oleh

Begini Kesaksian Warga Ciputat, Korban Selamat Tsunami Selat Sunda

image_pdfimage_print

Kabar6-Stauful Abror (37) tak menyangka niatan dirinya mengajak keluarga berziarah sambil liburan berujung maut. Istri dan dua anaknya meninggal dunia setelah diterjang tsunami di Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Sabtu malam kemarin.

“Musibah itu dapat terjadi kepada siapa saja. Dan dalam keadaan bagaimana pun, ketika musibah itu akan terjadi tidak ada seorang pun yang tahu,” ungkap Ustad Abror, sapaan akrabnya kepada wartawan di pemakaman Islam Al – Hidayah RW 08, Villa Dago Tol, Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Senin (24/12/2018).

Ketiga jenazah anggota keluarganya yakni, Siti Nur Alfisyah (35), Nihlatuz Zahra (10), dan Muhammad Zein (2). Menurutnya, selama satu hari liburan mereka menginap di Villa Mutiara Carita.

Sejak tiba di lokasi pukul 13.00 WIB rombongan tak merasa ada tanda-tanda mencurigakan bakal terjadi tsunami. Ustad Abror bilang bersama rombongan masih sempat berenang di Pantai Carita dekat villa penginapan.

Usai shalat magrib dan isya berjamaah, lanjutnya, rombongan langsung menikmati makan malam. Ustad Abror menyatakan rombongan juga masih berfoto-foto karena bisa menikmati liburan bersama.

“Setelah itu semua pada istirahat. Yang ibu-ibu dan anak-anak sudah pada masuk kamar. Kita yang bapak-bapak masih standby di ruang tamu, berbincang-bincang seputar bagaimana pesantren ke depan” jelasnya.

Tiba-tiba seorang rekannya yang ikut dalam rombongan masuk ke dalam memberitahukan bahwa air laut naik ke daratan. Penjaga villa pun menelpon menginformasikan agar rombongan siap-siap pergi menjauhi lokasi pantai.

Ustad Abror bersama rekan-rekannya yang mengendarai empat unit mobil langsung menyiapkan kendaraan. Ia mengambil kunci mobil di dalam kamar hingga mengundang pertanyaan dari istrinya.

“Abi ada apa,” tanya Siti Nur Alfisyah kepada suaminya. “Saya bilang, air naik sudah jaga anak-anak,” jawab Ustad Abror. Ia pun langsung menyalakan mesin karena kondisi mobil belum siap jalan.

Baru saja ia menstater mesin mobil terdengar suara deru air laut sangat kencang.**Baca Juga: Basarnas Temukan 9 Jenazah di Tanjung Lesung

“Baru kaki saya turun ke tanah saya sudah disapu air laut,” ceritanya yang membuat para santrinya menangis.(yud)

Print Friendly, PDF & Email