan tersebut meningkat ketika bertemu dengan kafein.

Minuman berenergi sebenarnya dibuat dalam dosis yang tepat dan menjadi bagian dari nutrisi tambahan. Secara umum, minuman berenergi adalah minuman yang aman. Namun, konsumsi yang berlebihan tetaplah tidak baik bagi kesehatan, karena adanya kandungan kafein yang bersifat stimulan.

Respon tubuh terhadap minuman berenergi pada beberapa kasus di mana orang mengalami gagal jantung setelah mengonsumsi lebih dari satu minuman berenergi. Setelah diteliti, tidak ada hal yang aneh selain tingginya level kafein dan taurin yang menyebabkan keracunan.

American Academy of Pediatrics kemudian membatasi pengonsumsian minuman berenergi, seperti pelarangan bagi anak-anak. Mayo Clinic membatasi penggunaan 400 milligram kafein per harinya untuk orang dewasa. Artinya, orang dewasa pun dibatasi hanya satu kaleng minuman berenergi setiap harinya. ** Baca juga: Tidur Saat Jam Kerja Bukan Berarti Pemalas?

Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik untuk kesehatan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email