oleh

Begini Pola Pendistribusian Bantuan Tsunami Versi BPBD Pandeglang

image_pdfimage_print

Kabar6-Petugas di posko pengungsi korban bencana tsunami Selat Sunda di Majelis Taklim Al-Ikhlas, Kampung Karabohong, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, menyayangkan sikap Pemerintah Daerah, yang menunggu usulan pengajuan bantuan logistik agar bisa disalurkan.

Menanggapi keluhan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglan mengklaim, tidak memberlakukan aturan yang memberatkan dalam proses distribusi logistik.

Pemohon cukup membuat secarik kertas yang diajukan ke BPBD dari pihak kecamatan, lalu bisa langsung disalurkan. Hal itu dilakukan sebagai upaya tertib administrasi.

“Tidak perlu formal ke bupati lalu disposisi. Cukup bikin selembar surat permohonan dan ajukan ke BPBD,” ungkap Kepala Seksi Damkar, Logistik, dan Kedaruratan pada BPBD Pandeglang, Endan Permana, Kamis (11/4/2019).

BPBD mengklaim, bantuan logistik bagi pengungsi di Majelis Ta’lim Al-Ikhlas, Kampung Karabohong, Desa Labuan, Kecamatan Labuan masih memadai.

Saat proses pendistribusian, pihaknya tidak langsung ke pengungsi tetapi melalui kecamatan.

“Bantuan logistik disalurkan ketika muncul usulan dari kecamatan. Sebab logistik bagi pengungsi dikelola di kantor kecamatan. Kami tidak menyalurkan langsung ke pengungsi, kami salurkan ke kecamatan. Karena dapur umumnya ada di kantor kecamatan,” ujar Endan.

Endan menyebut, terakhir kali mendistribusikan logistik pada pekan lalu, berupa 1 ton beras dan air mineral 40 dus.

Endan menjelaskan, pihaknya tidak bisa mengeluarkan logistik apabila tidak ada pengajuan dari pemohon.

“Itu menjadi ketentuan agar kami punya dasar. Kalau terus-terusan di salurkan, khawatir menumpuk,” terangnya.

Stok logistik di gudang BPBD yang terletak di hanggar Cikoneng pun dipastikan masih mencukupi untuk beberapa bulan kedepan.

Adapun soal makanan yang berpotensi kedaluwarsa, BPBD sudah memilah jenis makanan yang rawan kedaluwarsa agar mudah disalurkan saat masa daya tahannya akan berakhir.

“Bantuan bukan cuma untuk pengungsi, tetapi diperuntukkan juga bagi penghuni huntara di Sumur. Namun semua harus berdasarkan pengajuan,” ungkap Endan.

Sampai saat ini, jenis logistik yang masih menumpuk di gudang BPBD diantaranya beras, mie instan, biskuit, telur, makanan tambahan gizi, susu, berbagai alat mandi dan dapur. Total ada lebih dari 103 item bantuan yang tersedia di gudang logistik.

Diberitakan sebelumnya, seorang petugas di pengungsian, Sersan Kepala Koramil Labuan, Basri menuturkan, jika melalui pengajuan maka harus melewati birokrasi yang panjang. Hal itu dinilai justru akan menyulitkan.

“Sebetulnya tidak perlu mengajukan, pemerintah harus tahu. Itu kan birokrasinya juga panjang. Ngapain begitu-begituan, langsung saja ke situ (pengungsian, red). Ini kan kemanusiaan. Seharusnya kita membantu karena rumah mereka sudah hancur. Jadi tidak usah pakai surat ini, surat itu. Langsung saja kirim,” katanya kesal, Rabu (10/4/2019).**Baca juga: Pilih Pemimpin Indonesia Untuk Lebih Baik Dengan Promo Menarik Dari Shopee.

Basri mengaku prihatin manakala saat ini, pasokan makanan pokok tidak akan mencukupi dalam waktu yang lama.**Baca juga: Petugas Sesalkan Distribusi Bantuan Korban Tsunami Pandeglang Harus Lewat Usulan.

Sebab kini hanya menyisakan 6 karung beras. Namun disisi lain, pemerintah masih menimbun ratusan paket bahan pokok di gudang logistik bantuan bencana tsunami.(Aep)

Print Friendly, PDF & Email