oleh

Bebani Rakyat, Penghapusan Premium Dianggap Kurang Tepat

image_pdfimage_print

Kabar6-Rencana Pemerintah Pusat untuk menghapuskan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium atau RON 88, dianggap akan menimbulkan beban hidup bagi masyarakat.

 

 

Hal tersebut dikemukakan Ukar Sar’ih, Anggota DPRD Kabupaten Tangerang asal Partai Amanat Nasional (PAN). Menurutnya, kebijakan yang dibuat pemerintah tersebut akan memberatkan masyarakat.

 

“Saya kurang setuju dengan kebijakan Pemerintah untuk menghapus bahan bakar minyak jenis premium karena, nanti akan berefek pada harga-harga komoditi yang tentunya mengalami kenaikkan dan hal itu, akan membebani hidup rakyat,” ungkap anggota dewan yang duduk di Komisi II kepada kabar6.com, Selasa (21/4/2015).

 

Ukar menambahkan, walaupun kebijakan penghapusan premium hanya di wilayah kota saja, namun tetap akan berimbas ke wilayah-wilayah sekitarnya. ** Baca juga: Kosambi dan Teluk Naga Rawan Peredaran Minol

 

Selain itu, ia beranggapan bahwa cara tersebut kurang tepat apabila penghapusan premium dimaksudkan untuk memusnahkan adanya oknum atau mafia minyak yang selama ini dirasa bermain di impor BBM jenis premium.

 

“Kalau penghapusan bertujuan untuk memusnahkan mafia, seharusnya dibawa ke lembaga hukum, bukan seperti ini,” imbuhnya. (Shy)

Print Friendly, PDF & Email