oleh

Bedakan Antara Kelelahan Biasa & Gejala Depresi

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Selama ini mungkin Anda tidak menyadari bahwa salah satu penyebab lelah yang berlebihan bisa jadi adalah depresi yang terselubung. Sebenarnya, adakah perbedaan antara kelelahan biasa dengan lelah yang merupakan gejala depresi?

Ketika Anda mengalami lelah yang amat sangat, dikutip dari Hello Sehat, ada tiga kemungkinan yang menjadi penyebabnya, yaitu aktivitas yang sangat padat, sindrom kelelahan kronis, dan depresi.

Lelah yang disebabkan karena aktivitas padat umumnya akan hilang dalam waktu beberapa hari atau setelah Anda cukup beristirahat. Sementara sindrom kelelahan kronis cenderung bersifat jasmani.

Gangguan ini menyerang sistem tubuh Anda, misalnya sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, nyeri tulang, demam ringan, serta gangguan penglihatan.

Terakhir adalah kelelahan yang merupakan gejala depresi. Dalam kondisi seperti ini, Anda mungkin akan merasakan kesedihan dan keputusasaan yang berlarut-larut, kehilangan minat terhadap hal-hal yang tadinya dinikmati, merasa tidak berdaya, tidak berguna, sulit berkonsentrasi, tidak bisa mengambil keputusan, atau ingin bunuh diri.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Kelelahan saat depresi menjadi salah satu cara otak untuk melindungi diri. Thomas Minor, ahli ilmu saraf dari University of California, Los Angeles (UCLA) memaparkan bahwa depresi merupakan reaksi tubuh terhadap stres akut. Stres yang dimaksud merupakan gangguan di mana tubuh memproduksi hormon stres seperti kortisol secara berlebihan.

Banyaknya hormon kortisol dalam tubuh dibaca oleh otak sebagai adanya ancaman dari luar yang perlu dilawan atau dihindari. Untuk mencegah kehabisan energi, otak pun memerintahkan tubuh agar beristirahat.

Akibatnya, Anda jadi sangat kelelahan dan tidak bertenaga. Padahal, pengidap depresi sebenarnya tidak sedang menghadapi ancaman yang harus dilawan atau dihindari secara fisik. ** Baca juga: 5 Jenis Makanan Sehat yang Sering Salah Cara Penyajiannya

Depresi secara tidak langsung meminta Anda untuk berhenti sejenak dari hal-hal yang membebani mental Anda. Entah itu kegagalan, masalah keluarga, masalah keuangan, atau trauma akibat kehilangan orang yang dicintai.

Karena tubuh tidak bisa ‘berbicara’ langsung pada Anda, salah satu tanda yang ditunjukkan merupakan rasa lelah berlebihan. Bagaimana solusinya? Jika Anda mengalami kelelahan karena depresi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau terapis. Termasuk melakukan perubahan gaya hidup, seperti menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga.

Diketahui, depresi juga bisa berujung pada kematian. Karena itulah jangan meremehkan gejala depresi, dan jangan pula memendam masalah berlarut-larut.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email