oleh

Beda Bupati dan Anggota DPRD soal RSUD Lebak Belum punya Fasilitas NICU

image_pdfimage_print

Kabar6-Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya beralasan belum tersedianya fasilitas NICU (Neonatal Intensive Care Unit) atau ruang perawatan intensif untuk merawat bayi prematur dan bayi baru lahir yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus disebabkan karena lahan yang terbatas.

“Luas lahannya yang terbatas, makanya sy ingin relokasi RS utk mempersiapkan fasilitas yang lengkap dan memadai,” tulis Iti menjawab pertanyaan salah satu warganet di Instagram.

Menurut anggota Komisi III DPRD Lebak dr Juwita Wulandari, banyak yang harus disiapkan oleh rumah sakit yang ingin memiliki fasilitas tersebut.

“Pertama perawatnya harus bersertifikasi, enggak bisa perawat-perawat biasa, artinya yang sudah terlatih menangani gawat darurat, dan kalau di NICU enggak bisa satu perawat pegang beberapa bayi harus satu perawat satu bayi,” kata Juwita, Sabtu (17/2/2019).

Begitu juga dengan dokter spesialis yang bertugas di ruang NICU harus standby.

“Adapun on call kan pasti lama, di Lebak kan satu dokter spesialis beberapa rumah sakit,” ujarnya.

Terkait dengan lahan yang dianggap menjadi kendala, sebenarnya kata Juwita hal itu bisa disesuaikan dengan kondisi di rumah sakit type B tersebut.

“Sama aja kayak ICU, tergantung berapa bed rencananya. Yang penting itu peralatan dan SDM nya yang mumpuni karena enggak bisa main-main, bayi-bayi baru lahir yang gawat darurat,” terangnya.**Baca juga: Antisipasi DBD, Karang Taruna Kelurahan Pakulonan Barat Gelar Baksos.

“Setahu saya enggak ada standar mengenai luasnya, jadi kalau alasan enggak ada lahan saya rasa bisa beberapa bangsal dikorbankan karena sekarang kan pasiennya berkurang dampak dari kebijakan BPJS (jenjang pelayanan dari Faskes ke rumah sakit type C dan D),” tambah Juwita.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email