oleh

Bazar Murah, Seragam Cokelat Dilarang Belanja

image_pdfimage_print

Kabar6-Ratusan warga memenuhi lapangan upacara di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, untuk mendapatkan bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya yang dijual dengan harga murah.

Sementara para pegawai dilingkungan Pemkot kalangan perempuan hanya bisa melihat dan tercenung.

Walikota Airin Rachmi Diany, mengatakan, dirinya mendapatkan kritikan dari kalangan wartawan saat bazar murah tahun lalu.

Hal ini disebabkan para pegawai dilingkungan Pemkot Tangsel lebih mendominasi dalam belanja. Ketimbang masyarakat umum dari kalangan menengah ke bawah.

“Saya harapkan, pada bazar tahun ini pegawai yang berseragam cokelat tidak berbelanja. Nanti kalau sudah jam 4 sore dan stok bahan makanan masih banyak baru diperbolehkan,” kata Airin.

Menurutnya, bila kalangan pegawai yang lebih mendominasi belanja, maka masyarakat kurang mampu akan gigit jari. Padahal, kegiatan bazar murah ramadhan ini diadakan untuk warga ekonomi menengah kebawah.

Apalagi, lanjut Airin, memasuki hari raya Idul Fitri tingkat konsumsi masyarakat cenderung tinggi. Hal tersebut biasanya dibarengi dengan harga barang meningkat tajam. Sementara pemerintah daerah dirasakannya tidak mungkin bisa menekan harga pasar.

“Agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya dan bazar ini tepat sasaran. Untuk meringankan beban masyarakat yang kurang mampu,” terangnya.

Airin juga mengharapkan kepada dinas terkait untuk menyelenggarakan kegiatan serupa dengan jangkauan sasaran lebih besar.

“Tidak hanya ditingkat kota, tapi juga bisa ke tingkat kecamatan. Tentunya  bekerjasama ritel-ritel yang ada. Karena secara undang-undang ada 5 persen keuntungan perusahaan untuk kegiatan sosial atau CSR,” terangnya.

Pengamatan dilapangan, warga rela berpanas-panasan dan berdesakan hanya untuk memperoleh bahan makanan dengan harga terjangkau.

Mereka tak ingin melewatkan kesempatan emas memperoleh sepaket sembako dengan hanya merogoh kocek sedikit.

“Senang mas. Beli Rp 20 ribu dapat segini, maunya mah sering ada belanjaan (bazar) murah,” terang Siti Romasih (60), warga Pamulang Barat ini sumringah.

Sementara pegawai dilingkungan Pemkot Tangsel terlihat berhasrat berbelanja di bazar murah ini. Namun apa daya, orang nomor satu di daerah penyangga ibukota ini telah melarang bawahannya.

“Nanti aja belum boleh sekarang, nanti jam 4 sore bolehnya,” bisik seorang wanita pejabat eselon III kepada rekannya di stand tutup saji makanan. (yud)

Print Friendly, PDF & Email