oleh

Begini Celoteh Murid SDN di Tangsel Soal Ruang Kelas Kurang

image_pdfimage_print
siswi SDN Kademangan 2 belajar di dapur.(yud)

Kabar6-Berlakunya pembagian waktu belajar mengajar di SDN Kademangan 2, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dianggap bukan persoalan serius.

Ada segelintir peserta didik yang justru merasa senang, bila kegiatan dibagi menjadi dua shift lantaran persoalan kekurangan ruang kelas di sekolah itu.

Seperti penuturan yang disampaikan oleh Putri, murid kelas III B.‎ Bocah periang itu merasakan tidak terganggu, meski setiap harinya harus mengikuti kegiatan belajar mengajar mulai pukul 01.00 WIB hingga 16.00 WIB.

“Enggak apa-apa sekolahnya siang. Kan kelasnya gantian sama temen‎,” tuturnya ditemui di RT 03 RW 05, Kademangan, Kecamatan Setu, Sabtu (13/8/2016).

Kondisi itu, terang Putri, bahkan sudah sering disampaikan oleh guru yang menjadi wali kelasnya. “Ibu guru juga udah bilang kok,” ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Angga, murid SDN Kademangan 2 lainnya. Bocah polos itu mengaku, selama mengikuti kegiatan belajar mengajar pada siang hari, Angga tidak merasakan kendala serius.

“Enak aja sekolah siang. Jadi (tidur) bangun‎nya enggak terburu-buru,” katanya sambil tersenyum simpul.

Sebelumnya di lokasi sama, pejabat pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait pun gerah atas santernya pemberitaan bertendensi buruk santer beredar.

Sikap reaktif memuncak akibat ramainya berita tentang sejumlah murid sedang belajar di ruangan dapur.

Kepala SDN Kademangan 2, Suhendi tak menampik bila dirinya telah dimarahi oleh atasannya. Padahal yang sebenarnya terjadi hanya ada masalah miss komunikasi saja antara dirinya ketika diwawancarai awak media.

“‎Jadi pas wartawan konfirmasi ke saya salah tanggap,” ujarnya.

Interaksi itu tak sengaja ketika awak media sedang meliput peristiwa bencana alam, dua unit rumah tertimbun tanah longsor.

Kebetulan letak antara rumah warga korban dan SDN Kademangan 2 saling berdekatan. Suhendi bilang, awak media rupanya melihat ada kegiatan yang dian‎ggap tak lazim. Wartawan lantas langsung mengkonfirmasi kepadanya.

Hasil reportase pemberitaan yang dituding miring itupun ‎cepat muncul diberbagai media massa lokal hingga nasional. Informasi itulah yang memicu atasannya sampai marah.

Suhendi diinstruksikan si bos agar bisa segera mengklarifikasi tentang hal yang sebenarnya. “Iya sih, saya sempat langsung kena tegur dari atasan,” ungkapnya. Teguran itupun hanya berselang sehari setelah pemberitaan mencuat. **Baca juga: SDN Kademangan 2 Butuh Ruang Kelas dan Toilet.

Tetapi ia menolak sebutkan identitas atasannya dari Dinas Pendidikan Kota Tangsel atau kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) kecamatan setempat.‎ Suhendi menjelaskan kepada atasannya, bahwa ketika itu muridnya sedang ikut les. **Baca juga: Miris…! Murid SDN di Tangsel Belajar di Dapur.

“Sebenarnya yang bener lagi ikut pelajaran tambahan. Itupun pas selesai kegiatan belajar mengajar di kelas reguler,” tambahnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email